Wednesday, 11 August 2010 at 22:38
“Malu adalah sebagian dari
Iman.”(Hadits)
Bulan ramadhan dengan segala
keajaiban dan keberkahannya. Dan selalu dinantikan shalat di Masjid Power
Indonesia brotherland yang diimami oleh warga Nigeria/Negro
(saya kurang tahu pasti asal mereka). Banyak pelajaran yang dapat dipetik dari
rangkaian shalat tarawih ini.
1. Istiqomah dalam beribadah.
Walau mereka merupakan kelompok
minoritas di Indonesia, khususnya Negara bagian brotherland ini
tapi di dalam masjid seakan jumlah mereka addalah mayoritas. Mengapa? Karena
mereka istiqomah dalam ibadah tarawih ini. Hingga hari terakhir tarawih mereka
tidak berkurang jumlahnya (kecuali yang wanita dikarenakan datangnya bulan).
Malah saya yang orang Indonesia –tanah klahiran- merasakan menjadi kelompok
minoritas di masjid ini.. yang lainnya mana ya?? Pada punya Malu ga sih sama
umat minoritas yang berkulit seperti Bilal bin Rabah ini? Orang yang di Afrika
bahkan belahan dunia lainnya sering direndahkan terutama di jaman politik
apartheid diberlakukan oleh sinyo-sinyo putih. Husnuzan aja, mungkin sedang
memadati masjid tetangga..
2. Berlomba dalam kebaikan.
Tiba saatnya jamaah ‘dimintai’
uang amal. Orang Indonesia gelagatnya ngeluarin Rp 1000 aja setengah hati.
Mereka ngeluarin Rp 100.000 niat banget!malah sampai berebut duluan & tak
mau terlihat. Bukannya mau menegaskan amal berdasarkan kuantitas(nominal), tapi
ini tuh bulan Ramadhan gitu loh!! SemangatFastabiqul Khairaatnya
manaa??? Coba tiru keikhlasan mereka dalam beramal.
3. Belajar tiada henti.
Ada anak perempuan negro
kira-kira kelas 4 SD. Ada tetangga saya, perempuan juga kelas 6 SD. Mereka
bersua di tarawih ini. Ingin bercakap walau terbatas karena perbedaan bahasa.
Digunakanlah bahasa Inggris sederhana. Upayabreaking the ice. Dan jujur
saya ‘tersentil’ mendengar percakapan mereka berdua. Mengingatkan pada
kemampuan berbahasa inggris saya yang masih lemah. Dan kejadian itu
mengingatkan lagi akan azzam saya dahulu yang ingin menaklukkan dunia melalui
bahasa. Sampai bahasa inggris,prancis, jerman, arab, jepang, belanda saya coba.
Yang ada saya malah jadi bule,,bulepotanmaksudnya. Heheh . Ga becus
mungkin karena kurang focus ya??
Itu dulu deh Hikmah Ramadhan
(HiRam) saya kali ini.
Dari brotherland meta
morfillah melaporkan.
Ps : Penulis masih termasuk
orang yang “sok religious/alim”. Tapi dia lebih senang dibilang begitu daripada
dibilang “sok najis”. Masak udah Najis, masih Sok!! Najis apaan tuh!? Heheheh
No comments:
Post a Comment