Pages

25 September, 2018

[Review buku] Angan senja dan senyum pagi

Judul: Angan senja & senyum pagi
Penulis: Fahd Pahdepie
Penerbit: Falcon publishing
Dimensi: 360 hlm, 14 x 20.5 cm, cetakan pertama Maret 2017
ISBN: 9786026051455

Kisah tentang seorang lelaki pecinta matematika bernama Angan Senja yang selalu mencintai dan mendambakan wanita pecinta musik bernama Senyum Pagi. Namun waktu memainkan takdir mereka hingga belasan tahun lamanya. Lintas kehidupan mereka tidak berujung pada satu titik. Sebagaimana senja yang tak pernah bertemu pagi.

Hingga 17 tahun kemudian, mereka kembali bertemu dengan perasaan yang tetap sama, meski hidup telah bergulir jauh. Akankah Angan Senja mampu memiliki Senyum Pagi?

Secara konflik, amat sangat sederhana dan biasa. Tapi kekuatan penulis ada pada kalimat puitisnya. Saya suka nama-nama tokohnya, Embun, Hari, Dini, Bunga, Angkasa dll yang menyadarkan indahnya keseharian kita dari alam. Nama yang unik.

Saya apresiasi 3 dari 5 bintang.

"Rasa cinta akan menemukan jalan dan muaranya masing-masing. Sekuat apa pun setiap orang menahannya, sejauh apa pun jalan yang harus ditempuh... Jika mereka ditakdirkan bersama dan saling mencintai, mereka akan bersama pada waktunya." (H.159)

"Kamulah yang selama ini aku cari. Semoga aku tak perlu menjelaskan apa-apa lagi." (H.162)

"Untuk berbahagia, kadang kita harus menyakiti orang lain. Jangan terlalu merasa bersalah. " (H.326)

Meta morfillah

24 September, 2018

[Mentoring] Silahturrahim kepada orang yang lebih tua dan saudara yang musyrik

HADITS: SILAHTURRAHIM KEPADA ORANG YANG LEBIH TUA DAN SAUDARA YANG MUSYRIK

Dari arti katanya,
Silah : menyambung
Ar rahim : hubungan kekerabatan yang asalnya dari rahim di perut
Silahturrahim adalah menyambung hubungan kekerabatan.

Hukumnya wajib, memutusnya dosa besar.

"...Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturrahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu." (Q.S. An Nisa [4]: 1]

Keutamaan silahturrahim:
1. Konsekuensi iman dan tanda-tandanya
2. Mendapatkan berkah usia dan rezekinya
3. Penyebab masuk surga dan dijauhkan dari neraka
4. Merupakan amalan yang paling dicintai Allah dan paling utama

Bentuk-bentuk silahturrahim:
Berziarah, memberi hadiah, memberi nafkah, bersikap lemah lembut, bermuka manis/senyum, dll.

Silahturrahim bukan hanya membalas budi. Sebab bukan harus yang akrab karena diakrabi, berkunjung karena dikunjungi. Justru yang sudah terputus, disambung lagi.

Kekerabatan dengan non muslim:
"Allah tidak melarang kamu untuk berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang-orang yang tiada memerangimu karena agama dan tidak (pula) mengusir kamu dari negerimu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berlaku adil." (Q.S. Al Mumtahanah [60]: 8)

Silahturrahim ketika hari raya?
Dalam Islam, tidak harus saat hari raya. Silahturrahim itu kapan saja. Hanya momentumnya saja yang bagus, maka manfaatkanlah.

