Pages

29 May, 2020

[Review buku] Muhammad: Generasi penggema hujan

Judul: Muhammad: Generasi penggema hujan
Penulis: Tasaro GK
Penerbit: Bentang
Dimensi: viii + 620 hlm, 23.5 cm, cetakan kedua Juni 2016
ISBN: 9786022911272
.
"Ada hal-hal yang hanya bisa engkau pahami ketika engkau mengalaminya. Siapa pun yang memilih jalan agama ini, lalu mengkaji ajaran Nabi, #kerinduan itu seperti sebuah #kekuatan yang menguasai pikiran dan hatimu.
Ajarannya seperti #hujan yang membasahi tanah-tanah retak." (H.320)

Meski ini adalah novel biografi, membaca kisah yang bertautan dengan Rasulullah selalu menggerimiskan hati. Ya, saya lama menandaskan buku ini bukan karena tebalnya, tapi karena sesenggukannya.

Membayangkan betapa pedih hari-hari ketika umat mulai terpecah. Betapa berat menjadi khalifah saat dunia (harta dan jabatan terutama) mulai menggoda umat: sebagaimana Ali. Lalu membandingkan diri ini yang tidak ada apa-apanya dibandingkan para sahabat. Namun masih berharap ridhaNya dan surga.

Melalui #novel ini, saya lebih memahami emosi dan alasan berbagai kejadian dengan lebih empati. Tidak seperti sirah yang umumnya hanya berupa pengisahan rentetan kejadian tanpa dijiwai. Membuat saya tak paham, apa sih yang bikin marah/sedih/kecewa?

Kadang, mempelajari hal yang serius jauh lebih mudah melalui kisah fiksi bagi saya. Banyak pembelajaran yang saya ambil, antara lain jangan merasa paling benar, suci, dan sombong. Bahkan sahabat yang termasuk 10 orang dijamin masuk surga bisa menyesal karena dunia berhasil mengubah niatnya. Wallahu'alam, meski dijamin masuk surga, tapi saat hisab akan bagaimana? Kita yang gak dijamin surga, lebih-lebih sombongnya? Lucu, bukan!

Saya apresiasi 5 dari 5 bintang, meski menjelang ending, ada beberapa typo.

Meta morfillah

#reviewbuku

[Review buku] I Know You School

Judul: I Know You - School
Penulis: @misshiday 
Penerbit: STIFIn Institute
Dimensi: xx + 343 hlm, cetakan pertama Januari 2020
ISBN: 9786237612292

#reviewbuku ini mungkin agak sedikit subjektif sebab saya merupakan salah satu kontributor menulis di dalamnya, juga ini tentang profesi dan sekolah tempat saya mengajar, dan ada pengalaman serta karya (RPP dan rapor) saya di dalamnya.

Bagi saya: mengajarkan adab pada mereka yang mengira mampu membeli dunia dengan hartanya jauh lebih sulit dibandingkan pada kaum marjinal.

Ya, sejak masuk @sekolah_islam_ibnu_hajar saya merasakan bagai mengajar di langit/komunitas borjuis dan bumi jika dibandingkan aktivitas saya mengajar di @rumahlebahnusantara dengan kawan komunitas @pecintaanakyatim Jakarta.

Ditambah memakai metode #STIFIn makin mumet rasanya di awal. Tapi saat saya aplikasikan #STIFInTeaching dan #STIFInLearning (terutama di jenjang SMP), segalanya terasa lebih mudah.

Saya merasa jauh lebih legowo menerima karakter siswa, partner, wali murid, dan semua orang. Ada ruang husnudzan yang bertumbuh untuk kegagalan idealisme saya. Itu baik. Membuat saya lebih realistis dan ikhlas.

Beragam suka duka dalam mengajar di SIIHA tergambarkan dalam buku ini. Hingga contoh teknis seperti RPP dan rapor STIFIn.

Padahal, saya termasuk yang resisten terhadap STIFIn di awal, sebab sudah banyak metode psikologi yang saya pelajari sebagai R&D di kantor konsultan saya dulu. Makin meremehkan sebab penemunya orang Indonesia. Paradigma saya dulu, semua ilmu kece itu harus berbasis Barat dan bermodul english. Astaghfirullah.

Alhamdulillah Allah pertemukan saya dengan Miss Hiday yang membuat pemahaman saya tentang STIFIn jadi lebih mudah dan aplikatif. Sampai saya bisa inisiatif membreakdown indikator penilaian di halaman 295-303 agar memudahkan partner saya yang #Sensing dalam menilai anak. #Feeling terpanggil memimpin hehe.

Kebahagiaan tersendiri ketika berhasil 'mengkader' orang dengan sebuah ilmu hingga berkarya bersama.

Meski ada beberapa typo, tapi bahasa yang simpel dan aplikatif membuat buku ini tetap sempurna bagi saya.

Saya apresiasi 5 dari 5 bintang.


Meta morfillah

[Review buku] Sycamore row

Judul: Sycamore row
Penulis: John Grisham
Penerbit: GPU
Dimensi; 640 hlm, 20 cm, cetakan ketiga Februari 2018
ISBN; 9786020319438

Seth Hubbard, pria kulit putih kaya sekarat yang menderita kanker paru-paru membuat heboh Ford County dengan surat wasiat keduanya yang ditulis tangan sebelum gantung diri.

Dengan menunjuk Jake Brigance sebagai pengacara warisannya, ia menyeret keluarganya serta pembantu berkulit hitamnya dalam drama berkepanjangan. Sebab di dalam surat wasiat itu, Seth meninggalkan 90% hartanya untuk pembantunya.

Dugaan demi dugaan negatif mengarah pada Lettie Lang, pembantunya. Hingga rasisme pun terbangun. Pada dasarnya ini bagaikan pertarungan kulit putih dan kulit hitam.

Apa sebenarnya motif Seth dalam membuat surat wasiat kedua itu, tanpa diketahui siapa pun? Mengapa Jake Brigance, pengacara kulit putih yang ia pilih?

Awal membaca buku tebal ini, jujur saja agak membosankan. Alurnya maju mundur, melibatkan banyak pihak sehingga terasa lambat. Tapi semakin ke tengah, makin bisa dipahami pembangunan karakter tiap tokoh. Isu utama yang menjadi konflik pun baru terbuka menjelang ending. Sungguh twist yang tragis dan keren menurut saya. Baru bisa dipahami apa maksud judul buku ini dengan keterkaitan alur.

Saya jadi sedikit memahami budaya, hukum, dan profesi pengacara sebab buku ini. Kalau dibuat film, mungkin mirip dokumenter. Sebab konfliknya tidak begitu tajam, tapi selalu hangat. Persis kejadian viral hari ini tentang orang kulit hitam yang mati saat ditangkap polisi kulit putih. Sejarah rasisme ternyata masih berkelanjutan hingga saat ini.

Saya apresiasi 5 dari 5 bintang.

Meta morfillah

#reviewbuku 

Text Widget