Pages

25 August, 2018

[Kajian] Merdeka tanpa batas

MERDEKA TANPA BATAS

Ustad Muhajir Affandi
Sabtu, 25 Agustus 2018

Merdeka adalah mengutamakan Allah di atas segalanya.
Merdeka adalah ketika kita menyerahkan hidup kita/bergantung pada Allah.
Merdeka adalah ketika kita mendeklarasikan keimanan kita.
Merdeka adalah menyembelih sifat-sifat kebinatangan atau cinta dunia pada kita. "Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk (isi neraka Jahannam) kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai HATI, tetapi TIDAK DIPERGUNAKANNYA untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai MATA (tetapi) TIDAK DIPERGUNAKANNYA untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai TELINGA (tetapi) TIDAK DIPERGUNAKANNYA untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai." (Q.S. Al A'Raf [7]: 179)

Merdeka itu pas Idul Adha bisa ikutan qurban.

Seperti Nabi Ibrahim, yang siap menyembelih anaknya.
IBRAHIM MERDEKA.
Meninggalkan simbol kecintaan dunia menuju KEINGINAN ALLAH.

Karena qurban itu tanda cinta.
Karena merdeka itu penuh makna.
MERDEKA TANPA BATAS.

Bukan berarti merdeka, bebas, itu tanpa aturan. Justru hidup tanpa aturan menjadi kacau. Boleh melakukan apa saja, asal tidak mengganggu hak orang lain.

Hidup adalah pilihan, tapi kamu tidak bisa bebas terhadap konsekuensi atas pilihanmu. Kerja di kantor saja ada yang mengatur. Apalagi hidupmu!

Cuplikan kisah Nabi Ibrahim:
1. Fase meninggalkan anak (Ismail) ketika bayi merah
Doa Nabi Ibrahim, saat dalam kesulitan ekonomi atau apa pun: rabbana yuqimusshalat (ya allah, jadikanlah anakku ahli shalat)
ya allah, jadikan anak istriku dicintai masyarakat, berikan rezeki yang banyak, dan jadikan pandaibersyukur

2. Fase Ismail remaja, disuruh sembelih:
Perhatikan komunikasi (parenting) dengan anak. Sentuh hati, izin sama anak, baru laksanakan keinginan Allah untuk menyembelih.

#catatansepemahamanpenulis

Meta morfillah

No comments:

Post a Comment

Text Widget