Untuk hati yang sedang
meragu,
Sejenak palingkan
mukamu pada alam
Tengadahlah ke langit
malam
Tidakkah kau lihat
alam begitu menakjubkan
Rembulan emas
menggayuti di atas menara
Diiringi tasbihan
pohon cemara
Bahkan di tanah
gersangku ini
Ada eiffel dengan
boulevard de clichynya
Pada langit yang sama
kita menghirup udara,
Namun mengapa hati
kita demikian berbeda..
Seorang menakjubi
keindahan di atas sana,
Seorang sibuk terpekur
menatap got penuh sampah.
Sejenak saja, berikan
keindahan alam pada matamu.
Lalu selesaikan..
Selesaikan sampah itu
dengan pembersihan total
Tidak sekadar
menatap..
Karena busuknya takkan
hilang,
Dan gerutuan takkan
kurang.
Untuk hati yang sedang
meragu,
“Sejenak tataplah
aku...”
Bisik sang langit.meta morfillah
No comments:
Post a Comment