Pages

25 December, 2023

[Review buku] Jodoh sampai jannah

Judul: Jodoh sampai Jannah
Penulis: Canun Kamil & Fufu Elmart
Penerbit: Mawadda
Dimensi: 253 hlm, cetakan I Juni 2020
ISBN: 9786239318215

Usia sudah bertambah, namun belum kunjung menikah? Ikhtiar sudah maksimal, namun penantian jodoh masih terasa lama dan belum ada hilalnya?

Saya sarankan baca buku ini. Sebab memang diperuntukkan bagi singlelillah dengan kondisi tersebut di atas. Pasangan penulis mencoba membedah makna jodoh dari Allah, menguatkan pembacanya melalui cara mencari, menjemput, mengikhlaskan hingga memaknai ulang menikah sampai jannah. Sebab banyak yang berkata ingin menikah untuk ibadah atau hingga jannah, nyatanya kejujuran hati menunjukkan bahwa hanya ingin menikah sebab ingin membalas mantan atau ingin pergi dari rumah atau sudah lelah ditanya kapan nikah dan bosan sendiri. Penulis tidak ingin mengompori, justru ingin membimbing agar pembacanya nikah dewasa.

Satu hal yang saya tarik dari buku² bertema jodoh ini adalah penulisnya pun mendapatkan jodoh saat mereka sudah berserah. Tidak lagi memikirkan SIAPA, namun fokus pada BAGAIMANA agar Allah ridha. Ibaratnya sudah nol ekspektasi, husnudzan saja dengan ketetapan dan pilihan Allah. Bukan berarti menyerah ya, lebih ke tawakkal. Dan saya pun merasakan seperti itu di usia hampir 29 tahun, baru Allah kabulkan amanah jodoh.

Secara tampilan, buku ini didesain hard cover dengan tinta jingga. Namun, sayang di beberapa part tintanya tercetak kurang tebal sehingga bacaannya tak terlihat. Layout dan ukuran font menarik, hingga membacanya tak lelah dan bisa dilahap dengan cepat.

Secara isi, porsi istri lebih banyak dari suami. Dan cukup banyak kalimat puitis dari sang istri. Tidak berbicara teknis, tapi cukup memotivasi dan menenangkan sasaran pembacanya. Sebab bahasanya memang tak menggurui. Lembut, namun berbobot.

Saya apresiasi 4 dari 5 bintang.

Meta Morfillah

#1hari1tulisan #resensibuku #reviewbuku #bacabuku #jodohsampaijannah #canunkamil #fufuelmart

23 December, 2023

[Review buku] Marriage undercover


Judul: Marriage undercover
Penulis: Setia Furqon Kholid & Manda Ina Agustina
Penerbit: Rumah Karya Publishing
Dimensi: 157 + 295 hlm, cetakan kedua Juli 2021
ISBN: -

Buku ini ditulis oleh pasangan suami istri, yang menuturkan melalui sudut pandang suami dan sudut pandang istri secara terpisah. Jadi secara tampilan seperti ada 2 buku, namun disatukan depan belakang. Secara garis besarnya dibagi menjadi 2 bagian: kasur dan dapur.

Di buku suami, bagian kasur membahas tentang ta'aruf, menjaga energi cinta, dan respon saat istri hamil dan berubah secara fisik. Di bagian dapur membahas tentang melek finansial, mencetak generasi rabbani, love trip, rumah impian dan problematika rumah tangga (tanggung jawab lebih lelaki, jebakan hobi, suami bantu domestik, cara dekat dengan mertua, dan perselingkuhan). 

Sementara bahasan istri di bagian kasur tentang malam pertama, honeymoon, tentang buah hati (kehamilan, KB, dan baby blues), menjadi istri idaman dan serba serbi pernikahan (LDM, poligami, talak). Di bagian dapur membahas kiat menjadikan rumah sebagai surga meski belum ideal, dan cara mengelola keuangan.

Secara gaya bahasa, keduanya asyik dan praktikal. Namun memang cukup banyak typo dan peletakan tanda baca yang kurang tepat. Bagi saya cukup terganggu saat membacanya. Seperti geregetan, andai bisa lebih baik praktik penulisan bahasa indonesianya (masukan bagi penulis).

Membaca 2 sudut pandangnya, meski tidak terlalu banyak hal baru yang saya dapat, namun kembali mereminder bahwa "Oh gitu ya, POV laki-laki. Gak suami gw doang." Juga saat membaca POV istri, "Oh ternyata aku tak sendiri. Wajar. Gak gila."

Buku ini saya rekomendasikan untuk yang berazzam menikah, juga yang sedang menjalani. Tidak ada senioritas dalam pernikahan. Usia pernikahan berapa pun, tetap harus menimba ilmu seakan masih pengantin baru.

Saya apresiasi 4 dari 5 bintang.

Meta Morfillah

#1hari1tulisan #resensibuku #reviewbuku #bacabuku #marriageundercover #setiafurqonkholid #mandainaagustina

22 December, 2023

[Review buku] Suluh Rindu


Judul: Suluh Rindu
Penulis: Habiburrahman El Shirazy
Penerbit: Republika
Dimensi: iv + 594 hlm, 13.5x20.5 cm, cetakan kedua Agustus 2022
ISBN: 9786232791503

Buku ini adalah sekuel dari dwilogi pembangun jiwa. Buku pertamanya berjudul Kembara Rindu. Secara fisik, jauh lebih tebal buku kedua ini. Menceritakan perjalanan rasa Ridho dan Syifa. Dulu, saya merasa tidak paham dengan maksud novel pembangun jiwa. Namun, setelah membaca karya kesekian kang abik ini, benar-benar bikin jiwa tergugah sih. Detail perjuangan tentang menghafal Al Quran, mencapai sanad, hingga menuntut ilmu terdeskripsikan dengan baik.

