Pages

14 May, 2019

[Mentoring] BIT TONAH FID DAKWAH (LAPISAN DAKWAH)

Mereka yang berada dan menentukan di belakang dakwah. Meski tidak tampak, tapi sangat menentukan saat penguasa berkuasa.
Contoh: Haman, kepercayaan firaun.

1. dukungan dan sambutan yang beragam
Sangat berpengaruh pada kekokohan dakwah itu sendiri.

2. soliditas internal yang kuat
إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الَّذِينَ يُقَاتِلُونَ فِي سَبِيلِهِ صَفًّا كَأَنَّهُمْ بُنْيَانٌ مَرْصُوصٌ
4. Sesungguhnya Allah menyukai orang yang berperang dijalan-Nya dalam barisan yang teratur seakan-akan mereka seperti suatu bangunan yang tersusun kokoh. (Q. S. As Saff: 4)

3. kemampuan dan keahlian yang mumpuni
Untuk mengemban amanah dakwah yang besar. Bila suatu urusan diserahkan pada orang yang tidak mumpuni, tunggulah kehancurannya (sabda Rasul).

4. meningkatnya kemampuan untuk berbenturan
Sunnatullah dakwah pasti akan diuji.

5. menguatnya iklim tarbiyah
Penanaman komitmen yang menimbulkan sikap militansi. Hingga allah turunkan berkahnya.


Meta morfillah

[Mentoring] Kader militan

oleh Ustad Yasir A. Lupito

Ciri jiddiyah/kader militan:
1. azzamnya kuat
karena allah - lillah
bersama allah - ma'allah
untuk allah - 

2. responsif 
وَلَا تَكُونُوا كَالَّذِينَ قَالُوا سَمِعْنَا وَهُمْ لَا يَسْمَعُونَ
21. dan janganlah kamu menjadi seperti orang-orang (munafik) vang berkata "Kami mendengarkan, padahal mereka tidak mendengarkan. (Q. S. Al Anfal: 21)
3. menepiskan semua alasan
إِنَّمَا كَانَ قَوْلَ الْمُؤْمِنِينَ إِذَا دُعُوا إِلَى اللَّهِ وَرَسُولِهِ لِيَحْكُمَ بَيْنَهُمْ أَنْ يَقُولُوا سَمِعْنَا وَأَطَعْنَا ۚ وَأُولَٰئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ
51. Sesungguhnya jawaban oran-orang mukmin, bila mereka dipanggil kepada Allah dan rasul-Nya agar rasul menghukum (mengadili) di antara mereka ialah ucapan. "Kami mendengar, dan kami patuh". Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung. (Q. S An Nur: 51)
4. mengerahkan semua potensi


Alasan seseorang sungguh-sungguh dalam dakwah, karena dia punya 3 pokok:
1. ruh/spirit tanggung jawab
Dakwah menuntut kita berbuat. Kalau bukan saya, siapa lagi?
وَلَا يَحْسَبَنَّ الَّذِينَ يَبْخَلُونَ بِمَا آتَاهُمُ اللَّهُ مِنْ فَضْلِهِ هُوَ خَيْرًا لَهُمْ ۖ بَلْ هُوَ شَرٌّ لَهُمْ ۖ سَيُطَوَّقُونَ مَا بَخِلُوا بِهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ ۗ وَلِلَّهِ مِيرَاثُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ ۗ وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ

180. Sekali-kali janganlah orang-orang yang bakhil dengan harta yang Allah berikan kepada mereka dari karunia-Nya menyangka, bahwa kebakhilan itu baik bagi mereka. Sebenarnya kebakhilan itu adalah buruk bagi mereka. Harta yang mereka bakhilkan itu akan dikalungkan kelak di lehernya di hari kiamat. Dan kepunyaan Allah-lah segala warisan (yang ada) di langit dan di bumi. Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan. (Q. S. Ali Imran: 180)
وَقُلِ اعْمَلُوا فَسَيَرَى اللَّهُ عَمَلَكُمْ وَرَسُولُهُ وَالْمُؤْمِنُونَ ۖ وَسَتُرَدُّونَ إِلَىٰ عَالِمِ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ فَيُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ
105. Dan Katakanlah: "Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan. (Q. S. At taubah: 105)

