Empat hari lagi, menjelang episode dua lusinku.
Alhamdulillah.. sejauh ini segala keinginanku kembali
terpenuhi. Dengan cara ajaib, tanpa skenarioku, melainkan melalui skenarioNya
yang Maha Sempurna. Tantanganku di tahun 2013 ini adalah naik pesawat dan
semakin berani tampil di muka umum (public speaking). Insyaa allah, naik
pesawat akan ditunaikan sekalian wisata ke luar negeri, tadabbur negeri
tetangga. Sedangkan untuk public speaking, aku melatih sedikit-sedikit melalui
acara-acara komunitas (walau hal ini masih agak sulit, karena sifat dasarku
yang pemalu). Hal lainnya adalah, aku banyak melakukan hal baru, menerobos
garis batasku (tentunya masih tetap pada jalurNya), mencoba melakukan berbagai hal yang tak biasa
kulakukan. Contohnya, seperti soundcloud, menghadiri beberapa event yang ramai,
membuat lomba tulisan dan melibatkan serta menjadwalkan diri untuk menulis tiap
harinya.
Soundcloud, awalnya aku berpikir “hei, suaramu itu auratmu,
Met!”, tapi aku mengoreksi niatku. Suara seperti apakah yang dilarang untuk
diumbar. Suara mendesah, merayu dan dilantunkan untuk memikat. Dengan niatan
untuk membuat gudang suara puisiku (semacam musikalisasi puisi, namun aku masih
sebatas membaca musik diiringi backsound musik instrumental) dan menyanyi
bersama rekan kerja guna melepas penat (daripada ke karaoke, mahal, lebih
mubazirin uang). Ternyata dari soundcloud aku berhasil mengabadikan kenangan.
Yang paling berasa adalah, karaoke bersama ka mia dan ka lili yang tak lama
kemudian resign. Dengan mendengarkan rekaman itu lagi, terutama saat aku down atau butuh motivasi,
aku jadi tertawa, semangat kerja lagi.
Menghadiri beberapa event yang ramai oleh manusia, biasanya
aku menghindari hal tersebut. Aku jauh lebih menyukai ketenangan. Menyimak
desau angin, tarian awan, langkah semut dan lainnya dibandingkan berada dalam
kerumunan manusia terutama gadget. Tapi aku berhasil mengikuti beberapa kopdar
(yang dahulu sangat aku hindari, karena takut berkenalan dengan orang tak
dikenal. Tapi tak kenal maka ta’aruf toh! Hehe), event socmed, dan bekerja sama untuk sebuah
event kepenulisan (Pesta Literasi 2013).
Membuat lomba tulisan berhadiahkan dua buah buku, seminggu
menjelang miladku. Haha… andai kau tahu seberapa besarnya aku menghindari hari
miladku, bahkan aku seringkali tak mau mengingatnya. Mengapa? Karena aku ingat
banyak sekali kewajiban serta tuntutan dunia akhirat yang belum aku tunaikan.
Mengingatkanku aku akan mati… di mana saja, sebelum atau sesudah pencapaian
usia baruku. Tapi kali ini, aku coba berdamai dengan mengadakan “lomba ucapan
selamat ulang tahun tanpa kata ulang tahun” agar mereka mengucapkan milad sebelum hari
miladku sesungguhnya. Sehingga aku tidak akan menerima ucapan milad di tanggal
22 Oktober, hari miladku sesungguhnya. Hahaa… aku alergi dengan surprise,
kikuk, dan bingung menghadapi berbagai ucapan tersebut. Aku adalah badut yang
payah. Tapi kalau menertawakan kehidupanku sendiri, akulah jagonya!
Terakhir, disiplin menulis #1Hari1Tulisan adalah pencapaian
terbesarku. Mengapa? Karena di waktuku yang berkurang, aku malah semakin giat.
Bahkan pulang kerja, bangun tidur yang aku ingat adalah harus menulis dahulu,
baru aku dapat bekerja dengan fokus. Aku semakin kecanduan. Yaah.. walau
tulisanku tidak karuan. Macam tulisan ini. Tapi aku senang, aku bahagia tiap
harinya. Aku semakin jeli menangkap ide yang berkeliaran di otakku. Tak jarang
fluktuasi otakku meningkat tajam ketika aku sedang di perjalanan atau di kamar
mandi. Rasanya banyak sekali yang ingin dituangkan, menarik, walau asal saja
dulu. Yaa.. aku menulis saja dulu. Nanti ketika aku iseng atau ada waktu, aku
baca lagi tulisan asalanku ini, lalu aku kembangkan menjadi sebuah cerita.
Bahkan bisa beberapa cerita dari tulisan refleksi kegiatanku sehari.
Mencapai sesuatu yang sudah ditetapkan, terutama dalam
keadaan tidak luang, mendesak, dan terpaksa adalah hal yang sangat
membanggakan. Aku bangga, masih dapat menulis di sela waktuku yang terforsir
oleh kerjaan, tumpukan email dan berbagai desain koran, website, dll.
Terima kasih ya Allah, aku telah kau berdayakan.
Terima kasih ya Allah, kau mengasahku seperti intan.
Semoga aku sampai pada usia dua lusinku.
Aamiin..
No comments:
Post a Comment