Pages

25 October, 2020

[Review buku] Ignite me


Judul: Ignite me
Penulis: Tahereh Mafi
Penerbit: Mizan
Dimensi: 502 hlm, cetakan 1, Februari 2015
ISBN: 9789794338575

#Buku terakhir dari Trilogi Shatter Me yang menceritakan bangkitnya kekuatan Juliette setelah Omega Point dihancurkan Anderson.

Satu-satunya cara bertahan dan berjuang meruntuhkan tatanan baru adalah bekerja sama dengan orang yang paling tidak ia percayai: Warner.

Sebagai pemberontak terakhir, ia mengerahkan semua yang ia miliki untuk membalas dendam. Berhasilkah ia?

Meski saya tidak membaca sekuel novel sebelumnya, tapi saya bisa memahami isi cerita di dua buku sebelumnya. Genrenya masuk ke fantasi teenlit. Kalau difilmkan, saya bayanginnya kayak hunger games kolaborasi sama X-man. Soalnya banyak manusia berkekuatan mutan di sini hehe.

Ceritanya oke, tapi kurang konflik dan klimaks sih menurut saya. Terlalu panjang lebar di tomansa dan khas penulisnya memang mengulang-ulang diksi, katanya sebagai penguatan bahwa tokohnya itu labil.

Saya apresiasi 3 dari 5 bintang.

Meta morfillah

#resensibuku #reviewbuku #taherehmafi #igniteme

20 October, 2020

[Kajian] Tafsir Q. S. An Naba 17-40 {part 2 END}

 Oleh Dr. Amir Faisol Fath


إِنَّ يَوْمَ الْفَصْلِ كَانَ مِيقَاتًا (17) يَوْمَ يُنْفَخُ فِي الصُّورِ فَتَأْتُونَ أَفْوَاجًا (18) وَفُتِحَتِ السَّمَاءُ فَكَانَتْ أَبْوَابًا (19) وَسُيِّرَتِ الْجِبَالُ فَكَانَتْ سَرَابًا (20

Sesungguhnya hari keputusan adalah suatu waktu yang telah ditetapkan. (17) Yaitu, hari ditiup sangkakala lalu kamu datang berkelompok-kelompok. (18) Dan dibukalah langit, maka terdapatlah beberapa pintu. (19) Dan dijadikanlah gunung-gunung lalu jadilah fatamorgana. (20)


Ayat 17-20 menceritakan awal terjadinya hari kiamat. Tanda-tandanya berurutan seperti dalam ayat ini. Kalau belum lengkap, maka belum kiamat. Dijelaskan pula gambaran di akhirat. Diawali tentang neraka, baru surga. 

Tanda-tanda kiamat menurut peneliti ada 2: kecil dan besar. Kiamat kecil sudah habis tandanya, tersisa tanda kiamat besar. Diawali dengan munculnya dajjal.

Mengapa harus ada kiamat?

Sebab dunia tidak sanggup menyelesaikan masalahnya sendiri. Banyak yang benar dianggap salah, dan sebaliknya.

Rasul menyebut 3 tanda:

1. Tanda yang dialami manusia

2. Tanda yang dialami langit

3. Tanda yang dialami bumi


إِنَّ جَهَنَّمَ كَانَتْ مِرْصَادًا (21) لِلطَّاغِينَ مَآبًا (22) لَابِثِينَ فِيهَا أَحْقَابًا (23) لَا يَذُوقُونَ فِيهَا بَرْدًا وَلَا شَرَابًا (24) إِلَّا حَمِيمًا وَغَسَّاقًا (25) جَزَاءً وِفَاقًا (26) إِنَّهُمْ كَانُوا لَا يَرْجُونَ حِسَابًا (27) وَكَذَّبُوا بِآيَاتِنَا كِذَّابًا (28) وَكُلَّ شَيْءٍ أَحْصَيْنَاهُ كِتَابًا (29) فَذُوقُوا فَلَنْ نَزِيدَكُمْ إِلَّا عَذَابًا (30