Meski secara konflik sebenarnya sederhana dan amat bisa ditebak, tapi detailnya membuat tidak bosan. Apalagi melihat keadaan Palestina, tokoh-tokoh yang digambarkan penulis amat saya yakini ada hanya sedikit jumlahnya. Betapa saya jadi ingin nyantri, merasa banyak hal yang saya ilmui sejauh ini masih kurang tentang agama dan persiapan akhirat.

Melalui Syifa dan kenaifannya pun, saya bisa memahami pengambilan keputusan dan latar belakangnya. Setelah merasakan jadi istri dan ibu, terutama dengan background ilmu agama, saya yakin ada banyak Syifa yang bertahan dalam rumah tangganya demi ridha Allah. Namun, dengan kecerdasannya mereka pun memiliki batasan, yang bila dilanggar maka cerai menjadi jalan akhirnya. Bisa menentukan sikap tanpa jadi korban toxic relationship.

Pun dengan Ridho dan kehilangannya, tentu tak semudah itu melanjutkan hidup tanpa kekasih hati, ditambah amanah 2 anak. Selain kisah mereka, kisah tokoh pendukung lainnya pun menarik dan memberi banyak pembelajaran agar kita benar-benar husnudzan dan taat sama Allah. Perlahan-lahan mimpi dan doa kita terwujud, meski jalannya tidak mudah sebagaimana Nabi Yusuf.

Meski ada beberapa typo terkait nama seperti tertukar antara Syifa dan Lina, juga kedudukan Diana yang bungsu tertulis sulung, tapi tidak begitu banyak dibanding jumlah halaman seluruhnya.

Saya apresiasi 5 dari 5 bintang.

Meta Morfillah

#1hari1tulisan #resensibuku #reviewbuku #bacabuku #kangabik #suluhrindu

18 December, 2023

[Review buku] Dry (kering)


Judul: Dry (kering)
Penulis: Neal dan Jarrod Shusterman
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Dimensi: 456 hlm, 20 cm, edisi digital di ipusnas, cetakan 2020
ISBN: 9786020640884

"Buku ini dipersembahkan kepada mereka yang berjuang menghentikan dampak menghancurkan dari perubahan iklim."

Tertulis di lembar persembahan seperti itu. Membaca kisah novel ini pun rasanya menakutkan. Sebab deskripsi dan konflik yang terbangun berdasarkan peristiwa keran mati selama 2 pekan di California ini terasa begitu kuat dan relevan. Terbayang saat krisis air bersih di Bogor, kota hujan!

Dengan tokoh remaja bernama Alyssa, Garret adiknya, Kelton, ditambah Jacqui dan Henry mereka bertemu dan berjuang tetap hidup dan bermoral di tengah zombi air. Hari pertama sampai ketiga sejak keran mati, moralitas masih ada. Namun di hari keempat, yang menurut Kelton "tiga hari menuju fase kebinatangan" mulai terjadi. 

Keluarga Kelton McCracken diserang oleh warga perumahannya sendiri. Sebab hanya keluarganya yang siap dengan segala krisis yang terjadi. Ayahnya terutama, mantan dokter militer yang berdikari untuk keluarganya. Melakukan konservasi air dengan baik, memasang panel surya, hingga berkebun dan menyiapkan ruang aman serta ruang pengungsian di Hutan Nasional. Namun sayangnya, ayahnya tidak mau berbagi sebab takut tak cukup.

Konflik pemicu adalah hilangnya orangtua Alyssa dan tertembaknya Brady, kakak Kelton. Mereka akhirnya berusaha ke pengungsian Kelton. Di perjalanan bertemu dengan Jacqui dan Henry. Hingga titik akhirnya, mengecewakan dan membuat Alyssa berpikir untuk bunuh diri. Di sanalah terjadi keajaiban moralitas yang membuat mereka berhasil menjadi penyintas. Setelahnya, normal yang baru, tak lagi sama. Orang-orang lebih sadar akan isu perubahan iklim dan tidak seenaknya menggunakan air.

Saya apresiasi 5 dari 5 bintang.

Meta Morfillah

#1hari1tulisan #resensibuku #reviewbuku #bacabuku #dry #nealshusterman #jarrodshusterman #krisisair #climatechange

09 December, 2023

[Review buku] Telepon pertama dari surga


Judul: Telepon pertama dari Surga
Penulis: Mitch Albom
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Dimensi: 424 hlm, 20 cm, edisi digital di ipusnas, cetakan kedua Agustus 2019
ISBN: 9786020311418

Delapan orang di Coldwater menerima telepon dari keluarga/kenalan mereka yang telah meninggal. Telepon itu dimulai bulan September, tiap Jumat, hingga Desember saat Natal. Berkat pengakuan Kateryn dan Elias, kisah telepon dari surga menjadi populer sejak diliput oleh Amy Penn. Mendadak gereja dipenuhi orang yang ingin bertobat, juga aktivitas kota menjadi giat dan mendatangkan banyak untung dari segi bisnis.

Sayangnya, Sully tidak sepakat. Ia yang masih berduka akibat kehilangan istrinya dan baru selesai dipenjara militer, tidak suka saat rumor telepon dari surga itu diimani oleh anak laki-lakinya yang berusia tujuh tahun, Jules. Sully dengan naluri militernya melacak benang merah antara delapan orang yang mengaku mendapat telepon dari surga. Salah satu hal yang ditemukannya adalah kesamaan jenis perangkat telepon yang digunakan. Namun, masih ada misteri tentang bagaimana suara orang-orang tersebut bisa sama persis dan tahu riwayat hubungan penelepon dan yang ditelepon dengan baik.

Saat menemukan jawaban yang ternyata bermula dari kisah hidupnya sendiri, ia mengalami mukjizat yang disangkalnya. Ia menerima telepon dari istrinya yang sudah meninggal pada pukul 7.44, sementara pelaku sebenarnya sudah mati di pukul 6.52. Benarkah kita bisa terhubung dengan surga? Itulah bagian kerja sebuah iman.

