Pages

30 January, 2017

Di balik

Di balik foto yang bagus, terdapat pengorbanan fotografer yang sabar.

Sebagaimana itu pula, di balik kehidupanku yang nampak bahagia dan diberkahi, terdapat seorang mama yang luar biasa. Seseorang yang menjadi tempatku berpulang dalam damai, menanggapi bijak beragam keraguanku  akan diriku sendiri, memberanikan jiwa kerdilku dan membuatku tegap berdiri di hadapan lainnya. Seakan aku begitu tangguh, tak terlihat rapuh.

Sosok yang kehadirannya adalah penyembuh duka, peretas luka.

Aku suka curhat hanya pada Allah dan mama. So, if you wanna know me so well... you know who should you ask.

Meta morfillah

Orang keren = Agen islam yang baik

ORANG KEREN = AGEN ISLAM YANG BAIK

Anak-anakku yang shalih dan shalihah,
Orang keren itu menurut Pidi Baiq adalah orang yang meski dia tidak suka mengerjakan suatu hal tapi dia tetap menyelesaikannya dengan baik. Contohnya tidak suka sekolah, tapi dia tetap sekolah dan menyelesaikan sekolahnya dengan standar yang ditetapkan bahkan lebih.

Orang keren itu yang menjaga tutur kata dan adabnya. Nah, ini kita sudah dicontohkan oleh Rasulullah SAW. Jadi kurangi yaa berkata kasarnya, kita kan BAIK.

Orang keren itu yang berkah hidupnya, berkah ilmunya. Bermanfaat untuk semesta. Nah, untuk mendapat keberkahan itu, kalian harus respect/hormat sama pemberi ilmu. Bila ridha sudah digenggam, insyaa allah kalian akan dimudahkan menguasai ilmu apa pun.

Anakku yang shalih dan shalihah...
Kalian adalah harapan besar orangtua, guru, dan dunia ini. Kita tak pernah tahu akan menjadi sebesar apa kita nanti. Akan menjadi peran apa dalam hidup ini.

Satu hal yang pasti, dalam doa ibu selalu terlantun doa ini. Doa yang sudah kalian sering dengar dari mulut ibu.

"Rabbi habli minasshaalihiin."

Hanya pada Allah, ibu meminta ketetapan dan ketepatan hati kalian agar senantiasa menjadi agen Islam yang keren.

-gak usah ditag, toh kalian pasti baca ini. Lalu besoknya dibicarakan deh di kelas. Hehe (n_n)-

Meta morfillah

Maukah kamu bersabar?

وَجَعَلْنَا بَعْضَكُمْ لِبَعْضٍ فِتْنَةً   ؕ  اَتَصْبِرُوْنَ ۚ  وَكَانَ رَبُّكَ بَصِيْرًا
"... Dan Kami jadikan sebagian kamu sebagai cobaan bagi sebagian yang lain. Maukah kamu bersabar? Dan Tuhanmu Maha Melihat."
(QS. Al-Furqan: Ayat 20)

Marilah mengambil energi cinta dari langit, agar kesabaran kita tak pernah habis menyelesaikan masalah di bumi. Sungguh, Allah Maha Melihat segala upaya kita menghadapi cobaan.

Mungkin kita tak berhasil, tapi kita sudah berusaha terbaik. Dan energi terbaik itu ada dalam kalamNya. Bacalah arti ayat yang kaubaca, niscaya kaurasakan semua ayat itu berkata padamu, memberi energi baru.

Maukah kamu bersabar?

Meta morfillah

29 January, 2017

[Review buku] Genap

Judul: Genap

Penulis: Nazrul Anwar

Penerbit: Adnara self publishing

Dimensi: 166 hlm

ISBN: -


Buku ini adalah mahar sang penulis untuk istrinya di hari pernikahan mereka. Berisi tentang 48 hal yang memakai judul belakang 'kamu'. Siapa pun kamu, hingga penutup dari kamu. Fiksi keseharian tentang fase awal pasangan yang menggenap. 


Diolah dengan sudut pandang sang wanita sebagai aku dan sang pria sebagai kamu. Membacanya membuat saya tersenyum dan mengangguk-angguk, sebab ada beberapa kisah yang mirip dengan yang saya alami. Agak jleb juga di beberapa bagian.


Sayangnya, ada banyak typo dan peletakan kata depan di- EyD yang masih kurang benar. Bentuknya yang narasi cukup membuat lelah dengan font berkait dan berukuran kecil.


Saya apresiasi 4 dari 5 bintang.


"Banyak menuntut memang sering membuat orang lupa, kalau ternyata banyak yang harus diperbaiki dari dirinya sendiri." (H.7)


"Banyak menuntut punya efek yang sama dengan banyak berharap; mengundang rasa kecewa." (H.19)


"Dan adakah rasa sebal yang lebih menyebalkan, selain rasa sebal terhadap diri sendiri?" (H.33)


"Cara terbaik menghadapi ketidakpastian adalah dengan memastikannya." (H.49)


"Selayaknya manusia memang harus selalu menyediakan ruang tunggu di hatinya. Bukan karena belum atau tak bisa melakukan apa-apa, tapi karena ada banyak hal yang tak bisa ditentukan oleh seorang manusia secara sendirian." (H.60)


"Seberapa besar kita boleh berharap?

Sebesar kapasitas hati kita untuk menampung rasa kecewa." (H.62)


"Orang yang berani mengakui perasaannya, tentu akan memperjuangkan apa yang dirasakannya. Sebaliknya, orang yang tidak berani, lebih memilih untuk menyimpannya, untuk melupakannya. Padahal bisa jadi melupakan jauh lebih sulit daripada memperjuangkan." (H.70)


"Sejatinya ada 3 manusia yang terlahir ketika seorang perempuan melahirkan anak untuk yang pertama kalinya; bayi, ayah, dan ibu." (H.113)

25 January, 2017

Together (Hak pilih)

Sejak dapat hak pilih, saya tidak pernah mau melewatkan hal prestisius tersebut. Meski awalnya saya awam tentang dunia politik, tapi saya selalu berpendapat bahwa lebih baik membuat keputusan memilih yang salah daripada tidak memilih. Sebab itulah pertanggungjawaban dunia akhirat kita kelak, sebagai pemimpin bagi diri sendiri dan efek berantai dari satu suara kita yang berharga. Domino effect, pemimpin RT, RW, hingga presiden negara ini akan memengaruhi beragam kebijakan dunia.

Jadi jangan sepelekan hak pilihmu! Percayalah, 20 tahun dari sekarang kamu akan lebih menyesal atas hal yang tidak kamu lakukan dibanding salah dalam hal yang telah kamu lakukan.

Menjelang pilkada DKI kali ini, saya menganggap harus banget saya belain urus surat izin ke Jakarta (FYI, saya tetap warga DKI, meski domisili di Bogor setahun belakangan) untuk memilih di tanggal 15 Februari. Mengapa?

Sebab saya tak mau sampai negeri ini seperti Aleppo dan lainnya. Salah memilih pemimpin hingga berujung pembantaian di negeri sendiri. Tidak ada lagi kedamaian dan ketenangan beribadah dan hidup lainnya. Dan itu terjadi kebanyakan karena pemimpin yang layak kalah. Kalah karena kurang dukungan. Dukungan kurang karena banyak yang tidak menggunakan hak pilihnya alias golput.

I think it's not responsible... When you disappointed or desperate with this country, but you don't doing nothing. You just can complaint without action. Your voice is your action in electabition. Come on... grow up. Be childlike, not childish.

TOGETHER WE CAN...

Bismillah... semoga dapat pemimpin yang memiliki visi baik dunia akhirat.

Meta morfillah

24 January, 2017

#Day25 HBC Mengarang

Jika kamu adalah mie instan, maka aku adalah cabe rawitnya. Tanpaku hidupmu akan terasa hambar, seperti kurang lengkap. Meski kita berseberangan, kamu buatan dan kimia, aku alami dan organik, tapi saat kita menyatu akan dahsyat hasilnya. Membuat orang berkeringat, megap-megap seperti ikan mas koki, tapi menagih. Kangen terus dengan kehadiran kita. Apalagi tengah malam yang dingin, kehadiran kita selalu dinanti, asalkan besok tidak hujan. Kalau besoknya hujan... hmm... siap-siap saja antrean kamar mandi mengular. Kita kuras habis isi perut yang menyukai kita.

Namun, aku tak mau menjadi sekadar pacarmu. Sebab aku tak mau dimarahi Allah. Kan aku tak boleh pacaran. Jadi jangan cintai aku hanya untuk sesaat, sekadar pacar ya!? Jangan berlaku norak, sok menyatakan cinta lewat media sosial, dilihat orang banyak, apalagi pakai surprise memberi bunga, coklat, dan boneka segala. Duuh... akan kutolak mentah-mentah meski kamu kusuka. Aku tidak mau hubungan semu seperti pacaran, yang kalau sudah tak suka tinggal putus. Setelah putus, koleksi mantan. Duuh, mendingan aku nanam cabai deh, atau sekalian nanam padi di sawah... karena aku lebih suka jadi petani daripada mantan pacarmu.

Meta morfillah

22 January, 2017

Tentang bekerja

TENTANG BEKERJA

Kalau bekerja sekadar bekerja, kera di hutan juga bekerja.

Saya ingat kata-kata Buya HAMKA tersebut bila berbicara tentang pekerjaan. Sejak awal bekerja, saya selalu ingin membuat kesan agar saat saya tidak ada lagi di perusahaan tempat saya bekerja, mereka tetap mengenang saya dalam kebaikan. Tentu bukan kesan pencitraan, karena nama saya meta. Jadi pemetaan... eh.

Setiap bekerja, saya selalu berpikir apa yang terbaik bisa saya berikan bagi tempat ini. Tidak sekadar numpang hidup, tapi berkarya. Saya selalu ingin menjadi aset, minimal modal, bukan beban (silakan cari tahu di teori ekonomi). Saya selalu berpegangan pada hadits Nabi bahwa sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat.

