Pages

26 June, 2013

Menulis itu Menenangkan..

Ada sebagian besar hal yang tak dapat diutarakan, atau sulit mencari padanan katanya ketika ingin dilisankan. Ada sebagian hal yang hanya akan bermakna besar bila ditulis dengan kekuatan cinta, tidak disampaikan secara lisan. Memang benar demikian adanya (mungkin!).

Bagiku, begitu banyak ekspresi yang tak tertangkap dengan gesture atau lisan dan hanya dapat terwakilkan dengan tulisan. Tidak aneh, bila kalian yang mengenalku terkejut mendapati tulisanku yang ‘tak seperti’ pribadiku sehari-hari. Tak aneh pula kalian yang mengenal tulisanku mendapati aku tak selembut, seindah seperti yang aku tuliskan. Setiap kita memiliki personality yang berarti ‘topeng’. Tidak semua manusia dapat mengungkapkan ekspresinya secara gamblang. Dan seringkali, saya menggunakan media tulisan sebagai ruang tengah. Ruang tengah yang diibaratkan bagian dari rumah di mana di ruang tengahlah kita membicarakan segala permasalahan dengan bebas, santai dan solutif yang menenangkan.

Demikianlah kedudukan tulisan bagiku. Ia adalah penawar rasa gundah, penyemangat kala krisis percaya diri, penenang kala galau menyelimuti, dan ruang bebas ekspresi tanpa takut dihakimi. Gundah? Tuliskan saja perasaanmu itu, di diary, notes, blog dan semacamnya. Katarsiskan dirimu kala galau, krisis percaya diri dan sedang tak ingin dihakimi tentang benar atau salah pendapatmu. Itulah kemenangan yang kurasa setelah menulis. Tak usah pusing mencari orang untuk mendengarkan permasalahanmu itu.

Yang kita butuhkan (mungkin) hanyalah sedikit waktu utama untuk merenung. Merenungkan pikiran yang sudah tercampur aduk sedemikian rupa. Seperti air yang diberikan sabun lalu dikocok kencang, hingga keruh warnanya. Kita hanya perlu diam… menanti sang air mengurai kembali kejernihannya. Bolehlah sembari diam itu, kita luapkan saja perasaan kita pada selembar kertas, worksheet, dsb. Sekedar perenungan, hingga kita menyadari perasaan apa yang harus dibuang, dan solusi apa yang harus dilaksanakan, keputusan apa yang perlu diambil.

Jangan GR bila saya rajin menulis hal baik (yg seringkali seperti negeri utopia/negeri dongeng), sejatinya saya berbuat itu untuk diri saya terutama. Tak peduli dengan komentar atau hal plus-plus lain yang didapat dari tulisan saya tersebut. Ketika menulis, saya hanya ingin menenangkan jiwa saya yang resah. Mengulang nasihat kebijakan hidup, meyakinkan adanya janji penghidupan yang besar dan lebih baik. Itu saja.



meta morfillah



No comments:

Post a Comment

Text Widget