Ancaman bagi orang yang memutuskan silahturrahim:
1. Tidak akan masuk surga
2. Mendapatkan siksaan di dunia dan di akhirat

Faktor yang menyebabkan putusnya silahturraim:
1. Minimnya ilmu agama
2. Cinta dunia dan menyibukkan diri sendiri
3. Zhalim/berbuat jahat pada kerabat
4. Adanya masalah dalam rumah tangga

#catatansepemahamanpenulis

Meta morfillah

22 September, 2018

[Kajian] Surprise dari Allah

Surprise dari Allah

5 indikator hijrahmu sempurna:
a. Makin meningkat imannya
Makin takut dengan Allah, makin takut dosa, makin berharap sama Allah, makin cinta sama RasulNya.
Berkaca dari kisah Abdurrahman bin Auf saat hijrah, mau dibantu Saad bin Rabi (orang kayanya Anshar), tapi lebih memilih ikhtiar dan bersandar sama Allah (mencari di mana pasar, dan mulai berdagang hingga kaya kembali).
b. Makin banyak amal shalihnya
Lihat shalatnya (kalau ikhwan, cek shalat subuhnya terutama, apakah berjamaah, di masjid?)
c. Makin baik, bijak, arif pada manusia yang lain
Bukan malah merasa paling baik, dan yang lain berhak masuk neraka.
Sebaik-baiknya diri kita, lebih baik orang lain. Seburuk-buruk orang lain, lebih buruk diri kita.
d. Makin bersabar dengan setiap ujian
Sebab setelah hijrah itu malah makin banyak ujiannya.
e. Makin bersyukur pada nikmat yang Allah berikan
Cara bersyukurnya dengan mengajak sebanyak-banyaknya orang untuk hijrah. Jangan shalih sendirian. Mulai dari teman dekat, keluarga, dll.

Ayat surprise dari allah (laa yahtasib)
Q. S. At Talaq [65]: 2-3
"... Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang (dikehendaki)Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu."

Kalau dapat surprise, jangan sibuk mencari tahu siapa yang mengirimnya, tapi sibuklah mencari tahu mengapa kita bisa dapat surprise ini?

Cara dapat surprise dari Allah:
a. Ikhtiar lahir
Secara fisik seperti jalan, melangkah, berlelah melakukan apa yang disukai pemberi surprise (Allah).
b. Ikhtiar batin
#doa yang fokus, serius, yakin (Allah tahu mana doa yang serius, mana doa yang modus). Jangan lalai berdoa.

"Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran." (Q. S. Al Baqarah [2]: 186)

#shalat
"Dan perintahkanlah kepada keluargamu mendirikan shalat dan bersabarlah kamu dalam mengerjakannya. Kami tidak meminta rezeki kepadamu, Kamilah yang memberi rezeki kepadamu. Dan akibat (yang baik) itu adalah bagi orang yang bertakwa." (Q.S. Taha [20]: 132)

Kualitas shalat kita adalah kualitas rezeki kita.
Perbaiki shalat kita. Biasanya azan nunggu kita, sekarang kita yang nunggu azan.

#sedekah
Filosofi terima kasih: seberapa banyak yang ingin diTERIMA, perbanyak juga apa yang diKASIH.

#nabung urusan akhirat
Jangan bosan berbuat baik dan menolong orang. Aktif di komunitas/organisasi. Ikhlas meski tidak digaji (relawan).

#catatansepemahamanpenulis

Meta morfillah

21 September, 2018

Proses ta'aruf, khitbah, nikah

Awal bertemu Fahmi

Tahun 2014 saat ikut komunitas Pecinta Anak Yatim (PAY & DoIT) di acara #BukberAkbarPAY. Tapi gak ngeh juga sama dia, karena aku cuma kenal tim konsumsweet. Cuma ada bukti foto pernah satu frame bareng.

Selepas itu gak pernah kontak atau ketemu. Tapi beberapa waktu, dimasukkan ke dalam grup Alladzu. Isinya beberapa anak PAY yang mau buat bisnis bareng. Entah mengapa, aku dimasukkan ke sana. Aku ikut aja.

Di grup itu, ada yang namanya Heru dan Aji yang suka banget menyandingkan aku sama dia. Aku gak pernah gubris karena merasa gak mungkin terwujud. Wong aku lagi proses ta'aruf sama yang lain.