Novel yang mengangkat sudut pandang religi dari kristen/katolik/gereja ini cukup menyentuh. Ditambah ada beberapa sejarah tentang penemuan telepon di masa lalu, sekelumit kisah Alexander Graham Bell dan istrinya yang tuna rungu, juga partnernya Thomas Edison yang menyarankan "Halo" untuk kali pertama. Membuat saya menemukan beberapa hal baru dan belajar.

Saya apresiasi 4 dari 5 bintang.

Meta Morfillah

#1hari1tulisan #resensibuku #reviewbuku #bacabuku #mitchalbom #firstphonefromheaven #teleponpertamadarisurga

06 December, 2023

[Review buku] Kecamuk darah (Troubled blood)


Judul: Kecamuk Darah (Troubled blood)
Penulis: Robert Galbraith
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Dimensi: 976 hlm, 23 cm, edisi digital di ipusnas 2021
ISBN: 9786020655260

Buku kelima seri Cormoran Strike dan Robin Elacott ini membahas kasus dingin 40 tahun lalu yang tak terpecahkan. Yaitu tentang menghilangnya seorang dokter wanita bernama Margot Bamborough. Tidak ada saksi, tidak ada jejak, dan tidak ada jasad. Di era itu pula sedang marak kasus pembunuhan berantai oleh Creed, yang dikenal sebagai Essex Butcher. Keluarga dan kawan Margot mengira bahwa menghilangnya Margot berkaitan dengan pembunuh berantai tersebut.

Strike dan Robin menelusuri kembali kasus lama ini atas permintaan anak korban, Anna, dengan jangka waktu 1 tahun. Saat menemukan catatan polisi yang bertugas atas kasus itu, mereka mendapati banyak kode tentang astrologi. Bill Talbot, polisi itu memang mengalami gangguan tiroid saat menangani kasus, sehingga dianggap agak gila. Tapi semakin mereka memahami, ada kebenaran tersembunyi di antara catatan Talbot. Bahkan mengantarkan kepada keluarga Ricci, mafia di daerah menghilangnya Margot.

Dalam buku ini, meski tidak seberbahaya sebelum²nya bagi Robin, namun justru seru. Kerjasama antara Strike dan Robin semakin kuat, meski keduanya masih menampik perasaan pribadi yang mereka miliki. Namun terlihat secercah harapan bagi keduanya, dengan Strike memutuskan mengganti nomor agar tidak diganggu Charlotte lagi, dan Robin telah selesai mengurus perceraiannya dengan Matthew.

Endingnya pun memiliki twist terhadap pelakunya. Tak tertebak. Meski balik lagi, selalu orang terdekatlah pelaku utamanya. Itulah yang membuat saya bertahan menyelesaikan membaca buku yang tebal hampir 1000 halaman ini secara digital. Kalau tidak seru, pasti saya sudahi, bikin migrain. Bagaimana pun enakan buku fisik (kertas) hehe.

Saya apresiasi 5 dari 5 bintang.

Meta Morfillah

#1hari1tulisan #resensibuku #reviewbuku #bacabuku #kecamukdarah #troubledblood #robertgalbraith

14 November, 2023

[Review buku] Merayakan kehilangan


Judul: Merayakan kehilangan
Penulis: Brian Khrisna
Penerbit: mediakita
Dimensi: ii + 222 hlm, 13x19 cm, cetakan kesepuluh 2017
ISBN: 9789797945275

Sejujurnya, di usia saat ini judul prosa romance kayak gini gak 'ngena' buatku. Namun, sebab kekurangan bahan bacaan, sampailah kulirik buku milik suami ini, yang masih tersegel rapi. Saat membaca awalan, benar saja membuatku menyesal. Bosan setengah mati dengan topik orang susah move on. Terutama dari sudut pandang lelaki. Ih, gemes banget! Ada ya orang demen nyakitin dirinya sendiri. Jadilah kuselang-seling baca dengan buku lain.

Namun, sebab azzamku sendiri yang berjanji menamatkan setiap bacaan yang kumulai, meski butuh ratusan purnama, kubaca lagilah #buku ini. Pertengahan, mulai menarik. Diksi yang dipakai, rimanya bagai puisi, lalu ada perubahan tokoh utama mulai move on, meski balik lagi tersandung kenangan. Semacam baca buku harian lelaki. Soalnya bentuknya prosa-prosa lepas, bukan jaliman cerita dengan alur.

Mulai ada hal menarik berupa quotes pembatas buku, ilustrasinya yang indah juga membantu. Tidak panjang, tapi padat rasa. Akhirnya, selesai juga kubaca dalam waktu 1 bulan. Bukan salah genrenya, akunya saja sih yang sudah tidak di fase itu. Mungkin kalau kubaca di usia atau fase aku belum menikah, sedang kalut tentang jodoh, buku ini akan mewakili segala rasa pahit itu. Macam kalimat berikut, penggambaran hubunganku dan suami dulu.

"Yang paling menakutkan adalah jika ternyata kau memang orang yang tepat untukku, namun sayangnya kau datang di waktu yang salah." (H.99)

Ya, terima kasih penulis, sudah memperlihatkan dari sisi lelaki yang patah hati. Oh ya, pembatas bukunya juga menarik... Berbentuk postcard.

Saya apresiasi 4 dari 5 bintang.

Meta Morfillah

#1hari1tulisan #resensibuku #reviewbuku #bacabuku #merayakankehilangan #diksi #puitis #briankhrisna

07 November, 2023

[Review buku] Puisi-puisi cinta


Judul: Puisi-puisi cinta
Penulis: W. S. Rendra
Penerbit: Bentang
Dimensi: xvi + 84 hlm, 20.5 cm, cetakan pertama September 2015
ISBN: 9786022913245

Kumpulan puisi Rendra ini terbagi menjadi 3 part: puber pertama (saat ia masih remaja smp-sma), puber kedua (saat ia telah menikah), dan puber ketiga (saat usianya sudah 57 tahun). Memang terasa berbeda objek dan diksi yang dipakai dalam linimasa tersebut. Makin bertambah waktu, makin panjang dan dalam maknanya.

