Tuhanku,
Malam ini aku banyak mengicau..
Ini sebentuk rindu.
Malam ini aku banyak mengicau..
Ini sebentuk rindu.
Utuh.
Geletar rangkaian yang ingin kuabadikan melalui kata.
Memeristiwa kehidupan.
Menghidupkan denyut nadi motivasi diri.
Geliat jiwa yang
terbatas.
Walau aku tak yakin ku tuliskan hal yang pantas.
Dan tak peduli apa kamu, mereka, pembaca mengerti.
Dan tak peduli apa kamu, mereka, pembaca mengerti.
Ini sekadar tulisan pelepas
dahaga.
Biarlah jadi misteri antara aku dan DIA.
Karena bila tak tersalurkan
sebuah cerita dari ketikan tangan, kau tahu apa rasanya?
Seperti hendak bernafas di ruang hampa.
Seperti hendak bernafas di ruang hampa.
Sesak teramat sangat.
Bahkan bila kata ini tak berarti bagimu, biarkanlah aku bernafas lega.
Bahkan bila kata ini tak berarti bagimu, biarkanlah aku bernafas lega.
Tanpa
mengurangi jatah oksigenmu.
Sepertinya aku melantur,
Sepertinya aku melantur,
bukan karena kepalaku sudah nyaman merebah di atas
kasur.
Bukan pula otakku memerintah untuk tidur.
Aku hanya terpekur.
Betapa kilat hidup, dan betapa banyak aku lupa bersyukur.
"Istigfar ,kaya dosanya ga banyak aja."
Betapa kilat hidup, dan betapa banyak aku lupa bersyukur.
"Istigfar ,kaya dosanya ga banyak aja."
Itu perkataan yang selalu kuingat dari mentor.
Dalam canda,bahkan.
Dalam canda,bahkan.
Ada satu kata yang menancap dalam.
Pilihlah kata terbaikmu
kawan.
Karena kata ibarat peluru.
Sekali ia melesat meninggalkan pistolnya, ia
akan menancap dan bersarang di tempat ia hinggap.
Astagfirullah..
Meta morfillah
Astagfirullah..
Meta morfillah
No comments:
Post a Comment