Sesungguhnya neraka Jahannam itu ada tempat pengintai. (21) Lagi menjadi tempat  kembali bagi orang-orang yang melampaui batas. (22) Mereka tinggal di dalamnya berabad-abad lamanya. (23) Mereka tidak merasakan kesejukan di dalamnya dan tidak pula minuman. (24) Selain air yang mendidih dan nanah. (25) Sebagai pembalasan yang setimpal. (26) Sesungguhnya mereka tidak takut kepada hisab. (27) dan mereka mendustakan ayat-ayat Kami dengan sesungguh-sungguhnya. (2) Dan segala sesuatu telah Kami catat dalam kitab. (29) Karena itu rasakanlah. Dan Kami sekali-kali tidak akan menambah kepada kamu selain daripada azab. (30)


Ayat 21-30 menggambarkan tentang neraka. 1 hari di neraka = 1000 tahun di dunia (Q. S. Al Hajj: 47).

Malaikat Malik tidak pernah tersenyum, karena penghuni neraka tidak pantas disenyumi. Penghuni neraka minta cuti sehari dari siksaan, tapi tidak bisa. Tak putus-putus. Mereka hidup dan merasakan sakit. Makanannya kalau tidak panas, menjijikkan. Penyebab utama masuk neraka, adalah karena mereka tidak percaya adanya hisab. Padahal hisab itu sama dengan evaluasi di perusahaan. Balasannya setimpal.


اِنَّ لِلۡمُتَّقِيۡنَ مَفَازًا ۙ‏ ﴿31﴾ حَدَآئِقَ وَاَعۡنَابًا ۙ‏ ﴿32﴾ وَّكَوَاعِبَ اَتۡرَابًا ۙ‏ ﴿33﴾ وَّكَاۡسًا دِهَاقًا ؕ‏ ﴿34﴾ لَا يَسۡمَعُوۡنَ فِيۡهَا لَـغۡوًا وَّلَا كِذّٰبًا​ ۚ‏ ﴿35﴾ جَزَآءً مِّنۡ رَّبِّكَ عَطَآءً حِسَابًا ۙ‏ ﴿36

31.  Sesungguhnya orang-orang yang bertaqwa mendapat kemenangan,
32.  (Yaitu) kebun-kebun dan buah anggur,
33.  Dan gadis-gadis remaja yang sebaya,
34.  Dan gelas-gelas yang penuh (berisi minuman),
35.  Di dalamnya mereka tidak mendengar perkataan yang sia-sia dan tidak (pula) perkataan dusta,
36.  Sebagai pembalasan dari Tuhanmu dan pemberian yang cukup banyak,

Ayat 31-36 menggambarkan tentang surga. 

Surga itu dipenuhi 3 nikmat:

1. Nikmat pemenuhan nafsu makanan

2. Nikmat pemenuhan nafsu seks

3. Nikmat pemenuhan nafsu bersenang-senang

Istri bisa capek melayani suami di surga, makanya ada bidadari. Tapi tidak ada rasa cemburu di istri. Tidak ada lagi ibadah di surga (seperti shalat, tilawah, puasa, dll), surga hanyalah tempat bersenang-senang. Balasannya melebihi yang dibayangkan.


رَّبِّ السَّمٰوٰتِ وَالۡاَرۡضِ وَمَا بَيۡنَهُمَا الرَّحۡمٰنِ​ لَا يَمۡلِكُوۡنَ مِنۡهُ خِطَابًا​ ۚ‏ ﴿37﴾ يَوۡمَ يَقُوۡمُ الرُّوۡحُ وَالۡمَلٰٓـئِكَةُ صَفًّا ؕۙ لَّا يَتَكَلَّمُوۡنَ اِلَّا مَنۡ اَذِنَ لَهُ الرَّحۡمٰنُ وَقَالَ صَوَابًا​‏ ﴿38﴾ ذٰلِكَ الۡيَوۡمُ الۡحَـقُّ​ ۚ فَمَنۡ شَآءَ اتَّخَذَ اِلٰى رَبِّهٖ مَاٰبًا‏  ﴿39﴾ اِنَّاۤ اَنۡذَرۡنٰـكُمۡ عَذَابًا قَرِيۡبًا ۖۚ  يَّوۡمَ يَنۡظُرُ الۡمَرۡءُ مَا قَدَّمَتۡ يَدٰهُ وَيَقُوۡلُ الۡـكٰفِرُ يٰلَيۡتَنِىۡ كُنۡتُ تُرٰبًا‏ ﴿40﴾