Menariknya membaca sedikit pribadi Rendra di pengantar dan epilog yang dilengkapi foto-foto. Jadi lebih memahami makna puisinya, yang memang menyiratkan penghayatan hidupnya terhadap lintas zaman.

"Popularitas itu hampa, hanya karya yang nyata." (H.76 - Umar Kayam)

Puisi yang paling saya sukai ada di bagian puber ketiga, berjudul: Sajak cinta ditulis pada usia 57.

"Sekarang aku menyadari:
Usia cinta lebih panjang
Dari usia percintaan." (H. 59)

"Cintaku kepadamu telah me-waktu.
Syair ini juga akan mewaktu.
Yang jelas
Usianya akan lebih panjang
Dari usiaku
Dan usiamu." (H. 61)

Namun, puisi kembali adalah masalah rasa. Masih ada yang terasa kurang bagi saya, jadi belum bisa saya apresiasi sempurna. Bacaan ringan yang cukup menggugah bila ingin berpuisi ria.

Saya apresiasi 4 dari 5 bintang.

Meta Morfillah

#1hari1tulisan #resensibuku #reviewbuku #bacabuku #puisipuisicinta #wsrendra #puisi

25 October, 2023

[Review buku] Di dalam lembah kehidupan


Judul: Di dalam lembah kehidupan
Penulis: HAMKA
Penerbit: Gema Insani
Dimensi: x + 194 hlm, 20.5 cm, cetakan pertama Juni 2017
ISBN: 9786022503903

#Buku ini berisi 12 cerpen tulisan Buya HAMKA tahun 1930-1940 an. Masa di mana dunia sedang kelam akibat depresi besar/zaman malaise dan juga nusantara sedang berjuang melawan penjajahan. Ciri khas utama penulis yaitu diksi sastranya yang lembut, indah, dan menghunjam. Ditambah budaya minang dan deskripsi latar yang detail. Meski rentang waktunya terasa jauh, namun beberapa kisah masih relevan hingga saat ini.

HAMKA menyuarakan kesedihan, air mata, dan rintihan manusia yang berharap pada Allah untuk menguatkan mereka. Hampir sebagian besar cerpen ini berakhir sad ending. Seperti di kisah "Pasar Malam" menyuarakan pedihnya kehidupan seorang kuli angkut beranak lima dan paradoksnya dengan kesenangan pasar malam. Lalu ada "Encik Utih" yang memiliki mimpi memakai baju pengantin Minang hingga ia membelinya sendiri di usia 50 tahun sebab tak kunjung dilamar.

Beberapa memiliki ironi hidup tentang orangtua dan nasib anak mereka seperti di dalam cerpen "Penjual es lilin", "Anak yang ditinggalkan", "Anak yang hilang", dan "Anak angkat". Cinta bertepuk sebelah tangan bagai Laila dan Majnun pun hadir di cerpen "Bunda kandung", "Gadis basanai", dan "Malam sekaten (bulan sabit dan kayu palang)". Bedanya tokoh-tokohnya menjaga diri semua. Meski terhalang agama, status sosial, dll.

Terakhir potret kehidupan pasangan (suami istri) yang dijelaskan di cerpen "Istri tua", "Cinta dan darah", dan "Disuruh meminta ampun". Di antara semua cerpen itu, yang paling membekas bagi saya adalah cerpen "anak angkat" dengan tokoh utama wanita bernama Urip. Cerita yang berupaya memberantas stigma anak angkat biasanya lebih buruk daripada anak kandung. 

Meski sastranya cukup padat, tapi bacaan ini masih termasuk ringan dan bisa dinikmati dalam waktu 3 jam penuh. Cukup banyak menambah kosakata sastra indonesia, buat saya.

Saya apresiasi 5 dari 5 bintang.

Meta Morfillah

#1hari1tulisan #resensibuku #reviewbuku #bacabuku #didalamlembahkehidupan #hamka #cerpen

11 October, 2023

[Review buku] Re-code your change DNA


Judul: Re-code your change DNA
Penulis: Rhenald Kasali
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Dimensi: xviii+270 hlm, cetakan kedua Februari 2007
ISBN: 9789792225792

Buku ini pernah saya baca di tahun 2010 saat menjadi mahasiswa, namun kurang membekas. Hanya beberapa teori yang saya ingat sebab terkait dengan tugas kuliah organisasi belajar. Namun, 2 pekan lalu saya memutuskan untuk re-read sebab butuh unlearn mindset saya, dan ternyata impactful.

Terlebih jeda 13 tahun setelah pembacaan pertama, saya mengalami beberapa situasi kerja yang tergambarkan di buku ini. Pertanyaan "Mengapa perubahan terasa sulit?" dijelaskan pada bagian pertama. Lalu "Apa penyebabnya?" dijelaskan pada bagian kedua mengenai Change DNA dan cara identifikasinya melalui kuesioner OCEAN. Diakhiri dengan mencari jawaban atas pertanyaan "Bagaimana caranya?" dijelaskan pada bab ketiga hingga keenam/akhir. Yakni melakukam re-code: individu, leader/pemimpin, organisasi, the critical mass (hal² kecil/few change agents), dan pikiran (hubungan antara atasan-bawahan).

Teori-teori dan ilustrasi yang disajikan cukup dimengerti, meski memang beberapa hal masih cukup njelimet bagi saya. Perlu pengendapan sebelum pelaksanaan. Namun, buku ini memang wajib dimiliki siapa pun yang memiliki jiwa leadership, tergerak untuk melakukan perubahan lebih baik, dan visioner. Tampilan kemasannya pun elegan. Dengan kertas glossy seperti majalah eksklusif dan juga hard cover membuatnya tidak membosankan, meski begitu padat isi dan ada beberapa typo.

