Dear hijabers mentoring,
Ini pukul tiga pagi, saat aku
mulai menuliskan surat terakhir dalam program #7HariMenulisSuratRindu ini. Aku terbangun
tiba-tiba dan langsung meraih laptop. Sangat pasti dan yakin, ingin menuliskan
kata rinduku yang belum tersampaikan untuk kalian. Kapan kita terakhir kali
bertemu untuk mengkaji lagi iman kita? Kalau tidak salah bulan Mei, itu pun
tidak terlalu kondusif karena membantu persiapan pernikahan kakak kita
tersayang. Sekarang bulan oktober, berarti lima bulan kita sudah tak bersua
secara jasad.
Walau kita coba melakukan
mentoring online, tapi kita semua paham… ada dahaga lain yang hanya dapat
dilunasi dengan pertemuan. Berkali kita rancang pertemuan itu, berkali pula
kita gagal. Ada apa sebenarnya? Permainan sang waktukah? Atau niat kita yang
tidak lagi sesuci dulu? Entahlah… masalah itu-itu saja yang membuatku gemas dan
geram.
Bagiku sendiri, bertemu kalian
adalah semacam oase penyejuk jiwa, pembasuh hati. Rindu akan nasihat kalian
yang saling mengingatkan pribadi untuk menjaga kesucian dan kemaluan (izzah)
kita. Apalagi yang dibanggakan seorang wanita muslimah kecuali dua hal itu? Namun
acapkali rindu-rinduku itu hanya berseliweran dalam kata saja, lalu runtuh
membentur dinding-dinding rumah (atau bahkan hati) kalian.
Baru lima bulan saja… namun
nampaknya banyak sekali hal berbeda yang terjadi di hidup kita. Dalam pencapaian cita
dan cinta kita, nampaknya sang waktu ingin sekali menguji kualitas ukhuwah kita.
Mampukah kita bertahan dalam
perpisahan jasad sementara ini?
Mampukah kita mempertahankan iman
(yang tak pernah bisa) sendiri?
Mampukah kita menebar jarring-jaring
kebaikan di mana pun kita berpijak?
Beberapa hal lain yang tak mampu
kusebut, semoga memampukan kita dalam jalan cinta para pejuang ini.
Really, I miss you so much,
dear..
My ukhuwah, semoga kita
dipertemukan lagi dalam jannahNya. Aamiinn…
Uhibbuki fillah,
Meta morfillah
No comments:
Post a Comment