Pages

20 October, 2020

[Kajian] Tafsir Q. S. An Naba 17-40 {part 2 END}

 Oleh Dr. Amir Faisol Fath


إِنَّ يَوْمَ الْفَصْلِ كَانَ مِيقَاتًا (17) يَوْمَ يُنْفَخُ فِي الصُّورِ فَتَأْتُونَ أَفْوَاجًا (18) وَفُتِحَتِ السَّمَاءُ فَكَانَتْ أَبْوَابًا (19) وَسُيِّرَتِ الْجِبَالُ فَكَانَتْ سَرَابًا (20

Sesungguhnya hari keputusan adalah suatu waktu yang telah ditetapkan. (17) Yaitu, hari ditiup sangkakala lalu kamu datang berkelompok-kelompok. (18) Dan dibukalah langit, maka terdapatlah beberapa pintu. (19) Dan dijadikanlah gunung-gunung lalu jadilah fatamorgana. (20)


Ayat 17-20 menceritakan awal terjadinya hari kiamat. Tanda-tandanya berurutan seperti dalam ayat ini. Kalau belum lengkap, maka belum kiamat. Dijelaskan pula gambaran di akhirat. Diawali tentang neraka, baru surga. 

Tanda-tanda kiamat menurut peneliti ada 2: kecil dan besar. Kiamat kecil sudah habis tandanya, tersisa tanda kiamat besar. Diawali dengan munculnya dajjal.

Mengapa harus ada kiamat?

Sebab dunia tidak sanggup menyelesaikan masalahnya sendiri. Banyak yang benar dianggap salah, dan sebaliknya.

Rasul menyebut 3 tanda:

1. Tanda yang dialami manusia

2. Tanda yang dialami langit

3. Tanda yang dialami bumi


إِنَّ جَهَنَّمَ كَانَتْ مِرْصَادًا (21) لِلطَّاغِينَ مَآبًا (22) لَابِثِينَ فِيهَا أَحْقَابًا (23) لَا يَذُوقُونَ فِيهَا بَرْدًا وَلَا شَرَابًا (24) إِلَّا حَمِيمًا وَغَسَّاقًا (25) جَزَاءً وِفَاقًا (26) إِنَّهُمْ كَانُوا لَا يَرْجُونَ حِسَابًا (27) وَكَذَّبُوا بِآيَاتِنَا كِذَّابًا (28) وَكُلَّ شَيْءٍ أَحْصَيْنَاهُ كِتَابًا (29) فَذُوقُوا فَلَنْ نَزِيدَكُمْ إِلَّا عَذَابًا (30

Sesungguhnya neraka Jahannam itu ada tempat pengintai. (21) Lagi menjadi tempat  kembali bagi orang-orang yang melampaui batas. (22) Mereka tinggal di dalamnya berabad-abad lamanya. (23) Mereka tidak merasakan kesejukan di dalamnya dan tidak pula minuman. (24) Selain air yang mendidih dan nanah. (25) Sebagai pembalasan yang setimpal. (26) Sesungguhnya mereka tidak takut kepada hisab. (27) dan mereka mendustakan ayat-ayat Kami dengan sesungguh-sungguhnya. (2) Dan segala sesuatu telah Kami catat dalam kitab. (29) Karena itu rasakanlah. Dan Kami sekali-kali tidak akan menambah kepada kamu selain daripada azab. (30)


Ayat 21-30 menggambarkan tentang neraka. 1 hari di neraka = 1000 tahun di dunia (Q. S. Al Hajj: 47).

Malaikat Malik tidak pernah tersenyum, karena penghuni neraka tidak pantas disenyumi. Penghuni neraka minta cuti sehari dari siksaan, tapi tidak bisa. Tak putus-putus. Mereka hidup dan merasakan sakit. Makanannya kalau tidak panas, menjijikkan. Penyebab utama masuk neraka, adalah karena mereka tidak percaya adanya hisab. Padahal hisab itu sama dengan evaluasi di perusahaan. Balasannya setimpal.