Sayangnya, saya memerhatikan banyak sekali generasi kini yang kurang bersyukur. Baru masuk bekerja sudah sibuk hitung-hitungan. Tak mau mencoba menyesuaikan diri dan menggali ilmu yang ada di tempatnya berdiri. Tentu saja saya bicara tentang anak muda yang sudah pas di hati saat memilih pekerjaan ya. Kalau yang belum pas, ya wajarlah...

Banyak juga yang terlalu banyak kriteria sehingga terlontar dari bibirnya, "Cari kerja sekarang susah, Met!"

Percayalah, saya pernah beberapa kali bertugas merekrut orang. Sampai saya lelah sendiri, kadang belum apa-apa sudah sok jual mahal. Ternyata jauh lebih sulit mencari orang yang MAU bekerja. Jadi saya tidak yakin kalau ada yang bilang cari kerja itu susah. Biasanya itu disebabkan gengsi. Sebenarnya merekalah yang tidak mau bekerja. Kalau memang susah mencari kerja yang diinginkan, maka ciptakanlah. Selalu ada ruang untukmu di dunia ini, asal kamu berusaha.

Memang bekerja nyari apa, sih? Sekadar uang? Duh... sayang banget. Carilah pekerjaan yang membuatmu berkembang, dalam hubungan, networking, skill, and many thing else. Insyaa Allah uang akan menyusul kalau kinerja kamu oke, hubungan kamu dengan sekitar balance, dan utamanya attitude kamu terjaga.

Well... menuliskan ini membuat saya berkaca lagi. Menjelang 7 tahun saya berkarir, apakah lebih baik? What do you think?

Meta morfillah

Murid luar biasa di windsor

Tadi di TV lihat audisi yang salah satu pesertanya mirip sekali dengan murid tha dulu yang luar biasa. Lalu jadi teringat deh masa-masa mengajar awal di Windsor Homeschooling. Bertemu banyak anak luar biasa yang semangat belajarnya mengalahkan anak biasa. Bahkan ada banyak bakat terpendam dalam diri mereka. Salut juga untuk orangtuanya yang tetap memberikan fasilitas pendidikan meski bagi sebagian mungkin tak penting.

Ada banyak ritual khas masing-masing anak. Ada yang harus lari dulu kelilingin mall. Ada yang datang-datang mengoceh tak berhenti, ulang-ulang tiap kata yang didengar. Ada yang nilainya harus 100 terus, kalau enggak ngambek. Ada yang harus dikasih permen mentos atau biskuit non coklat. Ada yang suka menggigit.

Perbedaan keyakinan menjadikan kita saling bertoleransi dan menghargai. Semoga tetap selalu seperti itu di mana pun kita berada.

Kalian sungguh luar biasa, selalu berkesan di hati. Sekarang kalian apa kabar ya? Sudah kuliah kali yaa? Sudah jadi pianis hebat, ilmuwan, dan artiskah? Semoga terbaik untuk kalian.

Meta morfillah

21 January, 2017

[Review buku] Inkspell

Judul: Tintenblut / Inkspell
Penulis: Cornelia Funke
Penerbit: Gramedia
Dimensi: 680 hlm, 18 cm, juni 2012
ISBN: 978 979 22 8426 3

Setahun berlalu, namun hasrat Meggie untuk masuk ke dalam dunia buku yang telah memenjara ibunya dahulu semakin tinggi. Meski berulangkali Mo dan Resa melarangnya, Meggie tetap memimpikannya. Hari itu pun tiba, di mana Farid tiba-tiba datang meminta pertolongannya agar mengirim dirinya ke dunia Inkheart demi melindungi Staubfinger, yang berhasil kembali dengan bantuan Orpheus si pembaca jahat.

Keingintahuan Meggie ternyata berbuntut panjang. Ia menarik banyak orang ke dalam dunia itu. Bahkan saat bertemu dengan Fenoglio, penulis buku tersebut, cerita berjalan di luar kendali. Fenoglio tidak lagi berkuasa atas kata-katanya. Peran dan kisah berjalan sendiri. Bahkan kematian hampir menjemput Mo dan mengajak Farid. Sayang, Staubfinger merelakan dirinya yang dibawa pergi Perempuan Putih. Bagaimana cara mengembalikan Staubfinger dari kematian?

Buku kedua ini jauh lebih tebal, lebih banyak tokoh, dan saya merasa lebih detail hingga letih membacanya (mungkin sebab saya sedang sakit juga) dan sering melewatkan detail deskripsi. Memang konflik pun semakin rumit dan tajam. Pada buku ini, saya lebih merasa penonjolan karakter Staubfinger, dibanding Meggie dan Mo. Agak teringat dengan film drama korea berjudul W di mana pada akhirnya penulis tidak berkuasa lagi atas ceritanya dan berkorban dengan mati dalam ceritanya sendiri.

Saya apresiasi 4 dari 5 bintang.

"Kau meremehkan kata-kata! Percayalah, mereka sangat kuat, lebih kuat daripada yang kaubayangkan." (H.207)

"Tidak ada tumbuhan obat untuk patah hati." (H.222)

Meta morfillah

[Review buku] How to master your habits

Judul: How to master your habits
Penulis: Felix Y. Siauw
Penerbit: Alfatih press
Dimensi: 160 hlm + viii, 20.5 cm, cetakan ke-10 januari 2015
ISBN: 978 602 17997 2 7

Mengapa ada satu orang yang bisa ahli dalam satu hal meskipun dia tidak termotivasi melakukannya? Menurut penulis buku ini, jawabannya adalah HABITS. Habits lahir dari practice and repetition. Tanpa perlu berpikir atau termotivasi, kita hanya harus mengondisikan agar habits ini tercipta. Dengan sukarela atau pun berat hati. Tanpa sadar segala hal luar biasa hanyalah pengulangan, latihan, hukum 10.000 jam dan menjadi muscle memory (tanpa sadar).

Hanya butuh tiga langkah membentuk habits baru:
1. Mulai dari yang kecil
2. Temukan tempat habits
3. Berlatihlah terus

Langkah pertama pembiasaan akan selalu menjadi berat sebab ketidaknyamanan. Namun umumnya jika konsisten selama 30 hari pertama, akan menyukseskan 3 bulan selanjutnya, setahun selanjutnya dan pada akhirnya akan menjadikan kita menguasai habits tersebut.

Gaya bahasa penulis sangat lincah dan ringan, persis seperti mendengar beliau ceramah langsung. To the poin, jleb jleb jleb. Sayangnya saya terganggu dengan desain isi buku ini. Warna hitam putih namun menampilkan banyak gambar di bagian bawah atau atas dengan opacity full sering mengaburkan teks di bagian itu. Seharusnya gambar tersebut dikurangi opacitynya atau dibuat berwarna agar lebih dapat "highlight"nya.

Mengenai isi buku saya suka, sebab sangat menginspirasi terutama bagi pendakwah Islam.

Jazakumullah khair untuk Bursa Buku Berkualitas yang telah menghadiahkan saya buku ini.

Saya apresiasi 4 dari 5 bintang.

"Practice makes right, repetition makes perfect." (H.38)

"Keberhasilan bukan terletak lebih banyak pada motivasi, tapi pada pengondisian."(H.83)

"Dua orang pada pilihan yang sama dan visi yang sama, mencintai Dzat yang sama; Allah SWT, cepat atau lambat pasti akan berjumpa." (H.96)

"Easy come, easy go, everything that came with an instant will gone in an instant. There's no such things as ujug-ujug." (H.106)

"Membaca buku adalah sejenis bentuk ketagihan seperti spiral melebar terus membesar. Satu buku akan mengajak pada dua buku, dua buku pada tiga buku, dan seterusnya." (H.115)

"Unreasonable fear, ketakutan yang hanya ada di dalam bayangan kita saja, tak mewujud dalam kenyataan." (H.137)

"Andaikan beralasan itu boleh, maka bukankah seharusnya Rasulullah SAW yang paling berhak atas itu. Tapi beliau tidak melakukannya, dan itu jelas sebuah teladan bagi kita." (H.169)

Meta morfillah

[Review buku] Inkheart

Judul: Tintenherz / Inkheart
Penulis: Cornelia Funke
Penerbit: Gramedia
Dimensi: 536 hlm, 23 cm, januari 2009
ISBN: 978 979 22 4271 3

Mo, ayah Meggie memiliki kemampuan ajaib: ia bisa mengeluarkan tokoh-tokoh dari buku yang dibacanya. Sayangnya, kehadiran mereka harus ditukar oleh manusia di dunia nyata. Saat Meggie berusia 3 tahun, ayahnya membacakan Inkheart dan keluarlah Carpricorn, Basta, dan Staubfinger. Saat itu pula ibu Meggie hilang ke dalam buku.

Carpricorn dan Basta:dua tokoh jahat dalam cerita itu, menyenangi dunia ini. Mereka mengejar Mo untuk memanggil satu makhluk jahat lagi, Sang bayangan. Sembilan tahun kemudian, setelah berlari menghindari Carpricorn, Mo tertangkap. Tanpa disadari, ternyata Meggie pun memiliki bakat yang sama dengan ayahnya. Saat ia membaca buku Peter Pan, keluarlah Tinker bell. Situasi kian rumit!

Bagaimanakah akhirnya?

Buku ini adalah buku pertama dari trilogi Inkworld. Pernah difilmkan dengan judul "Inkheart" dibintangi Brendan Faser. Sayangnya tidak ada kelanjutan sekuel filmnya hingga detik ini. Entah mengapa.

Saya suka ide cerita fantasinya yang melibatkan kecintaan pada buku. Kemampuan Mo adalah imajinasi saya saat kecil. Ingin menghidupkan beragam tokoh bacaan saya dan bertualang bersamanya. Juga gambaran keluarga harmonis dan cinta yang ditunjukkan Mo pada Meggie begitu menyentuh. Namun karena ini novel terjemahan karya penulis Jerman, beberapa detail kurang saya mengerti.

