Pages

17 June, 2013

Kurikulum TK-SD-SMP-SMA-SMK



Kurikulum merupakan cetak biru (blue print) suatu kegiatan pembelajaran yang memuat sejumlah mata pelajaran. Sebagai cetak biru dari penyelenggaraan pembelajaran, kurikulum menggambarkan secara menyeluruh tentang kegiatan belajar mengajar. Mulai dari tujuan pembelajaran, deskripsi mata pelajaran  hingga alokasi waktu yang dibutuhkan. 
Di mata kuliah pengembangan kurikulum ini, kami didisposisikan untuk mencari tahu berbagai jenis kurikulum di sekolah yang berbeda-beda. Mulai dari kurikulum SD, SMP, SMA dengan berbagai jenis dan tingkatannya dan SMK dengan berbagai fokus keahlian yang dimilikinya. Berikut berbagai jenis kurikulum dari tiap jenjang yang telah saya kumpulkan menjadi satu.

Kurikulum TK
Ada banyak sekali tuntutan hasil belajar yang diinginkan. Terlihat dari begitu banyaknya indikator di dalamnya. Coba kita bayangkan, anak TK, yang masih polos dan usia bermain dituntut sebegitu dewasanya. Menurut saya, itu terlalu berlebihan. Memang bagus, bila kebiasaan baik itu diterapkan semuanya. Karena dari semasa kecil, membentuk pola hidup yang baik itu akan lebih mudah. Namun, melihat begitu banyaknya indikator tersebut, saya tidak yakin bahwa itu semua akan teraplikasikan dalam kehidupan nyata sehari-harinya. Saran saya, tidak perlu banyak indikator keberhasilan. Yang penting adalah mengajarkan sesuatu yang fundamental dan teraplikasikan dalam kehidupan nyata si anak sehari-hari. Dengan hal itu, mungkin si anak akan lebih terbentuk pribadinya. Tentu saja peran guru di sini sangatlah besar, karena mereka akan menjadi seorang role model bagi si anak.

Kurikulum SD
Kurikulum SD yang saya observasi ini merupakan SDI (Sekolah Dasar Internasional). Namun dikatakan SDI hanyalah karena mereka mulai menerapkan bahasa inggris sebagai bahasa pengantarnya. Menurut saya, belum sepenuhnya SDI, karena muatan kurikulumnya masih lokal dan standar pemerintah. Jumlah minggu efektifnya yaitu 38 minggu dengan alokasi waktu 35 menit untuk 1 jam pembelajaran. Saya agak kaget membayangkan anak SD belajar dari pagi sampai sore. Waktu-waktu itu digunakan untuk belajar dengan pendekatan mata pelajaran. Apakah mereka tidak lelah dan bosan?

Kurikulum SMP
SMP yang diobservasi oleh saya di sini adalah SMP SSN (Sekolah Standar Nasional). Program yang terlihat sangat bagus, hanya saja tidak semua program tersebut dijalankan sebagaimana harapannya. Terutama untuk pengembangan dirinya, seperti penerapan English day yang ternyata tidak berjalan karena kurangnya pengawasan.

Kurikulum SMA
Tidak jauh berbeda dengan kurikulum SMP. Hanya saja di SMAN 12, yang saya observasi ini lebih menekankan pada keterampilan TIK. Jumlah minggu efektifnya pun sama, yaitu 38 minggu per tahun.

Kurikulum SMK
Kurikulum SMK nampak agak berbeda. Karena jenis mata pelajarannya yang unik, yaitu ada mata pelajaran adaptif, normatif dan produktif. Saya merasakan sendiri akibat kurikulum ini, karena saya bersekolah di SMK Telkom SPJ. Menurut saya, terlalu banyak tuntutan di SMK ini. Waktu belajar pun biasanya full hingga hari sabtu. Tidak seperti anak SMA lain, yang diliburkan hari sabtu. Sehingga waktu mereka menyalurkan bakat serta refreshing bisa di hari sabtu tersebut. Sedangkan untuk SMK, biasanya waktu untuk ekstrakurikuler dilakukan setelah mata pelajaran berakhir. Maka tidak heran, jika anak SMK/STM banyak yang tawuran. Mungkin itu adalah ekspresi mereka karena tidak adanya fasilitas penyaluran aspirasi dan ekspresi. Semua tersedot dalam belajar sehari-hari yang mungkin membosankan bagi mereka.

 Semoga bermanfaat.
Iska Meta Furi 1215076071
 

No comments:

Post a Comment

Text Widget