Pages

02 December, 2018

[Mentoring] Ahdaf tarbiyah (Tujuan tarbiyah)

TUGAS:
Dari poin 1-6 materi di bawah, sudah sejauh mana pencapaian kita? (Ditulis tangan di buku isi 32/38, disampul)

AHDAF TARBIYAH (TUJUAN TARBIYAH)

Tarbiyah kita insya Allah sama sebagaimana dakwah berkelanjutan rasul: sahabat hanya diajari 10 ayat, lalu pengamalan 10 ayat tersebut.

Ahdaf yang diharapkan muncul dari tarbiyah:
1. Menanamkan gambaran islam secara jelas
Bahwa islam itu syamil (menyeluruh) dan shahih (benar).

2. Membangun interaksi
Secara internal: ke dalam diri masing-masing. Menanamkan keyakinan yang menjadi dasar tindakan. Mewarnai pemikiran yang membuahkan fikrah. Mengubah perasaan pada selera-selera islami.

3. Menggulirkan pergerakan/harakah
Bahwa kita ingin masuk surga bersama masyarakat, bukan hanya shalih sendiri. Maka kualitas dan kuantitas pun diperhatikan dalam tarbiyah. Inilah mengapa kita tidak hanya mengaji saja, tapi juga turun ke masyarakat.

4. Membekali pengalaman
Bahwa bersinggungan dengan aneka ragam masyarakat, ditolak, dicaci, hingga difitnah adalah pengalaman wajar dalam dakwah. Sebagaimana dulu rasulullah, maka tarbiyah membekali pengalaman itu bagi para anggotanya.

5. Menumbuhkan tanggung jawab
Ini pula yang membedakan tarbiyah dengan salafi. Ketika kita sudah tercelup sibghah Allah, maka kita pun sadar akan tanggung jawab. Bahwa kita harus berperan dalam masyarakat, baik sebagai caleg, kader, ataupun memiliki binaan.

6. Mengembangkan kemampuan
Dalam tarbiyah, segala kemampuan dioptimalkan. Berprestasi sesuai bidang keahlian amat dihargai. Yang jago TI, kembangkan dengan utak-atik data surat suara tiap tahun. Yang jago bicara, jadi public speaker; yang jago kesehatan, adakan pelkes dan penyuluhan; dan sebagainya.

#catatansepemahamanpenulis

Meta morfillah

15 November, 2018

[Review buku] I am Sarahza

Judul: I am Sarahza
Penulis; Hanum Salsabiela Rais & Rangga Almahendra
Penerbit: Republika
Dimensi: vi + 370 hlm, 13.5 x 20.5 cm, cetakan II Juni 2018
ISBN: 9786025734212

Sebelas tahun menikah. Enam kali bayi tabung, empat kali inseminasi, puluhan kali terapi, jutaan kali doa tak bertepi, kehilangan satu tuba, berkalang badai depresi, hingga akhirnya satu Sarahza terjadi. Orang lain hanya tahu kesuksesannya saja, tanpa tahu berapa banyak air mata mengiringi prosesnya.

Bagi saya, itu semua luar biasa. Menangis berkali-kali saat membayangkan bagaimana bila saya ada di posisi Hanum. Kuatkah? Dan Rangga, tentu saja luar biasa. Setia dan pandai menghibur istri melewati badai. Salah satu spesies lelaki langka.

Dan untuk pasangan, terutama yang sedang mendamba buah hati, novel ini amat saya rekomendasikan. Meski mungkin perjuangan kalian lebih dari 11 tahun dan lebih dari kisah ini. Semoga menjadi penguat usaha dan doa.

Masya Allah, betapa amanah berupa anak adalah hal luar biasa di dunia ini. Semoga kita bisa menjaga titipan itu dengan baik hingga mengembalikannya ke surga ya.

Saya apresiasi 5 dari 5 bintang.

"Family is priority, family must come first whatsoever." (H.62)

"Kesedihan mengajarkan kebijaksanaan. Orang bijak adalah orang yang banyak merasakan kesedihan, melewati asam garamnya kehidupan." (H.204)

"Poligami diklaim sunnah yang dikuatkan. Tapi rasanya, justru pria yang tidak meleluasakan, mengumbar, dan menguja naluri itulah yang hebat, yang langka. Kehebatan laki-laki bukan ditentukan dari kemampuannya memiliki banyak wanita, tapi ketika ia berani memutuskan untuk setia hanya pada satu wanita." (H.211)

"Hanya surga yang menjadi kembang gula paling manis yang selalu dinantinya meski usaha-usaha mereka pupus." (H.229)

"Loving dan losing memang hanya beda sehuruf. Namun berlawanan makna, berjarak miliaran rasa." (H.241)

"Orangtua punya hak untuk tahu nomor satu kondisi anak-anaknya. Sebahagia dan seberat apa pun." (H.243)

"Emang dulu aku janji membentuk sakinah ma waddah wa rohmah wal dzurriyah? Nggaj Say. Aku cuma berdoa kita membentuk rumah tangga sakinah ma waddah wa rohmah titik. Dan, itu bisa terwujud tanpa anak sekalipun." (H.264)

"Rindu itu berat, tapi nikmat jika dijalani dengan manfaat." (H.316)

"Di balik pria hebat, pasti ada perempuan kuat yang shalehah." (H.321)

Meta morfillah

12 November, 2018

[H+29] Setelah hujan di mataku

Hal kecil yang bahkan tidak patut diperhitungkan bagimu, namun menjadi prinsipil dan komitmen berhargaku. Tentang komunikasi, manajemen waktu, dan prioritas.

Setelah hujan di mataku, dan upayamu yang lelah menenangkanku.

Kita saling bicara melalui tulisan. Saat jarak menjadi pereda nyeri, juga penyadar diri... Betapa aku rindu dirimu.

~~~~~~~~~~~

MENJADI ISTRIMU

Sayang, kamu adalah hal terindah dan paling kusyukuri kehadirannya
Aku sadar dan yakin saat memilihmu sebagai penggenap sehidup sesurgaku
Aku sungguh mencintaimu dari ketidaksempurnaanmu hingga kelebihanmu

Namun ternyata, aku sering mencintaimu dengan cinta anak kecil
yang akan merajuk dan menuntut saat kaujanjikan sesuatu
terluka saat kaulupa akan sebuah janji
nestapa saat kau lebih asyik dengan gagetmu, pekerjaanmu, dan temanmu
Aku bagai anak kecil yang menuntut kehadiranmu sepenuh jiwa dan raga
dengan segala keegoisanku, kamu hanyalah untukku

Maaf jika nanti kau akan lelah membujuk anak kecil yang banyak mau dan suka ngambek ini
aku akan selalu rindu dan menantikan kehadiranmu
sebab menjadi istrimu adalah doa yang sering kunantikan pengejawantahannya
aku ingin menjadi istrimu yang tercantik, tersabar, teramah, terbaik, dan ter- ter- lainnya

Bantu aku ya, Sayang...
Ridhai setiap langkahku, doakan aku dalam tiap hela nafasmu, lembutlah padaku meski aku kasar dan meminta hal yang tak pernah kita inginkan

ketidaklogisanku, karena aku begitu mencintaimu...

Uhibbuka fillah, Fahmi Afriyadi...
my only one shrek 😘

Meta morfillah

~~~~~~~~~~~~~

Dan ini balasanmu atas puisiku:

MENJADI SUAMIMU

Princess, terimakasih atas penerimaanmu akan kehadiranku
Terimakasih atas kesadaranmu memilih aku menjadi penggenap sehidup sesurgamu
Terimakasih atas cintamu mulai dari kurang hingga lebihku

Aku dapat memahami, ketika caramu mencintaiku terlihat seperti anak kecil,
Dengan segala ingin dan harapmu yang besar kepadaku, yang hanya untukmu selalu.

Aku telah bertekad untuk tidak akan lelah menanggapi sikap dan sifatmu
Aku tak akan bisa marah kepadamu walaupun aku mampu untuk bisa melakukannya
Aku akan tetap bersabar dan mendampingimu walau ketika kau merajuk kau hanya ingin menyendiri

Aku pun begitu, mencintaimu sepenuh hatiku

Ahabbakalladzi ahbabtany lahu, Iska Meta Furi...
My only one princess fiona 😘

Fahmi Afriyadi

[H+25] Panggilanmu

💂Princess, panggilan kamu buatku apa?
👸Hmm... Shrek.
💂Shrek yang ijo?
👸Iya. Kan aku #princess #fiona nya.
💂Loh, kok kamu mau jadi fiona? Gak yang lain?
👸#Fairytale yang lain itu utopis. Ga mungkin selamanya happily ever after. Dan ga harus #kebahagiaan itu hanya milik yang rupawan. Aku lebih suka #Shrek yang tidak sempurna tapi #mencintai dengan sempurna. Dia itu tipe suami yang takut istri. Takut istrinya ga bahagia, takut istrinya sedih, takut istrinya kecewa. Dia ayah yang baik, mau membantu urus anak. Sahabat yang dirindukan. Sementara Fiona, putri yang ga manja, ga bergantung sama kekayaan keluarga atau kecantikan. Ia #sadar akan konsekuensi pilihan hidupnya dan gak pernah mengeluh. So, kalau disuruh milih #kisah atau mau jadi princess apa, aku pasti akan milih kisah Shrek dan Fiona.
💂Dalem banget kamu, ya...
👸Hehe (senyum lebar). Dan aku ga mau kamu jadi prince. Soalnya prince itu manja. Aku maunya kamu jadi #knight yang berjuang.
💂Okay. Aku akan jadi pendekarnya tuan putri.

#MetamorFahmi

[H+24] Segitiga kita

Sebelum menggenap, banyak yang memberi nasihat secara keilmuan #STIFIn pada saya. Sebab calon saya memiliki #mesinkecerdasan #Feelingekstrovert sementara saya #Feelingintrovert .

Dalam ilmu #STIFInCouple MK yang sama (sama-sama #Feeling ) memiliki skor #cinta terendah, yakni 0). #Potensi konfliknya besar. Awalnya menarik, seakan banyak kesamaan, namun kelamaan akan mudah bosan.