2. ruh/spirit keberanian
إِنَّ الَّذِينَ يُلْحِدُونَ فِي آيَاتِنَا لَا يَخْفَوْنَ عَلَيْنَا ۗ أَفَمَنْ يُلْقَىٰ فِي النَّارِ خَيْرٌ أَمْ مَنْ يَأْتِي آمِنًا يَوْمَ الْقِيَامَةِ ۚ اعْمَلُوا مَا شِئْتُمْ ۖ إِنَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ بَصِيرٌ

40. Sesungguhnya orang-orang yang mengingkari ayat-ayat Kami, mereka tidak tersembunyi dari Kami. Maka apakah orang-orang yang dilemparkan ke dalam neraka lebih baik, ataukah orang-orang yang datang dengan aman sentosa pada hari Kiamat? Perbuatlah apa yang kamu kehendaki; Sesungguhnya Dia Maha Melihat apa yang kamu kerjakan. (Q. S. Fussilat: 40)
3. ruh/spirit pengorbanan
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اصْبِرُوا وَصَابِرُوا وَرَابِطُوا وَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ
200. Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu) dan bertakwalah kepada Allah, supaya kamu beruntung. (Q. S. Ali Imran: 200)
Bersabarlah dalam jamaah.


Meta morfillah

[Mentoring] AKHLAK DALAM AMAL JAMA'I


إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الَّذِينَ يُقَاتِلُونَ فِي سَبِيلِهِ صَفًّا كَأَنَّهُمْ بُنْيَانٌ مَرْصُوصٌ
4. Sesungguhnya Allah menyukai orang yang berperang dijalan-Nya dalam barisan yang teratur seakan-akan mereka seperti suatu bangunan yang tersusun kokoh. (Q. S. As Saff: 4)

Dalam jamaah, ada istilah amal jama'i (bekerja bersama dalam suatu kegiatan).
Akhlak yang harus ada dalam amal jama'i:
1. niat yang ikhlas
Membela agama Allah.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنْ تَنْصُرُوا اللَّهَ يَنْصُرْكُمْ وَيُثَبِّتْ أَقْدَامَكُمْ
7. Hai orang-orang mukmin, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu. (Q. S. Muhammad: 7)
Luruskan niat sejak awal, tengah dan akhir.
2. Tidak meminta jabatan
3. taat
Menentukan soliditas jamaah tersebut. 
Tidak ada Islam tanpa jamaah. Tidak ada jamaah tanpa kepemimpinan. Tidak ada kepemimpinan tanpa ketaatan (Umar bin khattab)
Dalam amal jamai, menolak perintah pemimpin adalah dosa besar.
4. sabar
Terutama ketika diberikan tugas yang tidak sesuai keinginan, kafa'ah, atau kondisi kita. Bisa saja pemimpin memberikan amanah itu karena kebutuhan atau menguji sejauh mana kesanggupan/komitmen. Kita harus selalu husnudzan, jangan malah demo atau sampai mendatangkan orang di luar jamaah.

5. melaksanakan kewajiban tanpa menuntut hak
Tunaikanlah kewajiban dan mintalah hakmu pada allah.

Meta morfillah

[Mentoring] SUDAHKAH KITA TERTARBIYAH?

Sudah, jika sikap kita...

1. terbuka terhadap perubahan
Minazzulumaati ilannuur (mengubah dengan hidayah) misal gak pakai celana, aware kaos kaki bagi akhwat.

2. mampu tegas dan menghindari sikap agresif
Tegas secara syar'i, tapi tidak menjelek-jelekkan pihak lain, terutama yang tidak sepaham dengan kita.

3. menjadi pribadi proaktif
Dalam hal-hal bermanfaat.

