Pages

25 June, 2013

Kau Tak Pantas..


Mungkin membosankan bercerita tentang ibu dengan temanmu selama 1 jam. Tidak begitu halnya bila yang kau bicarakan adalah seseorang yang menarik hatimu. Fenomena yang sering kuamati.
Mungkin mudah menyalahkan ibumu ketika ia melakukan sebuah kesalahan kecil terhadapmu. Lantas kau langsung ingin meninggalkan dirinya selamanya. Seakan kau tak butuh ia, melainkan ia yang membutuhkanmu. Fenomena yang pernah kualami.
Dan sangat mudah menjadikan ibumu sebagai pembantu bahkan di sisa usianya. Ibumu telah rehat dari pekerjaannya (pensiun), namun tidak pernah kau ijinkan ia rehat dari mengurus dirimu bahkan keturunanmu. Fenomena yang kusaksikan.
Dengan tega kau katakan lantang bahwa ibumu memalukan karena penampilannya yang ‘udik’ di antara tamu pesta lain. Bahkan terselip malu besar bahwa ibumu tak se’stylish’ dirimu. Fenomena yang kusedihkan.
Begitu banyak fenomena menyedihkan, memiris hati, bahkan tak kuasa melihat perihal kejadiannya. Bukan berarti penulis adalah orang terbaik dalam menghormati ibunya. Penulis sangat sering khilaf. Melalui tulisan jualah penulis berusaha meredam kenegatifan pada ibunya.
Saat kuingin marah, kubaca tulisan tentang ibu yang telah banyak kubuat. Hingga muncul rasa memuja dirinya sepantas kodrat agungnya.
Saat kubenci kesalahannya, kuingat wajah letihnya hingga tak tega keinginan membenci itu hinggap di hati.
Saat kukesal atas perintahnya, kubayangkan rasa sakit dan kepayahannya saat berjuang mengenalkanku kepada dunia.
Dan saat aku terlalu bodoh untuk itu semua. Saat aku sadar akan sangat menyakitinya. Aku akan diam. Diam itu emas. Diam lebih baik dari menyakitinya. Bahkan bila ada perkataannya yang menyakitkan, kuubah telingaku setengah daun talas. Tidak terlalu menanggapi, tapi kuresapi kebenarannya.
Mengapa semua kutuliskan lagi??
Karena untuk kesekian kalinya, ingin kusampaikan… IBUMU TAK PANTAS KAU BERIKAN PERLAKUAN RENDAHMU.
Karena jika kau tahu sepersepuluhnya saja pengorbanan yang ia berikan, niscaya kau tidak akan sanggup menggantikannya dengan seluruh hidupmu.
Kau tak pantas..
Itu saja.

with all my heart, 
meta morfillah
(yang lidahnya selalu kelu untuk mengatakan "Mama adalah wanita tercantik tanpa make up apapun dalam hidupku. Aku menyayangimu karena Allah, dan demi menggapai ridha Allah.")

No comments:

Post a Comment

Text Widget