Pages

11 October, 2013

Long Distance Friendship [Surat Balasan]



Ibu kota yang dikenal lebih kejam dari ibu tiri, 11 Oktober 2013

Kepada Puthut,
Di kota yang terkenal dengan warung nasinya.

Dear Puthut yang selalu mengingatkanku pada kereta api,

Kabarku begitu luar biasa dan sangat gembira mendapati sebuah surat darimu. Tenang saja, kau tidak mengecewakan, hehe. Ceritamu mengenai daerahmu sungguh membuatku iri.  Sempat ada keinginan untuk menetap di suatu kota kecil sepertimu, namun aku sudah kadung cinta pada kota ini. Kota yang diprediksi merupakan kota mati dan tidak ada lagi ruang gerak di dalamnya. Mungkin ini yang dinamakan mencintai dari kekurangan, lalu kelebihannya. Damn! I love Jakarta! Kota ini pula yang membesarkanku dari rahimnya, mengenalkanku pada buku-buku.

Kau tahu? Aku mencintai buku sejak kecil, berkat bapakku tercinta yang sekarang sudah ada di surga (Aamiin). Masih kuingat pengalaman pertamaku membeli buku ketika usiaku sekitar lima tahun. Bapak mengajakku ke pasar Tanah Abang, di mana terdapat berbagai emperan pedagang di pinggir jalan. Lalu ada satu pedagang buku bekas di antara para pedagang itu. Bapak menyuruhku berjongkok di pinggir jalan itu, tepat di hadapan sang pedagang, kemudian disuruhnya aku memilih salah satu buku di antara banyak buku di sana. Awalnya aku merasa geli dan tak nyaman, karena pinggir jalan itu sangat berdebu dan aku mengidap alergi debu. Karena tak mau berlama-lama, aku mengambil majalah yang terletak di tumpukan paling atas secara sembarang. Itu adalah majalah BOBO dan SMURF. Sesampainya di rumah, aku lebih memilih bermain petak umpet bersama kawan lelakiku dan kuletakkan begitu saja buku-buku itu. Aku baru membacanya ketika bapak bertanya apakah aku sudah membaca buku yang dibelikannya. Aku melakukannya hanya karena tak mau mengecewakan bapak nomor satuku. Setelah membacanya, ternyata aku jatuh cinta pada smurf, bona gajah baik hati berbelalai panjang, nirmala yang cantik, dan paman asta yang kikuk namun lucu. Lalu aku meminta pada bapak untuk dibelikan tiap minggunya. Jadilah aku berlangganan majalah BOBO. Melihat minat bacaku yang tumbuh, bapak semakin rajin mengajakku berburu buku bekas ke Tanah Abang & Kwitang. Dari sanalah bermula kecintaanku pada buku.

Kau tahu, ada sebuah kutipan yang kusuka dan kurasa benar dalam menggambarkan buku. Kutuliskan untukmu, agar kau tahu juga yaa.. 

”Buku adalah teman yang tidak akan menamparmu, tidak akan menipumu, tidak akan membosankanmu, dan tidak akan membuatmu gelisah. Buku adalah seorang tetangga yang tidak mengganggumu. Buku juga sahabat yang tidak memuji dengan tujuan mengurangi apa yang telah kamu punyai. Buku tidak curang kepadamu, tidak menipumu dengan kemunafikan, dan tidak melancarkan tipu daya padamu.” (petuah al-Jahiz, seorang ilmuwan Islam dan ahli zoologi ternama yang lahir pada abad ke-9 M).

Tak kusangka, lewat buku pula kita bertemu. Senang rasanya banyak bertambah kawan baruku yang sama-sama mencintai buku. Duniaku yang putih semakin berwarna seperti pelangi karena kehadiran teman-teman di Love Books A Lot Indonesia. Dan kau adalah salah satu warnanya, Tut. Senang mengenalmu, lebih senang lagi kalau dikirimin buku Nibiru karya Tasaro GK :). Semoga kita dapat bersahabat selamanya, memberikan banyak kebaikan tanpa pernah meminta pamrih, seperti buku.

With love,
Meta morfillah


*Surat ini diikutsertakan dalam Lomba Menulis Surat dengan tema BUKU di grup Love Books A Lot Indonesia*

No comments:

Post a Comment

Text Widget