Dialog Imajiner

Ini oktober kan?

Ini bulan kelahiranku kan?

Banyak kejutan membahagiakan harusnya di skenario bulan ini… tapi… tapii… kok…

Aku mau ditinggalkan lagi. Iissh… bingung aku, disuruh siap-siap lagi, mungkin akhir bulan ini atau bulan depannya akan ditinggalkan kembali sama seniorita. Huwaaa…. Sebel sama skenarionya ah, aku banyak nangis ini!

Kubiarkan mereka berjalan perlahan keluar dari lingkaran hidupku. Mencoba bebas melepaskan mereka, merelakan. Lalu mensugesti diri “Pasti Kubisa, melewatkannya, pasti kubisa menanggungnya.”

Tapi… sungguh deh, aku gak kuat kehilangan banyak orang yang dekat denganku dalam waktu bersamaan. Kehilangan terberat setelah bapak, ya ampun… ini 2013 yaa? Momentum banget kayaknya 12 tahun yaa, setelah tragedi 2001.

*lalu kembali kalem*

Yaah… namanya juga hidup, Met! Cuma tentang ditinggalkan dan meninggalkan (sampe basi dan sebel ngomong kalimat ini!). orang-orang hanya tahu kamu masih hidup, baik-baik saja, sehat, ceria, tidak kekurangan suatu apa pun. Dalam hati, ah sulit menerkanya. Bahkan dirimu sendiri tak mengerti jiwamu.

Ini dialog imajiner, segenggam gumam  dari manusia pengeluh.

Ini bukan meta, ini iska! (iishh.. ya kali lo segitunya, Met! Sampai split personality, bahahah… dunia menggila di pikiranku!)

Sendiri laaagiii… pada ujungnya semua akan sendiri… kita mati, dikubur, menjadi bangkai juga sendiri.

“Dari asing, kembali pada keterasingan. Itulah sejatinya makhluk”

Selamat bekerja,

Meta morfillah