Pages

25 December, 2023

[Review buku] Jodoh sampai jannah

Judul: Jodoh sampai Jannah
Penulis: Canun Kamil & Fufu Elmart
Penerbit: Mawadda
Dimensi: 253 hlm, cetakan I Juni 2020
ISBN: 9786239318215

Usia sudah bertambah, namun belum kunjung menikah? Ikhtiar sudah maksimal, namun penantian jodoh masih terasa lama dan belum ada hilalnya?

Saya sarankan baca buku ini. Sebab memang diperuntukkan bagi singlelillah dengan kondisi tersebut di atas. Pasangan penulis mencoba membedah makna jodoh dari Allah, menguatkan pembacanya melalui cara mencari, menjemput, mengikhlaskan hingga memaknai ulang menikah sampai jannah. Sebab banyak yang berkata ingin menikah untuk ibadah atau hingga jannah, nyatanya kejujuran hati menunjukkan bahwa hanya ingin menikah sebab ingin membalas mantan atau ingin pergi dari rumah atau sudah lelah ditanya kapan nikah dan bosan sendiri. Penulis tidak ingin mengompori, justru ingin membimbing agar pembacanya nikah dewasa.

Satu hal yang saya tarik dari buku² bertema jodoh ini adalah penulisnya pun mendapatkan jodoh saat mereka sudah berserah. Tidak lagi memikirkan SIAPA, namun fokus pada BAGAIMANA agar Allah ridha. Ibaratnya sudah nol ekspektasi, husnudzan saja dengan ketetapan dan pilihan Allah. Bukan berarti menyerah ya, lebih ke tawakkal. Dan saya pun merasakan seperti itu di usia hampir 29 tahun, baru Allah kabulkan amanah jodoh.

Secara tampilan, buku ini didesain hard cover dengan tinta jingga. Namun, sayang di beberapa part tintanya tercetak kurang tebal sehingga bacaannya tak terlihat. Layout dan ukuran font menarik, hingga membacanya tak lelah dan bisa dilahap dengan cepat.

Secara isi, porsi istri lebih banyak dari suami. Dan cukup banyak kalimat puitis dari sang istri. Tidak berbicara teknis, tapi cukup memotivasi dan menenangkan sasaran pembacanya. Sebab bahasanya memang tak menggurui. Lembut, namun berbobot.

Saya apresiasi 4 dari 5 bintang.

Meta Morfillah

#1hari1tulisan #resensibuku #reviewbuku #bacabuku #jodohsampaijannah #canunkamil #fufuelmart

23 December, 2023

[Review buku] Marriage undercover


Judul: Marriage undercover
Penulis: Setia Furqon Kholid & Manda Ina Agustina
Penerbit: Rumah Karya Publishing
Dimensi: 157 + 295 hlm, cetakan kedua Juli 2021
ISBN: -

Buku ini ditulis oleh pasangan suami istri, yang menuturkan melalui sudut pandang suami dan sudut pandang istri secara terpisah. Jadi secara tampilan seperti ada 2 buku, namun disatukan depan belakang. Secara garis besarnya dibagi menjadi 2 bagian: kasur dan dapur.

Di buku suami, bagian kasur membahas tentang ta'aruf, menjaga energi cinta, dan respon saat istri hamil dan berubah secara fisik. Di bagian dapur membahas tentang melek finansial, mencetak generasi rabbani, love trip, rumah impian dan problematika rumah tangga (tanggung jawab lebih lelaki, jebakan hobi, suami bantu domestik, cara dekat dengan mertua, dan perselingkuhan). 

Sementara bahasan istri di bagian kasur tentang malam pertama, honeymoon, tentang buah hati (kehamilan, KB, dan baby blues), menjadi istri idaman dan serba serbi pernikahan (LDM, poligami, talak). Di bagian dapur membahas kiat menjadikan rumah sebagai surga meski belum ideal, dan cara mengelola keuangan.

Secara gaya bahasa, keduanya asyik dan praktikal. Namun memang cukup banyak typo dan peletakan tanda baca yang kurang tepat. Bagi saya cukup terganggu saat membacanya. Seperti geregetan, andai bisa lebih baik praktik penulisan bahasa indonesianya (masukan bagi penulis).

Membaca 2 sudut pandangnya, meski tidak terlalu banyak hal baru yang saya dapat, namun kembali mereminder bahwa "Oh gitu ya, POV laki-laki. Gak suami gw doang." Juga saat membaca POV istri, "Oh ternyata aku tak sendiri. Wajar. Gak gila."

Buku ini saya rekomendasikan untuk yang berazzam menikah, juga yang sedang menjalani. Tidak ada senioritas dalam pernikahan. Usia pernikahan berapa pun, tetap harus menimba ilmu seakan masih pengantin baru.

Saya apresiasi 4 dari 5 bintang.