Saya apresiasi 4 dari 5 bintang.

"Betapa hal-hal tidak penting justru melekat kuat di ingatan kita." (H.11)

"Tidak ada tempat yang bisa mengikat ingatan sebaik halaman-halaman yanh dicetak." (H.23)

"Kau sendiri yang selalu bilang, buku pasti berat karena seluruh dunia ada di dalamnya." (H.27)

"Menulis cerita juga semacam keajaiban." (H.534)

Meta morfillah

19 January, 2017

Kapan waktu yang tepat untuk menulis?

Kapan waktu yang tepat untuk menulis?

Saat kata membelukar di kepala, meminta dikeluarkan.
Saat diri menuntut kejujuran, membebaskan ekspresi.
Saat berjuta rasa yang ingin disampaikan, kelu dikatakan.
Saat hati sesak dan ingin dibersihkan sebelum tidur nyenyak.
Saat pikiran segar dan ingatan kembali sehabis lelap.
Saat sekeliling memberikan inspirasi di terik, hujan, badai, panas, dingin, apa pun itu.

Kapan waktu yang tepat untuk menulis?

Kapan saja.

Meta morfillah

17 January, 2017

[Review buku] Career snippet

Judul: Career snippet
Penulis: Rene suhardono
Penerbit: Literati
Dimensi: 191 hlm
ISBN: -

Buku ini merupakan satu paket dengan buku "Your job is not your career". Namun tidak ada halaman identitas dan ISBN. Saya berkesimpulan ini adalah buku tambahan yang isinya memang lebih praktikal menjawab pertanyaan seakan FAQ lembaga careercoach yang digawangi penulis.

Terbagi menjadi dua hal besar:
1. Saya dan hal-hal praktis soal pekerjaan (careercoach seputar karier dan motivasi) dengan 4 contoh rockstars (orang yang berkiprah dahsyat di bidangnya, menurut penulis).
Membahas masalah pendidikan, losing job, berburu pekerjaan, membuat CV, interview, loyalitas, career planning, side job, dan entrepreneur.
2. Survival kit @ workplace (careercoach seputar bekerja) dengan 5 contoh rockstars. Membahas tentang menjadi generalis atau spesialis, careercoaching, networking, managing stress, office politics, conflict resolution, leadership, wisdom, dan work life balance.

Bahasanya ringan ala coach, banyak ilustrasi, bermain highlights dengan warna, gambar, dan ukuran serta jenis font.

Saya apresiasi 3 dari 5 bintang.

"How to be a rockstar: lakukan yang terbaik, rendah hati, be yourself, make mistake and learn from them, money is good but not everything." (H.13)

"Pendidikan bukanlah perhatian utama. Hal prioritas untuk mempertimbangkan seseorang untuk posisi senior: reputasi, track records, integritas, leadership, komunikatif, kebiasaan bekerjasama dengan siapa pun." (H.18)

"Pendidikan akan bermanfaat maksimal apabila kita punya visi atas hidup dan karier." (H.27)

"Passion adalah sesuatu yang kita sangat sukai dan bisa kita lakukan berjam-jam tanpa merasa capek. Curiosity adalah keingintahuan kita terhadap sesuatu tapi tidak cukup membuat kita enjoy melakukannya berjam-jam lamanya." (H.83)

"Memilih sesuatu yang kita sukai sama dengan bertanggung jawab penuh atas pilihan tersebut. Tahu betul kekurangan dan kelebihan yang dipilih." (H.109)

"Ada yang bilang hari ini adalah besok yang kita khawatirkan kemarin. Betapa melelahkannya. So please be here and now!" (H.132)

"Pemimpin terburuk bukan yang menelurkan keputusan buruk, namun pemimpin yang tidak memutuskan." (H.158)

"Worry less, do more!" (H.180)

Meta morfillah

16 January, 2017

Yang diam-diam menujumu

YANG DIAM-DIAM MENUJUMU

Sering saya terkejut mendapatkan sebuah paket atas nama saya. Sebab saya tak pernah memesannya. Biasanya itu kiriman hadiah teman atau lomba.

Saya jadi berpikir, bahwa seringkali kita tak pernah sadar menginginkan sesuatu dan meminta sekilas. Lalu ada orang lain yang memerhatikan dan mewujudkannya. Kita juga pernah iseng mengikuti sebuah lomba tanpa berharap besar, nothing to loose, ternyata kita menang. Lalu paket hadiah itu dikirimkan. Diam-diam menujumu.

Mungkin, seseorang terbaik yang sedang kauharapkan pun seperti paket itu. Dia diam-diam menujumu, selama kamu menjaga mimpi dalam kerendahatian dan perilaku terpuji. Hadiah hanya diberikan untuk mereka yang baik dan berprestasi bukan?

Maka, teruslah menjadi baik. Teruslah mengukir prestasi. Insyaa Allah, Allah akan mengirimkan dia yang diam-diam menujumu.

Meta morfillah

15 January, 2017

[Mentoring] Tarbiyah ruhiyah

[Mentoring] TARBIYAH RUHIYAH

Bu Sri

Beramal tanpa ruh, ibarat jiwa yang kosong.

Terminal tarbiyah dan mujahadah adalah ruh kita. Dengan ruh yang hidup, akan membangkitkan jiwa dai. Juga menjadikan mampu berintrospeksi dengan furqon (pembeda). Jangan sampai seorang dai menganggap dirinya hebat dan akhirnya menyimpang dengan segala amalnya.

يٰۤـاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْۤا اِنْ تَتَّقُوا اللّٰهَ يَجْعَلْ لَّـكُمْ فُرْقَانًا وَّيُكَفِّرْ عَنْكُمْ سَيِّاٰتِكُمْ وَيَغْفِرْ لَـكُمْ  ؕ  وَ اللّٰهُ ذُو الْفَضْلِ الْعَظِيْمِ
"Wahai orang-orang yang beriman! Jika kamu bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan memberikan furqan (kemampuan membedakan antara yang hak dan batil) kepadamu dan menghapus segala kesalahanmu dan mengampuni (dosa-dosa)mu. Allah memiliki karunia yang besar." (QS. Al-Anfal: Ayat 29)

يٰۤاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ وَاٰمِنُوْا بِرَسُوْلِهٖ يُؤْتِكُمْ كِفْلَيْنِ مِنْ رَّحْمَتِهٖ وَيَجْعَلْ لَّـكُمْ نُوْرًا تَمْشُوْنَ بِهٖ وَيَغْفِرْ لَـكُمْ  ؕ  وَاللّٰهُ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ   
"Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah dan berimanlah kepada Rasul-Nya (Muhammad), niscaya Allah memberikan rahmat-Nya kepadamu dua bagian, dan menjadikan cahaya untukmu yang dengan cahaya itu kamu dapat berjalan serta Dia mengampuni kamu. Dan Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang,"
(QS. Al-Hadid: Ayat 28)

Ketinggian ruh adalah pada ketakwaan. Takwa adalah modal kekayaan inspirasi.

Sebaik apa pun manusia tetap memiliki nafsu. Nafsu itu tumbuh dalam jiwa. Maka untuk menghalaunya adalah dengan takwa, bukan dalil-dalil. Takwa itu lahir dari keimanan yang kokoh, selalu dipupuk dengan muraqabatullah (mendekatkan diri pada Allah), selalu takut dengan murka dan azabNya, dan selalu berharap limpahan karunia dan maghfirahNya.

"Takwa adalah Allah tidak melihatmu dalam larangan-laranganNya, juga tidak kehilanganmu dalam perintah-perintahNya."

Jalan mencapai sifat takwa:
1. Mu'ahadah
Mengingat perjanjian dalam al fatihah: 5.

اِيَّاكَ نَعْبُدُ وَاِيَّاكَ نَسْتَعِيْنُ  
"Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan."
(QS. Al-Fatihah: Ayat 5)

وَ اَوْفُوْا بِعَهْدِ اللّٰهِ اِذَا عَاهَدتُّمْ وَلَا تَنْقُضُوا الْاَيْمَانَ بَعْدَ تَوْكِيْدِهَا وَقَدْ جَعَلْتُمُ اللّٰهَ عَلَيْكُمْ كَفِيْلًا   ؕ  اِنَّ اللّٰهَ يَعْلَمُ مَا تَفْعَلُوْنَ
"Dan tepatilah janji dengan Allah apabila kamu berjanji dan janganlah kamu melanggar sumpah setelah diikrarkan, sedang kamu telah menjadikan Allah sebagai saksimu (terhadap sumpah itu). Sesungguhnya, Allah mengetahui apa yang kamu perbuat."
(QS. An-Nahl: Ayat 91)

Caranya: Berkhalwat dengan Allah (sarana muhasabah diri).

2. Muraqabah (merasakan kesertaan allah)

يَسْتَعْجِلُ بِهَا الَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ بِهَا   ۚ  وَالَّذِيْنَ اٰمَنُوْا مُشْفِقُوْنَ مِنْهَا  ۙ  وَيَعْلَمُوْنَ اَنَّهَا الْحَقُّ    ؕ  اَ لَاۤ اِنَّ الَّذِيْنَ يُمَارُوْنَ فِى السَّاعَةِ لَفِيْ ضَلٰلٍۢ بَعِيْدٍ
"Orang-orang yang tidak percaya adanya hari Kiamat meminta agar hari itu segera terjadi, dan orang-orang yang beriman merasa takut kepadanya dan mereka yakin bahwa Kiamat itu adalah benar (akan terjadi). Ketahuilah bahwa sesungguhnya orang-orang yang membantah tentang terjadinya Kiamat itu benar-benar telah tersesat jauh."