Tahun 2015

Ternyata ta'arufku gagal. Di awal tahun itu pula aku resign dari kantor yang hampir 2 tahun kutempati. Sempat bekerja 3 bulan di kantor lain, hingga memutuskan untuk hijrah ke Bogor menemani Mama yang sendiri dan sakit. Keputusan yang cukup besar.

Hingga 6 bulan aku tidak bekerja. Agak frustasi karena tidak menghasilkan uang sendiri. Di saat itu, sekitar bulan Juli (kalau tak salah, aku agak lemah dalam mengingat detail waktu, nama, tempat), aku diajak jalan-jalan menginap semalam ke Puncak oleh beberapa teman PAY. Ia ikut.

Bagiku semua berjalan normal, hingga tiba kepulangan, teman-teman akhwat menyampaikan padaku bahwa ada yang mau datang ke rumah melamarku. Aku shock. Siapa?

Fahmi.

Jujur, tidak pernah ada bayangan bahwa ia punya rasa padaku. Aku sendiri tidak begitu yakin sebab usiaku lebih tua 2 tahun darinya dan sedang tidak bekerja. Terbayang bahwa aku hanya akan menyusahkannya. Tapi kusimpan dalam hati. Aku tidak pernah menolak siapa pun yang ingin datang. Maka kuiyakan saja.

Sepanjang jalan, aku berpikir, inikah saatnya? Mengapa terasa berat bagiku?

Sesampainya di rumah, disaksikan kawan-kawan PAY, ia menyampaikan maksudnya ke Mama. Mama menyuruhnya kembali bersama orangtuanya pekan depan. Sebab ternyata, ia belum izin pada keluarganya. Aku hanya diam. Sibuk dengan pikiranku sendiri yang meragu. Bagaimana bisa seorang lelaki yakin melamar, sementara keluarganya belum tahu? Feelingku tidak enak terhadap restu keluarganya.

Seminggu kemudian, feelingku terbukti. Ia tidak diizinkan menikah. Namun aku malah lega mendengarnya. Tidak sedikit pun kecewa. Malah merasa senang, menjadi pengalaman pertamanya berani mengajukan taaruf. Aku menghiburnya bahwa kegagalan ini untuk bekal taaruf lainnya dengan yang lebih baik.

Tahun-tahun berlalu tanpa ada perasaan sedikit pun tentangnya. Namun pernah ada teman akhwat PAY yang hendak umrah/haji (tahun 2016 sepertinya) datang ke rumahku bertanya apa hubunganku dengan Fahmi?

Aku bingung ditanya begitu, aku tanya lagi apa maksudnya? Mengapa tiba-tiba dia menanyakan hal seperti itu?

Ia bilang, tadi sebelum berangkat ke Bogor, ia dititipi doa oleh Fahmi. Fahmi minta didoakan di Mekah dengan namaku bersanding dengannya. Aku kaget. Akhirnya aku cerita bahwa pernah tahun 2015 dia mengajak ta'aruf, tapi gagal. Dan tidak ada kelanjutan. Kami tidak saling menunggu. Bahkan aku sedang proses dengan yang lain.

Sempat bilang ke Mama, apakah jangan-jangan doanya itu yang menyebabkan aku gagal ta'aruf dengan yang lain? Sebab doanya mungkin jauh lebih khusyu dibandingkan diriku. Bahkan aku tak pernah terpikir cara yang ia lakukan. Menitip doa pada orang yang menuju tempat diijabahnya doa. Baitullah.

Tapi kembali husnudzan dan menjaga hati untuk tidak GR.

Waktu berlalu hingga tahun 2018 tiba.

Aku sudah sampai pada kesimpulan, bahwa aku siap bila Allah tidak takdirkan aku berjodoh dengan hambaNya di dunia. Meski ikhtiar tetap kulakukan. Doa dan proses ta'aruf tetap kujalani. Berkali-kali gagal hingga aku terlatih patah hati dan tidak excited dengan segala kemajuan yang ada. Aku terbiasa prepare the worst for the best.