Ada 3 #solusi untuk pasangan ini:
1. Tinggal sama mertua. Agar ada pihak ketiga yang menetralisir.
2. Berjarak. Istilah kerennya #longdistancemarried
3. Naikkan maqam keshalihannya. Semakin mendekat pada Allah.

Qadarullah, memang setelah menikah, kami mengaplikasikan solusi nomor 1 dan 2 sebagai #komitmen dari keadaan. Tapi, kami pun sadar, bahwa tidak selamanya akan #LDM -an terus atau tinggal bersama orangtua terus.

Secara logis, kedua variabel itu sangat lemah. Maka, solusi ketigalah yang kami kuatkan.

Sebagai muslim, kami percaya bahwa #hubungan suami-istri akan semakin dekat, ketika mereka pun mendekatkan diri pada Allah. Ibarat segitiga, suami di sisi kanan, istri di sisi kiri, dan Allah adalah puncaknya. Ketika mereka berdua saling menyemangati untuk meningkatkan keimanan, maka mereka akan semakin dekat dan tiada jarak. Sebaliknya, jika hanya salah satu yang berjuang, maka percuma. Tidak akan bertemu.

Jadi, #romantis bagi kami adalah... Ketika Allah selalu di dalam #hati dan menjadi yang utama. Selebihnya, akan mengikuti. Selalu hadir #kejutan kecil hingga besar yang menunjukkan ke-Maha-Romantisannya Allah.
.
Jadi, jangan takut dijudge bukan " #couple #ideal " oleh #ilmu atau #manusia mana pun. Selama kita taat, selama Allah selalu menjadi tujuan, insya Allah kita akan menjadi #pasangan #terbaik dan terus mengupayakan #sakinahbersamamu .

Sebab #agama , #iman , selalu menjawab #persoalan hidupmu.

Meta morfillah

#MetamorFahmi #love

[H+23] Biaya kebodohan pertama kita

#BIAYA #KEBODOHAN DAN #PEMBELAJARAN YANG DIDAPAT

Ekspektasi: Antar suami naik T05 dari jalan baru, lalu berangkat kerja. Sebab trial dari Bekasi ke Bogor hanya 1 jam. Husnudzan hal yang sama terjadi sebaliknya. Sampai #suami berani pulang senin pagi. Biasanya sabtu sore. Tapi karena agenda sabtu saya kerja, quality time kurang, suami juga selesaikan kerjaannya buat DAP/RPP.

Kenyataan: Ternyata salah strategi. Dari 05.30-07.30 stay di jalan baru, sampai T05 lewat 3x di seberang. Kita masih #husnudzan nunggu putar baliknya. Ternyata salah posisi tempat. Harusnya naik dari Laladon langsung, karena mobil itu udah penuh dan lewat tol dari Yasmin, tidak seperti biasanya lewat jalam umum. Hingga akhirnya saya mengantar ke Stasiun dan tiba pukul 08.00.

Memang berdasarkan data (googling trayek, jam kerja angkot) dan pengalaman pernah naik angkot itu. Tapi kami lupa bertanya, sampai sesat di jalan hehe.

Biaya kebodohan yang harus ditanggung adalah suami jadi terpaksa cuti, sebab kesiangan banget kalau lewat jalur kereta. Air mukanya lelah, sedih, dan kesal. Sementara saya, juga kesiangan. Tapi tidak bisa membersamai dia. Tetap harus pamit kerja. Ada jam mengajar. Kami kecewa pada diri sendiri dan keadaan. Tapi balik ke #komitmen #pernikahan , bahwa kami harus semakin #bersinar setelah #menikah . Baik di keluarga, dunia kerja, komunitas, dan hubungan lain.

Pembelajaran apa yang ingin Allah kasih ke kita?
Banyak ya... #Sabar , #ikhlas, tidak #menyalahkan diri sendiri, orang lain, atau pun keadaan, berusaha tetap #tersenyum dalam setiap keadaan, membuat #perencanaan detail serta #persiapan gagal, dan memegang teguh komitmen.

Tidak apa salah, gagal, tapi jangan diulangi lagi, dan perbaiki.

Maafin aku ya, Sayang @fahmiriyadh27 , gak bisa nemenin. Tetap semangaaat 😘

#MetamorFahmi
#pejuangLDM
#longdistancemarried

[H+19] Mengapa kau memilihku?

Celetukan teman guru senior, membuatku penasaran... Apa alasanmu memilihku di antara banyak wanita yang lebih baik dariku?

Mengetahui jawabmu tentang diriki di matamu, membuatku merasa istimewa dan spesial.

Begini ternyata, rasanya dicintai seseorang yang merupakan separuh agamamu. Masya allah!

Meta morfillah

[H+18] Masa lalu kita

Setiap #kita punya #masalalu . Yang dengannya, #membentuk #pribadi kita hari ini.

#Buruk atau pun #baik , semua telah menjadikanmu pribadi yang kukenal hari ini. Membuatku menikahimu, bukan sekadar fisik saja, melainkan juga pemikiranmu, potensimu, keseluruhan dirimu.

Dan aku #berterimakasih atas segala hal baik atau pun buruk yang telah mengantarkanmu padaku.

Itulah cara Allah #mentarbiyah kita. Dengan seizinNya, kita #merasakan ragam rasa, baik #manis atau pun #getir bahkan pahit. Hingga kita tak ingin mengulang kegetiran hidup. Namun juga tak #utopis bahwa #hidup melulu manis. Bahaya, bisa diabetes bahagia! Segalanya hanya perlu #cukup bukan berlebih. Sekadarnya saja.

Seperti skor cintaku ke kamu, kalau dari rentang 1-10, cukup DUA. DUAleeeeeeeeemmm bangeet #ciee #gombalin #suami

Uhibbuka fillah, @fahmiriyadh27 😍

#MetamorFahmi

[H+14] Kita hanya dititipi

Sejatinya, kita tidak #memiliki apa-apa. Sebab kita hanya dititipi. Kita #dititipi orangtua, kakak, adik, pasangan, anak, harta, ketenaran, dll. #Pemilik sesungguhnya adalah Allah.

Maka berlakulah sebagaimana orang yang dititipi. Amanah, menjaga dengan baik apa yang telah dititipkan, hingga kelak tiba masanya kita harus mengembalikan titipan kepada pemilikNya. Dalam hal ini Allah. Buat #Allah senang, dengan tidak mengecewakanNya.

Dan kini, kamu adalah titipan Allah untukku. Pun diriku bagimu. Titipan berupa #pasangan , yang kadang bisa menjadi #ujian bagi masing-masing. Semoga kita sadar dan berusaha menjadi orang terbaik, teramanah yang sudah dipercaya untuk dititipi. Sebelum diberikan repeat order (titipan lanjutan) oleh Allah. Seperti anak... bukan begitu?

Titip hatiku, ya Sayang @fahmiriyadh27 ... Tolong dijaga dengan #amanah , perlakukan sesuai #syariat dan #fitrah Nya, hingga saat kaukembalikan pada pemilikNya, IA akan #tersenyum dan senang padamu. Lalu dikumpulkannya lagi kita dalam jannahNya. Aamiiin...
.
#MetamorFahmi

[H+9] Kado terindah = hadirmu & status baru

Duhai rabbi... Aku tahu tidak ada yang #abadi selama masih di dunia ini. Maka hendaklah aku #bahagia secukupnya, #bersedih sewajarnya, #kecewa sebiasanya, #bangga sekadarnya, hingga tiba kaki ini menginjak surgaMu, insya allah.

Namun, di antara hari kelahiranku yang terlewati, sungguh kesyukuranku berlipat pada hari ini. Di usia 29 tahun, kurasakan utuh dan semua #doa baik menguatkanku. Terlihat mana yang sungguh melengkapiku. Dari #sahabat hingga #pasangan yang Engkau karuniakan padaku.

Aku sadar, bahwa perjalananku menjadi #istri belumlah dimulai, tapi... Bolehkah aku banyak #bersyukur dengan yang #sedikit saat ini kumiliki? Agar kelak, aku jauh lebih banyak bersyukur ketika kaukaruniakan hal #hebat lainnya. Agar kelak, saat masa kelam menjelang, akan kuingat satu masa di mana aku pernah merasa begitu bahagia, utuh, dan penuh. Seakan Engkau memelukku demikian #hangat dan erat.

Duhai rabbi...
Semakin banyak #cinta kauhadirkan dalam hidupku, semakin banyak pula cintaku bertambah kepadaMu. Semoga semua adalah karuniaMu untukku meraih #ridha dan surgaMu. Jika pun ujian, adalah #ujian yang sanggup kulewati dengan sempurna.

Rabbii... Muqollibal quluub, tsabbit qalbi 'ala diinik wa tho'atik. Laa ilaha illa anta, subhanaka inni kuntu minazhzhaalimiin.

Meta morfillah

#MetamorFahmi

[H+8] Hope

Bagi saya dan suami @fahmiriyadh27 resepsi bukanlah tujuan utama. Keinginan kami begitu #sederhana namun di sanalah kami diuji. Ternyata, menuju #pernikahan itu ada baaanyaaak sekali #keputusan di luar kuasa kami. Dan semuanya itu baik. Semua itu tanda #cinta orang terkasih kami.

Tinggal kami yg harus bisa memilah & memilih apakah ini sesuai #syariat atau tidak. Memang, ada beberapa yg tak sesuai #harapan kami. Tapi, kembali #niat kami luruskan. Bahwa apa pun yg terjadi adalah bi idznillah (sesuai izin Allah). Maka menjaga #prasangka pada Allah adalah utama.

