Pages

15 September, 2018

Kaidah 6: Dai adalah contoh nyata dan cermin bagi dakwahnya

KAIDAH 6: DAI ADALAH CONTOH NYATA DAN CERMIN BAGI DAKWAHNYA

Dai sudah seharusnya menjiwai setiap hal yang disampaikannya. Sebab dai adalah role modelnya/sorotan.

Jika dai tidak istiqomah, kelak masyarakat akan ragu dan melemahkan dakwah yang ia perjuangkan. Hal itu juga bisa jadi peluang bagi orang-orang yang benci islam dengan menjadikannya sasaran empuk.

Berdoalah sebagaimana Nabi Musa,
'Lalu mereka berkata: "Kepada Allahlah kami bertawakkal! Ya Tuhan kami; janganlah Engkau jadikan kami sasaran fitnah bagi kaum yang'zalim,"
Q. S. Yunus [10]: 85

Salah satu indikasi melemahnya seorang dai, ketika kepribadiannya tidak sesuai dengan apa yang ia sampaikan.

Contoh seorang sahabat yang konsisten dengan perkataannya: Abdullah bin huzafah as sahmi.
Ia disuruh masuk agama nasrani oleh Raja Romawi. Namun ia menolak, hingga dijadikan sasaran panah, diancam dimasukkan ke air mendidih. Ia tetap menolak, dan menangis. Raja bertanya, ia menangis karena apa, apakah takut? Ia menjawab bahwa seandainya punya 100 nyawa, ia akan korbankan semuanya untuk di jalan Allah. Raja romawi tertegun, lalu kaum nasrani segera memeluk islam tanpa paksaan, ketika melihat akhlak sahabat tersebut.

Jika dai konsisten, maka perkataannya dapat diterima masyarakat. Jika tidak, jangan harap akan diterima. Pesan akan luntur karena kepribadian yang tidak sesuai ucapan.

Maka sebelum menyampaikan materi dakwah, sudah terlebih dahulu materi itu dijiwai dan diamalkan dalam keseharian.

#catatansepemahamanpenulis

Meta morfillah

No comments:

Post a Comment

Text Widget