Pages

10 November, 2018

[Review buku] Oksimoron

Judul: Oksimoron
Penulis: Isman H. Suryaman
Penerbit: Gramedia
Dimensi: 296 hlm, 20 cm, cetakan pertama oktober 2010
ISBN: 9789792262728

Pasangan muda yang berusaha membuktikan bahwa pernikahan bahagia bukanlah oksimoron, namun Alan dan Rine malah terjebak dan harus berjuang menghadapi berbagai unsur yang bertolak belakang: mertua dan kerukunan, tetangga dan kewarasan, hingga kehamilan dan aborsi.

Oksimoron: frase yang terdiri dari dua unsur yang saling bertolak belakang.

Secara alur, jujur saya pusing. Meski lucu tapi agak berat untuk dicerna, semacam satire. Pergantian adegannya agak kasar hingga kadang gantung bagi saya. Tapi percakapannya jleb namun tidak menggurui.

Saya apresiasi 3 dari 5 bintang.

"Tapi jangan salah, gua juga ada kehidupan sendiri. Kalau gua sendiri lagi ada masalah, gua gak akan bisa nolong orang lain. Di saat seperti itu, semoga teman baik lo bukan cuman gua." (H.142)

"Aku boleh minta 1 hal nggak?

Apa?

Jangan bikin aku cemas.

Mana bisalah. Selama kamu masih sayang padaku kamu bakal sering mencemaskanku karena berbagai hal. Ada ancaman bomlah, terjebak banjirlah, atau mendadak demam. Kamu hanya bakal berhenti khawatir sama sekali kalau sudah nggak peduli. Makasih sudah mencemaskanku." (H.197)

"Saya percaya mengungkapkan rasa sayang itu sebaiknya dilakukan seperti kencing. Jangan ditahan-tahan. Nanti bagian dalam kita membatu." (H.228)

Meta morfillah

No comments:

Post a Comment

Text Widget