Pages

19 June, 2013

Jenis-jenis penelitian


Menurut Prof. Sutrisno Hadi MA, penggolongannya sbb :

  1. Menurut bidangnya : penelitian pendidikan, penelitian hukum, penelitian pertanian, penelitian ekonomi, penelitian agama, dsb
  2. Tempatnya : peneltian laboratorium, penelitian perpustakaan, penelitian kancah
  3. Pemakaiannya : penelitian murni (dasar), penelitian terapan (terpakai)
  4. Tujuan umumnya : penelitian eksploratif, penelitian pengembangan, penelitian verifikatif
  5. Tarafnya : penelitian inferensial dan deskriptif
  6. Pendekatannya : penelitian longitudinal, penelitian cross sectional
Buku : Prof.drs. Sutrisno Hadi, MA. Metodologi research. 2004. Yogyakarta : penerbit andi

Menurut Dirjen Pendidikan Tinggi dijabarkan oleh Prof. Dr. Winarno Surachmad M. Sc. Ed , digolongkan berdasarkan sifat-sifat masalahnya, yaitu
  1. Penelitian historis
  2. Penelitian deskriptif
  3. Penelitian perkembangan
  4. Penelitian kasus dan peneltian lapangan
  5. Penelitian koresional
  6. Peneltian kausal komparatif
  7. Peneltian eksperimental sungguhan
  8. Penelitian eksperimental semu
  9. Peneltian tindakan
Buku : Drs.cholid Narbuko & Drs. H. Abu Achmadi. Metodologi penelitian. 2005. Jakarta : PT. Bumi Aksara

Sembilan  macam penelitian:

  1. Penelitian historis : bertujuan membuat rekonstruksi masa lampau secara sistematis dan objektif, dengan cara mengumpulkan, mengevaluasi, memverifikasi, serta mensintesiskan bukti-bukti untuk menegakkan fakta dan memperoleh kesimpulan yang kuat. Contoh : Studi mengenai praktek “bawon (bagi hasil)” di daerah pedesaan di Purbalingga, yang bermaksud memahami dasar-dasarnya di waktu yang lampau serta relevansinya untuk waktu kini. Studi ini dimaksudkan juga untuk mentest hipotesis bahwa nilai-nilai social tertentu serta rasa solidaritas memainkan peranan penting dalam berbagai kegiatan ekonomi pedesaan. Contoh lain : Penelusuran komunisme di Indonesia dari tahun 1945 hingga 1965. Studi mengenai definisi Teknologi Pendidikan dari tahun 1963 hingga 2004.
  2. Penelitian deskriptif : bertujuan untuk membuat pencandraan ( deskripsi) secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat populasi/ daerah tertentu. Contoh : Studi mengenai kebutuhan tenaga kerja akademik pada kurun waktu tertentu. Survey pengaruh kedisiplinan siswa dan iklim sekolah terhadap hasil belajar siswa.
  3. Penelitian perkembangan : bertujuan menyelidiki pola dan perurutan pertumbuhan dan/atau perubahan sebagai fungsi waktu. Contoh : Studi-studi longitudinal mengenai pertumbuhan yang secara langsung mengukur sifat-sifat dan laju perubahan-perubahan pada sampel sejumlah anak pada taraf-taraf perkembangan yang berbeda-beda. Contoh lain : Pengembangan Komputer Pembelajaran (CAI) Tentang Gerak Lurus berubah Beraturan Pada Mata Pelajaran Fisika Bagi Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Surabaya.
  4. Penelitian kasus dan peneltian lapangan : bertujuan mempelajari secara intensif latar belakan, keadaan sekarang dan interaksi lingkungan sesuatu unit social : individu, kelompok, lembaga atau masyarakat. Contoh : Studi secara mendalam mengenai seorang anak yang mengalami ketidakmampuan belajar yang dilakukan oleh seorang ahli psikologi.
  5. Penelitian korelasional : bertujuan mendeteksi sejauh mana variasi-variasi pada suatu factor berkaitan dengan variasi-variasi pada satu atau lebih factor lain berdasarkan koefisien korelasi. Contoh : Pengaruh Penilaian Autentik dan Kreativitas Siswa terhdap Hasil Belajar Matematika. Pengaruh Pemanfaatan Media Permainan Kartu Hitung Terhadap Hasil Belajar Siswa Materi Ajar Operasi Hitung Campuran Mata Pelajaran Matematika Kelas III SDN Babat Jerawat I Surabaya.
  6. Penelitian kausal komparatif : menyelidiki kemungkinan hubungan sebab akibat dengan cara : berdasar atas pengamatan terhadap akibat yang ada mencari kembali factor yang mungkin menjadi penyebab melalui data tertentu. Contoh : Mencari pola tingkah laku dan prestasi belajar yang berkaitan dengan perbedaan umur pada waktu masuk sekolah dengan cara menggunakan data deskriptif mengenai tingkah laku dan skor test prestasi belajar yang terkumpul sampai anak-anak yang bersangkutan kelas VI SD.
  7. Penelitian eksperimental sungguhan : menyelidiki kemungkinan saling hubungan sebab akibat dengan cara mengenakan satu atau lebih kondisi perlakuan kepada satu atau lebih kelompok eksperimental dan memperbandingkan hasilnya dengan satu atau lebih kelompok control yang tidak dikenai kondisi perlakuan itu. Contoh : Penelitian untuk menyelidiki pengaruh dua metode mengajar bahasa inggris pada murid-murid kelas III SMP sebagai fungsi ukuran kelas (besar dan kecil) dan taraf intelegensi murid (rendah, sedang, tinggi) dengan cara menempatkan guru secara random berdasarkan intelegensi, kelas dan metode mengajar.
  8. Penelitian eksperimental semu : memperoleh informasi yang merupakan perkiraan bagi informasi yang dapat diperoleh dengan eksperimen yang sebnarnya dalam keadaan yang tidak memungkinkan untuk mengontrol dan atau memanipulasikan semua variable yang relevan. Contoh : Penelitian untuk menyelidiki efek dua macam cara menghafal suatu daftar kata-kata asing pada empat buah SMU tanpa dapat menentukan penempatan murid-murid pada perlakuan secara random atau mengawasi waktu-waktu latihannya secara cermat.
  9. Penelitian tindakan : mengembangkan keterampilan-keterampilan baru atau cara pendekatan baru dan untuk memecahkan masalah dengan penerapan langsung di dunia kerja atau dunia aktual lainnya. Contoh :  Penelitian untuk memecahkan masalah apatisme dalam penggunaan teknologi. Pembelajaran Inovatif Berbasis Deep Dialogue/Critical Thinking. Penelitian tindakan kelas bahasa inggris dengan metode story telling kelas 1 SMP.
Buku : Sumadi suryabrata. Metodologi penelitian. 2005. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada


