Pages

03 October, 2013

Dear Ca

Dear Ca,

Masih ingatkah dahulu kita pernah sama-sama menentang anggapan bahwa persahabatan antara wanita dan lelaki tidaklah murni? Kita bersikukuh bahwa kita tidak seperti itu. Persahabatan kita akan selamanya. Masa sekolah, kuliah hingga bekerja, kita masih mempertahankannya. Ketika kehadiran berbagai wanita di hidupmu pun tak berdampak apa-apa bagi persahabatan kita. Kau masih tetap Ca yang sama. Rajin mengirimiku kata-kata penyemangat, bersua kabar via dunia virtual, bbm, sms, dan telepon bila kita rasa sudah mendesak.

Namun sekarang semua seperti menjilat ludah sendiri. Entah siapa yang memulai, sejak kapan bahkan bagaimana, kita sama-sama tak menyadarinya. Apakah karena semakin jarangnya pertemuan kita? Ataukah sejak kita menyadari ada rasa lain yang tumbuh, namun kita memendamnya demi persahabatan? Kita sama-sama menjauh Ca..

Lebih tepatnya dirimu. Yaa… dirimu yang menjauh. Setelah kau nyatakan apa yang kau rasakan. Dan aku dengan segala kenaifanku, tak pernah mencoba memulai untuk menjadi yang pertama. Pertama menanyakan kabar melalui segala kecanggihan teknologi yang ada. Aku yang kembali menarik perasaanku dan menelannya bulat-bulat. Menahan segala dalam kecewa. Mengharap suatu keajaiban kau memulai untuk menyapa dan kita kembali bersahabat seperti dahulu. Namun, rasanya tak mungkin lagi. Semua mungkin telah berubah. Kamu dan aku, Ca… kita berubah dalam rentang waktu yang semakin menua.

Setelah kau, aku tak pernah membuka hati begitu mudah untuk menjalin persahabatan dengan lelaki. Karena aku pengecut. Aku melindungi diriku dari segala kesakitan dan penyesalan yang ingin kuhindari. Aku rindu, saat kita bersama membicarakan masa lalu, masa kini dan rencana masa depan kita. Di mana kita akan tinggal, bagaimana nanti pasangan kita akan saling menjalin hubungan guna mengukuhkan persahabatan kita. Kau akan selalu ada menguatkanku, karena kau tahu diriku, yang bahkan aku seringkali tak mengerti akan diriku. Kau akan memberiku masukan agar tak mematahkan hati orang lain dengan kata-kata atau sikapku.

Aku rindu kamu, Ca..
Adakah sedikit jua, kau merindukanku di sana, Ca?


Dari (mantan) sahabatmu,
Meta morfillah

1 comment:

Text Widget