4. pribadi mawas diri
5. pribadi mandiri/merdeka
Agar bebas menentukan kehendak dan tidak terbebani oleh tekanan dari orang lain.
6. sosok berperasaan tapi tidak emosional
Tidak cengeng saat ujian melanda. Sunnatullah dakwah itu sedikit pendukung.
Dalam tiap pertempuran, samurai selalu menyiapkan diri untuk siap kalah tapi mentalnya tetap pemenang dan hasilnya sering menang. Pun para syuhada, demi menyongsong syahid.

7. sanggup belajar dari kesalahan
Sebagai manusia, mungkin sekali kita salah. Bedanya hanya di penyikapannya saja.
8. hidup di masa sekarang, bersikap realistis dan tidak menjadi bagian masa lalu
Tidak ada sosok/oknum yang serba putih, pun sebaliknya. Tidak mudah menghakimi dan menyalahkan. Sebab tarbiyah kita mencetak kader, bukan hakim.

Meta morfillah

[Mentoring] SENI BERBICARA AKTIVIS DAKWAH

Buku retorika haraki

Berbicara itu mudah, tapi berbicara tepat harus punya ilmu dan keterampilan. Berbicara bisa jadi sebuah nikmat (mengutarakan pikiran, perasaan), bisa juga berpotensi jadi fitnah.
عَلَّمَهُ الْبَيَانَ
Mengajarnya pandai berbicara. (Q. S. Ar rahman: 4)

وَلِسَانًا وَشَفَتَيْنِ
9. lidah dan dua buah bibir. (Q. S. Al Balad: 9)
Salah satu cara bersyukur atas nikmat berbicara adalah dengan:
1. mengucapkan pujian pada Allah
2. menggunakan kemampuan berbicara untuk menyebarkan risalah kebenaran
3. menggunakan kemampuan berbicara untuk kemaslahatan umat manusia
4. tidak menyalahgunakan untuk kemaksiatan dan kezaliman

Bisa jadi fitnah, terutama bagi seorang tokoh yang mewakili komunitasnya.
Pentingnya menjaga lidah, sebab bisa lebih tajam dari pedang dan merusak perdamaian. (Hadits yang disejajarkan dengan menjaga kemaluan).

Adab/prinsip berbicara:
1. berbicara yang baik atau diam
 وَمَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَاليَوْمِ الآخِرِ فَلْيَقُلْ خَيْرًا أَوْ لِيَصْمُتْ
“Dan barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhirat, hendaklah ia berkata baik atau diam.” (hadits arbain)

Meletakkan hati di depan lidah. Banyak pemimpin tergelincir karena tidak menjaga lidahnya.
2. berbicara sesuai kadar pemahaman pendengar
3. bicaralah secara sederhana, tidak berbelit-belit (to the point)
4. tidak berbicara dengan hal yang tidak berguna
5. menghindari kata yang berkonotasi negatif
6. berbicara sesuai bahasa audiens (bahasa dagang, nelayan, dll)

Meta morfillah

10 May, 2019

[Mentoring] Rukun ketiga dari 10 arkanul bai'ah (al 'amal)

Dibagi menjadi 7 tingkatan dakwah:
1. islahul fardhi (memperbaiki pribadi)
2. islahul bayt - membentuk rumah tangga/keluarga islami
3. islahul mujtama - membina masyarakat islami
4. membentuk pemerintahan yang islami
5. membentuk negara islami
6. membentuk khilafah islamiyah
7. memimpin alam

Poin 3 akan lebih banyak kita yang mengikuti masyarakat dibanding kemauan kita pribadi.

Hal yang harus dilakukan pada masyarakat:
1. mendakwahkan kebaikan
Ada 2 hal pokok yang harus dipahami: muatan dakwah (terkandung di 10 muwashofat) dan sarana-sarananya.

