Kamu orang kesekian yang
menyatakan pekerjaan ini terlalu di luar jangkauanku. Menegaskanku untuk
mengambil batasan dan berkata “Tidak!”. Aku hanya kembali menghela napas. Lelah.
Ada suatu hal yang lelah kuceritakan padamu, dan kau tak akan pernah mengerti,
kecuali kau berada di posisiku saat ini. Rekan kerjaku hanya tersenyum, dahulu
ia pun berpikir aku terlalu menyusahkan diriku sendiri. Namun setelah ia kuceburkan
ke dalam kantorku, ia baru memaklumi. Lalu ia menghiburku sebatas ia mampu. Hahaa…
Aku lelah.. sungguh. Sudah bosan
aku mengeluh. Bahkan aku membenci diriku sendiri bila ia sudah mulai mengeluh. Terlalu
membosankan. Pada akhirnya aku hanya dapat menyerah pasrah, sebatas aku mampu
dan sebatas ini baik untuk pengembangan diriku, aku berusaha ikhlas
menerimanya. Walau aku ingin berteriak, “Kalian salah menilaiku. Kumohon…
jangan nilai aku terlalu tinggi. Aku rapuh dan biasa, jangan anggap aku luar
biasa. Aku bukan super hero sepertimu!”.
Seketika aku hanya bisa menambah
frekuensi menemuiNya. Seraya merapal dalam hati, “Masalahku amatlah besar bagi
diriku. Tapi aku akan memupuk rasa kepercayaanku, bahwa Engkau sungguhlah Maha
Besar Ya Tuhan. Maka jadikanlah diriku amat buruk dalam penilaianku, baik dalam
penilaian sesama manusia, dan mulia dalam penilaianMU semata.”
Apalagi. Apalagi yang dapat
kulakukan?
Bahkan aku terlalu lelah untuk
menyembuhkan hatiku.
meta morfillah
No comments:
Post a Comment