Pages

30 September, 2020

[Review buku] Langit separuh kelam


Judul: Langit Separuh Kelam
Penulis: Angga Juliana
Penerbit: Bitread Publishing
Dimensi: vi + 222 hlm, cetakan pertama 2019
ISBN: 9786232242517

Sejujurnya, kalau gak disuruh teman baca ini buku, mungkin gak akam kupilih. Sebab  di awal saja sudah banyak typo dan penulisan yang tidak sesuai EyD/PUEBI.

Inti ceritanya sebenarnya cukup menarik, meski bagian romansa tokoh utamanya sangat klise. Kurang terbangun konfliknya. Tapi saya apresiasi penulis berani menerbitkan. Juga editornya, berani meloloskan. Kalau saya editornya, gak akan dilolosin pasti hehe.

Seperti membaca tulisan saya di awal belajar menulis (sampai sekarang masih belajar sih, dan belum berani menerbitkan karya solo. Masih antologi/kontributor).

Terasa idealisme mahasiswa penulis yang ingin membantu kaum marjinal dan masyarakat. Pengabdian, tema utama novel ini.

Kali ini tidak ada yang quotable menurut saya, jadi hanya satu yang di gambar hehe.

Saya apresiasi 2 dari 5 bintang.

Meta morfillah

#reviewbuku
#resensibuku

22 September, 2020

[Review buku] Memberi jarak pada cinta dan kehilangan-kehilangan yang baik

Judul: Memberi jarak pada cinta dan kehilangan-kehilangan yang baik
Penulis: @falafu
Penerbit: @mediakita 
Dimensi: x + 238 hlm, 13x19 cm, cetakan kedelapan 2017
ISBN: 9789797945183

Membaca buku ini membuat saya #merenung lagi tentang menyikapi kehilangan, move on, dan patah hati. Pemikirannya hampir sama dengan saya. Namun, liku kisah hidupnya tidak sama. Penulis menceritakan kisah cintanya yang seringkali bertemu orang salah, hingga akhirnya bertemu dengan dia yang diharapkan dalam doanya.

Di beberapa part di tengah, saya lelah. Lelah membaca kisah kelam dan berkali patah hatinya. Sempat saya tinggalkan, lalu baca cepat (scanning), baru tertarik lagi menjelang ke akhir. Sebab bagi saya melelahkan sekali berkutat pada luka lama. Tapi tiap orang punya cara #bertahan hidupnya masing-masing, dan kehilangannya sendiri-sendiri.

Sangat quotable, apalagi kalau kamu lagi patah hati.

Saya apresiasi 4 dari 5 bintang.

"Seseorang yang menyayangimu, akan selalu menjadi orang yang paling pertama ingin menjagamu dari kekhawatiran." (H.1)

"Seseorang yang menyayangiku dengan baik tidak akan pernah membiarkanku merasa dilupakan atau terlalu lama menunggu kepastian, karenanya dia akan senantiasa menjagaku dalam kabar dan sapanya." (H.3)

"Bukankah cinta seharusnya berisi saling, bukan berisi ingin masing-masing?" (H.9)

"Karena luka adalah bagian dari hidup yang perlu ada untuk kita jalani." (H.18)

"Temukan dia yang membuatmu tak pernah takut merasa takut. Karenanya kamu pun selalu berani menjadi dirimu sendiri." (H.22)

"Cinta tak pernah salah jatuh, hanya saja cinta tak selalu berhasil ditangkap dengan baik." (H.34)

"Kalau kamu tidak pernah lelah pada hidupmu. Mungkin kamu tidak akan pernah merasa membutuhkan orang lain untuk memahami dan menemani." (H.150)

"Kalau kamu mau melihat seperti apa dirimu, maka pandanglah baik-baik pasanganmu. Karena seseorang yang kamu biarkan hadir di sisimu, biasanya 'senilai' dengan dirimu sendiri." (H.192)

"Ketika kamu #menjaga dirimu dengan baik, dan senantiasa berjalan di atas kebaikan. Maka tak akan pernah kamu membiarkan dirimu bersanding dengan #seseorang yang senantiasa menyerap #kebaikan dari dalam dirimu. Hingga tak ada yang tertinggal, kecuali hati yang mengering." (H.194)

"Cinya akan tetap ingin menyayangi dengan sepenuh hati seberapa pun berat terasa hal yang tengah dijalani." (H.234)

Meta morfillah

#reviewbuku #resensibuku

21 September, 2020

[Review buku] Distilasi Alkena

Judul: Distilasi Alkena
Penulis: Wira Nagara
Penerbit: @mediakita 
Dimensi: xvi + 160 hlm, 13x19 cm, cetakan pertama 2018
ISBN: 9789797945749

Menarik isi buku ini, menceritakan patah hati secara konsisten dengan judul berbau kimia. Diterangkan maksud judulnya di tiap akhir tulisan. Pun gak menyangka, yang menulisnya adalah seorang stand up comedian. #Puitis abis!

Namun, menjelang tengah ke akhir, mulai membosankan alurnya. Sebab hanya #patahhati ke satu orang itu saja terus diulang-ulang. Juga tidak jelas kronologi waktunya menurut saya. Meski secara gaya bahasa dan diksi, masih bagus. Banyak yang quotable. Tapi membuat saya tidak semangat menamatkannya. Makanya agak lama.

Saya apresiasi 3 dari 5 bintang.

"Hal yang paling sulit dalam mencintai, adalah memulainya. Terutama membuka hati, setelah membereskan yang lama." (H.72)

"Cinta yang hanya menawarkan bahagia adalah kebohongan terencana. Sebab hati terkadang perlu patah, agar lebih bijak menentukan arah." (H.85)

Meta morfillah

#resensibuku #buku #reviewbuku

Text Widget