Pages

31 October, 2013

Selamat Pagi!



Pagi ini saya ke kantor dengan semangat yang agak berkurang, karena jam tidur saya yang kurang. Biasanya saya sudah tidur pukul 21.00 lalu bangun pukul 04.30, tapi karena kemalaman pulang sehabis rapat dan susahnya mendapat bus, saya baru sampai di rumah pukul 23.00. saya baru terlelap di pukul 00.00 dan (dipaksa) bangun pukul 04.30 oleh mama saya. Jadi sedikit uring-uringan gitu deh… hehe. 

Sesampainya di kantor, saya presensi sidik jari, mengucap salam pelan lalu ngeloyor masuk menuju meja saya dalam diam. Menyalakan laptop, membaca email sekilas dan berwudhu untuk salat duha berjamaah dengan Mbak Yani. Ketika menunggu mbak yani mengambil wudhu, tiba-tiba Mas Ade datang menghampiri meja saya dan duduk di sebelah saya, lalu bertanya “Meta kenapa? Lagi sakit?”
Saya bingung juga ditanya begitu, lalu saya jawab “Kurang enak badan aja sih, Mas. Kenapa? Muka saya pucat memangnya?”

“Nggak mbak, cuma kaget aja. Aneh gitu, Meta gak kasih salam semangat pagi kayak biasanya. Kan biasanya semangat benar, teriak-teriak semangat pagi dan menyapa semua orang. Hehehe..”

“Oh.. itu. Iya, saya lagi mau diam, soalnya suara saya mau habis. Tenggorokan saya agak sakit, Mas… hehehe.”

“Semoga cepat sembuh, ya Met. Biar ada yang ngasih semangat terus di kantor ini,” kata Mas Ade sambil tersenyum.

Saya hanya mengamini dan kembali asyik bekerja. Tidak lama kemudian, Mbak Amel dan Pak Teguh datang dan menanyakan hal serupa. Mereka merasa heran, ketika menampakkan diri di hadapan saya, tidak mendapatkan sapaan “Semangat pagi!” yang biasa saya teriakkan untuk memotivasi diri saya dan yang saya beri sapaan.

Setelah tiga orang menegur saya dengan hal yang sama, saya baru menyadari sesuatu. Ternyata hal kecil seperti sapaan selamat pagi dan teriakan cempreng saya begitu berharga. Mungkin memang sepele, namun berarti bagi mereka. Lalu saya teringat sebuah kalimat yang saya baca dari sebuah buku dan saya buat menjadi sebuah gambar berikut ini.

So, sudahkah kamu mengucapkan SELAMAT PAGI untuk hari baru, dunia yang kau pijak saat ini serta orang-orang hebat dan baik yang dipertemukan denganmu hari ini?

With love,
Meta morfillah

30 October, 2013

Langit



Untuk hati yang sedang meragu,
Sejenak palingkan mukamu pada alam
Tengadahlah ke langit malam
Tidakkah kau lihat alam begitu menakjubkan
Rembulan emas menggayuti di atas menara
Diiringi tasbihan pohon cemara
Bahkan di tanah gersangku ini
Ada eiffel dengan boulevard de clichynya
Pada langit yang sama kita menghirup udara,
Namun mengapa hati kita demikian berbeda..
Seorang menakjubi keindahan di atas sana,
Seorang sibuk terpekur menatap got penuh sampah.
Sejenak saja, berikan keindahan alam pada matamu.
Lalu selesaikan..
Selesaikan sampah itu dengan pembersihan total
Tidak sekadar menatap..
Karena busuknya takkan hilang,
Dan gerutuan takkan kurang.
Untuk hati yang sedang meragu,
“Sejenak tataplah aku...”
Bisik sang langit.

meta morfillah

Text Widget