Meta Morfillah

#1hari1tulisan #resensibuku #reviewbuku #bacabuku #marriageundercover #setiafurqonkholid #mandainaagustina

22 December, 2023

[Review buku] Suluh Rindu


Judul: Suluh Rindu
Penulis: Habiburrahman El Shirazy
Penerbit: Republika
Dimensi: iv + 594 hlm, 13.5x20.5 cm, cetakan kedua Agustus 2022
ISBN: 9786232791503

Buku ini adalah sekuel dari dwilogi pembangun jiwa. Buku pertamanya berjudul Kembara Rindu. Secara fisik, jauh lebih tebal buku kedua ini. Menceritakan perjalanan rasa Ridho dan Syifa. Dulu, saya merasa tidak paham dengan maksud novel pembangun jiwa. Namun, setelah membaca karya kesekian kang abik ini, benar-benar bikin jiwa tergugah sih. Detail perjuangan tentang menghafal Al Quran, mencapai sanad, hingga menuntut ilmu terdeskripsikan dengan baik.

Meski secara konflik sebenarnya sederhana dan amat bisa ditebak, tapi detailnya membuat tidak bosan. Apalagi melihat keadaan Palestina, tokoh-tokoh yang digambarkan penulis amat saya yakini ada hanya sedikit jumlahnya. Betapa saya jadi ingin nyantri, merasa banyak hal yang saya ilmui sejauh ini masih kurang tentang agama dan persiapan akhirat.

Melalui Syifa dan kenaifannya pun, saya bisa memahami pengambilan keputusan dan latar belakangnya. Setelah merasakan jadi istri dan ibu, terutama dengan background ilmu agama, saya yakin ada banyak Syifa yang bertahan dalam rumah tangganya demi ridha Allah. Namun, dengan kecerdasannya mereka pun memiliki batasan, yang bila dilanggar maka cerai menjadi jalan akhirnya. Bisa menentukan sikap tanpa jadi korban toxic relationship.

Pun dengan Ridho dan kehilangannya, tentu tak semudah itu melanjutkan hidup tanpa kekasih hati, ditambah amanah 2 anak. Selain kisah mereka, kisah tokoh pendukung lainnya pun menarik dan memberi banyak pembelajaran agar kita benar-benar husnudzan dan taat sama Allah. Perlahan-lahan mimpi dan doa kita terwujud, meski jalannya tidak mudah sebagaimana Nabi Yusuf.

Meski ada beberapa typo terkait nama seperti tertukar antara Syifa dan Lina, juga kedudukan Diana yang bungsu tertulis sulung, tapi tidak begitu banyak dibanding jumlah halaman seluruhnya.

Saya apresiasi 5 dari 5 bintang.

Meta Morfillah

#1hari1tulisan #resensibuku #reviewbuku #bacabuku #kangabik #suluhrindu

18 December, 2023

[Review buku] Dry (kering)


Judul: Dry (kering)
Penulis: Neal dan Jarrod Shusterman
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Dimensi: 456 hlm, 20 cm, edisi digital di ipusnas, cetakan 2020
ISBN: 9786020640884

"Buku ini dipersembahkan kepada mereka yang berjuang menghentikan dampak menghancurkan dari perubahan iklim."

Tertulis di lembar persembahan seperti itu. Membaca kisah novel ini pun rasanya menakutkan. Sebab deskripsi dan konflik yang terbangun berdasarkan peristiwa keran mati selama 2 pekan di California ini terasa begitu kuat dan relevan. Terbayang saat krisis air bersih di Bogor, kota hujan!

Dengan tokoh remaja bernama Alyssa, Garret adiknya, Kelton, ditambah Jacqui dan Henry mereka bertemu dan berjuang tetap hidup dan bermoral di tengah zombi air. Hari pertama sampai ketiga sejak keran mati, moralitas masih ada. Namun di hari keempat, yang menurut Kelton "tiga hari menuju fase kebinatangan" mulai terjadi. 

Keluarga Kelton McCracken diserang oleh warga perumahannya sendiri. Sebab hanya keluarganya yang siap dengan segala krisis yang terjadi. Ayahnya terutama, mantan dokter militer yang berdikari untuk keluarganya. Melakukan konservasi air dengan baik, memasang panel surya, hingga berkebun dan menyiapkan ruang aman serta ruang pengungsian di Hutan Nasional. Namun sayangnya, ayahnya tidak mau berbagi sebab takut tak cukup.

Konflik pemicu adalah hilangnya orangtua Alyssa dan tertembaknya Brady, kakak Kelton. Mereka akhirnya berusaha ke pengungsian Kelton. Di perjalanan bertemu dengan Jacqui dan Henry. Hingga titik akhirnya, mengecewakan dan membuat Alyssa berpikir untuk bunuh diri. Di sanalah terjadi keajaiban moralitas yang membuat mereka berhasil menjadi penyintas. Setelahnya, normal yang baru, tak lagi sama. Orang-orang lebih sadar akan isu perubahan iklim dan tidak seenaknya menggunakan air.

Saya apresiasi 5 dari 5 bintang.