Berulang kali, saya mengembalikan harapan pada Allah. Berulang kali saya pinta dalam doa, agar pernikahan kami menjadi salah satu #syiar agamaNya. Memohon kecukupan dan keberkahan agar kami bisa #memuliakan #tamu sebagaimana ajaran RasulNya, yg mengajarkan pemuliaan tamu sebagai tanda keimanan pada Allah & hari akhir.
.
"Ya rabbi, buktikanlah janjiMu tentang pernikahan. Bahwa Engkau akan mencukupkan bahkan mengkayakan mereka yg menikah demi #menjaga diri dari yg haram. Kami memulai dengan namaMu, caraMu, maka bantulah kami untuk membuktikan bahwa syariatMu begitu #mudah & #keren ketika ditaati. Berilah #rezeki yg tak disangka."
.
Lalu, hadirlah sepasang #turis dari #Mekah saat walimah kami. Tidak ada satu pun yg mengenal mereka. Tapi mereka bahagia & foto-foto dengan kami. Mereka membawa uang 100ribuan beberapa gepok & membagikannya ke semua orang yang dijumpai. Termasuk kami sebagai pengantin. Mereka pun mendoakan kami bisa ke Mekah untuk haji & jalan-jalan ke negaranya.

Sungguh, saat itu, hingga detik ini saya menuliskan, air mata saya mengalir mengingatnya. Sebab, saya yakin itulah jawaban Allah, merekalah tamu yg Allah kirimkan untuk rezeki yg tak disangka & syiar agamaNya. Kedatangan mereka menjadi viral di lingkungan rumah.
.
Banyak yg memuji keberkahan & rezeki saya. Namun, sungguh itu bukanlah karena hebatnya saya, tapi karena ALLAH MAHA BAIK. Betapa #Allah begitu #sayang pada saya yg fakir & malas ini. Allah... Aku kembali JATUH HATI padamu. Engkaulah satu-satunya Zat yg tak pernah mengecewakan siapa pun yg berlindung padaMu.

Yaa rabbi... Apalah aku tanpaMu? Tanpa #iman ?

#MetamorFahmi

[The day] Awal kisah

14 Oktober 2018

Alhamdulillaaah...
.
#Hijrah #status telah kami lalui. Sebagaimana hijrah, akan selalu ada #tantangan dan #ujian . Tapi kami selalu percaya bahwa akan selalu pula tersedia #pertolonganNya. #Allah Sang Maha Sutradara, sungguh Maha Baik.

Penasaran bagaimana #kisah kami?

Silakan kepoin di http://bermetamorfosis.blogspot.com/2018/09/proses-ta-khitbah-nikah.html?m=0

Tapi, itu versi tha. Kalau versi Fahmi? Tunggu aja rilisnya, kata doi. Atau tunggu bukunya, #eeh kumaha Mi @fahmiriyadh27 ? 😅😅
.
.
*Mohon maaf lahir batin, tidak mengundang semua karena keterbatasan kami. Pun bila ada kekurangan dalam menjamu dan memuliakan tamu. Semoga dibukakan pintu maaf dan keridhaan sebesar-besarnya.

Meta morfillah

10 November, 2018

[Review buku] Oksimoron

Judul: Oksimoron
Penulis: Isman H. Suryaman
Penerbit: Gramedia
Dimensi: 296 hlm, 20 cm, cetakan pertama oktober 2010
ISBN: 9789792262728

Pasangan muda yang berusaha membuktikan bahwa pernikahan bahagia bukanlah oksimoron, namun Alan dan Rine malah terjebak dan harus berjuang menghadapi berbagai unsur yang bertolak belakang: mertua dan kerukunan, tetangga dan kewarasan, hingga kehamilan dan aborsi.

Oksimoron: frase yang terdiri dari dua unsur yang saling bertolak belakang.

Secara alur, jujur saya pusing. Meski lucu tapi agak berat untuk dicerna, semacam satire. Pergantian adegannya agak kasar hingga kadang gantung bagi saya. Tapi percakapannya jleb namun tidak menggurui.

Saya apresiasi 3 dari 5 bintang.

"Tapi jangan salah, gua juga ada kehidupan sendiri. Kalau gua sendiri lagi ada masalah, gua gak akan bisa nolong orang lain. Di saat seperti itu, semoga teman baik lo bukan cuman gua." (H.142)

"Aku boleh minta 1 hal nggak?

Apa?

Jangan bikin aku cemas.

Mana bisalah. Selama kamu masih sayang padaku kamu bakal sering mencemaskanku karena berbagai hal. Ada ancaman bomlah, terjebak banjirlah, atau mendadak demam. Kamu hanya bakal berhenti khawatir sama sekali kalau sudah nggak peduli. Makasih sudah mencemaskanku." (H.197)

"Saya percaya mengungkapkan rasa sayang itu sebaiknya dilakukan seperti kencing. Jangan ditahan-tahan. Nanti bagian dalam kita membatu." (H.228)

Meta morfillah

07 November, 2018

[Review buku] Twitografi Asma Nadia

Judul: Twitografi Asma Nadia
Penulis: Asma Nadia
Penerbit: AsmaNadia Publishing House
Dimensi: 320 hlm, 20.5 x 14 cm, cetakan pertama Desember 2011
ISBN: 978 602 9055 078

Berisi tentang twit asma nadia tentang banyak hal, seperti jilbab, busana muslimah, keimanan, cinta, pacaran, pernikahan, parenting, kepenulisan, motivasi, kepedulian sosial, jilbab traveler, olahraga, diet dan #thingsyoudontknowaboutme

Dibedakan berdasarkan tema itu, lalu diberi sedikit pengantar di tiap bab/judulnya, baru lampiran twit.

Saya apresiasi 4 dari 5 bintang.

"Apa yang harus dilakukan ketika cinta memudar? Kejar warna-warni cinta agar kembali, dan perjuangkan lagi dan lagi. Jangan pernah kehilangan kepercayaan bahwa cinta yang kita punya itu, indah." (H.121)

"Jangan sia-siakan usia dengan larut dalam kemarahan, kesedihan. Isi saat-saat yang berlalu dengan kebersamaan yang layak dikenang. Dan ketika semua diniatkan ibadah, cukup ridhaNya sebagai pelipur hati." (H.122)

"Dan tidak kalah penting bagi suami untuk menyiapkan istri agar kuat bersandar, bukan kepada suami tapi terutama pada Allah. Jika para ayah peduli dan khawatir nasib anak-anak mereka jika sewaktu-waktu si ayah sakit, diPHK, atau kecelakaan dan harus menghadapNya lebih dulu. Sesuatu yang WAJIB dilakukan setiap suami. Mendorong potensi istri, menyiapkannya sebaik mungkin jika terpaksa berjuang sendiri membesarkan anak-anak." (H.130)

"Satu hal, cinta tak pergi ketika kemarahan menyapa. Cinta tak boleh pergi hanya karena satu atau dua kekecewaan. Sebab cinta juga berarti memaafkan. Jangan berpegang pada kenangan yang menyakitkan. Saat lelah mempertahankan cintanya yang mungkin goyah: ingat, kamu masih punya doa. Cinta bisa datang dan pergi. Mohon ke Yang Maha Pemilik sejatinya cinta, kemampuan untuk memelihara dan menjaganya." (H.133)

"Menjadi tempat curhat bukan hanya bisa menolong orang, tapi juga membuka wawasan dan hati kita." (H.279)

"Dalam rezeki yang Allah berikan: ada hak anak-anak yatim dan dhuafa, juga bagian yang diberikanNya untuk melunasi mimpi-mimpi orangtua." (H.284)

Meta morfillah

25 October, 2018

[Review buku] Catatan hati yang cemburu

Judul: #Catatan #hati yang #cemburu
Penulis: Asma Nadia, dkk
Penerbit: #AsmaNadia Publishing House
Dimensi: xvi + 256 hlm, 20.5 cm, cetakan pertama Maret 2012
ISBN: 9786029055085

#Perempuan dan kekhawatirannya yang tak habis-habis. Begitulah makna cemburu menurutku. Membaca #buku ini, membuatku menyadari ada banyak jenis dan pemicu cemburu, yang bahkan tidak tertolong oleh banyaknya kenangan dan #usia #pernikahan belasan atau puluhan tahun. Dari yang cemburu wajar, peringatan, intuisi, sampai menurutku aneh (tapi mencoba memahami dari sisi perempuan/istri, memang tetap rasional sih haha).

Ada 2 tips dalam buku ini untuk mengatasi cemburu: pertama, bicarakan pada #pasangan tentang apa yang menjadi penyebab cemburumu, serta jangan merasa inferior pada suami, kita #menikah itu jadi partner, bukan bawahan. Jadi tetap percaya diri, utuh, penuh, dan setara dalam komunikasi serta koordinasi.

Kedua, kenali obyek cemburumu. Dari curhatan para istri, berdasarkan urutan penyebab cemburu terbanyak adalah mantan (pacar atau yang sempat ta'aruf), foto-foto akrab (yang kadang terlihat dempet sama suami, meski lagi kegiatan kantor atau sama sahabat lawan jenisnya. Eh, yakin sahabat lawan jenis? #ups), teman online (pemicunya kalau suami lebih asyik sama HP/gadgetnya), mertua, hobi suami, dan perempuan lain.

Buku yang bagus sebab menenangkan dan menyadarkan istri tentang sebuah rasa yang kadang tidak ia inginkan hadir namun sulit ditolak kedatangannya. Hanya, karena banyak kontributor, ya agak beda gaya penulisannya. Ada yang bagus, ada yang biasa saja.

Saya apresiasi 4 dari 5 bintang.

"Belajar dari pengalaman orang lain, boleh jadi akan memberikan warna baru bagi cara pandang kita selama ini. Jangan lupa, saat cemburu menerpa, dekatkan diri pada Sang Pencipta. Dia dan hanya Dia sumber segala ketentraman hati. Menata cemburu agar Islami? Mudah-mudahan begitu." (H.ix)

"Jika kau ingin membantuku melewati waktu-waktu sulit itu, agar aku tak menjelma istri menyebalkan, ini caranya: jadilah cermin ajaib yang hanya punya satu jawaban untuk Sang Ratu." (H.54)

"Kautahu, Suamiku? Betapa sering aku merasa tak berdaya melawan waktu yang telah menyulapku, garis-garis usia yang mengelana di setiap jengkal tubuh, sisa-sisa pertaruhan setelah persalinan, juga wajah yang sering layu karena lelah setiap hari menyusuri isi rumah petak kita dengan rutinitas yang melulu itu-itu saja. Seraya berharap agar kau tak menjatuhkan pandangan pada perempuan lain yang belum lagi terperangkap keajaiban waktu." (H.77)

"Tidak bisakah lelaki hidup dan mempersembahkan cintanya hanya kepada satu perempuan?" (H.162)

"Aku nggak perlu tanggapan orang-orang, aku cuma ingin cantik di mata Abang, begitu susahnyakah?" (H.167)

"Cemburu itu asyiknya pasangan kita tahu, bukan dipendam di hati saja. Jadi ributnya sama pasangan, bukan sama hati. Kasian itu hati." (H.199)

#reviewbuku

Meta morfillah

23 October, 2018

[Mentoring] 7 karakter kader dakwah

7 KARAKTER KADER DAKWAH by Ustad Hilmi

Meski bukan kader dakwah, menurut saya 7 karakter ini perlu diinternalisasikan dalam diri kita. Semacam etos kerja profesional.

