Pages

20 October, 2020

[Kajian] Tafsir Q. S. An Naba 1-16 {part 1}

 Oleh Dr. Amir Faisol Fath


عَمَّ يَتَسَاءَلُونَ (1) عَنِ النَّبَإِ الْعَظِيمِ (2) الَّذِي هُمْ فِيهِ مُخْتَلِفُونَ (3

  1. Tentang apakah mereka saling bertanya-tanya?
  2. Tentang berita yang besar
  3. yang mereka perselisihkan tentang ini.

    Ayat 1-3 bercerita tentang hari kiamat. Akan ada yang berbeda jalan (ke surga atau ke neraka).


    كَلَّا سَيَعْلَمُونَ (4) ثُمَّ كَلَّا سَيَعْلَمُونَ (5
    4. Sekali-kali tidak; kelak mereka akan mengetahui
    5. kemudian sekali-kali tidak; kelak mereka mengetahui.

    Ayat 4-5 Allah menjawab pertanyaan sebelumnya, bahwa jangan coba-coba menolak hari kiamat. Sebab hal itu pasti akan terjadi. Meski dilakukan penelitian bertahun-tahun, tidak akan mengubah kepastian hari kiamat. Hal itu ditegaskan dengan kata Tsumma” ( ثم ) yang menunjukkan waktu dan pasti. Makanya kalau kita berjanji harus bilang Insya Allah, sebab Allah yang punya kepastian. Kita tidak.


    أَلَمْ نَجْعَلِ الْأَرْضَ مِهَادًا (6) وَالْجِبَالَ أَوْتَادًا (7) وَخَلَقْنَاكُمْ أَزْوَاجًا (8) وَجَعَلْنَا نَوْمَكُمْ سُبَاتًا (9) وَجَعَلْنَا اللَّيْلَ لِبَاسًا (10) وَجَعَلْنَا النَّهَارَ مَعَاشًا (11) وَبَنَيْنَا فَوْقَكُمْ سَبْعًا شِدَادًا (12) وَجَعَلْنَا سِرَاجًا وَهَّاجًا (13) وَأَنْزَلْنَا مِنَ الْمُعْصِرَاتِ مَاءً ثَجَّاجًا (14) لِنُخْرِجَ بِهِ حَبًّا وَنَبَاتًا (15) وَجَنَّاتٍ أَلْفَافًا (16

    6. Bukankah Kami telah menjadikan bumi itu sebagai hamparan?,
    7. dan gunung-gunung sebagai pasak?,
    8. dan Kami jadikan kamu berpasang-pasangan,
    9. dan Kami jadikan tidurmu untuk istirahat,
    10. dan Kami jadikan malam sebagai pakaian
    11. dan Kami jadikan siang untuk mencari penghidupan,
    12. dan Kami bina di atas kamu tujuh buah (langit) yang kokoh,
    13. dan Kami jadikan pelita yang amat terang (matahari),
    14. dan Kami turunkan dari awan air yang banyak tercurah,
    15. supaya Kami tumbuhkan dengan air itu biji-bijian dan tumbuh-tumbuhan,
    16. dan kebun-kebun yang lebat?

    Ayat 6-16 berbicara tentang akal. Melalui ayat ini, cara Allah menggugah akal manusia. Orang kafir tidak pernah membicarakan tentang akal, melainkan otak. Orang beriman bicara akal. Gampang bagi Allah menghidupkan yang mati. Saat akal berkata tidak, ada dimensi di atas akal, yaitu IMAN.

    Allah ajak akal kita berpikir mulai dari berkeliling melihat bumi. Bumi bentuknya bulat, tapi kok kalau kita jalan, dia datar? Padahal kalau semut di atas bola bulat, digulingkan, jadinya miring-miring. Harusnya kalau kamu bawa mobil, rasanya miring. Tapi kata Allah, tidak! Kubuat bumi terasa menghampar hingga kamu nyaman seperti bayi di pangkuan ibunya.

    Lalu lihatlah gunung. Itu bukan sekadar hiasan, tapi ada fungsinya. Menjadi pasak bumi.
    Lihat diri kita! Dicipta berpasangan: Lelaki dan perempuan. Demi melestarikan manusia. Semua ada fungsinya. Jangan melawan arah seperti LGBT (Lesbi, Gay, Biseksual, Transgender) yang fitrahnya sama, jadi bersaing. Berkacalah pada kaum Nabi Luth yang dibinasakan.
    Kaum perempuan/ibu diberi Allah kelebihan perasaan karena menanggung tugas-tugas yang memerlukan perasaan (haid, hamil, nifas, dan menyusui).

    Kaum lelaki/bapak diberi kelebihan logika untuk mendukung fungsi mencari nafkah.

    Lihat orang tidur, sebenarnya itu sedang mati, hanya bisa kubangkitkan lagi (kata Allah)!

    Allah berikan malam untuk istirahat, seperti ibu meredupkan lampu agar anaknya lelap saat tidur.

    Penyakit itu timbul dari 3 hal: banyak pikiran, banyak makan, dan kurang istirahat yang tepat.

    Tabiat dunia = ada masa expired (termasuk kita). Maka jangan masukkan dunia ke dalam hati kita. Iman yang seharusnya masuk!

    Lihat tujuh lapis langit! Jarak antar langit seperti jarak bumi ke langit. Yang ada bintang-bintangnya hanya langit dunia. Langit di atasnya tidak ada bintang. 
    Awan hujan disamakan dengan wanita yang mau haid (seperti kesakitan/berat/sumilangan), makanya bahasa arabnya al ma'tsurat.

    *catatan sepemahaman penulis

    Meta morfillah

    No comments:

    Post a Comment

    Text Widget