Waktu yang bergulir
Tak terasa tlah kudekap
Tiga percintaan
Kisah di hidupku
Lelah kumenilai
Sangat menyesak di dada
Bagai dua sisi
Kulihat berbeda di dirimu
Jika dapat aku memilih
Cinta mana yang kupegang
Dalam hati biru kubertanya
Usaikan kisahku,
Letih kuarungi hidup
Tak dapat kupilih
Tiga cinta ini
Namun ringankanlah
Kakiku untuk melangkah
Tak ingin sakiti
Lebih baik kutinggalkan semua...
Sendiri lagi.
***
Lirik lagu yang pas untuk situasiku saat ini. Tuhan yang sedang
ingin bermain dengan hatiku, mengirimkan tiga (penawaran) cinta
sekaligus, bersamaan. Membuatku terombang-ambing dahsyat. Beristikharah
semakin giat. Namun dalam waktu sesaat, sirna semua.
Kupikir, kamu berbeda. Akan terus memperjuangkanku. Namun ternyata
kamu sama. Tertusuk silet yang sengaja kutebar dan terluka olehnya
seperti kutebas lehermu dengan parah. Lalu kau gugur bersama angin
dingin di bulan oktober. Bulan kelahiran sekaligus bulan perayaan
kematian rasaku yang kesekian.
Aku hanya mampu tenggelam dalam kata. Tak mau bersusah payah
menjelaskan. Rasanya kita sama-sama tahu. Mendewasalah, dengan segala
cerita kita.
Untuk kamu, yang hadir sebagai pembatas bab di buku hidupku.
Meta morfillah
No comments:
Post a Comment