Don’t say women can’t cook. They
can cook when they in love.
Cinta.
Kata tanpa benda. Muara jutaan makna.
Inti curahan dunia. Tema yang tak lekang dimakan jaman. Ialah ratu cerita,
curahan.
Bukan main kehebatan cinta.
Seorang yang bodoh jadi pandai. Lemah
jadi kuat. Tidak bisa jadi bisa. Usaha terbaik pasti dikerahkan demi sang
pujaan hati. Bahkan ketakbiasaan seseorang dapat berubah seratus delapan puluh
derajat menjadi kebiasaan bila sedang jatuh cinta. Tak biasa romantis jadi
puitis. Tak biasa diam jadi pendiam. Tak biasa beribadah jadi beribadah. Serasa
bumi berotasi dari timur ke barat. Matahari terbit dari barat ke timur. Oh alangkah
tak biasa.
Bukan main dahsyatnya cinta.
Selalu teringat detail wajah si dia.
Saat tertawa, tersenyum, jengkel, marah, menangis, meringis. Oh.. rasanya hari
hanya untuk dirinya. Dunia milik berdua, yang lain ngontrak. Bila jauh darinya
rasanya ingin membunuh malam yang merentang. Ingin memenjara siang yang
mengalihkan. Demikianlah cinta.
Terlalu sarat makna cinta.
Hingga sulit untuk mendefinisikannya.
Ada penggolongannya. Cinta monyet, cinta palsu, cinta syahwat, cinta memberi,
cinta sejati dan sebagainya. Perlu pengelolaan yang tepat agar signifikan pada
arah yang benar. Dan seringkali kita agungkan cinta tertinggi ialah cinta
sejati. Cinta yang sarat pengorbanan, tulus, tanpa pamrih akan jerih. Namun
sering pula kita putarbalikkan fakta cinta sejati. Kesalahan fatal
diatasnamakan cinta sejati. Hamil di luar nikah, aborsi diatasnamakan suka sama
suka, atas dasar cinta, win-win solution lah. Tapi apa itu?
Apakah sejati?
Sebenarnya, asli, murni, tidak ada
campuran, konsisten dalam kecirian. Berkata cinta sejati, berarti cinta itu
asli, tidak ada campuran syahwat atau kepentingan lain, cinta yang konsisten
sebagai cinta di saat yang lain tidak cinta.
Jadi, cinta sejati tepatkah diberikan
pada makhluk campuran seperti kita? Makhluk perpaduan genetika ayah dan ibu?
Sedang cinta sejati butuh tempat berlabuh utuh, murni, esa. Sepertinya tidak.
Arahkan pada sang esa, sang murni, sang utuh pemilik semesta dan isinya, ialah
sang Ilahi Robbi. Jadi, masihkah kalian mengagung-agungkan cinta kalian sejati?
Bila sesungguhnya diri kalian pun tak sejati??
meta morfillah
No comments:
Post a Comment