Sedu sedanku tak berhenti.
“Kemarilah,,dalam dekapanku”.
Dan aku datang. Luruh dalam dekapmu, basah.
Mengapa selalu kamu yang ada di
saat ku sedih?
”Karena aku menyayangimu dan
hanya kau yang bersyukur jika ku hadir. Tidak seperti mereka yang mencaciku dan
tidak menginginkan kehadiranku.” jawabmu sembari tersenyum.
Apa yang disimpan langit
untukku? Tanyaku putus asa.
”Aku tak tahu. Aku hanya hadir
untuk menemanimu. Tenanglah sayang..kau wanita tegar yang pernah kukenal”
Kau belai lembut wajahku dengan
semilirmu. Kau tenangkan aku dengan melodimu. Dan aku pun terlelap damai.
Sebuah senyuman terukir di wajahku. Tanda terima kasih padamu,,, Hujan.
No comments:
Post a Comment