Pages

12 August, 2012

Tentang _-_-_-_-_


Ini masalah hati
Kalian tak bisa menilai
Bukan santun ku terbungkam
Hanya hatiku berbatas tuk mengerti
Hanya DIA sang pemilik hati yang mampu meredakan
Berjuta tulisan terurai atas satu makna
Universal,majemuk,hingga personal
Apakah pertanda bahwa tak ada yang mampu mengurai makna sebenarnya
Tentang C.I.N.T.A
Dan kamu,aku,dia dan mereka memang terbatas
Mengapa memaksa ??

meta morfillah
25 Mei 2010
8 : 30 PM

Yang Terlupakan


Jangan berdebat atas nama kebenaran
Sedang yang kau cari adalah pembenaran
Tak sepaham malah kau heran
Lalu apa arti proses pencarian??

Adakah cinta itu tersia karena pertengkaran?
Adakah rindu ini menguap sebab tak pernah menyatu?

Hadapkanlah wajah ini pada Ia yang Satu
Jika tujuan kita memang satu
Untuk kesatuan,bukan penyatuan

meta morfillah
22 Mei 2010
11:33 PM

Tanya Hatiku


Tak diterka datang

Jamahi kehidupan

permukaan yang tenang, hanya sedikit riak

namun dasarnya bergelombang dahsyat

Buyarkan arahku

biaskan hatiku

kupinta padanya fatwa,

dan tak mudah

yang ada hanya pertanda yang semakin meresahkan

kini ku bertanya-tanya

akankah tiba saatnya 'KESIAPAN' itu datang

atau selamanya diam?

Sesi wawancara dengan Tuhan


Wawancara dengan Tuhan

“Selamat pagi, ya Tuhanku,” aku berseru kepada Tuhan seraya mengetuk pintu dalam doa.
“Silakan masuk,” sambut Tuhan.
“Jadi kamu ingin mewawancari Aku?” lanjutNya.
“Kalau Tuhan ada waktu,” sahutku.
Sambil tersenyum Tuhan berkata:
“Abadilah waktu bagiKu. Maka Aku ada cukup waktu untuk melakukan apa saja. Pertanyaan-pertanyaan apa yang hendak kauajukan kepadaKu?”
Lalu aku mulai bertanya:
“Apa yang paling mengejutkan Tuhan mengenai bangsa manusia?”
Tuhan menjawab:
“Yang paling mengherankan Aku mengenai bangsa manusia adalah mereka mudah bosan sebagai anak-anak dan mau cepat-cepat menjadi orang dewasa dan kemudian rindu menjadi anak-anak lagi. Mereka merusak kesehatannya dengan mengejar uang dan menghabiskan uang itu untuk pengobatan. Mereka terlalu cemas tentang masa depannya dan melalaikan masa kini sehingga mereka tidak dapat menikmati dengan baik masa sekarang maupun masa depannya. Mereka menjalankan hidup seolah-olah tidak akan mati, tetapi mati seakan-akan tidak pernah hidup.”

Setelah itu tangan Tuhan memegang tanganku, lalu kami berdiam sejenak.
Kemudian aku bertanya kepada Tuhan:
“Pelajaran apa saja yang pantas kami pelajari? "

Anak Lelaki dan Paku


Adalah seorang anak laki-laki yang bersifat pemarah. Ayahnya memberikan sekantong paku dan mengatakan pada anak itu untuk memakukannya di pagar belakang rumah setiap kali dia marah.

Hari pertama anak itu telah memakukan 37 paku ke pagar. Lalu secara bertahap jumlah itu berkurang. Dia mendapati ternyata lebih mudah menahan amarah daripada menancapkan paku di pagar.

Akhirnya tibalah hari dimana anak tersebut bisa mengendalikan amarah. Dia memberi tahu dan mengusulkan pada ayahnya agar mencabut satu paku setiap kali dia bisa menahan marah.
Hari-hari berlalu dan anak laki-laki ini akhirnya memberi tahu semua paku telah tercabut. Sang ayah sangat gembira dan menuntun anaknya ke pagar.