اَللّٰهُ لَطِيْفٌۢ بِعِبَادِهٖ يَرْزُقُ مَنْ يَّشَآءُ ۚ  وَهُوَ الْقَوِيُّ الْعَزِيْزُ
"Allah Mahalembut terhadap hamba-hamba-Nya; Dia memberi rezeki kepada siapa yang Dia kehendaki, dan Dia Mahakuat, Mahaperkasa."
(QS. Asy-Syura: Ayat 18-19)

Caranya: setiap memulai suatu aktivitas, cek hati/niat, apakah untuk kepentingan pribadi atau untuk meraih ridha Allah?

Macam-macam muraqabah:
A. Muraqabah dalam ketaatan, dengan ikhlas kepadaNya.
B. Muraqabah dengan kemaksiatan, dengan tobat dan meninggalkan dengan total.
C. Muraqabah dalam hal mubah, dengan menjaga adab pada Allah. Misal makan itu mubah, tapi ada adab dari Rasul yaitu dengan tangan kanan, tidak berdiri, dll.
D. Muraqabah dalam musibah, dengan ridha dan sabar.

3. Muhasabah
Menghisab diri ketika selesai melakukan amal perbuatan.

4. Mu'aqobah
Pemberian sanksi yang tegas pada diri sendiri. Misal hari ini tidak qiyamul lail, harus sedekah 10.000.

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الْقِصَاصُ فِى الْقَتْلٰى   ؕ  الْحُرُّ بِالْحُـرِّ وَالْعَبْدُ بِالْعَبْدِوَالْاُنْثٰى بِالْاُنْثٰى  ؕ  فَمَنْ عُفِيَ لَهٗ مِنْ اَخِيْهِ شَيْءٌ فَاتِّبَاعٌۢ بِالْمَعْرُوْفِ وَاَدَآءٌ اِلَيْهِ بِاِحْسَانٍ  ؕ  ذٰلِكَ تَخْفِيْفٌ مِّنْ رَّبِّكُمْ وَرَحْمَةٌ   ؕ  فَمَنِ اعْتَدٰى بَعْدَ ذٰلِكَ فَلَهٗ عَذَابٌ اَلِيْمٌ
"Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu (melaksanakan) qisas berkenaan dengan orang yang dibunuh. Orang merdeka dengan orang merdeka, hamba sahaya dengan hamba sahaya, perempuan dengan perempuan. Tetapi barang siapa memperoleh maaf dari saudaranya, hendaklah dia mengikutinya dengan baik, dan membayar diat (tebusan) kepadanya dengan baik (pula). Yang demikian itu adalah keringanan dan rahmat dari Tuhanmu. Barang siapa melampaui batas setelah itu, maka ia akan mendapat azab yang sangat pedih."
(QS. Al-Baqarah: Ayat 178)

Riwayat: Umar telat salat ashar karena asyik mengurus kebun, maka dia menyesal dan menyedekahkan kebunnya.

5. Mujahadah
Optimalisasi.

وَالَّذِيْنَ  جَاهَدُوْا فِيْنَا لَنَهْدِيَنَّهُمْ سُبُلَنَا   ؕ  وَاِنَّ اللّٰهَ لَمَعَ الْمُحْسِنِيْنَ
"Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridaan) Kami, Kami akan tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sungguh, Allah beserta orang-orang yang berbuat baik."
(QS. Al-'Ankabut: Ayat 69)

Jika sedang futur, bersungguh-sungguhlah dengan ibadah sunnahmu.
Tiru rasul yang meski sudah dijamin masuk surga, tapi tetap qiyamul lail sampai tumitnya bengkak. Sebab rasul ingin bersyukur dan optimal. Tidak malah berleha-leha.
Miliki amalan utama/unggulan yang bisa dibanggakan pada Allah, yang tidak perlu orang lain tahu.

Meta morfillah

[Kajian] Pemimpin dalam perspektif Al Quran

Pemimpin dalam perspektif Al Quran

Ustad Taufiq Khulaimy

Taat pada pemimpin diwajibkan kalau memimpin dengan Al Quran.

HUKUMNYA BEDA terkait demo:
Apa hukumnya demo di negara yang menjalankan al quran?

Apa hukumnya demo di negara yang tidak menjalankan al quran?
Pertimbangan bahaya. Undang-undang sama, tapi pelaksanaannya akan beda untuk 80 % warga muslim, dan 20% warga kafir. Sabar menghadapi imam yang tidak adil.

Seperti perumpamaan makan daging hewan yang diharamkan saat sehari-hari dengan saat survival.

Hadits akan kembalinya khilafah:
Ridho dengan kebathilan adalah bagian dari kebathilan. Kaum muslimin wajib mengubah keadaan. Tentunya pakai manhaj quran.

Buka surat hud ayat 112-113 membuat rasul beruban, sebab saat dakwah dalam keadaan sulit tetap dituntut harus berdakwah dan sabar.

Cara mengubahnya lihatlah sirah nabawiyah saat menegakkan islam (perhatikan dakwah rasul di mekah dan madinah). Seperti kata imam malik "Tidak akan pernah baik akhir umat ini kecuali dengan apa yang telah membuat baik umat yang pertama."

Saat ini negara kita mirip dengan cara dakwah rasul saat periode mekah. Banyak sabarnya tidak langsung menghancurkan berhala.

Terkadang memakai aturan orang kafir. Saat Rasul diancam akan dibunuh saat masuk Mekah, maka Rasul meminta perlindungan pada baninya (orang kafir). Jadi jangan terlalu idealis tapi tidak realis dengan keadaan sekitar. Memaksa quran pada masyarakat yang kafir, kita harus lihat situasi dan kondisi. Bijaklah menyikapi hal-hal seperti itu. Jangan sampai membuat kebijakan yang kontraproduktif.

*catatan sepemahaman penulis

Meta morfillah

14 January, 2017

[Review buku] Komitmen muslim sejati

Judul: Komitmen muslim sejati
Penulis: Fathi Yakan
Penerbit: Era intermedia
Dimensi: 196 hlm, cetakan kelima september 2005
ISBN: 978 979 9 183712

Kebanyakan dari kita tak menyadari bahwa telah dewasa dan mendapati bahwa diri kita Muslim. Kita terbentuk oleh keluarga dan lingkungan. Bagus, namun bisa berbahaya jika kita tidak menyadari, mempelajari, mencari arti dan berkomitmen penuh terhadap ajaran Islam itu sendiri. Bisa jadi kita malah jadi buih, banyak namun tak berarti/berkualitas, sebab tak memahami agama kita sendiri. Mengapa kita Muslim? Apa yang seharusnya dilakukan seorang Muslim?

Buku ini mengingatkan saya pada buku Salim A. Fillah berjudul "Saksikan bahwa aku seorang muslim". Namun dengan bahasa yang jauh lebih lugas dan tegas. Membacanya berkali-kali membuat saya terpekur mempertanyakan lagi komitmen saya terhadap Islam.

Hanya ada dua poin besar yang dibahas.
Pertama: Apa artinya saya mengaku Muslim?
1. Saya harus mengislamkan akidah saya
2. Saya harus mengislamkan ibadah saya
3. Saya harus mengislamkan akhlak saya
4. Saya harus mengislamkan keluarga dan rumah tangga saya
5. Saya harus mengalahkan nafsu saya
6. Saya harus yakin bahwa masa depan adalah milik Islam

Kedua: Apa artinya saya berafiliasi kepada pergerakan Islam?
1. Saya harus hidup untuk Islam
2. Saya harus meyakini kewajiban memperjuangkan Islam
3. Pergerakan Islam: misi, karakteristik dan perlengkapannya
4. Saya harus mengetahui jalan perjuangan Islam
5. Saya harus mengetahui dimensi-dimensi afiliasi saya kepada pergerakan Islam
6. Saya harus mengetahui poros-poros perjuangan Islam
7. Saya harus mengetahui persyaratan baiat dan keanggotaan
8. Wirid rabithah

Saya apresiasi 5 dari 5 bintang.

"Seorang agamis sejati tidak akan pernah menderita sakit jiwa sama sekali. Para dokter jiwa mengetahui bahwa keimanan yang kuat dan keteguhan memegang ajaran agama memberikan jaminan untuk mengatasi kerisauan dan kegelisahan serta menyembuhkan berbagai macam penyakit." (H.23)

"Tugas ikhwan juru dakwah adalah paling berat. Ia berkewajiban membawa dakwah ini kepada semua orang, berbagai temperamen, penalaran, dan karakter masing-masing. Ia harus berbicara sesuai kadar penalaran mereka, menampung mereka secara keseluruhan, berusaha menarik simpati mereka semua. Ini saja membutuhkan kekuatan, kesabaran, ketabahan, dan sikap pemaaf yang luar biasa." (H.47)

"Para aktivis perjuangan Islam harus tahu bahwa bertahan dalam perjuangan merupakan syarat untuk mendapatkan keteguhan. Serigala tidak akan memangsa, kecuali kambing yang menyendiri." (H.110)

"Spesifikasi gerakan islam: nyata dalam aktivitas, rahasia dalam organisasi." (H.127)

Meta morfillah

#Day15 Lagu untukmu

#Day15 Lagu untukmu

sebening tetesan embun pagi
secerah sinarnya mentari
bilaku tatap wajahmu ibu
ada kehangatan di dalam hatiku

air wudhu slalu membasahimu
ayat suci selalu dikumandangkan
suara lembut penuh keluh dan kesah
berdoa untuk putra putrinya

oh ibuku…
engkaulah wanita
yang kucinta selama hidupku
maafkan anakmu bila ada salah
pengorbananmu tanpa balas jasa

ya Allah ampuni dosanya
sayangilah dia seperti menyayangiku
berilah dia kebahagiaan
di dunia juga di akhirat
---------
Tiap dengar lagu Sakha yang judulnya Ibu, mata dan hati saya menghangat. Bahkan rembes. Ingat sosok yang begitu hebat dan menginspirasi saya seumur hidup. Idola nyata saya.

Lirik lagu ini begitu identik dengan sosoknya dalam keseharian. Sering saya mendengar lirih doanya menyebut nama anak-anaknya, keluarga, dan orang lain saat tahajud. Meminta segala kemudahan urusan dan kebahagiaan dunia akhirat yang didoakan. Bahkan tanpa diminta.