اِنَّ لِلۡمُتَّقِيۡنَ مَفَازًا ۙ‏ ﴿31﴾ حَدَآئِقَ وَاَعۡنَابًا ۙ‏ ﴿32﴾ وَّكَوَاعِبَ اَتۡرَابًا ۙ‏ ﴿33﴾ وَّكَاۡسًا دِهَاقًا ؕ‏ ﴿34﴾ لَا يَسۡمَعُوۡنَ فِيۡهَا لَـغۡوًا وَّلَا كِذّٰبًا​ ۚ‏ ﴿35﴾ جَزَآءً مِّنۡ رَّبِّكَ عَطَآءً حِسَابًا ۙ‏ ﴿36

31.  Sesungguhnya orang-orang yang bertaqwa mendapat kemenangan,
32.  (Yaitu) kebun-kebun dan buah anggur,
33.  Dan gadis-gadis remaja yang sebaya,
34.  Dan gelas-gelas yang penuh (berisi minuman),
35.  Di dalamnya mereka tidak mendengar perkataan yang sia-sia dan tidak (pula) perkataan dusta,
36.  Sebagai pembalasan dari Tuhanmu dan pemberian yang cukup banyak,

Ayat 31-36 menggambarkan tentang surga. 

Surga itu dipenuhi 3 nikmat:

1. Nikmat pemenuhan nafsu makanan

2. Nikmat pemenuhan nafsu seks

3. Nikmat pemenuhan nafsu bersenang-senang

Istri bisa capek melayani suami di surga, makanya ada bidadari. Tapi tidak ada rasa cemburu di istri. Tidak ada lagi ibadah di surga (seperti shalat, tilawah, puasa, dll), surga hanyalah tempat bersenang-senang. Balasannya melebihi yang dibayangkan.


رَّبِّ السَّمٰوٰتِ وَالۡاَرۡضِ وَمَا بَيۡنَهُمَا الرَّحۡمٰنِ​ لَا يَمۡلِكُوۡنَ مِنۡهُ خِطَابًا​ ۚ‏ ﴿37﴾ يَوۡمَ يَقُوۡمُ الرُّوۡحُ وَالۡمَلٰٓـئِكَةُ صَفًّا ؕۙ لَّا يَتَكَلَّمُوۡنَ اِلَّا مَنۡ اَذِنَ لَهُ الرَّحۡمٰنُ وَقَالَ صَوَابًا​‏ ﴿38﴾ ذٰلِكَ الۡيَوۡمُ الۡحَـقُّ​ ۚ فَمَنۡ شَآءَ اتَّخَذَ اِلٰى رَبِّهٖ مَاٰبًا‏  ﴿39﴾ اِنَّاۤ اَنۡذَرۡنٰـكُمۡ عَذَابًا قَرِيۡبًا ۖۚ  يَّوۡمَ يَنۡظُرُ الۡمَرۡءُ مَا قَدَّمَتۡ يَدٰهُ وَيَقُوۡلُ الۡـكٰفِرُ يٰلَيۡتَنِىۡ كُنۡتُ تُرٰبًا‏ ﴿40﴾

37.  Tuhan Yang memelihara langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya; Yang Maha Pemurah. Mereka tidak dapat berbicara dengan Dia,
38.  Pada hari, ketika ruh dan para malaikat berdiri bershaf- shaf, mereka tidak berkata-kata, kecuali siapa yang telah diberi izin kepadanya oleh Tuhan Yang Maha Pemurah; dan ia mengucapkan kata yang benar,
39.  Itulah hari yang pasti terjadi. Maka barangsiapa yang menghendaki, niscaya ia menempuh jalan kembali kepada Tuhannya,
40.  Sesungguhnya Kami telah memperingatkan kepadamu (hai orang kafir) siksa yang dekat, pada hari manusia melihat apa yang telah diperbuat oleh kedua tangannya; dan orang kafir berkata:"Alangkah baiknya sekiranya dahulu adalah tanah".

Ayat 37-40 Allah menggambarkan dirinya melalui kekuasaan/kehebatannya. Ruh malaikat yang dimaksud adalah Jibril. Pada akhirnya, yang mukmin merasa menyesal amalnya sedikit. Sementara yang kafir merasa menyesal mengapa ia berdosa dan tidak ada lagi harapan untuk terbebas dari neraka.


*catatan sepemahaman penulis

Meta morfillah

No comments:

Post a Comment

Text Widget