2. memerangi semua perbuatan hina dan kemungkaran
Apa saja yang harus diperangi?
a. perbuatan hina skala personal: zina, khamr, hasad, dengki,
b. skala kelompok: merampok,
c. skala masyarakat:

Cara memeranginya?
Dari tingkatan pemerintah (lebih efektif) membuat kebijakan dan hukum bagi pelakunya. Lalu tingkatan komunal/masyarakat, dengan upaya pencegahan (saling menasehati). Terakhir tingkatan individu, dengan penjagaan diri melalui ibadah.

3. mendorong masyarakat melakukan perbuatan mulia
Induk perilaku mulia: hikmah, bijak, kesucian, keadilan
Dengan cara menjalin komunikasi dengan tokoh yg baik, menggunakan sarana kisah/sirah, memberi teladan.

4. melakukan amar ma'ruf
وَلْتَكُنْ مِنْكُمْ أُمَّةٌ يَدْعُونَ إِلَى الْخَيْرِ وَيَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ ۚ وَأُولَٰئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ
104. Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung. (Q. S. Ali Imran: 104)
كُنْتُمْ خَيْرَ أُمَّةٍ أُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَتُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ ۗ وَلَوْ آمَنَ أَهْلُ الْكِتَابِ لَكَانَ خَيْرًا لَهُمْ ۚ مِنْهُمُ الْمُؤْمِنُونَ وَأَكْثَرُهُمُ الْفَاسِقُونَ
110. Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik. (Q. S. Ali Imran: 110)
5. bersegera melaksanakan kewajiban
6. membangun opini publik yang mendukung fikrah islam
7. mencelupkan diri dalam celupan islam
sibghah allah (al baqarah)


Meta morfillah

[Mentoring] Ikhtilaf (part 2)

Adab-adab ikhtilaf:
1. ikhlas dalam mencapai dan mencari kebenaran
Tandanya mengaktualisasikan prinsip, menjadikan ucapan sebagai patokan bukan siapa yang mengucapkan. Terimalah kebenaran dari orang yang kita benci sekalipun.
Kisah rasul dan seorang yahudi yang memgingatkan untuk bersumpah demi rabb kabah, bukan demi kabah.
Siap meninggalkan pendapat sendiri dan kembali pada kebenaran

2. memiliki keinginan kuat untuk bersatu, berukhuwah dan berjamaah
Perkara imam mengeraskan basmalah atau tidak saat shalat berjamaah, keduanya ada contoh dari para sahabat (imam al qasim, salah 1 dari 7 fuqaha madinah)

3. bersikap objektif dan adil terhadap pihak yang berbeda
Kemarahanmu pada orang lain jangan melupakan kebaikannya, rasa sukamu pada orang lain janganlah menutup mata pada keburukannya.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُونُوا قَوَّامِينَ لِلَّهِ شُهَدَاءَ بِالْقِسْطِ ۖ وَلَا يَجْرِمَنَّكُمْ شَنَآنُ قَوْمٍ عَلَىٰ أَلَّا تَعْدِلُوا ۚ اعْدِلُوا هُوَ أَقْرَبُ لِلتَّقْوَىٰ ۖ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۚ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ 

"Hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan." (Q. S. Al Maidah:8)

4. berdiskusi di bawah naungan ukhuwah
دْعُ إِلَىٰ سَبِيلِ رَبِّكَ بِالْحِكْمَةِ وَالْمَوْعِظَةِ الْحَسَنَةِ ۖ وَجَادِلْهُمْ بِالَّتِي هِيَ أَحْسَنُ ۚ إِنَّ رَبَّكَ هُوَ أَعْلَمُ بِمَنْ ضَلَّ عَنْ سَبِيلِهِ ۖ وَهُوَ أَعْلَمُ بِالْمُهْتَدِينَ
"Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk." (Q. S. An Nahl:125)

Ijtihad itu jika benar dapat 2 pahala, salah dapat 1 pahala.