Saya tak pernah habis pikir ada makhluk seindah, serapuh, setegar, dan sebaik ini. Makhluk bernama Ibu yang membuat saya membayangkan betapa bahagianya dicintai Allah, bila cinta Ibu saja yang merepresentasikan sedikit cintaNya telah menenteramkan.

Mom, you are my best rival and my best friend too. Love you because of Allah. I'm so blessed having you as my mother.

Meta morfillah

@30haribercerita #30haribercerita #30hbclagu

Dahulukan yang utama (Habit 3)

DAHULUKAN YANG UTAMA (Habit 3 - Steven Covey)

Pernah saya liburan bersama sahabat dan rekan kerja. Lalu di tengah obrolan, rekan kerja mengarah ke pekerjaan, cepat sahabat saya berkata, "Eh, jangan ngomongin kerjaan. Haram bagi meta ngomongin kerjaan pas liburan. Pokoknya keluar kantor udah selesai urusan kerjaan, kecuali mendadak."

Ya, dari awal kerja saya memegang banget habit ini. Berusaha agar banyak pekerjaan saya di kuadran 2. Saya menghindari deadline sebisa mungkin. Prinsip saya segera selesaikan (fast), perbaikan kualitas bisa sembari jalan (quality), namanya juga manusia pembelajar. Daripada kelamaan pengin perfect tapi enggak jadi-jadi. It's like "No action talk only" for me. Dan saya paling sebal sama orang macam itu.

Maka meskipun banyak hal di luar rencana, seperti hal mendadak, tiba-tiba deadline karena atasan atau klien lupa, saya akan selesaikan segera. Sebab saya selalu ingin akhir pekan saya menjadi quality time buat keluarga dan diri saya sendiri. Waktu di mana saya bebas berbahagia dengan hal-hal yang saya sukai. Sebab di dalam weekend yang sehat, terdapat weekdays yang kuat! Hahahaha

Jangan sampai kita diatur oleh waktu. Seharusnya kitalah yang mengatur waktu. Well, tulisan ini buat saya pribadi kalau nanti saya lupa akan manajemen waktu yang efektif. You should walk the talk, Met! Mamam kaoo... kebanyakan baca dan nulis, siiihh... hahaha

Happy weekend, good people.
Spread the love and cherish the life!

Meta morfillah

#Day14 Photograph

#Day14 PHOTOGRAPH

Kangen Bapak. Lelaki yang suka memotret dengan kamera kodak hitam manualnya. Yang rajin mengabadikan momen, mencetaknya dan mengurutkan dalam album. Bahkan mengetik sendiri keterangan tiap foto.

Kangen Bapak. Tiap kangen, jadi buka album foto yang tersisa di lemari. Sebab sebagian besar kenangan hanyut terbawa banjir di Jakarta. Dari foto-foto aku sadar bahwa masa kecilku begitu bahagia. Segala aktivitas dari tiap foto kuingat selalu membuat tersenyum. Tak pernah berpikir memalukan bergaya begini-begitu. It so natural.

Kangen Bapak. Lelaki yang saat meninggalkan dunia ini, meninggalkan jejaknya dalam tiap foto yang diambilnya. Kehilangan dirinya, kehilangan pula tiap momen berharga yang bisa diabadikan. Ketiadaan Bapak membuat produksi album foto di keluarga terhenti. Kameranya tak tersentuh lagi, tergilas zaman pula oleh kamera digital. Tak ada lagi lelaki yang rajin mencetak foto ukuran 4R dan mengurutkannya. Hanya ada dua album tambahan, album saat ia dimakamkan. Album yang berisi kesedihan, penuh warna hitam. Berduka.

Kangen Bapak. Seakan ada kesepakatan tak terucap, mengenang beliau dalam hening masing-masing. 

Dan kangen itu semakin besar bagi anak gadisnya yang beranjak dewasa. Yang begitu memerlukan sosok Bapak sebagai walinya. Namun, di dunia ini selalu ada hal yang tak akan pernah berhasil kita dapatkan sekeras apa pun kita berusaha dan berdoa. Aku tak akan pernah bisa membuat Bapak hidup kembali, meski aku sangat merindu hadirnya. 

Terus sayangi orangtuamu, selagi masih ada. Jangan sampai merindu hingga kebiasaan kecilnya, bahkan cerewet atau diamnya.

Meta morfillah

@30haribercerita #30haribercerita #30hbc1714

13 January, 2017

[Review buku] Your job is not your career

Judul: Your job is not your career
Penulis: Rene Suhardono
Penerbit: Literati
Dimensi: 162 hlm, 13 x 19 cm, cetakan IV Juni 2014
ISBN: 978 602 8740 26 5

Banyak di antara kita yang memiliki paradigma bahwa pekerjaan dan karir itu sama. Sehingga saat kita berpikir untuk resign sebab sudah tak tahan dengan tekanan dan budaya perusahaan, kita berpikir karir kita terhenti. Dalam buku ini, penulis membuka cakrawala kita bahwa kedua hal tersebut berbeda.

Pekerjaan hanyalah bagian dari karier. Karier itu sendiri adalah segala hal yang terkait dengan nilai hidup saat melakukan pekerjaan. Singkatnya pekerjaan sekadar alat atau kendaraan yang bisa membawa kita ke satu tempat yang kita kehendaki. Sedangkan karier adalah perjalanan itu sendiri. (H.20)

Jadi sangat lumrah bila kita bekerja lintas disiplin ilmu atau bahkan bergonta-ganti profesi, selama nilai hidup kita tetap. Buku ini juga memahamkan saya tentang perjalanan karier saya. Secara pekerjaan, saya pernah menjadi guru freelance di homeschooling, R&D di perusahaan konsultansi, Instructional Designer di perusahaan modul interaktif, dan guru sekolah. Awalnya saya kira semua tak berkaitan, karier saya tak selaras. Ternyata itu hanya pekerjaan. Karier saya atau lebih tepatnya passion saya ya di dunia yang sama. Keempat pekerjaan itu adalah dunia belajar-mengajar, membaca-menulis, dan bermanfaat bagi orang lain. That's why I feel happy and always wanna give my best contribution when I'm in there.

Simple book, colourful, crunchy to read, many ilustration and not wordy, I like the layout and the cover. Meski temanya sudah sering dibahas, tetap asyik bacanya.

Terima kasih buat Kak Lili yang sudah menghadiahkan sepaket (buku ini ada 2 jilid, meski tidak bersambung) dan mengantar langsung ke Bogor dari Bekasi.

Saya apresiasi 4 dari 5 bintang.

"There are two ways to be rich; one is to have more, the other is to want less." (H.40)

"Passion is NOT what you're good at. It is what you enjoy the most!" (H.56)

"Bekerja sesuai passion akan menghasilkan ENERGI terbarukan sebagaimana matahari." (H.61)

"Saat mencari tahu apa passion Anda, enjoy the journey itself. It's all about self-discoveries. Sebelum bisa bilang I do only what I love doing, jangan pernah ragu mencoba banyak hal. And yes, you can have more than one passion." (H.66)

"Attitude adalah yang menentukan apakah kita bisa berbahagia di mana saja, mengerjakan apa saja, dengan siapa pun dan kapan pun. Dalam banyak hal kita selalu dihadapkan pada 2 pilihan saja: happy atau unhappy--kenapa selalu saja tergoda untuk memilih unhappy?" (H.96)

"Fortuna favi fortus. Keberuntungan memihak mereka yang berani! Kuasai rasa takut & jeritkan 'teriakan perang' Anda!" (H.119)

"Zona nyaman" ada dalam pikiran saat diri merasa sudah tidak ada lagi yang dapat dilakukan--diperbaiki, ditingkatkan, dimajukan, dihebatkan, dan diluarbiasakan. (H. 124)

"And what is success? NOT about becoming the best. It is about BECOMING YOUR SELF-BEST!" (H.131)

"Ada 2 syarat kebahagiaan: PLEASURE (letupan emosi positif yang kita rasakan setiap melakukan sesuatu, bertemu orang lain, dan berada di tempat tertentu) & MEANING (makna atas segala hal saat Anda melakukan, bertemu, dan berada tadi)." (H.140)

Meta morfillah

10 January, 2017

#Day11 Tribute to pekerja: Penulis yang mendakwahkan Islam

#Day11 Tribute to pekerja: Penulis yang mendakwahkan Islam

Penulis yang berdakwah itu pekerja bukan? Whatever lah yaa... bagi saya itu adalah pekerjaan impian. Dulu dan hingga kini, saya sangat ingin menjadi penulis yang mengenalkan keindahan Islam. Tidak melulu tentang ta'aruf, tapi holistik. Mulai dari sejarah Islam sampai pengaturan Islam dalam kehidupan.

Namun, saya sadar diri masih "sekadar pengin". Buktinya saya belum menelurkan sebuah buku dengan subjek yang saya inginkan tersebut. Saya lebih sering menjadi penikmat penulis lainnya. Saya juga masih ragu akan kemandirian seorang penulis, apakah hasilnya mampu menghidupi jika saya ingin menunggalkannya sebagai pilihan hidup?

Itulah sebab saya maju mundur di dunia ini. Masih banyak tidak percaya dirinya, meski banyak yang mendukung saya untuk self publishing.

Terlepas itu semua, saya selalu suka melihat kehidupan para penulis yang menurut saya berhasil mendakwahkan Islam, sebut saja Ustad Salim A. Fillah, Asma Nadia, Helvy Tiana Rosa, Habiburrahman el shirazy, dan lainnya. Prestasi mereka meroket, gaya hidup mereka sehat, keluarga mereka harmonis, kebahagiaan duniawi terlihat tak menggelapkan tujuan akhirat: surga.