1. Asbatu Mulqifan
Kader harus teguh dan kokoh sikapnya.
Keteguhannya adalah buah dari kesabaran, maka jangan pundungan.
Menangkanlah Allah, niscaya Allah akan memenangkan kita.

2. Arhabu Shadran
Berlapang dada.

3. A'maqu Fiqron
Memiliki pemikiran yang mendalam. Berusaha mendalami apa yang sedang terjadi, tidak mudah larut dengan fenomena permukaan.

4. Awsa'u Nadzhoron
Berpandangan luas.

5. Ansyatu A'malan
Paling giat dalam bekerja. Bukan hanya sibuk mengcounter/membantah isu, respon sesuai kebutuhan saja, lebih baik fokus dan produktif. Kemenangan tidak diukur dari banyak sedikitnya barisan (contoh Nabi Nuh, Nabi Luth. Meski pengikutinya sedikit dan nyaris tidak ada, di mata Allah mereka menang).

6. Aslahu Tanzhiman
Kader dakwah harus memiliki gerakan yang paling kokoh strukturnya. Tidak membiarkan kesalahan dan kelemahan terjadi pada diri kita.

7. Atsaru Nafaan
Paling banyak manfaat. Khoirunnaas anfauhum linnaas. Kehadiran kita di masyarakat, memberikan kontribusi nyata. Cek ketika kita pergi/tiada, apakah disedihkan dan dirindukan? Ataukah malah disoraki, ternyata tidak disukai?

#catatansepemahamanpenulis

Meta morfillah

[Mentoring] Abdul Rahman Al Ghafiki

ABDUL RAHMAN AL GHAFIKI (TABI'IN)

Beliau adalah gubernur Andalusia (sekarang dikenal sebagai Portugal). Beliau dipilih menjadi gubernur sebab beliaulah satu-satunya orang tua tersisa yang masih punya kekerabatan dengan Umar bin Khattab.

Saat beliau memimpin, dalam tiap peperangan biasanya kaum muslim menang terua. Namun saat balad asy syuhada (perang di Tours, Prancis) malah kalah. Padahal jika saat itu islam menang, islam akan menguasai seluruh eropa, dan mungkin universitas macam Oxford sekarang pun akan mengajarkan tentang Islam.

3 hal yang biasa terjadi dalam peperangan adalah: pertempuran yang berdampak pada perubahan sosial politik, hasilnya berbeda 180 derajat, dan berubah strategi perang.

Dalam perang di Prancis itu, hasilnya sangat berbeda 180 derajat. Mengubah muka dunia yang tadinya hampir dikuasai Islam lalu gagal.

Kegagalan itu pun terjadi sebab ujian harta di hari kesembilan. Tentara Islam malah sibuk mengamankan harta rampasan (ganimah). Sampai beliau (Abdul Rahman Al Ghafiki) turun dan menyuruh tentara Islam kembali ke posisi semula, namun beliau malah terkena panah dan syahid.

Ibrah yang dapat diambil dari biografi beliau:
Tentang ketaatan pada pemimpin. Dengan potensi besar pun, jika kita tidak taat pemimpin, kita bisa kalah.
Ada kalanya yang membuat kita kalah, adalah karena hawa nafsu terhadap kecintaan dunia.

#catatansepemahamanpenulis

Meta morfillah

02 October, 2018

[Review buku] Genap 2

Judul: #Genap 2 (Aku memilih kamu)
Penulis: Nazrul Anwar
Penerbit: Adnara self publishing
Dimensi: 166 hlm, 2017
ISBN: -

Buku ini adalah sekuel dari serial genap sebelumnya; Ketika Aku dan Kami Menjadi Kita. Berkisah tentang hal yang sama, yaitu kehidupan pasangan muda yang belum lama menikah, bagaimana mereka menanggung konsekuensi atas pasangan yang mereka pilih. Tentang kerja keras suami untuk membahagiakan istrinya. Tentang perjuangan istri untuk mendapatkan ridha suaminya.

Bedanya, kali ini diceritakan dari dua sudut pandang, perempuan sebagai istri dan lelaki sebagai suami. Bergantian. Saling melengkapi dan membuat gambaran utuh membangun alur dan kisahnya.

Sederhana, tapi entah bagi saya sangat mengena. Banyak banget kalimat yang saya tandai harus ditulis sebagai reminder.

Saya apresiasi 5 dari 5 bintang.

"Banyak orang yang mengambil pilihan, tapi tak sadar dengan konsekuensi atas pilihan yang diambilnya. Atau hanya sadar pada konsekuensi yang baik-baiknya saja, tapi tak peduli pada konsekuensi yang buruknya. Padahal biasanya,  pilihan selalu menyediakan paket konsekuensi baik dan buruknya." (H.2)

"Rasa bahagia kadang suka bikin lupa, ya? Lupa kalau tidak semua kebahagiaanku adalah kebahagiaanmu. Ada beberapa kebahagiaan kita yang menjadi kesedihannya orang lain." (H.20)

"Dan akhirnya aku memilih kamu, Suamiku. Imamku. Aku ikut kamu. Biarlah mimpi-mimpiku tertunda sementara, untuk digapai di waktu yang lain. Atau biarlah aku mengalah untuk membuat mimpi-mimpi baru di tempat yang baru. Bersamamu. Dengan sepenuhnya ridhamu." (H.32)

"Kesederhanaan, kadang lebih membahagiakan, kan?" (H.48)

"The longer you wait for something, the more you appreciate it when you get it. Because anything worth having is definitely worth waiting for." (H.56)

"Aku selalu percaya, kalau setiap orang punya waktu terbaiknya masing-masing. Dan aku akan berusaha sabar sampai waktunya tepat, sampai waktunya tiba." (H.60)

"Aku baru mengerti, menerima segala kelebihan pasangan hidup itu tidaklah sederhana. Terlebih untuk seorang suami. Apalagi jika kelebihan yang dimaksud yang seharusnya ada pada diri kita, tapi malah adanya di pasangan kita." (H.77)

"Untuk mendapatkan cinta yang besar dari seseorang, kita hanya harus mencintai orang itu dengan cinta yang sama besar, seperti kita ingin dicintainya. Karena hanya pemberian terbaiklah, yang akan menghasilkan penerimaan terbaik pula." (H.117)

"Aku percaya kamu bisa, kita bisa. Sebagaimana Allah percaya telah menitipkanmu kepadaku." (H.136)

"Karena yang lebih tahu, apakah kita sudah melakukan yang terbaik/belum semampu kita, ya diri kita sendiri. Bukan orang lain. Orang lain hanya bisa melihat apa yang di depan mata mereka saja, tapi tidak apa yang ada di hatinya kita." (H.145)

#reviewbuku

Meta morfillah

25 September, 2018

[Review buku] Angan senja dan senyum pagi

Judul: Angan senja & senyum pagi
Penulis: Fahd Pahdepie
Penerbit: Falcon publishing
Dimensi: 360 hlm, 14 x 20.5 cm, cetakan pertama Maret 2017
ISBN: 9786026051455

Kisah tentang seorang lelaki pecinta matematika bernama Angan Senja yang selalu mencintai dan mendambakan wanita pecinta musik bernama Senyum Pagi. Namun waktu memainkan takdir mereka hingga belasan tahun lamanya. Lintas kehidupan mereka tidak berujung pada satu titik. Sebagaimana senja yang tak pernah bertemu pagi.

Hingga 17 tahun kemudian, mereka kembali bertemu dengan perasaan yang tetap sama, meski hidup telah bergulir jauh. Akankah Angan Senja mampu memiliki Senyum Pagi?

Secara konflik, amat sangat sederhana dan biasa. Tapi kekuatan penulis ada pada kalimat puitisnya. Saya suka nama-nama tokohnya, Embun, Hari, Dini, Bunga, Angkasa dll yang menyadarkan indahnya keseharian kita dari alam. Nama yang unik.

Saya apresiasi 3 dari 5 bintang.

"Rasa cinta akan menemukan jalan dan muaranya masing-masing. Sekuat apa pun setiap orang menahannya, sejauh apa pun jalan yang harus ditempuh... Jika mereka ditakdirkan bersama dan saling mencintai, mereka akan bersama pada waktunya." (H.159)

"Kamulah yang selama ini aku cari. Semoga aku tak perlu menjelaskan apa-apa lagi." (H.162)

"Untuk berbahagia, kadang kita harus menyakiti orang lain. Jangan terlalu merasa bersalah. " (H.326)

Meta morfillah

24 September, 2018

[Mentoring] Silahturrahim kepada orang yang lebih tua dan saudara yang musyrik

HADITS: SILAHTURRAHIM KEPADA ORANG YANG LEBIH TUA DAN SAUDARA YANG MUSYRIK

Dari arti katanya,
Silah : menyambung
Ar rahim : hubungan kekerabatan yang asalnya dari rahim di perut
Silahturrahim adalah menyambung hubungan kekerabatan.

Hukumnya wajib, memutusnya dosa besar.

"...Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturrahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu." (Q.S. An Nisa [4]: 1]

Keutamaan silahturrahim:
1. Konsekuensi iman dan tanda-tandanya
2. Mendapatkan berkah usia dan rezekinya
3. Penyebab masuk surga dan dijauhkan dari neraka
4. Merupakan amalan yang paling dicintai Allah dan paling utama

Bentuk-bentuk silahturrahim:
Berziarah, memberi hadiah, memberi nafkah, bersikap lemah lembut, bermuka manis/senyum, dll.