Juli 2018.
Empat hari setelah aku gagal ta'aruf sekian kalinya, Kak Tika dari PAY menghubungiku. Bertanya tentang Fahmi. Kupikir beliau sedang mencari tahu dan ingin ta'aruf dengannya. Ternyata, ia menyampaikan maksud Fahmi yang ingin mencoba kembali ta'aruf denganku. Aku kaget. Kukira sudah selesai perasaannya padaku. Aku memastikan apakah ia sudah diizinkan untuk menikah oleh keluarganya. Kak Tika bilang sudah lampu hijau. Maka bismillah, aku terima tawaran itu.

Namun lagi-lagi, ia tak langsung follow up pekan depannya. Hingga kuhubungi Kak Tika memastikan, bahwa aku tak mau menunggu ketidakpastian. Kalau sampai pekan depannya lagi tidak datang, aku akan ta'aruf dengan yang lain. Sebab ada beberapa proposal biodata yang ditawarkan kepadaku.

Pekan depannya ia datang bersama Bang Zul, salah satu founder PAY. Bertemu Mama menyampaikan maksud. Lagi, Mama minta ia datang bersama orangtuanya. Agar tidak seperti tahun 2015. Pekan depannya lagi, ia datang bersama Ayahnya. Sayang, ayahnya bilang kakaknya agak keberatan jika menikah di tahun 2018, sebab awal tahun kakak laki-lakinya juga baru menikah.

Kembali ganjalan kutemui. Aku sudah pasrah dan bilang sama Mama untuk dihentikan saja. Sebab aku tak mau menunggu lama (Juli 2018-tahun 2019). Aku tak mau membuat setan bahagia dan menggodaku dalam penantian. Aku ingin proses baik yang disegerakan sesuai syariat. Aku pun bilang ke Kak Tika, jangan kecewa jika aku dan dia gagal lagi (Kak Tika salah seorang yang menyaksikan ia ta'aruf denganku di tahun 2015).

Namun ternyata, Allah menakdirkan lain. Ia berjuang dan berhasil mendapat restu hingga 19 Agustus 2018 ia datang bersama ayah, uwa, dan bibinya untuk melamar resmi, menentukan tanggal, dan segala macam.

Dan sampailah di tahap ini. Menjaga hati dan diri hingga insya Allah Ahad, 14 Oktober 2018 kami akan menikah.

Begitulah...

Jika kamu tidak disandingkan dengan orang yang namanya kamu sebut dalam  doamu, mungkin kamu akan diperjuangkan oleh orang yang sering menyebut namamu dalam doanya.

Yakinlah saat melepaskan seseorang yang kamu cinta, karena Allah. Sebab Allah pasti akan menggantinya dengan yang lebih baik.

Bisa saja jodohku tetap kamu, tapi kita akan bertemu dalam keadaan siap untuk membangun rumah tangga berkah bahagia.

(Arif Rahman Lubis)

Meta morfillah

15 September, 2018

Natajul ibadah (Kenikmatan beribadah)

NATAJUL IBADAH/KENIKMATAN BERIBADAH

"Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi/beribadah kepada-Ku."
Q. S. Az Zariyat [51]:56

Tidak sebatas ibadah mahdoh (shalat, zakat, puasa), termasuk bermuamalah juga ibadah. Hablumminallah, hablumminannaas. Seperti janji kita bahwa shalatku, ibadahku, matiku untuk Allah.

2 syarat diterimanya ibadah: ikhlas dan sesuai syariat. Dalil Q. S. Al Mulk: 2.

Ibadah asal maknanya tunduk/patuh. Ibadah adalah ketaatan yang penuh dan cinta yang sempurna. Dasarnya cinta, hingga tidak berat melaksanakannya.

Yang mengaku cinta pada Allah, tapi tidak taat, maka ia belum beribadah.