Saya sering membayangkan betapa kesabaran mereka begitu teruji jauh sebelum mereka terkenal. Betapa tangguh jiwa mereka dilalap beragam cobaan bahkan saat telah terkenal. Dari mana amunisi semua kehebatan itu kalau bukan dari sujud panjang, doa sepertiga malam, dan keyakinan pada Rabbnya? Yang kita lihat saat ini hanya manisnya saja.

Perjuangannya? Sakitnya? Banyak pikirannya? Hatersnya? Jadwal padatnya? Safarinya hingga jauh dari yang dicintanya? Belajar public speakingnya? Belajar mendalami agamanya? Melatih kepekaannya?

Kita hanya mampu melihat apa yang terlihat dan apa yang ingin kita lihat.

Meta morfillah

@30haribercerita #30hbc1711 #30haribercerita #tema #tributetopekerja

#Day10 Peran

#Day10 Peran

Setiap kita memilik banyak peran dalam hidupnya. Peran sebagai seorang hamba, anak, kakak, adik, sepupu, teman, sahabat, tetangga, pelajar, pekerja, pasangan, orangtua, saudara, aktivis, figur publik, dan lainnya. Dalam tiap peran itu, apakah kita sudah optimal menjalaninya?

Misal, peran anak saat di rumah. Apakah kita benar-benar menghadirkan jiwa kita sebagai anak saat di rumah? Ya membantu orangtua, menemani, berbincang dari hati ke hati, menghormati, dan sebagainya. Atau malah saat di rumah kita lupa akan peran kita sebagai anak, malah tetap asyik dengan peran pekerja. Masuk kamar, mengerjakan beragam tugas dan tak peduli pada family time. Padahal keluargamu juga punya hak atas dirimu.

Pun sebaliknya. Saat belajar atau bekerja, apakah kita sudah optimal atas peran kita dengan belajar bersungguh-sungguh, menuntaskan tugas tepat waktu dan benar, dan lainnya. Atau malah asyik membuang waktu dan jadinya korupsi waktu? Hanya saat ada reward dan imbalan kita bersemangat dan mengakui peran kita. Hmm...

Lebih bahaya lagi adalah bila kita lupa menjalankan peran kita sebagai hamba Allah. Peran kita untuk beribadah padaNya, menaati segala perintah, menjauhi segala larangan, menjadi rahmat bagi semesta, yang bila kita hadir orang lain berbahagia.

Sadarkah kita akan peran-peran itu? Betapa ada banyak kewajiban dibanding waktu yang tersedia. Ada banyak hak orang lain yang menuntut peran kita. Sudahkah kita mencoba usaha terbaik kita? Atau malah kita adalah manusia yang merugi bahkan celaka, sebab begitu lamban menjalankan peran kita.

Jangan sampai terlambat... nanti kita menyesal. Segera optimalkan peranmu! Hayo, asah 'gergaji' kita (habit ketujuh dalam 7 habits karya Steven covey).

Meta morfillah

@30haribercerita #30haribercerita #30hbc1710

09 January, 2017

#Day9 Jauh dekat

#Day9 Jauh dekat

Pada usia ini, ujian yang paling sering datang adalah ujian perasaan. Namun selalu ingat bahwa tak selamanya dekat itu menguatkan dan tak selamanya jauh itu memudarkan.

Bila belum mampu bersatu dalam ikatan suci, maka menjauh adalah pilihan terbaik. Menjaga dan menata hati agar ridha pada takdirNya. Memaksa untuk selalu dekat dengannya, mencuri kesempatan melihat atau menemuinya hanya akan membuatmu sakit hati saat yang kamu harapkan tak terjadi.

Maka menghilanglah dari lingkarannya, jika kamu tak kuat menjauhinya. Keputusan itu harus kamu pilih.

Sebab konsep cinta dalam Islam begitu agung dan unik. Para pecintanya sering kali jarang bertemu, namun doanya melangit dan banyak menyebut namamu. Mereka tak bermain cinta di bumi. Mereka meminta langsung pada Allah dan didengar penduduk langit.

Dalam setiap doa, mintalah agar diberikan pilihan terbaik yang Allah ridhai dan aku pun ridha pada ketetapanNya.

Sebab bisa jadi, terhambatnya sesuatu sebab kita kurang ridha atau ada orang lain yang belum mengikhlaskanmu. Percayalah, jika dia memang cinta sejatimu, ia akan kembali dan terus memiliki alasan untuk memperjuangkanmu meski keadaan tak mendukungnya.

Sabar ya salihah...
Sibukkan diri dengan hal positif.

Meta morfillah

@30haribercerita #30haribercerita #30hbc1709

08 January, 2017

DOA DAN HAL-HAL YANG BELUM TERWUJUD

Kadang, apa yang kita dapatkan adalah hasil dari doa orang-orang yang tulus menyayangi kita. Orang yang begitu baik hatinya hingga Allah tak tega menolak atau mengabaikan permintaannya.

Sebagai umat muslim, saya percaya bahwa salah satu tempat paling barokah dan mustajab untuk berdoa adalah di tanah suci Mekkah. Sudah beberapa kali saya mendapatkan foto nama saya tertulis di sebuah kertas yang diniatkan beberapa teman dan didoakan. Doa utamanya agar saya bisa menjejakkan kaki di Mekkah (haji dan umrah) dan doa agar saya segera menggenap.

Selama itu pula saya tak pernah menitip doa spesifik, seperti beberapa teman yang begitu detail hingga menjapri teman yang akan berangkat ke tanah suci. Sehingga setiap kali saya tahu didoakan, saya akan terharu dan berdoa sejenak untuk yang mendoakan. Serta bersyukur pada Allah, sebab telah menggerakkan hati teman saya untuk selalu mengingat saya dalam doanya.

Meski doa-doa itu belum mewujud, tapi saya percaya doa itu tengah berkumpul di atas sana menjadi sebuah kekuatan besar. Kekuatan yang membuat saya mampu melangkah di tiap harinya. Hingga saya mendapatkan apa yang saya inginkan meski saya belum meminta pada Allah. Itu semua mungkin kompensasi doa-doa kalian.

Kita tidak pernah tahu pada usaha dan doa keberapa, hal yang begitu kita dambakan akan terkabul. Yang penting, jangan berhenti berdoa. Sebab tujuan itu tidak ke mana-mana.

Jangan berhenti, nanti tidak sampai.

Meta morfillah

#Day8 Waktu SMA

#Day8 Waktu SMA

Well, mulai hari kedelapan ada tema untuk @30haribercerita . Tema itu akan aku jadikan judul seterusnya.

Waktu SMA... tepatnya waktu SMK bagiku. Awalnya amat sangat menyebalkan, sebab aku 'kecemplung' masuk SMK TELKOM SPJ (Wulan, kalau kamu baca, jangan ketawa. Yang pengin sekolah di sana kan kamu, malah aku yang diterima). Kali pertama belajar tentang dunia lelaki, main elektronika, kesetrum, kena solder, desain teknik dan seabrek aktivitas lelaki lainnya. Ditempatkan di jurusan switching. Aku pun enggak paham apa maksudnya.

Sampai dapat nilai merah di rapor pada dua mata pelajaran. Oh my Allah... selama ini berprestasi masuk 10 besar tiba-tiba dapat merah. Kzl banget dah! Tapi bisa diremed. Soalnya bukan aku enggak bisa, tapi terlalu aneh pelajarannya. Sungguh kayak alienasi, berasa enggak normal hahaha (karena aku punya plan sekolah di SMA 78 dan mau masuk kelas bahasa lalu ikut program pertukaran pelajar ke Jepang).

Tapi seiring berjalannya waktu, ketemu teman-teman yang asyik. Rata-rata memang lelaki. Soalnya sekolah ini diliput majalah Gadis sebagai "Sekolah dengan perempuan di sarang penyamun". Meski kami dikenal anak STM, alhamdulillah enggak ada kata tawuran dalam kamus hidup kami. Kami cinta damai, love, and gaul!

Jam belajar kami sangat padat, tidak seperti anak SMA yang pulang pukul 15.00, kami sampai menjelang maghrib. Juga tiap hari Sabtu masuk sebab guru asli karyawan Telkom kebanyakan baru bisa mengajar di Sabtu. Ditambah ada magang 3 bulan di divisi Telkom sejabodetabek. Penempatannya acak. Untung aku dapat di kota dan ketemu para bapak super baik yang menganggap aku kayak anaknya sendiri.

Memang, semenyebalkan apa pun masa SMA, akan selalu terkenang. Sebab temannya solid banget. Kita sering touring bareng. Pokoknya happy! Masa SMA juga menjadi titik balik hidupku. Menjelang kelas 3, aku memutuskan untuk berhijab.

Nah, ini fotoku zaman SMA. Sengaja enggak yang rame bareng akhwat, soalnya beberapa sudah berhijab sekarang. Aku menjaga aurat kalian.

Buat teman-teman SMAku, semoga kalian sukses dunia akhirat. Semoga kita bisa kembali berkumpul di jannahNya kelak.

With love,

Meta morfillah

#30haribercerita #30hbc1708

06 January, 2017

#Day7 Tempat paling nyaman di muka bumi

#Day7 Tempat ternyaman di muka bumi

Bagiku ada tiga tempat ternyaman di muka bumi, di mana aku merasa menjadi diriku tanpa melupakan fitrahku. Yakni rumah tercinta yang dipenuhi orang terkasih, perpustakaan yang dipenuhi buku sumber ilmu, dan masjid yang dipenuhi doa dari jamaah penuntut ilmu.

Di rumah dan di perpustakaan, mungkin lebih pada kenyamanan individual. Memuaskan jasad dan otakku. Membenamkanku pada duniaku sendiri.

Tapi di masjid, itu berbeda. Aku nyaman berjamaah. Aku menanti ibadah berjamaah, sibuk berjamaah, mengamati orang-orang lain dan tentunya kedamaian berjamaah. Dalam jamaah aku merasa utuh.

