Oleh: Iska Meta Furi
Setiap
disiplin ilmu yang ada saling memiliki keterkaitan. Begitu pula dengan bahasa Indonesia
dan teknologi pendidikan. Pada hakikatnya bahasa adalah bahasa tutur
(Poepoprodjo, 1987 : 110). Menurut Ensiklopedia
Indonesia (Bandung/Den Haag, t.t) kata ‘bahasa’ berarti “alat yang
melukiskan sesuatu pikiran, perasaan, atau pengalaman; alat ini terdiri dari
kata-kata. Dalam perhubungan antara manusia dan manusia dipakai orang bahasa
(kata-kata) itu sebagai simbol (lambang) yang objektif untuk memaparkan sesuatu
pikiran atau perasaan yang subjektif”. Dari kalimat tersebut dapat disimpulkan
bahwa bahasa adalah sebuah alat komunikasi yang digunakan untuk memaparkan
seseuatu pikiran atau perasaan.
Sedangkan
bahasa Indonesia adalah bahasa persatuan Indonesia yang telah disetujui oleh
rakyat Indonesia dalam isi sumpah pemuda 28 Oktober 1928. Bahasa Negara
sebagaimana disebutkan dalam UUD RI 1945 Bab V pasal 36. Fungsi Bahasa
Indonesia di antaranya adalah sebagai bahasa resmi, bahasa pengantar dalam
dunia pendidikan Indonesia serta alat pengembang kebudayaan ilmu pengetahuan
dan teknologi.
Teknologi
Pendidikan pada hakikatnya adalah pemecahan masalah pendidikan (tindak belajar
manusia) dari segala aspek, bukan hanya digunakannya mesin-mesin dan alat-alat
elektronik dalam pendidikan. Dari pengertian tersebut, dapat ditarik kesimpulan
bahwa segala cara yang diupayakan untuk memecahkan masalah belajar adalah kompetensi
teknolog pendidikan. Hal tersebut tidak hanya tentang alat atau mesin yang
digunakan dalam pembelajaran, melainkan meliputi bagaimana penyajian materi,
komunikasi serta bahasa yang digunakan.
Keterkaitan
bahasa Indonesia dengan teknologi pendidikan sangatlah erat. Dalam rangka
memecahkan masalah belajar, diperlukan adanya strategi untuk mengkomunikasikan
materi dengan baik. Hal tersebut dilakukan tentunya dengan bahasa yang baik dan
benar. Tentu saja bahasa yang digunakan adalah Bahasa Indonesia, di mana bahasa
tersebut adalah bahasa yang dipahami dan digunakan sebagai bahasa resmi oleh seluruh
rakyat di Indonesia. Juga Bahasa Indonesia berfungsi sebagai bahasa pengantar dalam
dunia pendidikan.
Teknologi
pendidikan juga menuntut untuk dapat menyampaikan sebuah pesan melalui cara
yang tepat. Maka sebagai teknolog pendidikan, kita pun harus mampu untuk
mendesain sebuah pesan dengan benar. Biasanya hal tersebut dilakukan dengan
visualisasi. Lalu bagaimana cara kita menangkap ‘meaning’ dari pesan tersebut. Lagi-lagi di sinilah peranan bahasa
Indonesia memiliki andil. Dengan menambahkan sedikit ‘caption’ berupa kata-kata yang sesuai dengan gambar tersebut, maka
gambar/visualisasi tersebut pun akan mudah dipahami oleh orang yang dituju (learner).
Intinya,
sebagai teknolog pembelajaran yang baik, kita harus mampu untuk mengolah dan
menginterpretasikan bagaimana bentuk-bentuk bahasa digunakan oleh manusia,
dalam komunikasi dan secara khusus, bagaimana pendidik membentuk pesan kebahasaan
yang ditujukan kepada pebelajar dan bagaimana pemelajar mengolah pesan-pesan
tersebut dalam usaha menginterprestasinya.
Jangan
kalian lupakan bahwa salah satu penentu keberhasilan proses belajar bahasa
adalah penguasaan keterampilan-keterampilan tertentu dalam berbahasa, di antaranya
keterampilan menulis. Maka tidaklah heran Bahasa Indonesia dijadikan sebuah
mata kuliah umum yang wajib diambil oleh mahasiswa untuk menunjang pengetahuan
mereka akan keterampilan menulis ilmiah. Karena pada akhirnya nanti mereka akan
dituntut untuk menghasilkan sebuah karya tulis ilmiah yaitu SKRIPSI.
Demikianlah
artikel hasil pemikiran saya pribadi, semoga dapat bermanfaat. Mohon dimaafkan
apabila ada kesalahan dalam penulisan, dikarenakan penulis masih dalam tahap
belajar. Kritik dan saran akan sangat dihargai oleh penulis. Terima kasih.
Sumber referensi :
Buku
Sobur , Alex, M.Si. 2006. Semiotika Komunikasi. Bandung :
Rosdakarya.
Media cetak dan internet
Diktat kuliah dari dosen yang
bersangkutan.
http://www.scribd.com/doc/11710131/Makalah-Aplikasi-Teknologi-Pendidikan
No comments:
Post a Comment