Meta Morfillah

#1hari1tulisan #resensibuku #reviewbuku #bacabuku #dry #nealshusterman #jarrodshusterman #krisisair #climatechange

09 December, 2023

[Review buku] Telepon pertama dari surga


Judul: Telepon pertama dari Surga
Penulis: Mitch Albom
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Dimensi: 424 hlm, 20 cm, edisi digital di ipusnas, cetakan kedua Agustus 2019
ISBN: 9786020311418

Delapan orang di Coldwater menerima telepon dari keluarga/kenalan mereka yang telah meninggal. Telepon itu dimulai bulan September, tiap Jumat, hingga Desember saat Natal. Berkat pengakuan Kateryn dan Elias, kisah telepon dari surga menjadi populer sejak diliput oleh Amy Penn. Mendadak gereja dipenuhi orang yang ingin bertobat, juga aktivitas kota menjadi giat dan mendatangkan banyak untung dari segi bisnis.

Sayangnya, Sully tidak sepakat. Ia yang masih berduka akibat kehilangan istrinya dan baru selesai dipenjara militer, tidak suka saat rumor telepon dari surga itu diimani oleh anak laki-lakinya yang berusia tujuh tahun, Jules. Sully dengan naluri militernya melacak benang merah antara delapan orang yang mengaku mendapat telepon dari surga. Salah satu hal yang ditemukannya adalah kesamaan jenis perangkat telepon yang digunakan. Namun, masih ada misteri tentang bagaimana suara orang-orang tersebut bisa sama persis dan tahu riwayat hubungan penelepon dan yang ditelepon dengan baik.

Saat menemukan jawaban yang ternyata bermula dari kisah hidupnya sendiri, ia mengalami mukjizat yang disangkalnya. Ia menerima telepon dari istrinya yang sudah meninggal pada pukul 7.44, sementara pelaku sebenarnya sudah mati di pukul 6.52. Benarkah kita bisa terhubung dengan surga? Itulah bagian kerja sebuah iman.

Novel yang mengangkat sudut pandang religi dari kristen/katolik/gereja ini cukup menyentuh. Ditambah ada beberapa sejarah tentang penemuan telepon di masa lalu, sekelumit kisah Alexander Graham Bell dan istrinya yang tuna rungu, juga partnernya Thomas Edison yang menyarankan "Halo" untuk kali pertama. Membuat saya menemukan beberapa hal baru dan belajar.

Saya apresiasi 4 dari 5 bintang.

Meta Morfillah

#1hari1tulisan #resensibuku #reviewbuku #bacabuku #mitchalbom #firstphonefromheaven #teleponpertamadarisurga

06 December, 2023

[Review buku] Kecamuk darah (Troubled blood)


Judul: Kecamuk Darah (Troubled blood)
Penulis: Robert Galbraith
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Dimensi: 976 hlm, 23 cm, edisi digital di ipusnas 2021
ISBN: 9786020655260

Buku kelima seri Cormoran Strike dan Robin Elacott ini membahas kasus dingin 40 tahun lalu yang tak terpecahkan. Yaitu tentang menghilangnya seorang dokter wanita bernama Margot Bamborough. Tidak ada saksi, tidak ada jejak, dan tidak ada jasad. Di era itu pula sedang marak kasus pembunuhan berantai oleh Creed, yang dikenal sebagai Essex Butcher. Keluarga dan kawan Margot mengira bahwa menghilangnya Margot berkaitan dengan pembunuh berantai tersebut.

Strike dan Robin menelusuri kembali kasus lama ini atas permintaan anak korban, Anna, dengan jangka waktu 1 tahun. Saat menemukan catatan polisi yang bertugas atas kasus itu, mereka mendapati banyak kode tentang astrologi. Bill Talbot, polisi itu memang mengalami gangguan tiroid saat menangani kasus, sehingga dianggap agak gila. Tapi semakin mereka memahami, ada kebenaran tersembunyi di antara catatan Talbot. Bahkan mengantarkan kepada keluarga Ricci, mafia di daerah menghilangnya Margot.

Dalam buku ini, meski tidak seberbahaya sebelum²nya bagi Robin, namun justru seru. Kerjasama antara Strike dan Robin semakin kuat, meski keduanya masih menampik perasaan pribadi yang mereka miliki. Namun terlihat secercah harapan bagi keduanya, dengan Strike memutuskan mengganti nomor agar tidak diganggu Charlotte lagi, dan Robin telah selesai mengurus perceraiannya dengan Matthew.

Endingnya pun memiliki twist terhadap pelakunya. Tak tertebak. Meski balik lagi, selalu orang terdekatlah pelaku utamanya. Itulah yang membuat saya bertahan menyelesaikan membaca buku yang tebal hampir 1000 halaman ini secara digital. Kalau tidak seru, pasti saya sudahi, bikin migrain. Bagaimana pun enakan buku fisik (kertas) hehe.

Saya apresiasi 5 dari 5 bintang.

Meta Morfillah

#1hari1tulisan #resensibuku #reviewbuku #bacabuku #kecamukdarah #troubledblood #robertgalbraith

Text Widget