Dalam jamaah aku tetap bisa berdua. Berbincang mesra denganNya jauh lebih khusyuk. Lirih doaku seakan digemakan oleh dinding masjid, menggetarkan arsyNya. Aku merasa doa menjadi seribu kali lebih kuat di dalam masjid.

Meski terbaik bagi wanita adalah beribadah di tempat yang tidak terlihat, namun masjid selalu menarikku untuk mendatanginya. Meski hanya aku jamaah wanitanya, aku tak peduli. Aku ingin mendapat kesempatan yang sama dalam hal ibadah satu ini. Mencintai masjid dengan beri'tikaf.

Maka dalam doaku, selalu kuharap penggenap yang hatinya terpaut pada masjid. Shalat awal waktu, berjamaah, di masjid, tanpa pernah terputus/berhalangan, maka kamulah lelaki terkece di dunia.

Semoga pada salah satu tempat yang paling nyaman di dunia menurut versiku ini kita menyatu dalam akad suci. Aaamiiin...

Meta morfillah

@30haribercerita #30hbc1707 #30haribercerita

05 January, 2017

[Review buku] Lautan langit

Judul: Lautan langit
Penulis: Kurniawan gunadi
Penerbit: CV IDS
Dimensi: xvi + 208 hlm, 14 x 20 cm, cetakan pertama september 2015
ISBN: 978 602 72395 1 7

Buku kedua setelah "Hujan Matahari" berisi kumpulan cerita khas mas gun dari tahun 2013-2015. AMAT SANGAT BIKIN BAPER! Soalnya semua yang dirasakan di usianya sama dengan usia saya saat ini. Keresahannya mewakili keresahan saya. Tidak hanya tentang dia, kamu, tapi juga mereka, ibadah, Allah, dan diri sendiri.

Juga menjelang perjuangannya menuntaskan penantian, hingga berakhir di pelaminan. Harapan akan keluarga dan generasi mendatang. Membacanya bisa saja satu jam selesai. Tapi setiap selesai satu prosa, saya merenung. Mendapat banyak ide tulisan. Banyak sekali kalimatnya yang bisa memantik saya membuat cerita lain.

Sayangnya banyak juga typo, tapi tak mengurangi kekerenan isinya.

Lautan dan langit terlihat sama-sama biru, tapi keduanya benar-benar berbeda. Sama seperti kita hari ini.

Saya apresiasi 5 dari 5 bintang.

"Apa yang berasal dari hati merupakan buah manis dari kesabaran sekaligus perjuangannya melalui fase-fase kehidupan." (H.x)

"Aku tidak mau menjadi sebab dia melawan orangtuanya.
Dia mengalah untuk memenangkan suatu yang sering dilupakan banyak orang: restu kedua orangtua." (H.15)

"Ada dan selalu ada yang tak kan pernah didapatkan oleh manusia sekuat apa pun dia menginginkannya." (H.31)

"Tujuan yang sama akan mempertemukan orang-orang dalam perjalanan." (H.49)

"Kadang apa yang kita dapatkan ini, diperoleh dari doa orang-orang yang menyayangi kita. Orang yang secara tulus mendoakan kita hingga Allah tak tega untuk tidak mengabulkannya." (H.54)

"Aku akan membuka pintu hati kalau pintu rumah sudah diketuk." (H.63)

"Saat kita bertanya alasan mengapa kita hidup, ada orang yang diam-diam menaruh harap pada kita. Hidup kita adalah alasan mereka untuk terus melanjutkan hidup dan bertahan sejauh ini. Salah satu orang itu adalah orangtua kita." (H.85)

"Proses memaafkan diri sendiri pada kenyataannya jauh lebih sulit daripada memaafkan orang lain. Karena orang lain bisa saja pergi dan menjauh, sementara kesalahan diri sendiri tetap ada dalam diri, setiap hari kutemui." (H. 94)

"Aku tahu kamu tidak benar-benar membutuhkan hasilnya tapi proses perjuangannya, kan?" (H.99)

"Orangtua yang bijaksana adalah mereka yang menyadari perannya jauh sebelum menjadi orangtua. Dan itu adalah kita, hari ini." (H.109)

"Terus melangkah, meski melelahkan, meski menyita perasaan. Tujuan itu tidak ke mana-mana. Jangan berhenti, nanti tidak sampai." (H.116)

"Hari ini, ujian yang hampir setiap hari datang di fase ini adalah ujian perasaan." (H.140)

"Selamat menjadi laki-laki, tugasmu adalah memberi bukti bukan janji." (H.147)

"Cinta hadir dalam bentuk kepedulian dan kekhawatiran yang sering kita keluhkan." (H.154)

"Perempuan mana pun ingin mendapatkan laki-laki yang paling bisa menghargai dan menghormatinya, bukan yang paling mencintainya, karena rasa cinta itu buah dari penghargaan dan penghormatan." (H.160)

"Bila besok kamu menjadi pasangan seseorang, biarkan dia memimpinmu tapi jangan biarkan dia menguasaimu karena hidup seseorang tidak ada dalam kuasa tangan manusia." (H.166)

"Orang baik itu banyak sekali dan hanya ada satu yang tepat. Selebihnya hanyalah ujian. Kamu tidak pernah tahu siapa yang tepat sampai datang hari akad." (H.172)

"Pada akhirnya kita akan pulanh ke tempat kita bermula, kembali kepada (si)apapun yang kita sebut sebagai rumah. Di mana lelah kita berakhir dan kita membangun cinta." (H.177)

Meta morfillah

#Day6 Sungguh cinta

#Day6 Sungguh cinta

Dia yang mencintaimu setengah mati, sesungguhnya tidak mencintaimu. Terlebih jika lakunya mengobral murah namamu di hadapan manusia lain. Hingga dirimu dijadikan candaan dan disanding-sandingkan dengannya. Menjaga dengan penjagaan yang salah. Dia tidak paham bagaimana menghargaimu. Seakan nyata kamu menjadi fitnah bagi dirinya.

Dia yang mencintaimu, akan diam dalam kata namun aksinya nyata. Dia menyebut namamu di sepertiga malam, meminta langsung pada penciptamu. Tidak akan dia menunjukkan rasanya dan mengumbar namamu sedemikian mudah. Ia tahu, bahwa hatimu perlu dijaga. Bahwa ketidaktahuanmu akan perasaannya adalah penjagaan terbaik untukmu.

Hingga tiba saatnya dia yakin dan kesempatan telah ia ciptakan. Dia akan memperjuangkanmu dengan gigih. Tentu dengan segala persiapannya. Dia akan memastikan keluarganya siap menerimamu dan keluargamu. Kamu akan tersanjung dengan cara dia memperjuangkanmu.

Kamu akan jatuh hati pada prosesnya. Pada hal-hal yang kelak kamu akan ketahui dari dia bila kamu bersanding dengannya. Bahwa dia mendoakanmu di setiap sujudnya. Bahwa dia turut andil menyelesaikan masalahmu dari jauh.

Indah, bukan?

Meta morfillah

Puisi akrostik: CHYNTIARAMA FAJRIYAN TIKA

Cinta seorang bapak di pagi hari untuk putrinya yang cantik
Hebat sekali doa dalam namanya
Yang sesuai dengan kepribadiannya
Nelangsa tak mengurangi ghirahnya lillahi ta'ala
Tak pernah diam melihat kesulitan dan kabar duka
Ikut aksi dan selalu turun membantu secepat ia bisa
Auranya memancarkan ketenangan hati bagi sekitarnya
Ramai suasana saat ia tiba
Ada banyak yang merindukan kehadirannya
Menjadi orang terdekatnya
Adalah sebuah anugrah

Fajar rekah dalam senyum tulusnya
Aktivitas padat tak membuatnya
Jauh dari Allah
Rindu menggenap pun ia rasai
Ingin hatinya berpadu kasih
Yang akan semakin memaksimalkan sinergi
Akankah tiba waktunya? Ia bertanya-tanya
Namun tak ia lantangkan dalam ingar
Tatkala sujud, doanya bergema di sepertiga malam
Izinkan dia bahagia, yaa Rabb
Kebahagiaan ia adalah apa yang kuimpikan
Ada doaku dalam tiap helai kata di puisi ini untuknya

*Puisi akrostik CHYNTIARAMA FAJRIYANTIKA

Meta morfillah

04 January, 2017

#Day5 Mengenali diri dengan STIFIn

#Day5 Mengenali diri dengan STIFIn

Kenali dirimu, maka akan kaukenali Tuhanmu.

Beberapa tes sudah saya lalui. Hasilnya saya plegmatis-sanguinis (teori Hipocrates Galenus), gaul-harmoni (Tipologi M-Knows), ENFP (tes MBTI), Influence (teori DISC), acak-abstrak, internal locus of control dan lemah di spasial-visual serta musik (multiple intelligences). Selama ini pun saya hanya tahu sedikit penjabaran hasil tes tersebut, mengenali kelebihan dan kekurangan saya. Menurut saya yaa cukuplah. Beberapa memang terwakilkan.

Lalu saat bergabung menjadi guru Sekolah Islam Ibnu Hajar (SIIHA), saya dites STIFIn. Hasilnya Feeling introvert. Setelahnya saya diberi pembekalan tentang STIFIn dasar, STIFIn learning dan STIFIn teaching. Kadang menyerempet dikit ke aplikasi STIFIn untuk perjodohan.

Awalnya saya biasa saja, tapi setelah didalami, hal ini semakin menarik. Beberapa perilaku saya yang kadang aneh dan dipandang rekan kerja "Bu Meta kok Fi, tapi enggak kayak Fi ya? Feeling abal-abal." Ternyata ada penjelasannya. Tentu ini sebab faktor lingkungan dan pengalaman hidup saya juga (besar di Jakarta dan budaya otak saya).

Hampir semua dikupas tuntas, sehingga saya tahu bagaimana cara saya belajar dan mengajar. Mengapa saya kadang nyaman, kadang lesu, keras kepala, dan lainnya. Saya suka ilmu ini.

