"Kamu mau nulis apa?"
"Bukan tugas atau skripsi
donk?"
"Ya bukanlah, aku sedang
melayang dari bumi mahasiswa."
"Emang apa peranmu saat ini?"
"Aku lagi jadi tokoh sok tahu
dan berimbalan tak pantas"
"Berapa lama?"
"Cukup dua hari. Tapi rasanya
paaaanjaaang."
"Loh,kok bisa?"
"Huff… aku merasa
pertanggungjawaban ini lebih panjang dari tembok cina. Lebih lama dari jarak
tempuh bumi ke matahari. Dan lebih sulit dari melihat struktur atom."
"Alah… lebaynya mulai! Memang
ga ada yang bisa bantu kamu?"
"Kalau kata orang bijak sih,
PENGALAMAN doank yang bisa bantu. Diperkuat dengan CINTA dan SABAR pada
skenarioNYA. Diiringi DOA mama terkasih. Dan memang itu yang kurasa."
"Nah..itu bisa. Kamu pasti
dan selalu akan bisa melewatinya. Jadi apa yang masih mengganggu pikiranmu?"
"Waktu. Ya waktu. Niscayanya
sebuah proses, semua itu butuh WAKTU yang tidak sekejap. Sedang aku harus
melakukan percepatan sendiri. Kemana aku harus bertanya?"
"Hahahaha…."
"Loh kok ketawa sih? BT-in
deh kamu! ;("
"Itu sih hati kamu udah
jawab lantang! Aku aja dengar!! ;)"
"Memang hatiku bicara apa?"
"Dia bilang, “Serahkan
segala suatu urusan/masalah besar pada yang MAHA BESAR. Dan tugas kamu hanyalah
melakukan USAHA sebesar yang kamu mampu.”
“….”
meta morfillah
-sekedar percakapan dengan axioo
malam ini-
No comments:
Post a Comment