Pesan utama buku ini adalah perubahan harus menyeluruh dan terintegrasi. Selama kita hanya membongkar satu aspek saja, maka perubahan belum akan memperoleh hasil seperti yang diharapkan. Kita harus mengubah cara kita memandang persoalan dan cara kita berpikir. (H. 259)

Saya apresiasi 5 dari 5 bintang.

Meta Morfillah

#1hari1tulisan #resensibuku #reviewbuku #bacabuku #recodeyourchangedna #dna #leadership

04 October, 2023

[Review buku] Merawat & menumbuhkan FITRAH KEIMANAN


Judul: Menumbuhkan dan merawat FITRAH KEIMANAN
Penulis: Adriano Rusfi
Penerbit: Salamuda creative
Dimensi: xx+214 hlm, cetakan kedua Maret 2022
ISBN: 9786239677732

Buku ini sangat seru dibaca praktisi pendidikan seperti saya. Membuat kita refleksi tentang akar masalah pendidikan di negeri ini. Cukup terenyak ketika fenomena² yang diuraikan terasa benar. Mengapa banyak hafiz, akhlaknya tidak mencerminkan Quran? Mengapa banyak orang yang rajin shalat tapi tidak peduli sekitar bahkan merupakan pengedar?

Betapa banyak orang mengukur keimanan hanya dari sisi ritual seperti shalat dan jumlah hafalan, tapi tidak pada sisi spiritual yang bergetar hatinya saat nama Allah disebut, akhlaknya sebagaimana yang digambarkan dalam Al Quran bagai pohon yang kokoh, menghunjam dalam dan berbuah banyak.

Salah satu yang paling berkesan dari buku ini adalah jangan sampai berhalakan 3 hal yang akan mengikis keikhlasan kita: efektivitas, waktu, dan skala. Seringkali hal baik yang kita ajarkan tidak perlu efektif sebagaimana contoh penulis membuat 2 tempat sampah di rumahnya: organik dan nonorganik. Namun saat diangkut ke TPS, tukang sampahnya mencampurkan kedua sampah tersebut. Tidak efektif. Tapi penulis tetap memilah untuk mengajarkan pada anaknya. Begitu pula waktu, jangan pernah berharap buah pendidikan keimanan kita SEGERA terlihat hasilnya. Segi skala, bila belum bisa sampai skala regional atau global, minimal rumahmu saja dulu. Yang penting dimulai.

Beratnya kita saat ini adalah banyak orang lulusan pesantren/sekolah islam justru berpikir sekuler saking 'muntah' teori. Yang dididik kebanyakan otaknya, bukan hatinya. Padahal berbicara IMAN, adalah pendidikan HATI. Bicara tentang RASA.

Hanya sedikit kekurangan buku ini, secara alur ada yang agak lompat dan balik lagi. Sehingga membuat saya merasa ini belum tuntas, kok udah ganti, eh ternyata dibahas lagi tapi belum tuntas juga.

Saya apresiasi 4,5 dari 5 bintang.

Meta Morfillah

#1hari1tulisan #resensibuku #reviewbuku #bacabuku #fitrahkeimanan #pendidikanislami #pendidikan

30 September, 2023

[Review buku] Berani tidak disukai


Judul: Berani tidak disukai
Penulis: Ichiro Kishimi & Fumitake Koga
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Dimensi: xxi+323 hlm, hardcover, cetakan pertama 2023
ISBN: 9786020667201

Buku self improvement ini didasari teori utama Alfred Adler, satu dari tiga psikolog terkemuka abad kesembilan belas selain Freud dan Jung. Dikemas dalam bentuk dialog seorang pemuda dan filsuf yang berumur, selama 5 pertemuan/malam.

Malam pertama berbicara banyak tentang menyangkal keberadaan trauma. Malam kedua berbicara tentang semua persoapan adalah tentang hubungan interpersonal. Malam ketiga berbicara tentang menyisihkan tugas-tugas orang lain. Malam keempat berbicara tentang pusat dunia yang bukanlah diri kita. Malam kelima dan merupakan akhir berbicara tentang hidup dengan sungguh-sungguh di sini pada saat ini. Semua itu berujung pada konklusi, hidup ini sederhana, kitalah yang membuatnya rumit. 

Jujur saja di awal perkenalan Adler, saya tidak tahu ada psikolog tersebut dan teorinya yang cukup berbeda di antara teori psikologi umumnya. Namun, pernyataan dari teori-teorinya memang banyak yang terasa benar kini. Hanya saja, perlu tenang dan fokus dalam menginterpretasikan bacaan ini. Jika tidak, mungkin akan lewat saja makna yang dimaksud dan bahkan terasa berputar-putar dan tidak konsisten. Di beberapa part saya merasakan seperti itu.

Meski begitu buku ini tetap bagus untuk perenungan dan memperbaiki beberapa mindset kita agar lebih bahagia. Sebab kunci dari teori ini adalah KEBERANIAN.

Saya apresiasi 4 dari 5 bintang.

Meta Morfillah

#1hari1tulisan #resensibuku #reviewbuku #bacabuku #beranitidakdisukai

26 September, 2023

[Review buku] Cinta di usia paruh baya


Judul: Cinta di usia paruh baya
Penulis: Widhyanto Muttaqien
Penerbit: Kedai buku sinau
Dimensi: vii+97 hlm, 11x17 cm, cetakan 1, 2021
ISBN: 9786239023119

Ini adalah karya ayah dari murid yang pernah saya didik. Berupa kumpulan puisi yang terbagi menjadi 3 bagian: di estuaria, pada kesempatan lain, siang yang kecil.

Membacanya menambah banyak kosakata baru untuk saya. Butuh waktu agak lama mencerna dan menginterpretasi, meski beberapa tetap tidak saya pahami. Namun rimanya memang indah. Hanya saja, banyak pertanyaan apakah penggalan diksinya memang dibuat menyatu terus atau menggantung kurang pas, atau memang sebab layout yang kurang tepat? 

