Pages

25 June, 2013

Nasib Orang Menengah


Ah..
Saya bingung akan kriteria ‘miskin’ di Indonesia. Kalau menurut agama sih miskin itu orang yang penghasilannya hanya cukup untuk hari ini saja dan tidak tahu kelanjutannya besok. Tapi kalau di Negara ini miskin itu adalah mereka yang tidak punya pekerjaan.

Pengemis, dibilang miskin karena tidak punya pekerjaan (lebih tepatnya profesi), namun sudah bukan rahasia umum lagi bahwa pengemis di Jakarta memiliki rumah gedongan dan tabungan melimpah di kampungnya. Lalu banyak orang kaya, terlihat dari propertinya yang mahal dan lux, namun bila ditelisik lebih jauh kekayaannya itu adalah palsu. Karena berasal dari hutang-hutang. Seperti terbalik bukan?

Yang tampak oleh mata belumlah sama dengan kenyataan ceritanya.

Jadi jikalau keadaannya seperti ini, siapakah yang susah, merana??

Ialah orang-orang menengah. Karena orang ‘miskin’ (berperilaku miskin) mendapat banyak dana subsidi, berbagai beasiswa tidak mampu dengan persyaratan yang mendukung orang miskin. Seperti tagihan rekening listrik yang secukupnya (padahal memiliki laptop dan HP gadget terbaru), surat keterangan miskin dari RT/RW yang dimanipulasi, dsb. Dan sekalinya dapat beasiswa langsung gaet di beberapa tempat. Bisa dibilang dapat hidup tenang dari hasil beasiswa tersebut. Sedangkan orang kaya, walaupun hutang, dapat ia tutupi dengan berbagai deposito (riba) yang membuatnya semakin kaya dan dapat membayar hutangnya tanpa perlu berkeringat deras. Nah tinggallah orang menengah yang gigit jari.

Orang menengah, yang pas-pasan untuk mencukupi kebutuhan. Mau mengajukan beasiswa, dilihat orangtuanya bekerja, apalagi PNS langsung diblacklist. Padahal bila ditelisik lagi, orangtuanya sangat idealis dan jujur, walaupun PNS katanya dapat insentif uang ini itu banyak, tapi tidak halnya dengan orangtua menengah yang satu ini.

Hidup jujur itu seringkali pahit, ga bergaya, dan susah berkepanjangan. Mau gaya orang kaya, uang didepositoin juga susah. Wong baru nabung, seminggu kemudian udah harus diambil lagi! Bayar listrik, ini itu, brat bret brot lah. Ya ndak dapatlah bunganya. Persyaratannya saja minimal 10 juta dan baru diambil setelah 3 bulan.

Oalah… aneh banget toh!!

Padahal setahu saya Rasulullah SAW bersabda, “Umatku adalah yang tengah-tengah”.

Tapi.. nyatanya tengah di Indonesia ini nasibnya yah begini! Miris, setengah nangis setengah meringis.

Alangkah lucunya negeri ini.


Meta morfillah
-Kritik dari hati diiringi rasa syukur masih jadi kategori menengah-

No comments:

Post a Comment

Text Widget