37.  Tuhan Yang memelihara langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya; Yang Maha Pemurah. Mereka tidak dapat berbicara dengan Dia,
38.  Pada hari, ketika ruh dan para malaikat berdiri bershaf- shaf, mereka tidak berkata-kata, kecuali siapa yang telah diberi izin kepadanya oleh Tuhan Yang Maha Pemurah; dan ia mengucapkan kata yang benar,
39.  Itulah hari yang pasti terjadi. Maka barangsiapa yang menghendaki, niscaya ia menempuh jalan kembali kepada Tuhannya,
40.  Sesungguhnya Kami telah memperingatkan kepadamu (hai orang kafir) siksa yang dekat, pada hari manusia melihat apa yang telah diperbuat oleh kedua tangannya; dan orang kafir berkata:"Alangkah baiknya sekiranya dahulu adalah tanah".

Ayat 37-40 Allah menggambarkan dirinya melalui kekuasaan/kehebatannya. Ruh malaikat yang dimaksud adalah Jibril. Pada akhirnya, yang mukmin merasa menyesal amalnya sedikit. Sementara yang kafir merasa menyesal mengapa ia berdosa dan tidak ada lagi harapan untuk terbebas dari neraka.


*catatan sepemahaman penulis

Meta morfillah

[Kajian] Tafsir Q. S. An Naba 1-16 {part 1}

 Oleh Dr. Amir Faisol Fath


عَمَّ يَتَسَاءَلُونَ (1) عَنِ النَّبَإِ الْعَظِيمِ (2) الَّذِي هُمْ فِيهِ مُخْتَلِفُونَ (3

  1. Tentang apakah mereka saling bertanya-tanya?
  2. Tentang berita yang besar
  3. yang mereka perselisihkan tentang ini.

    Ayat 1-3 bercerita tentang hari kiamat. Akan ada yang berbeda jalan (ke surga atau ke neraka).


    كَلَّا سَيَعْلَمُونَ (4) ثُمَّ كَلَّا سَيَعْلَمُونَ (5
    4. Sekali-kali tidak; kelak mereka akan mengetahui
    5. kemudian sekali-kali tidak; kelak mereka mengetahui.

    Ayat 4-5 Allah menjawab pertanyaan sebelumnya, bahwa jangan coba-coba menolak hari kiamat. Sebab hal itu pasti akan terjadi. Meski dilakukan penelitian bertahun-tahun, tidak akan mengubah kepastian hari kiamat. Hal itu ditegaskan dengan kata Tsumma” ( ثم ) yang menunjukkan waktu dan pasti. Makanya kalau kita berjanji harus bilang Insya Allah, sebab Allah yang punya kepastian. Kita tidak.


    أَلَمْ نَجْعَلِ الْأَرْضَ مِهَادًا (6) وَالْجِبَالَ أَوْتَادًا (7) وَخَلَقْنَاكُمْ أَزْوَاجًا (8) وَجَعَلْنَا نَوْمَكُمْ سُبَاتًا (9) وَجَعَلْنَا اللَّيْلَ لِبَاسًا (10) وَجَعَلْنَا النَّهَارَ مَعَاشًا (11) وَبَنَيْنَا فَوْقَكُمْ سَبْعًا شِدَادًا (12) وَجَعَلْنَا سِرَاجًا وَهَّاجًا (13) وَأَنْزَلْنَا مِنَ الْمُعْصِرَاتِ مَاءً ثَجَّاجًا (14) لِنُخْرِجَ بِهِ حَبًّا وَنَبَاتًا (15) وَجَنَّاتٍ أَلْفَافًا (16

