*Ciri Khas TV =
berbahasa visual, disiarkan sekali lewat (tidak seperti video, bisa diputar
ulang)
*TVE saat ini =
kebanyakan hanya sebagai media untuk orang tertentu yang ingin menjadi leader (kayak Kepsek yang ingin murid-muridnya
menonton sebuah video melalui TVE)
*teknologi
teraktual saat ini= interactive TV, digital TV
Dalam membuat kerangka siaran, berikut 3
langkah utama:
a.
Perencanaan TV
1.
Membuat identitas stasiun TV
dengan spesifikasi penontonnya
a. Ideal = station ID kuat, ex : Metro TV
(pasti news kalau disebut stasiun ini)
Tujuan TV
b. Material = di Indonesia, condong ke
tujuan ini, sehingga siarannya berubah-ubah. Terlalu lentur, mengikuti kemauan
penonton.
2.
Membuat dan menghitung isi
program
Sehingga kita dapat membuat program
yang lebih baik
Ex :
Isi acara
Hiburan = 85 % ===> hiburan
= 75 %
Informasi (iklan masuk ke kategori ini)=
10 % ===> informasi
= 10 %
Edukasi (berita masuk ke kategori ini) = 5
% ===> edukasi
= 15%
3.
Membuat dan menghitung format
program
Ex :
Kuis = 5 %
Sinetron = 70%
Music = 20 %
News = 5 %
Apa yang perlu diperbaiki? Ditambah atau dikurangi.
4.
Membuat jadwal program day by
day (horizontal) dan hour by hour everyday (vertical)
Ex :
Senin
|
Selasa
|
Rabu
|
Kamis
|
Jumat
|
Sabtu
|
minggu
|
|
05.00-06.00
|
V
|
-
|
V
|
||||
06.00-07.00
|
-
|
V
|
-
|
||||
07.00-08.00
|
-
|
-
|
V
|
b.
Manajemen produksi
-
Rencana produksi, mengembangkan
format yang lain dari yang ada
-
Perencanaan crew
-
Tipe produksi : live on air,
recording, combination
c.
Evaluasi
- pre on air = sebelum disiarkan, hanya berlaku untuk acara yang
direkam (recording), hasil Kualitatif.
- post on air = untuk acara yang on air, untuk mendapatkan audience
research lewat diary, hasil kuantitatif.
See... tidak mudah kan membuat tayangan/video. Untuk satu menit dapat syuting berhari-hari. Butuh perencanaan matang, biaya besar, tenaga banyak. Sekadar gambaran aja buat para pembaca, hehehe..
Iska Meta Furi
No comments:
Post a Comment