Seperti di halaman 67, saya cukup terganggu dan bingung mendapati huruf kapital di tengah kalimat tanpa ada titik sebelumnya. Entah saya yang kaku atau memang kurang tepat layout, sebab bagi saya jadi pertanyaan ke editingnya. Ditambah tidak ada biografi penulis, makin membuat saya bertanya siapakah beliau?

Meski saya mengenal anak dan istrinya, hingga (terutama di part 3) saya bisa tersenyum sebab mengenal yang dimaksud dalam puisi itu. Keresahan yang bisa saya simpulkan. 

Judulnya yang amat menarik, membuat saya berekspektasi akan sajak romantis dengan bahasa sederhana, nyatanya bahasa tingkat tinggi hingga agak mengecewakan. Ya, lagi-lagi jangan berekspektasi hehe.

Saya apresiasi 3 dari 5 bintang.

Meta Morfillah

#1hari1tulisan #resensibuku #reviewbuku #bacabuku #cintadiusiaparuhbaya #kumpulanpuisi #sajak

17 September, 2023

[Review buku] Lethal white


Judul: Lethal White
Penulis: Robert Galbraith
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Dimensi: 704 hlm, 23 cm, cetakan pertama 2019
ISBN: 9786020631097

Ini adalah novel series keempat dari kisah Strike & Robin. Berawal dari kedatangan Billy, seorang pemuda dengan gangguan delusional parah yang bilang bahwa dia menyaksikan seorang anak mati dicekik saat dia masih kecil. Kejujuran dan kepolosan Billy membuat Strike ingin menolongnya. Namun ia menghilang.

Menelusuri jejak Billy, membuat Strike mendapatkan klien seorang perdana menteri dan rahasia di dalam keluarga mereka. Sementara itu dalam perkembangan hubungan pribadi Strike dan Robin, juga ada banyak ketegangan. Setahun menikah, tidak membawa bahagia malah stress pascatrauma yang dialami Robin. Begitu pun Strike dan Lorelei, ditambah kemunculan kembali Charlotte, cinta lamanya yang toxic.

Sejujurnya alur konflik cukup lama di buku ini. Penulis detail menggambarkan suasana dan motif untuk membangun cerita. Tapi bagi saya terlalu bertele². Baru menjelang akhir, konflik utama adalah ditemukannya sang klien, Chiswell dalam kematian tak wajar. Strike dan Robin berusaha keras membongkar alibi tiap orang yang memungkinkan. Kinvara, Raphael, Izzy, Jimmy, Flick, Billy, Winn, Della hingga pembunuhnya menjebak Robin dan hendak membunuhnya.

Seperti pola yang berulang. Banyak mengulang latar hubungan Robin dan Strike di buku ketiga dan juga situasi sama di mana lagi² Robin terancam. Lalu endingnya menggantung. Menariknya memang ada ilmu tentang kuda yang saya tahu dari sini, terutama sindrom lethal white.

Saya apresiasi 3 dari 5 bintang.

Meta Morfillah

#1hari1tulisan #resensibuku #reviewbuku #bacabuku #lethalwhite #robertgalbraith

15 September, 2023

[Review buku] The dry (kemarau)


Judul: The Dry (Kemarau)
Penulis: Jane Harper
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Dimensi: 440 hlm, 20 cm, cetakan pertama 2017
ISBN: 9786020376240 (pdf)

Tertarik baca buku ini sebab review dari salah satu @temanbacaibu dengan genre favorit saya novel misteri pembunuhan. Saat lihat² di ipusnas, alhamdulillah available. Jadilah saya baca dan tuntas dalam sehari. Sebab memang seseru itu.

Kisah diawali oleh kembalinya Aaron Falk, detektif polisi finansial ke tanah kelahirannya setelah 20 tahun berlalu. Itu pun diiringi peristiwa pahit mengenai keluarga sahabatnya yang mati ditembak (Luke Hadler, Karen, dan Billy). Bila bukan sebab surat ayah Luke, yang mengungkit rahasia kecil tentang kebohongan persaksiannya saat investigasi kematian Ellie Deacon, rasanya tak mungkin Aaron akan kembali ke Kiewarra. Kota pertanian kecil nan gersang yang telah mengusir ia dan ayahnya ke Melbourne, sebab menuduh mereka sebagai pembunuh Ellie.

Namun, cuti pendek itu menjadi kian panjang sebab ada banyak kejanggalan dalam kematian keluarga Luke. Bersama sersan Raco, Falk menelusuri lagi kisah 20 tahun lalu dan orang² yang terlibat, apakah berkaitan dengan pembunuhan terbaru.

Baru kali ini baca karya penulis Australia dan gambaran detail kota di benua itu. Ya yang umum saya tahu austraslia termasuk makmur, tapi nyatanya tidak. Memang detail deskripsi mendominasi, namun tidak membosankan sebab makin menguatkan karakter. Ditambah plot twist dan cuplikan flashback yang tak terduga, membuat saya terus ingin membacanya. Endingnya pun tak terduga, saat mindset diubah 180°. Meski sempat punya kecurigaan pelakunya, tapi penulis piawai memberi kemungkinan terbuka yang banyak.

Saya apresiasi 5 dari 5 bintang.

Meta Morfillah

#1hari1tulisan #resensibuku #reviewbuku #bacabuku #thedry #janeharper

14 September, 2023

[Review buku] Aku takut kehilanganMu


Judul: Aku takut kehilanganMU
Penulis: Maman Suherman
Penerbit: Grasindo
Dimensi: 180 hlm, cetakan pertama 2017 (edisi digital 2021)
ISBN: 9786020518527 (pdf)

Ini buku kedua dari trilogi guMaman Kang Maman, yang isinya tentang 50 tulisan lepas dan 1 kumpulan kalimat pendek yang dikemas dalam font estetik, layout menarik, ilustrasi dan permainan warna kertas yang cantik. Kali ini hampir sebagian besar sesuai judul, yakni tentang Allah. Sebuah kelebihan dan kekurangan bagi saya.

