Pages

04 August, 2018

[Review buku] Ubur-ubur lembur

Judul: Ubur-ubur lembur
Penulis: Raditya dika
Penerbit: GagasMedia
Dimensi: viii + 232 hlm, 13 x 20 cm, cetakan ketiga 2018
ISBN: 9789797809157

"Gue melihat orang yang bekerja kantoran tapi nggak sesuai dengan minat mereka itu seperti seekor ubur-ubur lembur. Lemah, lunglai, hanya hidup mengikuti arus. Lembur sampai malam, tapi nggak bahagia. Nggak menemukan sesuatu yang membuat hidup mereka punya arti. Gue nggak mau jadi ubur-ubur lembur; gue mau punya tulang belakang. Gue mau bisa berjalan di antara dua kaki. Gue percaya kalau kita hidup dari apa yang kita cintai, maka kita akan mencintai hidup kita." (H.226)

Khasnya radit, berkisah tentang hidupnya yang mungkin gak kece amat, tapi dia ubah sudut pandang. Bahwa hidup bisa ditertawakan. Semua ketidakberuntungan yang kita alami, bisa dilihat dari perspektif lain. Tentunya dengan gaya komedinya.

Tapi, bagi saya... kali ini terasa radit lebih dewasa, mendalam, dan bijak. Kedewasaan dari pertambahan usia, ragam ujian, dan statusnya yang sudah menikah (meski pada saat buku ini terbit, doi belum nikah) cukup mempengaruhi. Makin matang.

Pelajaran penting yang saya ambil adalah, gak semuanya yang terlihat enak itu enak. Kita gak pernah tahu ada proses sejauh dan sepanjang apa, yang mungkin pahit, nyesek, berair mata sampai jadi ditampilkan seakan sukses dan lucu.

Jadi ingat kata-kata saya sendiri, bahwa kadang orang yang banyak ketawa atau melucu, biasanya orang yang paling berat punya masalah. Semakin kencang tawanya, makin banyak pula masalahnya. Itulah salah satu cara dia menyikapi masalahnya. Ditertawakan saja.

Saya apresiasi 4 dari 5 bintang.

"Tumbuh dewasa, ya, begitu. Tempat-tempat lama kita akan terasa lebih kecil dibanding dulu. Tapi tempat itu nggak berubah. Kita yang tumbuh besar." (H.91)

"...sekarang lebih getir dalam melihat hidup. Mungkin karena orang dewasa adalah koleksi trauma-trauma masa lalunya." (H.98)

"Yang penting bikin karya aja. Nggak usah takut apa kata orang. Jelek bisa jadi bagus. Kalau nggak pernah bikin apa-apa, nggak ada yang bisa dibagusin." (H.173)

Meta morfillah

No comments:

Post a Comment

Text Widget