Pages

25 June, 2013

Dahsyatnya L.O.V.E

Don’t say women can’t cook. They can cook when they in love.

Cinta.
Kata tanpa benda. Muara jutaan makna. Inti curahan dunia. Tema yang tak lekang dimakan jaman. Ialah ratu cerita, curahan.

Bukan main kehebatan cinta.
Seorang yang bodoh jadi pandai. Lemah jadi kuat. Tidak bisa jadi bisa. Usaha terbaik pasti dikerahkan demi sang pujaan hati. Bahkan ketakbiasaan seseorang dapat berubah seratus delapan puluh derajat menjadi kebiasaan bila sedang jatuh cinta. Tak biasa romantis jadi puitis. Tak biasa diam jadi pendiam. Tak biasa beribadah jadi beribadah. Serasa bumi berotasi dari timur ke barat. Matahari terbit dari barat ke timur. Oh alangkah tak biasa.

Bukan main dahsyatnya cinta.
Selalu teringat detail wajah si dia. Saat tertawa, tersenyum, jengkel, marah, menangis, meringis. Oh.. rasanya hari hanya untuk dirinya. Dunia milik berdua, yang lain ngontrak. Bila jauh darinya rasanya ingin membunuh malam yang merentang. Ingin memenjara siang yang mengalihkan. Demikianlah cinta.

Terlalu sarat makna cinta.
Hingga sulit untuk mendefinisikannya. Ada penggolongannya. Cinta monyet, cinta palsu, cinta syahwat, cinta memberi, cinta sejati dan sebagainya. Perlu pengelolaan yang tepat agar signifikan pada arah yang benar. Dan seringkali kita agungkan cinta tertinggi ialah cinta sejati. Cinta yang sarat pengorbanan, tulus, tanpa pamrih akan jerih. Namun sering pula kita putarbalikkan fakta cinta sejati. Kesalahan fatal diatasnamakan cinta sejati. Hamil di luar nikah, aborsi diatasnamakan suka sama suka, atas dasar cinta, win-win solution lah. Tapi apa itu?

Apakah sejati?
Sebenarnya, asli, murni, tidak ada campuran, konsisten dalam kecirian. Berkata cinta sejati, berarti cinta itu asli, tidak ada campuran syahwat atau kepentingan lain, cinta yang konsisten sebagai cinta di saat yang lain tidak cinta.

Jadi, cinta sejati tepatkah diberikan pada makhluk campuran seperti kita? Makhluk perpaduan genetika ayah dan ibu? Sedang cinta sejati butuh tempat berlabuh utuh, murni, esa. Sepertinya tidak. Arahkan pada sang esa, sang murni, sang utuh pemilik semesta dan isinya, ialah sang Ilahi Robbi. Jadi, masihkah kalian mengagung-agungkan cinta kalian sejati? Bila sesungguhnya diri kalian pun tak sejati??


meta morfillah


No comments:

Post a Comment

Text Widget