Pages

12 June, 2015

#Day14 Buat Mereka Tersenyum?

Kebaikan itu seperti lingkaran. Ia tidak akan berhenti antara si pemberi dan si penerima, melainkan akan terus berputar hingga ke titik asal. Dan akan terus berputar. Tidak berhenti.

Dalam salah satu komunitas yang saya ikuti, ada sebuah slogan #BuatMerekaTersenyum. Mereka yang dimaksud adalah para anak yatim yang disebut #LaskarLangit. Saya sendiri tersenyum saat membaca slogan itu. Tapi, eh... sebuah penyadaran menghentakkan saya.

"Buat MEREKA tersenyum? Bukannya itu sesungguhnya Buat DIRI KITA tersenyum?"

Ya... menurut otak saya yang tiba-tiba seperti ada lampu yang menerangi, sebenarnya bukan mereka yang dibuat tersenyum. Melainkan diri kita sendiri. Konsep berbagi, setelah saya pikir ulang, sebenarnya adalah untuk kebaikan kita sendiri. Lihat saja para relawan, volunteer, dan beragam aktivis yang rela menghabiskan waktu, tenaga, pikiran, hingga uangnya di sebuah kegiatan atau komunitas sosial. Mereka tidak dibayar, bahkan lebih sering mereka mengeluarkan uang pribadi. Tapi, mengapa mereka rela banget? Ga mengeluh? Malah makin semangat dan kayak bahagia hidupnya? Padahal mah saya yakin, mereka juga banyak masalah. Tapi... ya itu... kenapa mereka malah lebih banyak senyum? Lucu, kan? Gak jadi miskin juga, saat mereka makin sering mengeluarkan uang demi manfaat kebaikan.

Yaa... saya jadi berpikir ulang. Bahwa konsep berbagi sebenarnya adalah untuk kebaikan kita sendiri. Memberikan rasa syukur semakin dalam terhadap apa yang kita miliki. Sehingga membuat kita tersenyum. Bahkan, bukan #BuatMerekaTersenyum melainkan #BuatDirimuTersenyum. Bukan kamu yang memberi, tapi kamu yang diberi. Bukan kamu yang membagi, tapi kamu yang dibagi. Bila kamu pikir, dengan uangmu kamu sudah berkontribusi besar... sebenarnya belum. Coba deh, saat kamu donasi uang, rasakan juga pengalaman terjun langsungnya. Pasti kamu merasa uang itu sangat mudah dan bagian terkecil dari konsep berbagi.

Jangan pernah takut kehabisan saat berbagi. Percaya deh, kebaikan itu tidak pernah berhenti. Dia meluas, melebar dan akan kembali padamu lagi. Bila pun bukan secara langsung padamu, bisa saja kembali dalam kemudahan yang diberikan terhadap orang yang kamu sayangi, atau di saat yang begitu himpit terasa bagimu. Ia kembali sebagai rezeki yang tak disangka. Bukan rezeki berupa uang saja. Rezeki makanan, pakaian, tempat tinggal, bahkan nafasmu. Bisa saja, saat sedang sakit parah, yang mampu menolongmu adalah dokter yang kamu bantu sekolahnya beberapa tahun lalu. Tanpa kamu tahu. Skenario Tuhan selalu lebih indah dari rencana kita.

Kebaikan tidak akan pernah berhenti. Percayalah... ia seperti lingkaran. Tak terhingga. Tanpa akhir. Jangan sepelekan kemampuanmu dalam berbagi, meski hanya sekadar wajah manis, senyum, dan bantu meworo-worokan informasi suatu kegiatan kebaikan.

Meta morfillah

No comments:

Post a Comment

Text Widget