Katakanlah: "Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu". Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (Q. S. Ali Imran [3]: 31)

Buah dari ibadah yang benar:
1. Meningkatnya keimanan
Ibadah yang dilakukan bukan semata menggugurkan kewajiban.
2. Semakin kuat penyerahdirian pada allah/pasrah
Yakin akan kemenangan Allah.
3. Ihsan dalam beribadah
Merasa senantiasa diawasi oleh Allah.
4. Ikhbat/tunduk
Kesadaran dan dorongan hati, bukan formalitas belaka.
5. Tawakkal
Sebab kewajiban kita adalah berikhtiar, hasilnya serahkan pada Allah. Apakah dakwah kita berhasil atau tidak, tak usah dijadikan tujuan.
6. Muncul mahabbah/rasa cinta Allah
7. Muncul roja'/harapan akan rahmat Allah
8. Taubat
9 Berdoa
"Sesungguhnya orang yang benar-benar percaya kepada ayat-ayat Kami adalah mereka yang apabila diperingatkan dengan ayat-ayat itu mereka segera bersujud seraya bertasbih dan memuji Rabbnya, dan lagi pula mereka tidaklah sombong. Lambung mereka jauh dari tempat tidurnya dan mereka selalu berdoa kepada Rabbnya dengan penuh rasa takut dan harap, serta mereka menafkahkan apa apa rezeki yang Kami berikan." (Q. S. As Sajdah [32]: 15-16)
10. Khusyu

Ketika semua itu tercapai, itulah yang dibilang bertakwa. Dan Allah akan mudahkan segala urusan, berikan keberhasilan duniawi dan ukhrawi.

#catatansepemahamanpenulis

Meta morfillah

Kaidah 6: Dai adalah contoh nyata dan cermin bagi dakwahnya

KAIDAH 6: DAI ADALAH CONTOH NYATA DAN CERMIN BAGI DAKWAHNYA

Dai sudah seharusnya menjiwai setiap hal yang disampaikannya. Sebab dai adalah role modelnya/sorotan.

Jika dai tidak istiqomah, kelak masyarakat akan ragu dan melemahkan dakwah yang ia perjuangkan. Hal itu juga bisa jadi peluang bagi orang-orang yang benci islam dengan menjadikannya sasaran empuk.

Berdoalah sebagaimana Nabi Musa,
'Lalu mereka berkata: "Kepada Allahlah kami bertawakkal! Ya Tuhan kami; janganlah Engkau jadikan kami sasaran fitnah bagi kaum yang'zalim,"
Q. S. Yunus [10]: 85

Salah satu indikasi melemahnya seorang dai, ketika kepribadiannya tidak sesuai dengan apa yang ia sampaikan.

Contoh seorang sahabat yang konsisten dengan perkataannya: Abdullah bin huzafah as sahmi.
Ia disuruh masuk agama nasrani oleh Raja Romawi. Namun ia menolak, hingga dijadikan sasaran panah, diancam dimasukkan ke air mendidih. Ia tetap menolak, dan menangis. Raja bertanya, ia menangis karena apa, apakah takut? Ia menjawab bahwa seandainya punya 100 nyawa, ia akan korbankan semuanya untuk di jalan Allah. Raja romawi tertegun, lalu kaum nasrani segera memeluk islam tanpa paksaan, ketika melihat akhlak sahabat tersebut.

Jika dai konsisten, maka perkataannya dapat diterima masyarakat. Jika tidak, jangan harap akan diterima. Pesan akan luntur karena kepribadian yang tidak sesuai ucapan.

Maka sebelum menyampaikan materi dakwah, sudah terlebih dahulu materi itu dijiwai dan diamalkan dalam keseharian.

#catatansepemahamanpenulis

Meta morfillah

11 September, 2018

[Kajian] Hadits arbain 2 - Rukun Islam, iman, & ihsan

SYARAH HADITS ARBAIN 2: INILAH RUKUN ISLAM, IMAN, & IHSAN

Hikmah hadits 2:

1. Adab menuntut ilmu:
Duduklah dekat dengan gurunya (lutut bertemu lutut).
Luruskan niat semata-mata mengharap ridha Allah SWT.
Diam mendengarkan materi kajian yang disampaikan ustad.
Mencatat materi (ikatlah ilmu dengan pena/tulisan).
Berusaha memahami kajian yang disampaikan.
Berupaya untuk dapat mengamalkan apa yang sudah dipelajari.
Sampaikan terutama pada keluarga terdekatnya.