Kelebihan, sebab dikemas menarik dan singkat sehingga langsung dapat esensinya. Kekurangan, sebab kebanyakan tulisan adalah hasil saduran kisah² yang hampir sebagian besar sudah saya baca. Sebab dulu pernah buat akun motivasi 'Learning by reading' yang membuat saya membaca buaaaanyaak artikel motivasi untuk saya share setiap harinya.

Jadi, banyak hal yang tidak baru dan saya merasa kurang mendapat gaya tulisan asli penulisnya. Namun tetap bermanfaat dan bagus, terutama untuk yang awam dan anak muda.

Saya apresiasi 3 dari 5 bintang.

Meta Morfillah

#1hari1tulisan #resensibuku #reviewbuku #bacabuku #akutakutkehilanganmu #mamansuherman

10 September, 2023

[Review buku] NoTulen=Tidak asli tapi hamba allah


Judul: NoTulen = Tidak asli tapi hamba allah
Penulis: Maman Suherman
Penerbit: Grasindo
Dimensi: 182 hlm, 21 x 14 cm, cetakan pertama 2017
ISBN: 9786023757961

Berisi 50 catatan dengan ragam topik yang dikemas dalam font estetik, layout menarik, ilustrasi dan permainan warna kertas yang cantik. Tulisan² sederhana yang bernas, lugas, dan kadang membuat panjang helaan nafas. Banyak banget yang pengin kushare sebab semenarik itu. Padahal awal nemu buku ini di ipusnas gak terlalu berekspektasi sebab belum tahu akan kayak gimana genre tulisannya. Tapi pernah baca karya beliau yang berjudul Re, dan itu dari skripsi beliau. Seru. Jadi pengin baca lagi karya² beliau lainnya.

Sayangnya memang ada beberapa typo yang bikin aku baca beberapa kali baru nangkap maksud kalimat, sebab terasa aneh. Itu saja kekurangannya. Termasuk buku yang ingin kumiliki di rak bukuku, agar bisa dibaca² ulang untuk reminder diri.

Saya apresiasi 5 dari 5 bintang.

Meta Morfillah

#1hari1tulisan #resensibuku #reviewbuku #bacabuku #notulen #mamansuherman

09 September, 2023

[Review buku] Career of evil


Judul: Career of evil (Titian kejahatan)
Penulis: Robert Galbraith (a.k.a J.K. Rowling)
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Dimensi: 552 hlm, 23 cm, cetakan pertama 2016
ISBN: 9786020326368

Sebuah paket berisi tungkai kaki kanan seorang gadis dikirimkan ke kantor atas nama Robin Elacott. Namun sesungguhnya, tujuan awal paket itu adalah Cormoran Strike, atasannya. Melihat bukti-bukti dari paket yang dikirimkan dengan hati-hati itu, mengerucutkan pemikiran atas 4 tersangka. Orang-orang yang sekeji itu demi membalas dendam pada Strike.

Menyikapinya, mereka melakukan penyelidikan mandiri dan menyelami kehidupan kelam 4 tersangka yang membawanya pada masa lalu Strike. Siapa sangka, orang yang disangka memiliki kemungkinan terkecil justru adalah pelakunya. Ditambah lagi ketegangan, bahwa ia mengincar Robin untuk dibunuh. Dan sudah berjatuhan beberapa korban akibat nafsu membunuhnya.

Ini adalah buku ketiga dari seri detektif Strike dengan partnernya, Robin. Hubungan interpersonal keduanya pun cukup intens, meski diakhiri dengan ending yang membuat bertanya apa yang akan terjadi selanjutnya. Masihkah Robin bekerja pada Strike tanpa diiringi kecemburuan Mathhew?

Untuk plotnya sendiri memang seru. Meski di sepertiga terakhir saya bisa menebak siapa pelaku dan kemungkinan mengapa ia tidak terlacak, tapi tetap detail alasannya oke. Hanya di ending kasus agak antiklimaks, bisa jadi sebab polisi yang menanganinya berbeda. Cocok dibaca bagi yang suka fiksi kriminal dan detektif. Tandas dalam sehari baca di ipusnas hoho

Saya apresiasi 4,5 dari 5 bintang.

Meta Morfillah

#1hari1tulisan #resensibuku #reviewbuku #bacabuku #careerofevil #robertgalbraith #jkrowling

07 September, 2023

[Review buku] Memeluk ketidaksempurnaan


Judul: Memeluk ketidaksempurnaan
Penulis: @falafu
Penerbit: @mediakita
Dimensi: iv+164 hlm, 13x19 cm, cetakan pertama 2020
ISBN: 9789797946081

Dulu saya mengikuti tulisan penulis dan suka dengan narasinya. Maka saat menemukan buku ini di ipusnas, saya tertarik membacanya. Sebab sudah lama tak membaca karya beliau, terutama sejak menikah (atau saya yang kurang update hehe).

Isinya tentang narasi dalam 27 bab tentang memahami cinta dalam bingkai pernikahan. Ditulis dari sudut pandang penulis yang merupakan perempuan dan tentunya pengalaman hidup beliau. Antar bab memang tidak memiliki judul atau keterkaitan langsung. Lebih seperti narasi refleksi. Tiap babnya pun tidak terlalu panjang, sekitar 4-5 halaman.

Dilengkapi ilustrasi sekaligus pembatas yang berisi quotes/inti bab yang disampaikan penulis, buku ini cukup menarik. Namun sebenarnya cukup berat jika dihabiskan dalam sekali baca. Perlu perenungan dan hela nafas sejenak. Di beberapa part juga agak terasa mengulang dan bosan. Namun tetap kekuatan narasi penulis membuat saya menandai beberapa quotes/kalimat yang “Setuju nih!” bagi saya.

