Pages

30 April, 2013

Gadis & Hujan (2)


Sumber: Google

Lelah hati,,
Yang tak kau lihat..

Mengapa kau tak bersahabat hari ini? Ku menantimu, tapi kau datang dengan kasar. Kau bawa angin kencang serta. Kau luapkan segala air hingga banjir. Apa kau juga seperti mereka? Menyalahkanku? Marah karena kelakuanku? Kau tahu hujan, hatiku juga banjir. Hingga semua amalanku juga hanyut. Kau bilang aku tegar? Gadis manis? Kau pasti menyesal mengucapkannya bukan? Semua penilaianmu salah. Aku egois, tidak ikhlas dan memaksakan wajahku mengenakan topeng palsu. Tapi kau benar, bahwa kau mengenalku hingga ku tak bisa mengelak darimu. Aku ingin bercerita padamu hujan, satu-satunya yang kurasa mengerti diriku. Tapi bahkan kau datang dan pergi dengan kasar. Mengapa bukan Tuhan yang kujadikan teman curahan hatiku, pasti kau bertanya? Aku MALU hujan. aku mengadukan hal yang tidak semestinya. Aku MALU berkata bahwa aku BELUM IKHLAS atas ketentuannya. Aku MALU mengatakan bahwa aku banyak berharap pada makhlukNya. Aku berharap ada yang bertanya, “Apa kabarmu hari ini?” atau “Ada yang bisa kubantu?” atau “Apakah kau baik-baik saja?”. Sedikit pun tidak ada yang peduli padaku hujan. kebanyakan aku yang memulai pertanyaan itu dan mereka menumpuk semua masalahnya padaku sedang ketika aku membutuhkan mereka, mereka pergi mengatakan begitu sibuk dan hal sepele yang kuceritakan. Aku ingin bermanfaat tapi aku benci dimanfaatkan. Aku hanya ingin DIDENGAR hujan. dan hanya Kau yang bisa melakukannya. Maaf ternyata aku pun memperlakukanmu demikian. Aku egois, tak pantas bersahabat denganmu lagi. Tuhan aku pun tak pantas menjadi hambaMu yang memaksa salihah dan terlalu berbangga diri. Mungkin aku lupa melepaskan topeng ini. Maaf … maaf.. aku semakin terpenjara dalam topeng ini, dan sulit kulepas. Aku tidak mengerti. Baik kutelan semua kemarahan kalian terhadapku.

Ku terbiasa,,,
Tersenyum senang, walau hatiku menangis..


Meta morfillah
27 September 2010/ 18 Syawal 1431 H
 9 : 00 PM

Text Widget