Silahturrahim bukan hanya membalas budi. Sebab bukan harus yang akrab karena diakrabi, berkunjung karena dikunjungi. Justru yang sudah terputus, disambung lagi.

Kekerabatan dengan non muslim:
"Allah tidak melarang kamu untuk berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang-orang yang tiada memerangimu karena agama dan tidak (pula) mengusir kamu dari negerimu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berlaku adil." (Q.S. Al Mumtahanah [60]: 8)

Silahturrahim ketika hari raya?
Dalam Islam, tidak harus saat hari raya. Silahturrahim itu kapan saja. Hanya momentumnya saja yang bagus, maka manfaatkanlah.

Ancaman bagi orang yang memutuskan silahturrahim:
1. Tidak akan masuk surga
2. Mendapatkan siksaan di dunia dan di akhirat

Faktor yang menyebabkan putusnya silahturraim:
1. Minimnya ilmu agama
2. Cinta dunia dan menyibukkan diri sendiri
3. Zhalim/berbuat jahat pada kerabat
4. Adanya masalah dalam rumah tangga

#catatansepemahamanpenulis

Meta morfillah

22 September, 2018

[Kajian] Surprise dari Allah

Surprise dari Allah

5 indikator hijrahmu sempurna:
a. Makin meningkat imannya
Makin takut dengan Allah, makin takut dosa, makin berharap sama Allah, makin cinta sama RasulNya.
Berkaca dari kisah Abdurrahman bin Auf saat hijrah, mau dibantu Saad bin Rabi (orang kayanya Anshar), tapi lebih memilih ikhtiar dan bersandar sama Allah (mencari di mana pasar, dan mulai berdagang hingga kaya kembali).
b. Makin banyak amal shalihnya
Lihat shalatnya (kalau ikhwan, cek shalat subuhnya terutama, apakah berjamaah, di masjid?)
c. Makin baik, bijak, arif pada manusia yang lain
Bukan malah merasa paling baik, dan yang lain berhak masuk neraka.
Sebaik-baiknya diri kita, lebih baik orang lain. Seburuk-buruk orang lain, lebih buruk diri kita.
d. Makin bersabar dengan setiap ujian
Sebab setelah hijrah itu malah makin banyak ujiannya.
e. Makin bersyukur pada nikmat yang Allah berikan
Cara bersyukurnya dengan mengajak sebanyak-banyaknya orang untuk hijrah. Jangan shalih sendirian. Mulai dari teman dekat, keluarga, dll.

Ayat surprise dari allah (laa yahtasib)
Q. S. At Talaq [65]: 2-3
"... Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang (dikehendaki)Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu."

Kalau dapat surprise, jangan sibuk mencari tahu siapa yang mengirimnya, tapi sibuklah mencari tahu mengapa kita bisa dapat surprise ini?

Cara dapat surprise dari Allah:
a. Ikhtiar lahir
Secara fisik seperti jalan, melangkah, berlelah melakukan apa yang disukai pemberi surprise (Allah).
b. Ikhtiar batin
#doa yang fokus, serius, yakin (Allah tahu mana doa yang serius, mana doa yang modus). Jangan lalai berdoa.

"Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran." (Q. S. Al Baqarah [2]: 186)

#shalat
"Dan perintahkanlah kepada keluargamu mendirikan shalat dan bersabarlah kamu dalam mengerjakannya. Kami tidak meminta rezeki kepadamu, Kamilah yang memberi rezeki kepadamu. Dan akibat (yang baik) itu adalah bagi orang yang bertakwa." (Q.S. Taha [20]: 132)

Kualitas shalat kita adalah kualitas rezeki kita.
Perbaiki shalat kita. Biasanya azan nunggu kita, sekarang kita yang nunggu azan.

#sedekah
Filosofi terima kasih: seberapa banyak yang ingin diTERIMA, perbanyak juga apa yang diKASIH.

#nabung urusan akhirat
Jangan bosan berbuat baik dan menolong orang. Aktif di komunitas/organisasi. Ikhlas meski tidak digaji (relawan).

#catatansepemahamanpenulis

Meta morfillah

21 September, 2018

Proses ta'aruf, khitbah, nikah

Awal bertemu Fahmi

Tahun 2014 saat ikut komunitas Pecinta Anak Yatim (PAY & DoIT) di acara #BukberAkbarPAY. Tapi gak ngeh juga sama dia, karena aku cuma kenal tim konsumsweet. Cuma ada bukti foto pernah satu frame bareng.

Selepas itu gak pernah kontak atau ketemu. Tapi beberapa waktu, dimasukkan ke dalam grup Alladzu. Isinya beberapa anak PAY yang mau buat bisnis bareng. Entah mengapa, aku dimasukkan ke sana. Aku ikut aja.

Di grup itu, ada yang namanya Heru dan Aji yang suka banget menyandingkan aku sama dia. Aku gak pernah gubris karena merasa gak mungkin terwujud. Wong aku lagi proses ta'aruf sama yang lain.

Tahun 2015

Ternyata ta'arufku gagal. Di awal tahun itu pula aku resign dari kantor yang hampir 2 tahun kutempati. Sempat bekerja 3 bulan di kantor lain, hingga memutuskan untuk hijrah ke Bogor menemani Mama yang sendiri dan sakit. Keputusan yang cukup besar.

Hingga 6 bulan aku tidak bekerja. Agak frustasi karena tidak menghasilkan uang sendiri. Di saat itu, sekitar bulan Juli (kalau tak salah, aku agak lemah dalam mengingat detail waktu, nama, tempat), aku diajak jalan-jalan menginap semalam ke Puncak oleh beberapa teman PAY. Ia ikut.

Bagiku semua berjalan normal, hingga tiba kepulangan, teman-teman akhwat menyampaikan padaku bahwa ada yang mau datang ke rumah melamarku. Aku shock. Siapa?

Fahmi.

Jujur, tidak pernah ada bayangan bahwa ia punya rasa padaku. Aku sendiri tidak begitu yakin sebab usiaku lebih tua 2 tahun darinya dan sedang tidak bekerja. Terbayang bahwa aku hanya akan menyusahkannya. Tapi kusimpan dalam hati. Aku tidak pernah menolak siapa pun yang ingin datang. Maka kuiyakan saja.

Sepanjang jalan, aku berpikir, inikah saatnya? Mengapa terasa berat bagiku?

Sesampainya di rumah, disaksikan kawan-kawan PAY, ia menyampaikan maksudnya ke Mama. Mama menyuruhnya kembali bersama orangtuanya pekan depan. Sebab ternyata, ia belum izin pada keluarganya. Aku hanya diam. Sibuk dengan pikiranku sendiri yang meragu. Bagaimana bisa seorang lelaki yakin melamar, sementara keluarganya belum tahu? Feelingku tidak enak terhadap restu keluarganya.

Seminggu kemudian, feelingku terbukti. Ia tidak diizinkan menikah. Namun aku malah lega mendengarnya. Tidak sedikit pun kecewa. Malah merasa senang, menjadi pengalaman pertamanya berani mengajukan taaruf. Aku menghiburnya bahwa kegagalan ini untuk bekal taaruf lainnya dengan yang lebih baik.

Tahun-tahun berlalu tanpa ada perasaan sedikit pun tentangnya. Namun pernah ada teman akhwat PAY yang hendak umrah/haji (tahun 2016 sepertinya) datang ke rumahku bertanya apa hubunganku dengan Fahmi?

Aku bingung ditanya begitu, aku tanya lagi apa maksudnya? Mengapa tiba-tiba dia menanyakan hal seperti itu?

Ia bilang, tadi sebelum berangkat ke Bogor, ia dititipi doa oleh Fahmi. Fahmi minta didoakan di Mekah dengan namaku bersanding dengannya. Aku kaget. Akhirnya aku cerita bahwa pernah tahun 2015 dia mengajak ta'aruf, tapi gagal. Dan tidak ada kelanjutan. Kami tidak saling menunggu. Bahkan aku sedang proses dengan yang lain.

Sempat bilang ke Mama, apakah jangan-jangan doanya itu yang menyebabkan aku gagal ta'aruf dengan yang lain? Sebab doanya mungkin jauh lebih khusyu dibandingkan diriku. Bahkan aku tak pernah terpikir cara yang ia lakukan. Menitip doa pada orang yang menuju tempat diijabahnya doa. Baitullah.

Tapi kembali husnudzan dan menjaga hati untuk tidak GR.

Waktu berlalu hingga tahun 2018 tiba.

Aku sudah sampai pada kesimpulan, bahwa aku siap bila Allah tidak takdirkan aku berjodoh dengan hambaNya di dunia. Meski ikhtiar tetap kulakukan. Doa dan proses ta'aruf tetap kujalani. Berkali-kali gagal hingga aku terlatih patah hati dan tidak excited dengan segala kemajuan yang ada. Aku terbiasa prepare the worst for the best.

Juli 2018.
Empat hari setelah aku gagal ta'aruf sekian kalinya, Kak Tika dari PAY menghubungiku. Bertanya tentang Fahmi. Kupikir beliau sedang mencari tahu dan ingin ta'aruf dengannya. Ternyata, ia menyampaikan maksud Fahmi yang ingin mencoba kembali ta'aruf denganku. Aku kaget. Kukira sudah selesai perasaannya padaku. Aku memastikan apakah ia sudah diizinkan untuk menikah oleh keluarganya. Kak Tika bilang sudah lampu hijau. Maka bismillah, aku terima tawaran itu.

Namun lagi-lagi, ia tak langsung follow up pekan depannya. Hingga kuhubungi Kak Tika memastikan, bahwa aku tak mau menunggu ketidakpastian. Kalau sampai pekan depannya lagi tidak datang, aku akan ta'aruf dengan yang lain. Sebab ada beberapa proposal biodata yang ditawarkan kepadaku.