Imam Syafi'i berkata, Engkau tidak akan mendapat ilmu, kecuali dengan 6 perkara:
a. Adanya kecerdasan
b. Adanya semangat yang kuat
c. Adanya kesungguhan
d. Adanya bekal (uang, makan, transport, alat tulis)
e. Didampingi ustad/guru (belajar akhlaknya juga)
f. Butuh waktu yang lama

2. Pengertian Islam
secara etimologi: berserah diri kepada Allah dengan mentauhidkannya, tunduk dan patuh kepadaNya dengan ketaatan, dan berlepas diri dari perbuatan syirik dan orang-orang yang menyekutukanNya.

Berserah diri artinya sami'na wa atho'na. Ketika diperintah Allah tidak menolak dengan pikiran/perasaan, tapi langsung dilaksanakan. Memahami benar kalimat tauhid.

Rukun kalimat tauhid/syahadat:
a. An nafyu, meniadakan sesembahan selain Allah SWT
b. Al itsbah, menetapkan bahwa hanya Allah satu-satunya yang berhak diibadahi.
Dalil Q.S. Al Baqarah: 256

Syarat-syarat kalimat syahadat:
1. Al 'ilmu/mengetahui
2. Yakin
3. Tunduk/patuh
4. Al qabul/menerima kandungan laa ilaha illallah
5. Mahabbah/cinta pada kalimat & orang-orang yang mengucapkan kalimat itu
6. Ikhlas
7. As sidqu/jujur

Makna kalimat syahadat bersaksi terhadap rasul:
1. Membenarkan setiap kabar yang disampaikan oleh Rasul. Sebab Nabi tidak pernah berdusta, setiap yang dikatakannya adalah wahyu yang berasal dari Allah. Walaupun kadang hadits shahih tsb tidak sesuai dengan pikiran/perasaan kita, contohnya isra' mi'raj.
2. Menaati apa-apa yang diperintahkan Rasul
3. Meninggalkan apa-apa yang dilarang Rasul
4. Beribadah kepada Allah menurut yang diajarkan Rasul

Pentingnya/kedudukan shalat:
1. Shalat adalah tiang agama
"Pokok dari segala urusan adalah Islam.
Tiangnya shalat. Puncaknya jihad."
2. Shalat adalah salah satu rukun islam
3. Shalat adalah amal yang pertama kali dihisab oleh Allah
4. Shalat adalah wasiat terakhir rasul
"Jagalah shalat, jagalah shalat, dan perhatikan hamba sahaya yang kalian miliki."
5. Pembatas antara keislaman seseorang dengan kekafiran.
Meninggalkan shalat dengan sengaja=murtad/kufur.
6. Bagi laki-laki muslim, baligh, shalat berjamaah hukumnya wajib.
Dalil "Rukuklah kalian bersama orang-orang yang rukuk." Artinya berjamaah.
Nabi begitu pengasih, tapi tegas saat perkara shalat. Hingga ingin beliau membakar rumah lelaki yang shalatnya tidak berjamaah di masjid.
7. Laksanakan shalat sebagaimana tata cara yang telah dicontohkan Rasul.
"Shollu kamaa roaitumunii usholli. Shalatlah kalian sebagaimana aku shalat."

#catatansepahamanpenulis

Meta morfillah

09 September, 2018

[Review buku] Catatan hati seorang istri

Judul: Catatan hati seorang istri
Penulis: Asma Nadia
Penerbit: AsmaNadia Publishing House
Dimensi: xx + 312 hlm, 20.5 cm, cetakan ketiga Agustus 2011
ISBN: 9786029055030

21 kisah dan 12 catatan dari penulis yang merangkum berbagai kisah menyentuh tentang perjuangan perempuan, seorang istri, sekaligus ibu dalam menghadapi berbagai prahara rumah tangga.

