“Kak, ke Makassar Yuk!”
“Jangan dulu, Met! Aku
belum sanggup ke Makassar. Banyak yang mengingatkanku akan dia. Masih butuh
waktu untuk menginjakkan kaki di sana. Semacam trauma, karena Makassar selalu
mengingatkanku akan dirinya.”
“Baiklah.. kali lain
ya kak, semoga cepat sembuh hehehe”
Sepotong percakapan mengenai perjalanan melepas stress di
antara kami. Pernahkah kalian mengalami hal seperti yang diungkapkan salah
seorang seniorku itu?
Perasaan kuat akan sebuah kota, karena seseorang yang
tinggal di kota tersebut. Setiap sudut kota itu, jejak kaki di kota itu, selalu
mengingatkanmu akan diri orang tersebut. Walaupun mungkin, orang tersebut sudah
tidak tinggal di kota itu lagi. Namun kenangannya melekat tajam di lobus memory-mu.
Seakan kota itu menjelma dia. Udara kota itu adalah napasnya, membuatmu sesak. Bahkan
mendengar nama kota itu saja, segera menyeretmu ke alam pikiran kenangan. Membanjiri
otakmu dengan masa lalu yang pernah singgah di hati. Tempat-tempat istimewa
yang ada di kota itu, bahkan seringkali menjadi destinasi wisata, semakin
mengorek luka.
Aku pun punya cerita semacam itu. Dua kota yang membanjiriku
akan kenangan. Bandung dan Yogyakarta. Seperti yang dikisahkan dalam lirik KLA
project – Yogya,
Pulang ke kotamu, ada setangkup
haru dalam rindu
Masih seperti dulu
Tiap sudut menyapaku bersahabat
penuh selaksa makna
Terhanyut aku akan nostalgia saat
kita sering luangkan waktu
Nikmati bersama suasana Jogja
Di persimpangan, langkahku
terhenti
Ramai kaki lima menjajakan sajian
khas berselera
Orang duduk bersila
Musisi jalanan mulai beraksi
seiring laraku kehilanganmu
Merintih sendiri, di tengah deru
kotamu
(Walau kini kau t’lah tiada tak
kembali) Oh…
(Namun kotamu hadirkan senyummu
abadi)
(Izinkanlah aku untuk s’lalu
pulang lagi)
(Bila hati mulai sepi tanpa
terobati) Oh… Tak terobati
Tapi untunglah, aku tidak separah seniorku itu. Hanya saja memang ada
yang sedikit sesak tiap kali ke kota itu. Kadang sering melamun, membayangkan
sudut-sudut yang pernah kujamahi dengannya.
Haha… itulah cerita dari tiap kota.
Karena kota adalah kamu.
Meta morfillah
No comments:
Post a Comment