Cocok dibaca bagi yang sedang dalam ruang tunggu (singlelillah), atau baru menikah. Biar siap dengan segala dinamika pernikahan yang tersirat hehe

Saya apresiasi 3 dari 5 bintang.

Meta Morfillah

#1hari1tulisan #resensibuku #reviewbuku #bacabuku #falafu #memelukketidaksempurnaan

03 September, 2023

[Review buku] Buku latihan soal: Mantappu Jiwa


Judul: Buku latihan soal: MANTAPPU JIWA
Penulis: Jerome Polin Sijabat
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Dimensi: 224 hlm, 20 cm, cetakan pertama 2019
ISBN: 9786020632421

Jujur aja aku gak begitu kenal siapa Jerome Polin. Cuma pernah dengar sekilas dari murid dia pintar MTK, kuliah di Jepang, pengin jadi Menteri Pendidikan. Tapi gak pernah lihat youtube/acara offlinenya. Tertarik baca #buku ini justru karena judul "buku latihan soal" namun di blurbnya bukan latihan soal sebagaimana biasanya. Jadi apa dong?

Nah, pas baca tetap aja ada ilustrasi soal dan jawabannya di buku kotak-kotak. Remind me of math banget, sih! Hahaha. Namun memang isinya lebih pada #kisah dia menggapai mimpi hingga sampai di titik saat ini. Bahwa semua itu gak semudah yang orang lain kira. Gak seenak dan sesantai yang dilihat di layar youtube.

Ya memang, banyak orang ingin terlibat dalam hasil tapi gak mau dalam proses. Meski banyak yang melihat enaknya, nyatanya antara keinginan dan kebutuhan #penulis pun gak selalu cocok. Bedanya, sebagai anak pendeta yang baik dan aktif melakukan pelayanan gereja, Jerome ini pandai melihat #makna di balik tiap #peristiwa #hidup yang ia alami. Meski dia masih muda. Contoh, mengapa ia tidak diterima di Tokyo University, tapi malah di Waseda? Tidak lain ya agar dia bisa bertemu wasedaboys dan mencapai titik hidupnya saat ini melalui konten youtube.

Dilengkapi ilustrasi dan kertas beda warna yang sesuai tone di cover, buku ini amat menarik. Font yang dimainkan juga sweet. Hanya memang di beberapa part apalagi bagi yang gak kenal penulis, ya bosan. Sebab beberapa konflik yang ditonjolkan memang mirip-mirip, hanya beda latar.

Namun saya jadi mengerti mengapa banyak anak muda suka penulis ini. Sebab dari tulisannya sendiri terasa dia begitu positive vibes, juga low profile. Semoga banyak yang termotivasi untuk bercita-cita setinggi Jerome dan bukan menyerah melihat keadaan negeri ini. Thank you, Jerome!

Saya apresiasi 4 dari 5 bintang.

Meta Morfillah

#1hari1tulisan #resensibuku #reviewbuku #bacabuku #mantappu jiwa #jeromepolin

01 September, 2023

[Review buku] Cinta terakhir Baba Dunja


Judul: Cinta terakhir Baba Dunja
Penulis: Alina Bronsky
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Dimensi: 160 hlm, 20 cm, cetakan pertama 2020
ISBN: 9786020648224

Bagaimana rasanya hidup di desa yang dianggap zona kematian akibat kecelakaan reaktor nuklir tahun 1986? Di mana dirimu bahkan jika kau meninggal mayatmu sendiri akan memaparkan radiasi, hingga tak diterima di kota mana pun. Rumah² tak berpenghuni akibat evakuasi massal dan kau hanya dapat hidup dari kebunmu sendiri. Tentu saja semua hasil kebun itu pun sudah terpapar radiasi.

Namun, kau tetap mencintai kota itu dan memilih tetap di sana hingga ajal menjemput. Itulah pilihan Baba Dunja dan segelintir tetangganya. Mereka hanya ke kota Malyschi (kota terdekat) untuk belanja keperluan 2 pekan dan mengambil paket dengan menempuh perjalanan 2 km berjalan kaki, sebab halte bus terdekat ada di jarak itu. Tidak ada yang berani melangkah melebihi batas itu.

Awalnya semua terasa damai hingga datanglah seorang pria dan anak gadisnya yang masih sehat berencana menetap. Suatu hal yang jahat, menilik semua orang yang kembali ke kota Tschernowo itu adalah yang siap mati dan tidak memiliki harapan selain ketenangan. Lalu terjadilah insiden yang menyeret Baba Dunja ke penjara.

Endingnya Baba Dunja tetap memilih kembali ke desanya dengan tetangga yang tak mengusik serta roh² yang terbiasa ia lihat. Ia yang tak percaya Tuhan, pemerintah, atau siapa pun tetap mencintai tempat tinggalnya hingga akhir.

Sederhana. Konfliknya datar. Namun kekuatan #buku ini ada pada narasi dan deskripsinya. Jujur saja, saya sampai browsing kasus reaktor nuklir Cherobyl tahun 1986 dan baru tahu pulihnya kota itu untuk didiami lagi oleh makhluk hidup bisa sampai 3000 tahun. Pernah menonton di sebuah film, bagaimana penduduk kota yang memilih kembali dianggap bagai kuman menakutkan. Tapi tidak terbayang seperti apa perjuangan mereka hidup di kota mati. Hebatnya penulis, bisa menggugah hati dari sudut pandang Baba Dunja yang realistis dan jujur terhadap keadaannya sambil tetap menikmati apa pun yang terjadi. Oh dalam #novel ini juga ada isu L9BT.  Secara latar, sepertinya kebangsaan Baba Dunja Rusia, tapi kadang saya bingung soalnya irisan dengan Ukraina dan Belarusia. Yah, memang saya lemah di geografi, sih.

Saya apresiasi 4 dari 5 bintang.

Meta morfillah

#1hari1tulisan #resensibuku #reviewbuku #bacabuku #cintaterakhirbabadunja

Text Widget