Sungguh membuka mata bahwa menikah bukan hanya siap untuk bahagia, tapi juga siap untuk duka. Membaca beberapa kisah, saya tak habis pikir, bagaimana perempuan bisa bertahan meski disiakan, disiksa, tak pernah bahagia lahir batin, hanya berbekal iman pada surga dan menghindari murkaNya. Padahal haknya sangat lazim untuk ditalak dan meninggalkan manusia tak berguna itu (seriously, emosi).

Tapi, lagi saya merenung. Saya tak ada di posisi untuk menghakimi. Justru di situlah saya bisa mengukur sejauh mana keimanan saya. Mungkin jauuuuhh sekali lebih rendah dibandingkan para istri dalam kisah ini.

Meski ada beberapa yang bahagia, romantis, dan kisah tentang suami setia, namun tetap saja porsi duka lebih banyak. Menjadi pertanyaan besar bagi saya, mengapa? Apakah sedemikian sulitnya mempertahankan pernikahan? Jika Rasul yang menjadi teladan, mengapa selalu sunnah poligami yang dikedepankan? Lupakah pada monogami Rasul terhadap Khadijah? Ah, lagi... tanpa sadar saya judging!

Saran saya, siapa pun, bahkan terutama suami, BACALAH buku ini!

Saya apresiasi 5 dari 5 bintang.

"Mencurahkan isi hati ibarat melepaskan bongkahan kecil sebuah bangunan besar bernama kebekuan, kegagalan, dan ketidakberdayaan." (H.x)

"Jangan menyerah, setidaknya sebelum mencoba memperjuangkan sekuat tenaga." (H.xv)

"Jika saya poligami, pertama, kebahagiaan dengan istri kedua belum tentu, karena tidak ada jaminan untuk itu. Kedua, luka hati istri pertama sudah pasti, dan itu akan abadi. Sekarang, bagaimana saya bisa melakukan sebuah tindakan untuk keuntungan yang tidak pasti, dengan mengambil risiko yang kerusakannya pasti dan permanen?" (H.22)

"Karena menikah itu nggak mudah. Banyak yang harus diperjuangkan untuk mempertahankannya. Nggak melulu indah. Kadang kita yang harus mengalah, kadang dia yang harus didesak. Dan, ini perjuangan seumur hidup." (H.57)

"Pernikahan sakinah bukan pernikahan yang nggak ada ributnya, melainkan pernikahan yang ketika ribut segera kembali ke Al Quran dan As Sunnah." (H.96)

"Makin sakit hati, makin sulit memaafkannya, makin besar peluang masuk surgaNya kalau kita berhasil memaafkan pasangan." (H.97)

"Jika pasangan hidupmu khilaf dan berbuat salah, maka rangkullah dan segera maafkan. Jadikan dirimu tempat belahan jiwamu selalu rindu pulang, karena tahu dia akan selalu diterima dengan hati lapang." (H.104)

"Dalam perkawinan, kedua belah pihak HARUSLAH BERBAHAGIA. Bila 1 pihak berbahagia di atas penderitaan pihak lainnya, maka perkawinan itu sudah tak bisa dikatakan baik. Kekerasan dalam rumah tangga bukan cuma tindakan memukul. Membuat istri tertekan batinnya, menyakiti terus menerus dan mengintimidasinya hingga memengaruhi kondisi kejiwaan dan mentalnya, juga disebut kekerasan." (H.177)

"Allah yang membenci perceraian itu, adalah Allah yang sama yang juga mengajari kita cara untuk melakukan perceraian secara ma'ruf. Jadi, Allah sudah tahu bahwa akan ada di antara hambanya yang tak berhasil dengan rumah tangganya, sehingga Dia membolehkan perceraian untuk mengatasi masalah yang sudah tak dapat lagi dicarikan jalan keluarnya. Tak usah merasa bersalah. Allah Maha Tahu dan Mengerti." (H.184)