Segi tempat :
  1. Penelitian pustaka : dilakukan di ruang perpustakaan untuk menghimpun dan menganalisis data yang bersumber dari perpustakaan, baik berupa buku-buku, periodical-periodikal, majalah-majalah ilmiah dan materi perpustakaan lainnya yang dapat dijadikan sumber rujukan untuk menyusun suatu laporan ilmiah
  2. Laboratorium : dilakukan di lab, yaitu suatu tempat khusus untuk menyelidiki gejala-gejala tertentu melalui tes-tes atau uji yang dilakukan untuk menyusun laporan ilmiah.
  3. Lapangan : di lokasi penelitian, suatu tempat yang dipilih sebagai lokasi untuk menyelidiki gejala objektif sebagai terjadi di lokasi tersebut, yang dilakukan juga untuk penyusunan laporan imiah.
Segi sifat :

  1. Penelitian dasar : bermula dari kenyataan objektif yang diamati secara empiric kemudian dianalisis untuk disusun sebagai laporan ilmiah. Penelitian macam ini biasanya dilakukan untuk tujuan suatu teori melalui pengujian hipotesa, yang drumuskan berdasarkan kenyataan yang dihadapi, bukan berdasarkan teori tertentu karena belum ada teori yang berkaitan dengan knyataan objektif yang sedang diamati.
  2. Penelitian vertical : bermula dari teori yang ada, kemudian dihubungkan dengan knyataan objektif yang diamati secara empiric dan ditelaah melalui analisis ilmiah sebagai koreksi atas kebenaran teori tersebut. Hasil penelaahan bisa mengukuhkan teori yang dperiksa dan bisa juga menolaknya, tumbanglah teori yang diperiksa dan lahirlah teori baru.
  3. Survey : dilakukan dengan mengadakan pemriksaan terhadap gejala yang berlangsung di lokasi penelitian. Lazimnya dilakukan terhadap unit sampel bukan seluruh populasi sasaran.

Segi jenisnya :

  1. Eksploratif : bermaksud mengadakan penjajakan/ pengenalan terhadap gejala tertentu. Dalam penelitian ini belum diperlukan rujukan teori/belum digunakan hipotesa.
  2. Deskriptif : bermaksud mengadakan pemeriksaan dan pengukuran-pengukuran terhadap gejala tertentu. Dalam penelitian ini landasan teori mulai diperlukan tapi bukan dengan akan sebgai landasan untuk menentukan kriteria pengukuran terhadap gejala yang diamati dan akan diukur.
  3. Konformatif : bermaksud menelaah dan menjelaskan pola hubungan antara 2 variabel/lebih yang jenis ini dukungan teori telah diperlukan, baik untuk digunakan sebagai landasan dalam mengajukan hipotesis maupun untuk menentukan kriteria pengukuran terhadap adanya hubungan antara variable-variabel yang diteliti, di antaranya melalui pengujian hipotesis.
  4. Evaluatif : bermaksud mengevaluasi pelaksanaan dan dibedakan lagi ke dalam dua macam evaluasi sumatif dan pencapaian suatu tujuan program. Penelitian ini berjenis evaluasi formatif. Evaluasi sumatif dilakukan untuk meneliti pencapaian tujuan suatu program lazimnya dilakukan pada akhir kegiatan dari pelaksanaan suatu program. Evaluasi formatif dilakukan untuk meneliti pelaksanaan program yang sedang berjalan, guna mencari umpan balik bagi memperbaiki program itu sendiri jika ternyata ada unsur-unsur program yang secara teknis tidak dapat dilaksanakan.
  5. Prediktif : meramalkan gejala yang mungkin terjadi pada masa yang akan datang, berdasarkan proteksi dari hasil penelaahan terhadap gejala yang diamati melalui evaluasi/ penyelidikan saat ini.


Segi kegunaan :

  1. Murni : digunakan untuk memelihara kesinambungan dan integritas pemikiran ilmiah, guna menunjang perkembangan ilmu di bidang tertentu. Dalam pelaksanaannya pemilihan macam ini tidak dapat dipengaruhi oleh kepentingan tertentu baik dtinjau dari tata nilai social maupun ekonomi.
  2. Terapan : digunakan untuk kepentingan praktis, baik untuk pengembangan / perbaikan tata nila social maupun ekonomi. Biasanya dipengaruhi oleh kepentingan tertentu.
Buku : Prof. DR. H. Abdurrahmat Fathoni, M.Si. metodologi penelitian & teknik penyusunan skripsi. 2006. Jakarta: Penerbit Rineka Cipta

No comments:

Post a Comment

Text Widget