‘’Kau telah berhasil dengan baik, anakku. Tetapi lihatlah lubang-lubang di pagar itu. Meski kita sudah menambal dengan baik, tapi hasilnya tetap tidak bisa seperti semula. Ketika kamu mengatakan sesuatu dalam kemarahan, kata-katamu meninggalkan bekas seperti lubang-lubang di pagar ini. Karena itu, berhati-hatilah mengeluarkan kata-kata saat marah.’’

[lubang yang dimaksud adalah lubang di hati orang lain akibat amarahnya]

Ruang Kosong di Hati


Tahukah Anda bahwa dalam hati manusia ada satu ruang kosong yang tak berpenghuni....

Ruangan itu tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil. Ruangan itu tak dapat diisi oleh teman dekat maupun sahabat. Sekejap saja teman dekat memberikan seberkas cahaya dalam ruang kosong itu. Ada detik-detik kehidupan di dalamnya. Setiap hari ruang kosong itu diisi dengan canda tawa dua insan yang bersahabat; dipenuhi dengan nyanyian sukacita yang mengumandangkan kegembiraan.

Waktu demi waktu ruang kosong itupun akhirnya terawat dengan kehadiran teman dekat. Suatu kala teman dekat itu tak lagi memperhatikannya, dia enggan singgah di ruang kosong itu. Tak ada lagi menu sukacita dan minuman ‘jus kidding’ yang biasa disuguhkan ketika mereka bertamu di ruang kosong itu. Yang ada hanyalah kehampaan, kesedihan dan sakit hati yang entah apa bisa disembuhkan atau tidak.

Ruang yang kosong itupun kembali ditinggalkan, hanyalah sang penghuni yang setiap hari duduk terdiam mengisi hari-harinya dengan penyesalan. Akhirnya sang penghuni tersadar dan beranjak keluar mencari sesuatu untuk menemani dirinya agar ia tak merasa hampa. Sejenak ruang yang kosong itu dibiarkan begitu saja oleh sang penghuni. Berantakan, dan lebih tak terawat dibandingkan dengan kondisi sebelumnya. Hingga akhirnya dia menemukan pengganti teman dekatnya...yaitu seorang kekasih.

Hatinya kembali berbunga-bunga, kesedihan itu lenyap perlahan-lahan digantikan oleh cinta yang mulai bersemi. Ruang kosong itupun kembali dibersihkan dengan adanya cinta. Hari berlalu ganti minggu....dan tak terasa sudah 8 bulan mereka singgah di ruang kosong itu. Dan suatu ketika sang kekasih itu menginggalkannya tanpa alasan apapun. Sang penghuni mencoba mencari aagr rumah itu tak ditinggalkan hampa. Tapi kekasihnya tetap tak dapat ditemukan. Entah kemana......sang penghuni tentu saja kecewa, dia merasa begitu banyak pengorbanan yang telah ia lakukan, luka lama pun kembali terbuka hingga ada satu penyakit dalam dirinya...penyakit yang ditakuti banyak orang...penyakit yang hanya bisa disembuhkan oleh seseorang, Kesepian dan hanya bisa disembuhkan oleh Sang Khalik.

Sahabat....seringkali kita mengalami saat-saat yang menyakitkan seperti itu. Kita mencoba menggantinya dengan hal-hal yang membuat kita ‘sejenak’ lupa akan masalah dan luka hati kita. Tapi sadarkah kita semakin masalah itu dilupakan, semakin besar kesepian yang kita rasakan. Belajarlah untuk selalu berharap dan memandang ke atas, jangan pernah berkata dalam diri kita bahwa teman, sahabat, kekasih dapat mengisi kesendirian kita. Mereka hanyalah manusia yang setiap saat dapat meninggalkan kita, yang juga dapat menyakiti kita. Jadi.....dekatkanlah diri setiap kita pada Sang Khalik, hanya dia yang dapat memberikan kepuasan di jiwa dan hidup kita.

Dia yang tak pernah meninggalkan dan mengecewakan kita. Jika kita melekat padanya, maka badai kekecewaan, masalah sebesar apapun pasti dapat kita atasi.

Text Widget