Saturday, 26 Jan
2013
Menjelang 100
hari setelah aku diwisuda (tanggal 1 November 2012), sangatlah riskan perasaan
galau menghampiri. Mengapa? Karena aku juga resign
dari homeschooling tempat aku mengajar selama 2 tahun sebelumnya. Dan belum
juga ada pekerjaan tetap yang kudapat, begitu juga calon pasangan tetap (ups!).
Hingga rasanya aku harus bergerak, doing
something! Teriakku dalam hati. Aku ingin diriku tidak sekedar
pengangguran, tapi ingin menjadi pengangguran yang berkualitas. Soo… aku
menulis status di BBM, Twitter & Facebook meminta diriku untuk
“diberdayakan”. And then, Imas
menawariku untuk ikutan English club di Kemendiknas. Aku langsung mengiyakan.
Aku dikenalkan dengan temannya Putri melalui BBM. Putri sudah lebih lama aktif di britzone (English club yang dimaksud Imas). Dia memberitahukan jadwal britzone dan aku sangat antusias. Sabtu pukul 11 sampai 13 siang, ini adalah perdanaku. Vocabulary, pronunciation, grammarku sangatlah terbatas. Tapi, pikirku untuk apa malu mencoba? Memang aku sudah sarjana, tapi belajar kan sepanjang hayat (longlife learning). Jadi aku sebarluaskan berita bahwa ada britzone gratis bagi yang ingin meningkatkan kemampuan berbahasa inggrisnya. Sambutan teman-temanku cukup banyak dan antusias, walau nyatanya yang benar-benar hadir hanyalah Mita (teman ngajiku) dan Sari (juniorku di kampus).
Aku dikenalkan dengan temannya Putri melalui BBM. Putri sudah lebih lama aktif di britzone (English club yang dimaksud Imas). Dia memberitahukan jadwal britzone dan aku sangat antusias. Sabtu pukul 11 sampai 13 siang, ini adalah perdanaku. Vocabulary, pronunciation, grammarku sangatlah terbatas. Tapi, pikirku untuk apa malu mencoba? Memang aku sudah sarjana, tapi belajar kan sepanjang hayat (longlife learning). Jadi aku sebarluaskan berita bahwa ada britzone gratis bagi yang ingin meningkatkan kemampuan berbahasa inggrisnya. Sambutan teman-temanku cukup banyak dan antusias, walau nyatanya yang benar-benar hadir hanyalah Mita (teman ngajiku) dan Sari (juniorku di kampus).
Finally, aku membayangkan akan seperti
apakah britzone ini, karena aku sudah sering mengikuti English club namun
rata-rata membosankan. Kenapa? Karena hampir sama seperti les. Dikasih latihan
lalu disuruh dikerjakan dan nanti dinilai, sedangkan sebetulnya aku sangat
ingin menjadi talkative seperti native speaker. Aku menemukannya di
sini! Di britzone ini! Yang aku suka konsepnya adalah, dimulai dengan ice
breaking dengan games “remember me – remember
…..”. Jadi tahapan perkenalan secara tidak sadar, singkat tapi mendalam.
Tidak seperti klub lain yang biasanya dimulai dengan introduction new comer and it’s so boring! Britzone ini orangnya
asik-asik, sehingga walaupun aku new
comer, aku merasa seperti sudah kenal lama dengan mereka. They’re so friendly and really make me envy
with their ability to speaking in English! Aku begitu antusias! Mungkin
karena sang konduktor melihat banyak wajah baru, jadi agenda yang seharusnya
membahas “dreamed job” diubah menjadi bermain drama. Kelas dibagi menjadi 2
grup. Masing-masing kelompok diharuskan membuat drama komedi dan pemenangnya
adalah kelompok yang membuat semua anggotanya berbicara (in English, of course!). Lucunya, entah apa pasal, dua kelompok
ini sama-sama memilih drama Cinderela.
Kelompok pertama
membuat adegan lucu dengan menjadikan pria yang didandani dengan kerudung
sebagai cinderela. Ibu peri diganti dengan dukun dan ceritanya bukan sepatu
cinderela ketinggalan, melainkan cinderela melemparkan sepatunya yang sudah
dijampi-jampi oleh dukun kepada pangeran. Sehingga pangerannya kena pelet dan
menikahi cinderela. Sedangkan di kelompok dua (kelompokku), kami menampilkan
berbagai karakter film kesukaan kami dalam drama Cinderela. Seharusnya (kenapa aku
bilang seharusnya? Karena ceritanya jadi random & tidak focus diakibatkan 2
tokoh utama kami yaitu sang Cinderela dan ibu tirinya pergi pulang tepat saat
giliran kami harus mementaskan) drama kami diawali dengan karakter Cinderela
yang jahat, merasa memiliki rumah dan malah dia yang menyiksa dua saudara
tirinya si bawang merah dan bawang putih. Cinderela sudah punya pacar yaitu
spiderman. Lalu ketika diumumkan pesta dansa kerajaan, Cinderela pergi bersama
Spiderman. Namun nyatanya di pesta dansa Cinderela jatuh hati pada pangeran dan
memutuskan Spiderman. Spiderman yang kecewa dan marah akhirnya membunuh semua
tamu pesta dansa. Lalu drama ditutup dengan detektif Bonasera (peranku) dari
Crime Lab New York yang berhasil menemukan KTP spiderman dan drama selesai.
Gak lucu yaa?? Hahah… aku juga bingung. Padahal ideku jadi detektif itu untuk mengidentifikasi sepatu yang ditinggalkan Cinderela. Tapi malah dibuat jadi drama thriller. Hahahaha…
Intinya… kami menikmati dan sangat bergembira. Di akhir, barulah para new comer diwajibkan memperkenalkan dirinya. Ternyata dari 25-an yang hadir, 10 orang adalah new comer. Wooww.. aku tidak sendirii. Hahahah… Rasa malu, nervous sedari awal tidak kurasakan. Aku sendiri tetap melanjutkan berbicara bahasa inggris dengan teman ngajiku Mita. Karena setelah britzone kami harus langsung mengaji, sepanjang perjalanan kami mempraktekkan bahasa “gado-gado” kami. Grammar tidak berlaku, yang penting berani! Itu saja. Soo… come join with us, and have a great experience at britzone! I’ll wait you guys :)
Gak lucu yaa?? Hahah… aku juga bingung. Padahal ideku jadi detektif itu untuk mengidentifikasi sepatu yang ditinggalkan Cinderela. Tapi malah dibuat jadi drama thriller. Hahahaha…
Intinya… kami menikmati dan sangat bergembira. Di akhir, barulah para new comer diwajibkan memperkenalkan dirinya. Ternyata dari 25-an yang hadir, 10 orang adalah new comer. Wooww.. aku tidak sendirii. Hahahah… Rasa malu, nervous sedari awal tidak kurasakan. Aku sendiri tetap melanjutkan berbicara bahasa inggris dengan teman ngajiku Mita. Karena setelah britzone kami harus langsung mengaji, sepanjang perjalanan kami mempraktekkan bahasa “gado-gado” kami. Grammar tidak berlaku, yang penting berani! Itu saja. Soo… come join with us, and have a great experience at britzone! I’ll wait you guys :)
Lovely,
Meta
Meta
No comments:
Post a Comment