Pekan depannya ia datang bersama Bang Zul, salah satu founder PAY. Bertemu Mama menyampaikan maksud. Lagi, Mama minta ia datang bersama orangtuanya. Agar tidak seperti tahun 2015. Pekan depannya lagi, ia datang bersama Ayahnya. Sayang, ayahnya bilang kakaknya agak keberatan jika menikah di tahun 2018, sebab awal tahun kakak laki-lakinya juga baru menikah.

Kembali ganjalan kutemui. Aku sudah pasrah dan bilang sama Mama untuk dihentikan saja. Sebab aku tak mau menunggu lama (Juli 2018-tahun 2019). Aku tak mau membuat setan bahagia dan menggodaku dalam penantian. Aku ingin proses baik yang disegerakan sesuai syariat. Aku pun bilang ke Kak Tika, jangan kecewa jika aku dan dia gagal lagi (Kak Tika salah seorang yang menyaksikan ia ta'aruf denganku di tahun 2015).

Namun ternyata, Allah menakdirkan lain. Ia berjuang dan berhasil mendapat restu hingga 19 Agustus 2018 ia datang bersama ayah, uwa, dan bibinya untuk melamar resmi, menentukan tanggal, dan segala macam.

Dan sampailah di tahap ini. Menjaga hati dan diri hingga insya Allah Ahad, 14 Oktober 2018 kami akan menikah.

Begitulah...

Jika kamu tidak disandingkan dengan orang yang namanya kamu sebut dalam  doamu, mungkin kamu akan diperjuangkan oleh orang yang sering menyebut namamu dalam doanya.

Yakinlah saat melepaskan seseorang yang kamu cinta, karena Allah. Sebab Allah pasti akan menggantinya dengan yang lebih baik.

Bisa saja jodohku tetap kamu, tapi kita akan bertemu dalam keadaan siap untuk membangun rumah tangga berkah bahagia.

(Arif Rahman Lubis)

Meta morfillah

15 September, 2018

Natajul ibadah (Kenikmatan beribadah)

NATAJUL IBADAH/KENIKMATAN BERIBADAH

"Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi/beribadah kepada-Ku."
Q. S. Az Zariyat [51]:56

Tidak sebatas ibadah mahdoh (shalat, zakat, puasa), termasuk bermuamalah juga ibadah. Hablumminallah, hablumminannaas. Seperti janji kita bahwa shalatku, ibadahku, matiku untuk Allah.

2 syarat diterimanya ibadah: ikhlas dan sesuai syariat. Dalil Q. S. Al Mulk: 2.

Ibadah asal maknanya tunduk/patuh. Ibadah adalah ketaatan yang penuh dan cinta yang sempurna. Dasarnya cinta, hingga tidak berat melaksanakannya.

Yang mengaku cinta pada Allah, tapi tidak taat, maka ia belum beribadah.

Katakanlah: "Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu". Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (Q. S. Ali Imran [3]: 31)

Buah dari ibadah yang benar:
1. Meningkatnya keimanan
Ibadah yang dilakukan bukan semata menggugurkan kewajiban.
2. Semakin kuat penyerahdirian pada allah/pasrah
Yakin akan kemenangan Allah.
3. Ihsan dalam beribadah
Merasa senantiasa diawasi oleh Allah.
4. Ikhbat/tunduk
Kesadaran dan dorongan hati, bukan formalitas belaka.
5. Tawakkal
Sebab kewajiban kita adalah berikhtiar, hasilnya serahkan pada Allah. Apakah dakwah kita berhasil atau tidak, tak usah dijadikan tujuan.
6. Muncul mahabbah/rasa cinta Allah
7. Muncul roja'/harapan akan rahmat Allah
8. Taubat
9 Berdoa
"Sesungguhnya orang yang benar-benar percaya kepada ayat-ayat Kami adalah mereka yang apabila diperingatkan dengan ayat-ayat itu mereka segera bersujud seraya bertasbih dan memuji Rabbnya, dan lagi pula mereka tidaklah sombong. Lambung mereka jauh dari tempat tidurnya dan mereka selalu berdoa kepada Rabbnya dengan penuh rasa takut dan harap, serta mereka menafkahkan apa apa rezeki yang Kami berikan." (Q. S. As Sajdah [32]: 15-16)
10. Khusyu

Ketika semua itu tercapai, itulah yang dibilang bertakwa. Dan Allah akan mudahkan segala urusan, berikan keberhasilan duniawi dan ukhrawi.

#catatansepemahamanpenulis

Meta morfillah

Kaidah 6: Dai adalah contoh nyata dan cermin bagi dakwahnya

KAIDAH 6: DAI ADALAH CONTOH NYATA DAN CERMIN BAGI DAKWAHNYA

Dai sudah seharusnya menjiwai setiap hal yang disampaikannya. Sebab dai adalah role modelnya/sorotan.

Jika dai tidak istiqomah, kelak masyarakat akan ragu dan melemahkan dakwah yang ia perjuangkan. Hal itu juga bisa jadi peluang bagi orang-orang yang benci islam dengan menjadikannya sasaran empuk.

Berdoalah sebagaimana Nabi Musa,
'Lalu mereka berkata: "Kepada Allahlah kami bertawakkal! Ya Tuhan kami; janganlah Engkau jadikan kami sasaran fitnah bagi kaum yang'zalim,"
Q. S. Yunus [10]: 85

Salah satu indikasi melemahnya seorang dai, ketika kepribadiannya tidak sesuai dengan apa yang ia sampaikan.

Contoh seorang sahabat yang konsisten dengan perkataannya: Abdullah bin huzafah as sahmi.
Ia disuruh masuk agama nasrani oleh Raja Romawi. Namun ia menolak, hingga dijadikan sasaran panah, diancam dimasukkan ke air mendidih. Ia tetap menolak, dan menangis. Raja bertanya, ia menangis karena apa, apakah takut? Ia menjawab bahwa seandainya punya 100 nyawa, ia akan korbankan semuanya untuk di jalan Allah. Raja romawi tertegun, lalu kaum nasrani segera memeluk islam tanpa paksaan, ketika melihat akhlak sahabat tersebut.

Jika dai konsisten, maka perkataannya dapat diterima masyarakat. Jika tidak, jangan harap akan diterima. Pesan akan luntur karena kepribadian yang tidak sesuai ucapan.

Maka sebelum menyampaikan materi dakwah, sudah terlebih dahulu materi itu dijiwai dan diamalkan dalam keseharian.

#catatansepemahamanpenulis

Meta morfillah

11 September, 2018

[Kajian] Hadits arbain 2 - Rukun Islam, iman, & ihsan

SYARAH HADITS ARBAIN 2: INILAH RUKUN ISLAM, IMAN, & IHSAN

Hikmah hadits 2:

1. Adab menuntut ilmu:
Duduklah dekat dengan gurunya (lutut bertemu lutut).
Luruskan niat semata-mata mengharap ridha Allah SWT.
Diam mendengarkan materi kajian yang disampaikan ustad.
Mencatat materi (ikatlah ilmu dengan pena/tulisan).
Berusaha memahami kajian yang disampaikan.
Berupaya untuk dapat mengamalkan apa yang sudah dipelajari.
Sampaikan terutama pada keluarga terdekatnya.

Imam Syafi'i berkata, Engkau tidak akan mendapat ilmu, kecuali dengan 6 perkara:
a. Adanya kecerdasan
b. Adanya semangat yang kuat
c. Adanya kesungguhan
d. Adanya bekal (uang, makan, transport, alat tulis)
e. Didampingi ustad/guru (belajar akhlaknya juga)
f. Butuh waktu yang lama

2. Pengertian Islam
secara etimologi: berserah diri kepada Allah dengan mentauhidkannya, tunduk dan patuh kepadaNya dengan ketaatan, dan berlepas diri dari perbuatan syirik dan orang-orang yang menyekutukanNya.

Berserah diri artinya sami'na wa atho'na. Ketika diperintah Allah tidak menolak dengan pikiran/perasaan, tapi langsung dilaksanakan. Memahami benar kalimat tauhid.

Rukun kalimat tauhid/syahadat:
a. An nafyu, meniadakan sesembahan selain Allah SWT
b. Al itsbah, menetapkan bahwa hanya Allah satu-satunya yang berhak diibadahi.
Dalil Q.S. Al Baqarah: 256

Syarat-syarat kalimat syahadat:
1. Al 'ilmu/mengetahui
2. Yakin
3. Tunduk/patuh
4. Al qabul/menerima kandungan laa ilaha illallah
5. Mahabbah/cinta pada kalimat & orang-orang yang mengucapkan kalimat itu
6. Ikhlas
7. As sidqu/jujur

Makna kalimat syahadat bersaksi terhadap rasul:
1. Membenarkan setiap kabar yang disampaikan oleh Rasul. Sebab Nabi tidak pernah berdusta, setiap yang dikatakannya adalah wahyu yang berasal dari Allah. Walaupun kadang hadits shahih tsb tidak sesuai dengan pikiran/perasaan kita, contohnya isra' mi'raj.
2. Menaati apa-apa yang diperintahkan Rasul
3. Meninggalkan apa-apa yang dilarang Rasul
4. Beribadah kepada Allah menurut yang diajarkan Rasul

Pentingnya/kedudukan shalat:
1. Shalat adalah tiang agama
"Pokok dari segala urusan adalah Islam.
Tiangnya shalat. Puncaknya jihad."
2. Shalat adalah salah satu rukun islam
3. Shalat adalah amal yang pertama kali dihisab oleh Allah
4. Shalat adalah wasiat terakhir rasul
"Jagalah shalat, jagalah shalat, dan perhatikan hamba sahaya yang kalian miliki."
5. Pembatas antara keislaman seseorang dengan kekafiran.
Meninggalkan shalat dengan sengaja=murtad/kufur.
6. Bagi laki-laki muslim, baligh, shalat berjamaah hukumnya wajib.
Dalil "Rukuklah kalian bersama orang-orang yang rukuk." Artinya berjamaah.
Nabi begitu pengasih, tapi tegas saat perkara shalat. Hingga ingin beliau membakar rumah lelaki yang shalatnya tidak berjamaah di masjid.
7. Laksanakan shalat sebagaimana tata cara yang telah dicontohkan Rasul.
"Shollu kamaa roaitumunii usholli. Shalatlah kalian sebagaimana aku shalat."