Namun setiap ilmu harus dipertanggungjawabkan. Sekolah saya mencoba berdedikasi mengaplikasikan STIFIn. Sehingga sekolah ini adalah pioneer sedunia bahkan (bila dikatakan senasional masih kecil, hehe). Tuntutannya tak ringan. Kami sebagai guru harus ekstra berpikir holistik juga detail.

Tapi semua proses memang tak mengkhianati hasil. Saya semakin menemukan kebesaran Allah serta bergantung padanya. Pada murid, saya berusaha menjadi yang terbaik, tidak seperti pengalaman saya yang sekadar mengajar dahulu. Sekarang saya harus mendidik.

Hai murid hebat, kita kerjasama ya, biar kita semua hebat bersama. Kalian disorot nasional, loh! Fokus positif yaa, Ibu yakin kalian baca tulisan di instagram ini.

Jangan lupa shalat yaa...
Rabbi habli minasshaalihiin

Meta morfillah

@30haribercerita
#30haribercerita #30hbc1705

03 January, 2017

#Day4 SABAR YANG INDAH

#Day4 SABAR YANG INDAH

"Fashbir shabran jamiila."
Maka bersabarlah Engkau dengan sabar yang baik/indah.

Bagaimanakah sabar yang baik/indah itu?
Sabar menjalankan perintah Allah, sabar menjauhi kemaksiatan, dan sabar ketika harus MENAHAN DIRI dari musibah.

Kalau begitu, sabar dalam ketiga hal tersebut bernada pasif atau aktif?
Ya aktif... progresif.
Kita menjalankan perintah Allah meski kita kadang ingin lalai, tapi kita menahan diri untuk tetap taat.
Kita menjauhi kemaksiatan, dengan bergerak ke arah positif.
Kita menahan diri saat terkena musibah, dengan memikirkan atau mengerjakan hal lain yang merupakan amanah kita. Tak melulu larut dalam kesedihan.

Maka, bersabar yang baik adalah dengan tetap melanjutkan hidup dengan usaha terbaik. Tetap berusaha profesional, menyelesaikan amanah setelah sedikit berduka.

Kehilangan, tak disikapi dengan berlinangan air mata dan meratapi masa lalu. Tapi kita alihkan ke hal positif dan melihat masih banyak orang lain yang membutuhkan perhatian kita.

Pun ketakutan, kelaparan, kekurangan harta dan jiwa, menyikapi dengan sabar yang baik adalah tidak berfokus pada kemalangan, melainkan apa yang tersisa, yang masih bisa kita usahakan.

Begitu pun sabarku dalam mewujudkanmu, bukan diam dalam penantian. Tapi merelakan apa yang sudah kelar, dan tak lagi kukejar. Menata hati yang baru, bersiap menyambut yang memperjuangkanku dan aku pun mendukung perjuangannya. Paling penting adalah meredefinisi tentang KAMU, yang diridhai olehNya dan aku pun ridha terhadap takdirNya. Kamu adalah siapa saja, di mana saja, dan kapan saja.

Meta morfillah

#Day3 People

#Day3 People

People come, people go.
The best will stay.

Dari sekian milyar manusia di bumi ini, hanya beberapa yang menjadi dekat dengan kita. Dari sekian banyak yang datang dan pergi, yang terbaik akan tetap tinggal. Bertahan mencintai dari kekurangan hingga kelebihanmu.

Saat yang lain mengingatkanmu makan, ia akan menyajikan dan menemanimu makan.
Saat yang lain berkata jangan bersedih, ia akan duduk geming di sisimu, menyediakan pundak untuk menangis.
Saat yang lain menjanjikan, ia mewujudkan.
Saat yang lain pergi dan menghilang, ia tetap ada.

Jika kau memiliki orang dekat seperti itu, mungkin keluarga, sahabat, atau belahan jiwa, bersyukurlah. Sebab hanya sedikit orang yang seperti itu. Orang yang menjadikanmu sebagai alasan hidupnya. Orang yang menganggap dirimu adalah dunianya.

Sungguh, itu adalah rizki terhebat setelah iman, islam, dan sehat.

Bersyukurlah!

Meta morfillah

@30haribercerita #30haribercerita #30hbc1703

02 January, 2017

Seringkali

SERINGKALI

Seringkali kita memikirkan orang yang bahkan tidak memikirkan kita.
Seringkali kita mencintai orang yang cinta pada orang lain.
Seringkali kita berpikir hidup kita akan berjalan sesuai perasaan kita, nyatanya melenceng jauh.
Seringkali kita menolak yang baik karena berpikir akan datang yang terbaik menurut kita, nyatanya kita telah melewatkan sesuatu yang berharga.
Seringkali kita kira kita menunggu yang akan berbalas indah, nyatanya hanya harapan semata.
Seringkali kita mereka-reka masa depan dengan beragam kemungkinan, nyatanya kita melupakan apa yang kita kerjakan hari ini.

Seringkali begitu, bukan?

Meta morfillah

#Day2 PINTU

#Day2 PINTU

"Aku akan membuka pintu hati kalau pintu rumah sudah diketuk."

Aku menuliskan kalimat itu pada media sosialku. Status macam itu--berkaitan dengan hati, jodoh, cinta, atau galau--seringkali mendapat perhatian lebih banyak. Benar saja... tak lama berselang aku panen "like" dan "comment". Komentarnya rata-rata mengaamiinkan, menggoda, dan menantang.

Aku hanya bilang, "Siiaaapp."

Hari pun berlalu. Aku kembali tenggelam dalam rutinitas. Tanpa tahu bahwa dari seorang sahabat ke sahabat lain ada yang meneruskan statusku itu. Ia menyikapi dengan serius bahwa aku sudah siap. Hingga terdengarlah ke telinga seorang lelaki yang baik.

Temanku bertanya alamatku, ia bilang ingin tahu untuk mengirimkan sesuatu. Tanpa curiga, kupikir ia akan memberikanku hadiah berupa buku, maka kuberi ia alamatku. Ternyata, ia meneruskannya pada lelaki yang baik itu.

Dan suatu siang, saat aku tengah bekerja, Mama meneleponku. Menyuruh segera pulang, ada hal penting yang mau dibicarakan. Aku menduga-duga, apakah hal penting itu? Mama jarang menelepon hanya untuk bicara, sebab kami sering sekali bicara di rumah. Berdua.

Penasaran, aku selesaikan pekerjaan dan pulang agak tergesa. Sesampainya di rumah, mama langsung memberitahuku bahwa ada yang datang. Tak kuduga, lelaki baik itu benar-benar datang dan menyatakan keberaniannya untuk meminangku. Ia berjanji akan datang minggu depan membawa keluarganya.

Siapa sangka, berawal dari status nyatanya menjadi serius.

Meta morfillah

@30haribercerita
#30haribercerita #30hbc1702

01 January, 2017

Menjadi bungsu

MENJADI BUNGSU

Identik dengan manja dan menjadi kesayangan. Di balik itu ada beban moril menjadi bungsu. Terutama bungsu yang diharapkan dan menjadi tempat orangtua bercerita. Bila kakaknya sukses, maka ia akan diharapkan jauh lebih sukses. Bila kakaknya kurang berhasil, maka ia akan diharapkan bisa berhasil. Menjadi bungsu tak boleh gagal, sebab banyak harapan terakhir berada di pundakmu.

Menjadi bungsu pula, paling banyak menghabiskan waktu dengan orangtua. Di saat para kakak mendewasa, ia masih lucu dan pastinya menjadi hiburan bagi orangtua. Saat kakaknya sudah memiliki banyak problema dengan keluarga baru, ia baru mulai mencecap dunia kedewasaan. Selamanya ia akan dianggap anak kecil, penghibur dan teman orangtua. Saat rumah perlahan ditinggalkan oleh para kakak, bungsu harus tetap ada dan menjaga. Ialah harapan teman di kala senja orangtuanya.

Menghabiskan banyak waktu dan menyaksikan fase di mana orangtua perlahan kembali bertingkah menjadi bayi, membuat pemahaman si bungsu akan lebih dalam memutuskan teman hidup. Dalam doanya, ia akan berharap seorang lelaki dengan keluarga baik yang bisa mengerti bahwa ia tak sanggup membiarkan orangtuanya jauh dan sendiri tanpanya. Pemahaman hidup berikutnya adalah, bahwa ia adalah sosok yang sangat diharapkan tidak meninggalkan rumah dan orangtuanya.

Begitulah menjadi bungsu, apakah kamu sanggup mendalami pola pikir menjadi bungsu? Jika iya, mungkin padamu terletak takdir. Aku menemukanmu!

Meta morfillah

#Day1 Mamaku yang akan kautemui

Adalah mama, yang paling mengkhawatirkan kesehatanku. Sehingga aku akan berusaha untuk tidak pernah sakit dan tidak pernah mengeluh jika tak terlalu parah. Menjaga agar mama tidak kelelahan di usia rembang petangnya hingga memaksa diri stand by demi diriku dan berkata, "Tenang, mama ada di sini."

Adalah mama, yang begitu peduli pada kebutuhanku. Sehingga aku akan berusaha bercukupan dengan rezeki yang didapat. Agar mama tidak khawatir bahwa kebutuhanku tidak terpenuhi.

Adalah mama, yang begitu menyayangi teman yang kusayangi. Sehingga aku menjaga pergaulanku dan membuat mama tidak perlu takut aku terjerumus hal yang salah.

Adalah mama, yang akan kautemui saat kau datang ke rumahku dengan segenap keberanianmu. Mamaku yang begitu berharga dan memahami siapa yang terbaik untuk putrinya. Mamaku yang menghargai itikad baikmu. Jawaban itu akan dipikirkan hingga beliau memberikan saran dan kembali padaku. Apakah kita akan menjadi pasangan ataukah akan kembali menjadi teman.

Meta morfillah
*terinspirasi dari Lautan Langit

@30haribercerita #30haribercerita #30hbc1701

Text Widget