5. menjauhi ta'asub (fanatik)
Setiap orang berhak diikuti dan ditinggalkan pendapatnya, kecuali rasulullah saw yg ma'shum.
6. tidak mengingkari ikhtilaf yang diperbolehkan
Terima saja, tidak usah berdebat.
7. meninggalkan yang mustahab/mubah demi menyatukan hati
Seperti qunut saat subuh.

8. meninggalkan perkara yang tidak membuahkan amal
Seperti debat kusir.


Meta morfillah

[Mentoring] IKHTILAF (part 1)

Pengertian secara etimologi: tidak sepakat/sama. 

Menurut ulama ada 2: perlawanan yang menimbulkan perpecahan. Dan perbedaan pendapat/sudut pandang, yang disebabkan perbedaan tingkat kecerdasan/perolehan informasi.

Ikhtilaf yang dibolehkan: dalam masalah furu' / cabang, di luar masalah aqidah.
Ikhtilaf yang tidak dibolehkan: masalah ushul/dasar.

Penentu masalah ushul dan furu' didasarkan pada ilmu ushul fiqih dan bahasa arab.
Ikhtilaf pasti terjadi karena faktor:
  1. perbedaan kemampuan akal para ulama dalam menginterpretasi ayat/hadits
  2. perbedaan informasi dan ilmu yang dimiliki para ulama
  3. perbedaan lingkungan, situasi dan kondisi. Imam Syafi'i pernah memberikan fatwa berbeda untuk hal yang sama di tempat yang berbeda (iraq & mesir)
  4. perbedaan ketentraman hati
  5. perbedaan dalam menempatkan dalil yang harus didahulukan

contoh:
1. pelaksanaan shalat ashar di bani quraizah
2. tayamum lalu ketemu air, perlu shalat lagi atau tidak?
3. mandi junub diganti dengan tayamum, awalnya Umar menolak


Meta morfillah

[Mentoring] Tadabbur Al Muzammil

Pembekalan efektif bagi seorang dai/nabi.
Allah mentarbiyah rasul sedemikian keras. Dipaksa, meski dalam keadaan ketakutan (menyelimuti dirinya) setelah menerima wahyu pertama. No excuse.

Kenapa malam? Sebab di waktu itulah banyak manusia lalai, sehingga yang meminta (berdoa) menjadi spesial dan sambungan langsung cepat ke allah,  tak ada penghalang.

Sebab dakwah tidak mudah, selain butuh fisik, butuh pula ruhiyah yang bagus.

Awalnya qiyamul lail diwajibkan untuk rasul (di Mekah) hingga diturunkan ayat ke 20 untuk menghapus hukum wajib menjadi sunnah muakkad.

Dipaksa mentartilkan bacaan al quran.
Berzikir. Bersabar.

Meta morfillah

[Mentoring] Rasul bukanlah orang yang buruk perkataan dan perbuatannya

Rasul adalah orang yang istimewa. Kehadirannya sangat dinantikan bahkan oleh nabi sebelumnya,  seperti nabi ibrahim, sampai doanya diabadikan di q. s. 2:129. 

رَبَّنَا وَابْعَثْ فِيهِمْ رَسُولًا مِّنْهُمْ يَتْلُو عَلَيْهِمْ آيَاتِكَ وَيُعَلِّمُهُمُ الْكِتَابَ وَالْحِكْمَةَ وَيُزَكِّيهِمْ ۚ إِنَّكَ أَنتَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ ﴿١٢٩﴾
Ya Rabb kami, utuslah untuk mereka sesorang Rasul dari kalangan mereka, yang akan membacakan kepada mereka ayat-ayat Engkau, dan mengajarkan kepada mereka Al Kitab dan Al-Hikmah serta mensucikan mereka. Sesungguhnya Engkaulah yang Maha Kuasa lagi Maha Bijaksana.” (QS. Al-Baqarah[2]: 129)
Dijawab allah di q. s. 3:164.