#catatansepahamanpenulis

Meta morfillah

09 September, 2018

[Review buku] Catatan hati seorang istri

Judul: Catatan hati seorang istri
Penulis: Asma Nadia
Penerbit: AsmaNadia Publishing House
Dimensi: xx + 312 hlm, 20.5 cm, cetakan ketiga Agustus 2011
ISBN: 9786029055030

21 kisah dan 12 catatan dari penulis yang merangkum berbagai kisah menyentuh tentang perjuangan perempuan, seorang istri, sekaligus ibu dalam menghadapi berbagai prahara rumah tangga.

Sungguh membuka mata bahwa menikah bukan hanya siap untuk bahagia, tapi juga siap untuk duka. Membaca beberapa kisah, saya tak habis pikir, bagaimana perempuan bisa bertahan meski disiakan, disiksa, tak pernah bahagia lahir batin, hanya berbekal iman pada surga dan menghindari murkaNya. Padahal haknya sangat lazim untuk ditalak dan meninggalkan manusia tak berguna itu (seriously, emosi).

Tapi, lagi saya merenung. Saya tak ada di posisi untuk menghakimi. Justru di situlah saya bisa mengukur sejauh mana keimanan saya. Mungkin jauuuuhh sekali lebih rendah dibandingkan para istri dalam kisah ini.

Meski ada beberapa yang bahagia, romantis, dan kisah tentang suami setia, namun tetap saja porsi duka lebih banyak. Menjadi pertanyaan besar bagi saya, mengapa? Apakah sedemikian sulitnya mempertahankan pernikahan? Jika Rasul yang menjadi teladan, mengapa selalu sunnah poligami yang dikedepankan? Lupakah pada monogami Rasul terhadap Khadijah? Ah, lagi... tanpa sadar saya judging!

Saran saya, siapa pun, bahkan terutama suami, BACALAH buku ini!

Saya apresiasi 5 dari 5 bintang.

"Mencurahkan isi hati ibarat melepaskan bongkahan kecil sebuah bangunan besar bernama kebekuan, kegagalan, dan ketidakberdayaan." (H.x)

"Jangan menyerah, setidaknya sebelum mencoba memperjuangkan sekuat tenaga." (H.xv)

"Jika saya poligami, pertama, kebahagiaan dengan istri kedua belum tentu, karena tidak ada jaminan untuk itu. Kedua, luka hati istri pertama sudah pasti, dan itu akan abadi. Sekarang, bagaimana saya bisa melakukan sebuah tindakan untuk keuntungan yang tidak pasti, dengan mengambil risiko yang kerusakannya pasti dan permanen?" (H.22)

"Karena menikah itu nggak mudah. Banyak yang harus diperjuangkan untuk mempertahankannya. Nggak melulu indah. Kadang kita yang harus mengalah, kadang dia yang harus didesak. Dan, ini perjuangan seumur hidup." (H.57)

"Pernikahan sakinah bukan pernikahan yang nggak ada ributnya, melainkan pernikahan yang ketika ribut segera kembali ke Al Quran dan As Sunnah." (H.96)

"Makin sakit hati, makin sulit memaafkannya, makin besar peluang masuk surgaNya kalau kita berhasil memaafkan pasangan." (H.97)

"Jika pasangan hidupmu khilaf dan berbuat salah, maka rangkullah dan segera maafkan. Jadikan dirimu tempat belahan jiwamu selalu rindu pulang, karena tahu dia akan selalu diterima dengan hati lapang." (H.104)

"Dalam perkawinan, kedua belah pihak HARUSLAH BERBAHAGIA. Bila 1 pihak berbahagia di atas penderitaan pihak lainnya, maka perkawinan itu sudah tak bisa dikatakan baik. Kekerasan dalam rumah tangga bukan cuma tindakan memukul. Membuat istri tertekan batinnya, menyakiti terus menerus dan mengintimidasinya hingga memengaruhi kondisi kejiwaan dan mentalnya, juga disebut kekerasan." (H.177)

"Allah yang membenci perceraian itu, adalah Allah yang sama yang juga mengajari kita cara untuk melakukan perceraian secara ma'ruf. Jadi, Allah sudah tahu bahwa akan ada di antara hambanya yang tak berhasil dengan rumah tangganya, sehingga Dia membolehkan perceraian untuk mengatasi masalah yang sudah tak dapat lagi dicarikan jalan keluarnya. Tak usah merasa bersalah. Allah Maha Tahu dan Mengerti." (H.184)

"Bagaimana pun, sebaiknya perempuan mandiri dan bekerja. Menghasilkan sesuatu bagi dirinya sendiri, memupuk kemandirian serta kesiapan mental ketika terjadi musibah." (H.186)

"Mereka yang berhasil padahal terlahir dari keluarga miskin, berpulang pada bagaimana sosok Ibu dalam keluarga membesarkan, memberi energi positif dan menempatkan PENDIDIKAN SEBAGAI PRIORITAS bagi anak-anaknya, apapun kendalanya." (H.198)

"Menulis agar kita memiliki sesuatu untuk dikenang. Menulis apa saja tentang hari-hari yang kita lalui sebagai istri dan ibu. Apakah Anda akan membaginya dengan orang yang bisa Anda percaya, atau tidak... tidak jadi soal. Paling tidak dengan menuliskannya bisa jadi terapi tersendiri, saat hati terbebani ribuan masalah dan kesedihan. Dan ketika menulis, kita mengabadikan kenangan demi kenangan, yang mungkin tak ingin kita lupakan." (H.256)

Meta morfillah

03 September, 2018

[Review buku] Catatan hati di setiap doaku

Judul: Catatan hati di setiap doaku
Penulis: Asma Nadia, dkk
Penerbit: AsmaNadia Publishing House
Dimensi: xx + 268 hlm, 20.5 cm, cetakan pertama Mei 2012
ISBN: 9786029055092

Berisi kisah-kisah keajaiban doa yang dirasakan para penulisnya. Bagaimana masing-masing berusaha menemukan kekuatan agar tidak menyerah ketika ujianNya menyapa.

Doa. Hal yang sering diremehkan dan dianggap percuma. Padahal bagi mereka yang beriman, doa adalah senjata. Ke mana lagi wajah harus dihadapkan ketika keputusasaan mengepung dari berbagai sudut dan hidup seakan tidak punya harapan, selain doa padaNya?

Beragam masalah, mulai dari sakit, diusir, diteluh, belum punya anak, taubat pezina, masalah rumah tangga, orangtua, hingga tidak terkabulnya doa yang merupakan pengabulan doa dari Allah. Diselingi hikmah dari penulis terhadap tulisan sebelumnya.

Saya apresiasi 3 dari 5 bintang.

"Ujian hidup memaksa kita giat berdoa, karena selalu merasa butuh padaNya. Ketika kita punya hajat, maka yang harus kita mohon bukan hanya hajat itu sendiri, tapi juga mohon keyakinan dari sisiNya, mohon dapat memandang keagunganNya, keluasan kekayaanNya, keMahaPenyayanganNya, sehingga hati kita tentram dan jauh dari ragu." (H.21)

"Berdoalah, jangan hanya untuk mereka yang sakit, tapi juga mereka yang sehat. Saudara-saudara kita, para da'i dan da'iyah, orang-orang yang mungkin kita kenal atau tidak, namun selalu berbuat baik." (H.59)

"Saya mungkin tidak punya apa-apa lagi, tapi saya selalu punya Tuhan. Saya selalu bisa bercerita. Apa saja. Dan Ia pasti mendengarkan." (H.67)

"Doa adalah perwujudan usaha, doa mestinya tampil dalam wajah ikhtiar yang serius." (H.80)

"Mungkin berat awalnya, tapi kalau kita ingat bahwa Allah yang memberikan itu semua maka Allah juga yang akan memberikan jalan keluarnya. Jangan pernah mendikte Allah, ya. Dunia ini Allah yang punya, masa kita mau mendikte pemilik dunia ini. Kasarnya, terserah Allah saja apa yang mau diberikan pada kita, toh kita milikNya." (H.228)

"Ujian dan cobaan adalah proses menuju jenjang yang insya Allah lebih baik jika kita mengetahui bagaimana harus menyikapinya." (H.231)

Meta morfillah

27 August, 2018

[Review buku] Teman tapi menikah

Judul: #temantapimenikah
Penulis: Ayudia bing slamet, Ditto percussion
Penerbit: Elex Media Komputindo
Dimensi: 212 hlm, cetakan VI Februari 2017
ISBN: 9786020290508

Tiga belas tahun sahabatan, putus nyambung pacaran dengan orang lain. Tanpa disadari sejak dulu Ditto konsisten ingin menjadikan Ayu #teman hidupnya. Meski berkali ia berkilah tidak ingin merusak #persahabatan mereka, dan memilih memendam #rasa pada satu-satunya wanita yang ia harapkan menjadi masa depannya.

Hingga tiba mereka berdua di titik jenuh, bosan pacaran, akhirnya Ditto mengaku bahwa ia ingin menikahi Ayu.

Lika-liku persahabatan dari SMP yang terasa mengalir, hingga membuahkan #karya novel berdua ini yang saya suka. Sampai teringat dua sahabat saya yang nyata, semoga ga pakai pacaran, langsung nikah juga ya. Irinya saya, kisah hidup bisa jadi karya loh, meski nyata jadi fiksi: novel. Bisa gak ya, kisah saya juga kayak gini hehe.

Hastagnya nyeleneh lucu #jodohdidekatkita dan lebih enak #hamilintemensendiri pas udah halal!

Saya apresiasi 4 dari 5 bintang.