"Bagaimana pun, sebaiknya perempuan mandiri dan bekerja. Menghasilkan sesuatu bagi dirinya sendiri, memupuk kemandirian serta kesiapan mental ketika terjadi musibah." (H.186)

"Mereka yang berhasil padahal terlahir dari keluarga miskin, berpulang pada bagaimana sosok Ibu dalam keluarga membesarkan, memberi energi positif dan menempatkan PENDIDIKAN SEBAGAI PRIORITAS bagi anak-anaknya, apapun kendalanya." (H.198)

"Menulis agar kita memiliki sesuatu untuk dikenang. Menulis apa saja tentang hari-hari yang kita lalui sebagai istri dan ibu. Apakah Anda akan membaginya dengan orang yang bisa Anda percaya, atau tidak... tidak jadi soal. Paling tidak dengan menuliskannya bisa jadi terapi tersendiri, saat hati terbebani ribuan masalah dan kesedihan. Dan ketika menulis, kita mengabadikan kenangan demi kenangan, yang mungkin tak ingin kita lupakan." (H.256)

Meta morfillah

03 September, 2018

[Review buku] Catatan hati di setiap doaku

Judul: Catatan hati di setiap doaku
Penulis: Asma Nadia, dkk
Penerbit: AsmaNadia Publishing House
Dimensi: xx + 268 hlm, 20.5 cm, cetakan pertama Mei 2012
ISBN: 9786029055092

Berisi kisah-kisah keajaiban doa yang dirasakan para penulisnya. Bagaimana masing-masing berusaha menemukan kekuatan agar tidak menyerah ketika ujianNya menyapa.

Doa. Hal yang sering diremehkan dan dianggap percuma. Padahal bagi mereka yang beriman, doa adalah senjata. Ke mana lagi wajah harus dihadapkan ketika keputusasaan mengepung dari berbagai sudut dan hidup seakan tidak punya harapan, selain doa padaNya?

Beragam masalah, mulai dari sakit, diusir, diteluh, belum punya anak, taubat pezina, masalah rumah tangga, orangtua, hingga tidak terkabulnya doa yang merupakan pengabulan doa dari Allah. Diselingi hikmah dari penulis terhadap tulisan sebelumnya.

Saya apresiasi 3 dari 5 bintang.

"Ujian hidup memaksa kita giat berdoa, karena selalu merasa butuh padaNya. Ketika kita punya hajat, maka yang harus kita mohon bukan hanya hajat itu sendiri, tapi juga mohon keyakinan dari sisiNya, mohon dapat memandang keagunganNya, keluasan kekayaanNya, keMahaPenyayanganNya, sehingga hati kita tentram dan jauh dari ragu." (H.21)

"Berdoalah, jangan hanya untuk mereka yang sakit, tapi juga mereka yang sehat. Saudara-saudara kita, para da'i dan da'iyah, orang-orang yang mungkin kita kenal atau tidak, namun selalu berbuat baik." (H.59)

"Saya mungkin tidak punya apa-apa lagi, tapi saya selalu punya Tuhan. Saya selalu bisa bercerita. Apa saja. Dan Ia pasti mendengarkan." (H.67)

"Doa adalah perwujudan usaha, doa mestinya tampil dalam wajah ikhtiar yang serius." (H.80)

"Mungkin berat awalnya, tapi kalau kita ingat bahwa Allah yang memberikan itu semua maka Allah juga yang akan memberikan jalan keluarnya. Jangan pernah mendikte Allah, ya. Dunia ini Allah yang punya, masa kita mau mendikte pemilik dunia ini. Kasarnya, terserah Allah saja apa yang mau diberikan pada kita, toh kita milikNya." (H.228)

"Ujian dan cobaan adalah proses menuju jenjang yang insya Allah lebih baik jika kita mengetahui bagaimana harus menyikapinya." (H.231)

Meta morfillah

Text Widget