Pages

06 June, 2015

#Day6 Pilihan

Suatu hari nanti, akan ada seseorang yang kamu persilakan masuk dan mendiami hatimu. Maka, orang seperti apakah yang akan kamu pilih?

Rupawan..?
Menyenangkan memiliki seseorang yang rupawan. Memandangnya terasa seperti memandang karya tuhan yang sempurna. Bisa jadi, Tuhan menciptakannya saat sedang berbahagia, itu lelucon umumnya. Membayangkan memiliki keturunan yang rupawan pula membuat kita bahagia dan bangga. Tapi bagiku itu belum cukup. Bukan itu yang kucari.

Keturunan ningrat atau bernama besar..?
Bangga sekali bisa bersanding dengan orang yang bobot, bebet, dan bibitnya ternama. Derajat kita akan terangkat, kecipratan nama besarnya. Pengaruhnya membuat kita merasa punya kekuatan dan nilai di masyarakat. Tapi bagiku itu belum berarti. Bukan itu yang kucari.

Berharta..?
Waah... enaknya bila bersanding dengan orang kaya. Tidak perlu pusing untuk memikirkan hari esok. Tinggal menikmati, apalagi kalau kayanya sampai tujuh turunan. Asal kamu bukan turunan kedelapan, insyaa allah terjamin hingga hari tua. Tapi bagiku itu belum menjamin. Bukan itu yang kucari.

Lalu apa...?
Aku mendahulukan ia yang bertakwa. Sebab, cinta karena rupawan, keturunan, dan harta akan hilang seiring sebabnya. Tidak dengan takwa. Saat wajahku menua, tidak lagi jelita, ia tetap akan setia. Saat tercorengnya nama baikku, dia akan tetap menjaga. Saat miskin dan papa, ia akan tetap bersama. Sebab ia takut pada tuhannya. Dengan takwa, bila ia mencintaiku maka ia memuliakanku, bila tidak maka ia tidak akan menghinakanku.
Cinta akan hilang dengan cepat. Maka saat cinta hilang, takwanya pada tuhan yang akan menjadikannya pribadi istimewa. Dia tidak akan risih mencebokiku saat aku sakit dan menua. Dia tidak akan malu memapahku bila aku lemah dan tak berdaya. Dia tidak akan marah dan merasa dirugikan saat aku tak lagi sehebat dulu.

Bebas saja kaupilih mau yang seperti apa. Tapi, cinta saja tidak cukup. Ia butuh dikekalkan dengan komitmen. Komitmen itu lahir dari takwa. Komitmen dia yang bersedia lahir batin, susah senang, sehat sakit, menerimaku dan berani bertanggung jawab di hadapan tuhannya. Perjanjian yang begitu berat, mitsaqan ghaliza, yang bahkan disetarakan dengan kokohnya gunung.

Jadi... orang seperti apakah yang akan kamu pilih untuk mendiami hatimu?

Meta morfillah

No comments:

Post a Comment

Text Widget