Pages

12 June, 2013

Refleksi Organisasi Belajar (3)

Heii,,, tatap muka kedua dengan Pak Uwes, apa yang didapat??

Nih,, cerita dari tha untuk semua. Hayoo,, siap-siap dengarkan (baca : dibaca ). Masih tentang OB atau Organisasi Belajar alias Learning Organization (LO), karena ini kuliah POB, jadi ya bahasannya OB terus! Jangan bosen yaa J.

LO itu merupakan sebuah sistem. Nah dalam sistem tentu ada sub sistemnya donk! Mau tahu gak apa aja sub sistem OB? Check this out yeah,,!
  1. Sub sistem belajar : Di sub ini, ada beberapa tipe belajar, di antaranya belajar adaptif, antisipatori, aksi dan deutro (penjelasannya cari sendiri ya, untuk yang udah ngerjain tugas 3 POB, pasti tahu, hehe). Levelnya pun bermacam-macam, ada belajar individu, kelompok dan belajar organisasi.  Dalam sub sistem inilah, tercakup the fifth discipline, yaitu berpikir sistemik, visi bersama, belajar secara tim, kecakapan pribadi dan model mental. Sebenarnya ada tambahan satu lagi, yaitu dialog. Dinamika belajar ini akan sangat berkontribusi bagi organisasi tersebut.
  2. Sub sistem organisasi  : Meliputi transformasi dalam organisasi tersebut, seputar perubahan visi, struktur, budaya & strategi organisasi. Apakah organisasi tersebut mnciptakan sebuah ‘iklim belajar’ bagi para anggotanya atau tidak.
  3. Sub sistem teknologi : Adakah teknologi yang mendukung kelancaran organisasi tersebut. Terutama dalam hal informasi. Sebuah organisasi yang baik biasanya memiliki sistem pendukung kinerja elektronik, dan pembelajaran berbasis teknologi. Karena haree genee getooo,, ga prnah ‘megang’ komputer apalagi gatau internet,, jiaahh,,, kuno bangeett euy!! Kabayan ma si liplap aje punya facebook, masa ente yang ikut organisasi keren ga ngartos..   ckckckc (Hal ini tidak berlaku untuk masyarakat yang kesulitan akses/ belum memadainya infrastruktur).
  4. Sub sistem manusia : Di LO, yang dimaksud manusianya bukan hanya karyawan beserta atasannya aja, tapi juga mitra, aliansi, pelanggan dan komunitas termasuk di dalamnya. Sebuah organisasi yang belajar senantiasa memperhatikan lingkungan dan kebutuhan serta peluang yang meliputi manusia-manusianya tersebut.
  5. Sub sistem pengelolaan pengetahuan : Ini adalah sub sistem yang terakhir, di mana dari pengelolaan pengetahuan dihasilkan sebuah inovasi dan kreasi. Sedikit penjelasan, ada dua jenis pengetahuan yaitu tacit dan explicit.
  • Tacit knowledge : adalah pengetahuan yang berada dalam benak kita. Misalnya : kita tahu tentang bagaimana membuat bubur ayam yang lezat, tapi pengetahuan kita itu hanya ada dalam pikiran kita saja, tidak semua orang tau gimana bikin bubur ayam yang lezat.
  • Explicit knowledge : adalah pengetahuan kita yang tadinya berupa tacit (dalam benak) kemudian kita transformasikan melalui tulisan. Missal : menulis sebuah buku resep tentang bagaimana membuat bubur ayam yang enak.

Berikut tipologi belajar OB :


Contohnya :
Akuisi kompetensi : seorang ibu rumah tangga yang ingin mencoba resep baru dari tetangganya (belajar dari pengalaman org lain), lalu ia mempraktekkannya dengan gayanya sndiri (eksplorasi).
Eksperimentasi : anak kecil yang belajar naik sepeda, kemudian ia terjatuh (belajar dari pengalaman langsung), lalu ia mencari cara (eksplorasi) agar tidak terjatuh lagi.
Benchmarking : seorang remaja yang ingin menjadi juara kelas, lalu ia mencontoh gaya belajar temannya yang juara umum (belajar dari pngalaman org lain), dan menggali apa saja kompetensi yang ia miliki (eksploitasi).
Perbaikan terus menerus : perusahaan yahoo messenger/nokia, yang senantiasa meng-upgrade produk-produk yang mereka miliki, dengan inovasi-inovasi terbarunya.

**yupp,,itulah yang saya dapatkan dari pertemuan kuliah kemarin. Semoga bermanfaat.**

Iska Meta Furi (1215076071)


No comments:

Post a Comment

Text Widget