Pages

07 June, 2015

#Day8 Don't expect!

Wanna be happy? Don't expect too much!

Siapa yang mematahkan hatimu? Dia yang kamu bilang PHP? Pemberi Harapan Palsu? Yakin?

Bukannya kamu sendiri yang patahin? Kan kamu yang berharap. Kamu yang punya ekspektasi. Padahal dia tidak bermaksud memberi harapan padamu. Dia baik padamu. Coba cek lagi, apakah dia baik juga ke semua orang, kalau iya yaa terbukti bahwa dia memang baik dan kamunya aja yang gede rasa. Atau bisa jadi dia baik sama kamu karena kamu tampak mengibakan di hadapannya. Dan masih banyak kemungkinan lainnya. Tapi semua itu tidak akan berkembang bila kamu tidak berharap. Berandai lalu memupuk rasa perlahan. Hingga saat kenyataan tak sesuai bayangan, kamu kecewa dan patah hati.

Maka semua tak akan terasa istimewa bila kamu tak memiliki ekspektasi terhadapnya. Bila saja, kamu mengabaikannya hingga dia memunculkan dirinya di halaman rumahmu, meminta dengan resmi pada orangtuamu. Mungkin itu meminimalisir patah hatimu.

Sudah diingatkan dalam kepercayaan yang saya yakini, bila kamu menyukai seseorang, maka cobalah hitung-hitung kejelekannya. Mengapa? Agar kamu jadi lebih objektif. Sebab saat jatuh hati, seringkali kita melihat dia dari segala hal yang baik dan abai pada ketidakbaikannya.

Begitu pun dalam tiap aspek. Dalam dinamika tim, pekerjaan, pimpinan, bawahan, dan lainnya... jangan berekspektasi terlalu tinggi. Mereka semua manusia, punya potensi mengecewakan. Semakin dekat dan intim, semakin besar dan dalam kekecewaan yang ditimbulkan.

Maka saat menerima pasangan, tidak hanya telanjang secara fisik, tapi juga telanjang secara batin yang harus diterima. Seberapa jujurkah kita hingga memperlihatkan sisi-sisi yang kita rahasiakan selama ini? Seberapa jauh kita berani membuka dan menelanjangi diri dan batin kita di hadapan yang kita cintai?

Meta morfillah

No comments:

Post a Comment

Text Widget