لَقَدْ مَنَّ اللَّهُ عَلَى الْمُؤْمِنِينَ إِذْ بَعَثَ فِيهِمْ رَسُولًا مِنْ أَنْفُسِهِمْ يَتْلُو عَلَيْهِمْ آيَاتِهِ وَيُزَكِّيهِمْ وَيُعَلِّمُهُمُ الْكِتَابَ وَالْحِكْمَةَ وَإِنْ كَانُوا مِنْ قَبْلُ لَفِي ضَلَالٍ مُبِينٍ
"Sungguh Allah telah memberi karunia kepada orang-orang yang beriman ketika Allah mengutus diantara mereka seorang rasul dari golongan mereka sendiri, yang membacakan kepada mereka ayat-ayat Allah, membersihkan (jiwa) mereka, dan mengajarkan kepada mereka Al Kitab dan Al Hikmah. Dan sesungguhnya sebelum (kedatangan Nabi) itu, mereka adalah benar-benar dalam kesesatan yang nyata." 

Kehadirannya pun juga dikabarkan nabi isa, q. s. 61:6

وَإِذْ قَالَ عِيسَى ابْنُ مَرْيَمَ يَا بَنِي إِسْرَائِيلَ إِنِّي رَسُولُ اللَّهِ إِلَيْكُمْ مُصَدِّقًا لِمَا بَيْنَ يَدَيَّ مِنَ التَّوْرَاةِ وَمُبَشِّرًا بِرَسُولٍ يَأْتِي مِنْ بَعْدِي اسْمُهُ أَحْمَدُ ۖ فَلَمَّا جَاءَهُمْ بِالْبَيِّنَاتِ قَالُوا هَٰذَا سِحْرٌ مُبِينٌ
Dan (ingatlah) ketika Isa ibnu Maryam berkata: "Hai Bani Israil, sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu, membenarkan kitab sebelumku, yaitu Taurat, dan memberi khabar gembira dengan (datangnya) seorang Rasul yang akan datang sesudahku, yang namanya Ahmad (Muhammad)". Maka tatkala rasul itu datang kepada mereka dengan membawa bukti-bukti yang nyata, mereka berkata: "Ini adalah sihir yang nyata".

Satu-satunya rasul yang lahir di Makkah, tempat kakbah/kiblat muslim.
Bersih jiwa, tandanya dari ucapan dan perbuatan. Seperti teori teko Aa Gym.

Rasul adalah contoh terbaik terutama dalam ucapan dan akhlak. Hingga diberi gelar Al Amin (terpercaya).

Berhasilnya dakwah islam saat itu bukan hanya karena mulianya agama islam itu sendiri dan kehebatan al quran,  melainkan juga karena pesona akhlak rasul. Nabi Musa saja tidak berani saat disuruh berdakwah karena ia memiliki dosa pernah membunuh. Sementara rasul sangatlah terjaga,  sejak kecil hatinya dibersihkan oleh malaikat.

Yang paling mengenal akhlak rasul adalah Aisyah, sebab ia tahu dari bangun hingga tidurnya.
Ingat kisah thaif. saat Rasul dilempari kotoran dan malaikat gunung menawarkan untuk membinasakan penduduk itu? Atau kisah pengemis buta yang disuapi tiap hari padahal ia selalu mencela Rasul? Kesaksian Anas bin Malik bahwa Rasul tidak pernah marah pada khadimatnya,  kalau bisa dikerjakan sendiri, tidak menyuruh. Menurut cucunya, rasul sangat menyenangkan.

Satu saja kebaikan rasul diteladani,  insya allah akan mendatangkan kebaikan.

المسْلِمُ مَنْ سَلِمَ المسْلِمُوْنَ مِنْ لِسَانِهِ وَيَدِهِ , و المهاجِرَ مَنْ هَجَرَ مَا نهَى اللهُ عَنْهُ
“Yang disebut dengan muslim sejati adalah orang yang selamat orang muslim lainnya dari lisan dan tangannya. Dan orang yang berhijrah adalah orang yang berhijrah dari perkara yang dilarang oleh Allah .” (HR. Bukhari no. 10 dan Muslim no. 40 )


Meta morfillah

Text Widget