Selamat malam.
Saat ini adalah malam ke 12 di bulan
12 di tahun ini. Mungkin kau yang membaca tulisan ini tengah mengalami pagi,
siang, senja ataupun malam sama sepertiku.
Tuhan, selalu malam yang sangat
kusenangi dalam penciptaan waktumu. Saat-saat topeng asli manusia nampak.
Saat-saat keluarga kembali berkumpul di sebuah rumah. Saat-saat jiwa yang lelah
mengisi kembali tenaganya. Saat-saat berdoa menjadi sangat khusyuk.
Malam yang menenangkan sekaligus
misterius. Yang tidak pernah kita ketahui, apakah masih akan ada janji
kebahagiaan kita jemput di esok pagi yang menaruh harapan? Malam yang selalu
kita nantikan kehadirannya untuk menikmati istirahat yang tanpa sadar kita
sebenarnya menjemput kematian. Dalam tidur yang lelap, resah kita dimatikan
sejenak.
Doa di malam hari. Yang sangat
kunanti. Saat yang lain terlelap, dan aku bebas berharap. Bersyukur, memohon,
membaca akan arti hidup. Menelaah setiap peristiwa yang terjadi satu hari
penuh. Berlafazkan istigfar terhadap lidah yang tak bertulang. Berusaha
melupakan kebaikan yang kubuat. Mengeja bahasa penciptaanmu. Dan saat ini
tengah “meresapi” metamorfosa seekor kupu-kupu. Pahit, gelap, lelah, takut,
menduga-duga, berharap, dan macam rasa lainnya. Menyadari bahwa ini semua harus
dilalui sendiri demi menjelang fase hidup selanjutnya. Sendiri. Karena bantuan
dari orang lain akan merobekkan sayap cantikku. Mematahkan hidupku. Memberi kecacatan
jiwaku. Bantuan yang bahkan tak pernah diharap. Dan hanya padaMulah bantuan itu
boleh diminta.
Sungguh Tuhan yang tak pernah lengah,
kami tengah berjuang meraih bintang-bintang. Menembus kepekatan mega.
Mengharapkan uluran tanganMu, taburan kasihMu, memuji ke hadiratMu. Tuhan yang
Maha Pengasih, Penyayang, Pemaklum, yang menyadari bahwa kami manusia sering
melakukan kesalahan. Makhluk bersalah yang menjadikanMu sebagai Tuhan yang Maha
Pengampun. Maka percikkanlah kasih sayangMu itu. Agar damai hati ini dalam
nelangsa apapun. Agar tersadar kembali kami ini akan makna hari nanti.
Biarkanlah semua ini berjalan tanpa
rekayasa. Di depan nanti, kami dialirkan melalui berbagai peristiwa kebetulan.
Yang kami harap selalu bermuara kembali padaMu. Agar kami dapat melunasi hutang
kami pada waktu.
Selamat malam Tuhan yang tak pernah
beristirahat.
meta morfillah
No comments:
Post a Comment