"Sahabat adalah teman hidup terbaik. Ingat jodoh di dekat kita. Bosan itu pasti, tapi ingat... Kami TIDAK AKAN PERNAH PERGI dan SALING MENINGGALKAN!" (H.8)

"Waktu berjalan dengan cepat bagi siapa pun yang menikmatinya. Untuk orang yang merasa tidak menginginkan hal yang ia miliki saat ini, mungkin waktu terasa berjalan sangat lambat." (H.105)

"Mana ada dua orang cewek dan cowok bisa bersahabat tanpa salah satu dari mereka punya perasaan lebih? Rasanya mustahil." (H.140)

"Selama dan sejauh apa pun mereka terpisah, pada akhirnya mereka akan bertemu lagi di satu titik yang sama. Mungkin inilah yang dinamakan takdir." (H.176)

"Sejak mereka resmi jadi pasangan, suaminya tidak segan membagi ceritanya lewat media sosial. Katanya, biar orang-orang di luar sadar, kalau jodoh mereka bisa aja sahabatnya sendiri selama ini. Ya, mungkin orang lain butuh untuk mengetahui kisah mereka, agar bisa sedikit menyadari bahwa terdapat kemungkinan jodoh mereka ada di diri sahabatnya sendiri." (H.197)

#reviewbuku

Meta morfillah

26 August, 2018

FIQH DAKWAH - KAIDAH 7: SERULAH MANUSIA SESUAI KADAR AKAL DAN PEMAHAMAN MEREKA

FIQH DAKWAH - KAIDAH 7: #SERULAH #MANUSIA #SESUAI #KADAR #AKAL DAN #PEMAHAMAN MEREKA

Ada 2 cara berdakwah:
menggunakan #hikmah (tutur kata) dan #mauizah #hasanah (penyampaian)

Jangan bicara sesuatu yang objek dakwah belum sampai akalnya di situ. Kecuali saat ada fitnah, untuk menjelaskan.

Sudah menjadi hak, kebaikan harus disampaikan, tapi ada kalanya juga tidak perlu disampaikan agar tidak terjadi keburukan.

#Berdakwah pun harus dilihat levelnya.

Misal berdakwah pada anak SD, kelompok non akademis, sebaiknya tidak terlalu ilmiah, tapi lebih ke contoh yang sering mereka alami. Sehingga penyampaiannya bisa 'ngena' ke mereka.

Berdakwah pada #level orang-orang kampus, bisa pakai analisis.

Berdakwah pada level orang-orang yang memiliki spesialisasi di bidang tertentu, misalnya dokter, pengacara, dll. Maka harus tahu aturan yang benar dan disangkutpautkan ke bidang mereka. Misal saat berdakwah di hadapan dokter, ceritakan ayat tentang penciptaan manusia.

Jadi #dai harus bisa ke segala aspek. Jika dai hanya menguasai ilmu syar'i saja, bisa jadi ia ditolak. Wajib hukumnya bagi dai untuk menambah wawasan ilmu.

#catatansepemahamanpenulis

Meta morfillah

[Mentoring] Sudahkah kita merdeka?

#Merdeka bukan hanya lepas dari penjajahan, melainkan merdeka dalam semua aspek, seperti ideologi, politik, ekonomi, sosial, budaya, pertahanan, dan keamanan (IPOLEKSOSBUDHANKAM).

"Budak beramal karena takut tuannya. Pedagang beramal karena mengharap keuntungan. Orang merdeka beramal karena mengharap ridha Allah." (Imam Ali).

Sudahkah kita #beramal dengan merdeka?
Sudahkah kita merdeka dari hawa nafsu kita sendiri?
Sudahkah menjadikan #Allah sebagai satu-satunya tujuan dalam amal-amal kita?

"Adapun orang yang melampaui batas, dan lebih mengutamakan kehidupan dunia, maka sesungguhnya nerakalah tempat tinggal(nya)." (Q.S. An Naziat 37-39)

Ketika kemaksiatan dan kekufuran kita lebih banyak dan suka melampaui batas, bisa jadi indikator bahwa kita belum merdeka.

Seperti dalam konteks masyarakat saat ini. Sudahkah lepas dari pemikiran, budaya, atau agama penjajah dahulu? Apakah pola pikir masyarakat kita sudah merdeka?

Contoh kondangan: pakai gaya standing party, bercampur baur ikhwan akhwat. Padahal masyarakat kita mayoritas muslim. Tahu bahwa sunnah makan dan minum itu duduk, ikhwan akhwat harus terjaga/ada hijab. Itu budaya dan pola pikir siapa? Penjajah sudah tidak ada, tapi kita masih mengikuti.

Sulit sekali mengembalikan budaya muslim seperti zaman Rasulullah SAW. Jadinya lebih mengikuti adat, agar tidak dicap ekslusif/aneh. Begitulah risiko hidup di negara plural. Inilah tugas berat kita sebagai dai. Berusaha mengembalikan bagaimana gaya hidup muslim.

Mulai dari diri kita, keluarga kita, hingga masyarakat dan negeri ini merdeka sebenar-benarnya.

Ingatlah janji allah, meski banyak dilema. Tunjukkan bagaimana Islam yang sesungguhnya. Memegang teguh keimanan.

#catatansepemahamanpenulis

Meta morfillah

25 August, 2018

[Kajian] Merdeka tanpa batas

MERDEKA TANPA BATAS

Ustad Muhajir Affandi
Sabtu, 25 Agustus 2018

Merdeka adalah mengutamakan Allah di atas segalanya.
Merdeka adalah ketika kita menyerahkan hidup kita/bergantung pada Allah.
Merdeka adalah ketika kita mendeklarasikan keimanan kita.
Merdeka adalah menyembelih sifat-sifat kebinatangan atau cinta dunia pada kita. "Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk (isi neraka Jahannam) kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai HATI, tetapi TIDAK DIPERGUNAKANNYA untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai MATA (tetapi) TIDAK DIPERGUNAKANNYA untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai TELINGA (tetapi) TIDAK DIPERGUNAKANNYA untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai." (Q.S. Al A'Raf [7]: 179)

Merdeka itu pas Idul Adha bisa ikutan qurban.

Seperti Nabi Ibrahim, yang siap menyembelih anaknya.
IBRAHIM MERDEKA.
Meninggalkan simbol kecintaan dunia menuju KEINGINAN ALLAH.

Karena qurban itu tanda cinta.
Karena merdeka itu penuh makna.
MERDEKA TANPA BATAS.

Bukan berarti merdeka, bebas, itu tanpa aturan. Justru hidup tanpa aturan menjadi kacau. Boleh melakukan apa saja, asal tidak mengganggu hak orang lain.

Hidup adalah pilihan, tapi kamu tidak bisa bebas terhadap konsekuensi atas pilihanmu. Kerja di kantor saja ada yang mengatur. Apalagi hidupmu!

Cuplikan kisah Nabi Ibrahim:
1. Fase meninggalkan anak (Ismail) ketika bayi merah
Doa Nabi Ibrahim, saat dalam kesulitan ekonomi atau apa pun: rabbana yuqimusshalat (ya allah, jadikanlah anakku ahli shalat)
ya allah, jadikan anak istriku dicintai masyarakat, berikan rezeki yang banyak, dan jadikan pandaibersyukur

2. Fase Ismail remaja, disuruh sembelih:
Perhatikan komunikasi (parenting) dengan anak. Sentuh hati, izin sama anak, baru laksanakan keinginan Allah untuk menyembelih.

#catatansepemahamanpenulis

Meta morfillah

23 August, 2018

[Review buku] Catatan Hati Pengantin

Judul: Catatan Hati Pengantin
Penulis: Asma Nadia, dkk
Penerbit: AsmaNadia Publishing House
Dimensi: xviii + 350 hlm, 20.5 cm, cetakan pertama Maret 2014
ISBN: 9786029055221

Buku yang memberikan banyak gambaran untuk belajar menyikapi pernikahan dengan benar. Dibagi menjadi 10 bab yang mewakili masalah umum yang biasa dialami pasangan pengantin baru menikah. Seperti kesehatan, perekonomian, kerinduan akibat LDR, pekerjaan rumah tangga, tempat tinggal, orang ketiga, komunikasi, mertua dan kerabat, hingga kehilangan.

Dilengkapi beragam kuesioner di tiap awal bab dan diakhiri dengan catatan Asma Nadia yang membagi kisah dan tipsnya.

Saya apresiasi 4 dari 5 bintang.

"Nikah itu indah, ASALKAN dengan orang yang tepat. Nikah itu indah, JIKA kita bisa mengompromikan perbedaan. NIKAH ITU INDAH jika kita tahu seluk-beluknya." (H.ix)

"Ketika surga berpindah kepada ridho orang yang kita sayangi, maka salah satu hadiah terbaik yang diberikan Allah kepada kita adalah waktu bersamanya." (H.22)

"Kadang dalam beberapa kondisi, kita tidak bisa terlalu mengukurnya dengan logika. Ada saatnya kita berpegang pada janji Allah. Bukankah banyak hal tak terduga bisa terjadi lantaran tebalnya keyakinan seseorang pada Allah?" (H.50)

"Jalan yang diberikan Allah SWT kepada kami bukan berupa keajaiban sekejap mata, melainkam selangkah demi selangkah, yang tiap langkahnya adalah pembelajaran." (H.68)

"Semoga para suami sadar betapa istri sangat menantikan kehadiran mereka di rumah sepulang kantor sehingga mereka menyisakan tenaga lebih untuk bersama istri entah sekadar ngobrol atau apa pun." (H.100)

"Beberapa pria yang datang meminang, sesungguhnya hadir sebatas menguji keteguhan pilihan." (H.187)

"Menikah adalah menyatukan dua anak manusia, dan setiap manusia unik sehingga nyaris mustahil tidak ada gesekan antara suami dan istri. Karena itu jangan kaget jika kita bersitegang dengan pasangan karena bisa dipastikan akan terjadi. Yang terpenting adalah bagaimana meminimalisasi akibat perbedaan yang ada atau membuat perbedaan menjadi sesuatu yang positif." (H.201)

"Kesempitan hidup, kesedihan, dan ujian akan dikenang dengan senyum manis kalau kita lulus." (H.220)

"Bukan masalah mendapat suami yang belum mapan, asalkan ia mempunyai mental menjadi orang sukses. Karena pada akhirnya mental yang akan membuat kita mampu mengatasi berbagai krisis." (H.236)

"Hal-hal penting tidak bisa dilihat mata. Hal-hal penting hanya bisa dilihat hati." (H.318)

Meta morfillah

Text Widget