    6. Bukankah Kami telah menjadikan bumi itu sebagai hamparan?,
    7. dan gunung-gunung sebagai pasak?,
    8. dan Kami jadikan kamu berpasang-pasangan,
    9. dan Kami jadikan tidurmu untuk istirahat,
    10. dan Kami jadikan malam sebagai pakaian
    11. dan Kami jadikan siang untuk mencari penghidupan,
    12. dan Kami bina di atas kamu tujuh buah (langit) yang kokoh,
    13. dan Kami jadikan pelita yang amat terang (matahari),
    14. dan Kami turunkan dari awan air yang banyak tercurah,
    15. supaya Kami tumbuhkan dengan air itu biji-bijian dan tumbuh-tumbuhan,
    16. dan kebun-kebun yang lebat?

    Ayat 6-16 berbicara tentang akal. Melalui ayat ini, cara Allah menggugah akal manusia. Orang kafir tidak pernah membicarakan tentang akal, melainkan otak. Orang beriman bicara akal. Gampang bagi Allah menghidupkan yang mati. Saat akal berkata tidak, ada dimensi di atas akal, yaitu IMAN.

    Allah ajak akal kita berpikir mulai dari berkeliling melihat bumi. Bumi bentuknya bulat, tapi kok kalau kita jalan, dia datar? Padahal kalau semut di atas bola bulat, digulingkan, jadinya miring-miring. Harusnya kalau kamu bawa mobil, rasanya miring. Tapi kata Allah, tidak! Kubuat bumi terasa menghampar hingga kamu nyaman seperti bayi di pangkuan ibunya.

    Lalu lihatlah gunung. Itu bukan sekadar hiasan, tapi ada fungsinya. Menjadi pasak bumi.
    Lihat diri kita! Dicipta berpasangan: Lelaki dan perempuan. Demi melestarikan manusia. Semua ada fungsinya. Jangan melawan arah seperti LGBT (Lesbi, Gay, Biseksual, Transgender) yang fitrahnya sama, jadi bersaing. Berkacalah pada kaum Nabi Luth yang dibinasakan.
    Kaum perempuan/ibu diberi Allah kelebihan perasaan karena menanggung tugas-tugas yang memerlukan perasaan (haid, hamil, nifas, dan menyusui).

    Kaum lelaki/bapak diberi kelebihan logika untuk mendukung fungsi mencari nafkah.

    Lihat orang tidur, sebenarnya itu sedang mati, hanya bisa kubangkitkan lagi (kata Allah)!

    Allah berikan malam untuk istirahat, seperti ibu meredupkan lampu agar anaknya lelap saat tidur.

    Penyakit itu timbul dari 3 hal: banyak pikiran, banyak makan, dan kurang istirahat yang tepat.

    Tabiat dunia = ada masa expired (termasuk kita). Maka jangan masukkan dunia ke dalam hati kita. Iman yang seharusnya masuk!

    Lihat tujuh lapis langit! Jarak antar langit seperti jarak bumi ke langit. Yang ada bintang-bintangnya hanya langit dunia. Langit di atasnya tidak ada bintang. 
    Awan hujan disamakan dengan wanita yang mau haid (seperti kesakitan/berat/sumilangan), makanya bahasa arabnya al ma'tsurat.

    *catatan sepemahaman penulis

    Meta morfillah

    14 October, 2020

    [Review buku] Art of Dakwah

    Judul: Art of Dakwah
    Penulis: @felixsiauw
    Visual: @benefiko 
    Penerbit: Alfatih Press
    Dimensi: 160 hlm, cetakan ketiga Januari 2020
    ISBN: 9786027198661

    Buku visual dengan tema dakwah yang menekankan kepada pentingnya #dakwahvisual terutama untuk kalangan milenial. Sehingga lebih mudah dimengerti dan terasa ringan. Ditambah permainan tone warna yang cantik. Membuat bacanya jadi cepat hehe. Tentunya banyak gambar untuk menjelaskan konsepnya. Meski ada sedikit typo di beberapa part, tapi termaafkan karena isinya oke hohoo

    Saya apresiasi 5 dari 5 bintang.

    Meta morfillah

    Text Widget