Pages

09 September, 2015

[Review buku] Love lock

Judul: Love lock
Penulis: Pia devina
Penerbit: GagasMedia
Dimensi: vi + 298 hlm, 13 x 19 cm, cetakan pertama 2014
ISBN: 978 979 780 714 6

Rhine belum bisa melupakan kejadian pahit yang membuat papa mamanya bercerai 7 tahun lalu. Ia membenci seorang perempuan dari masa lalu ayahnya. Ditambah lagi pertunangannya dengan Willy pun kandas karena kehadiran perempuan dari masa lalu willy. Sungguh masa lalu menyergap langkahnya untuk menata masa depan yang seharusnya begitu cerah tergenggam. Demi menenangkan dirinya, ia pun memutuskan resign dan mengajak papanya berlibur kembali ke jerman untuk menemui mamanya. Sayang, takdir berkata lain. Papanya berhalangan, momen yang ia harapkan untuk melihat lagi keluarganya utuh pun kembali kandas.

Sebagai gantinya, agar liburan rhiena tetap berjalan, papanya yang begitu menyayanginya menitipkan ia kepada mario. Lelaki muda yang berprestasi dan merupakan kepercayaan papanya tersebut pun tak bisa menolak saat dititipi rhiena. Perjalanan Mario ke Jerman pun bukan sekadar perjalanan bisnis, melainkan menyusuri jejak masa lalu perempuan yang dicintainya: mama erika.

Perjalanan yang awalnya canggung, perlahan mencair bahkan mencapai puncak kedekatan antara rhiena dan mario. Mereka berdua tanpa sadar saling mengisi dan muncullah tunas perasaan baru. Namun, masa lalu kedua orangtua mereka yang berkelindan menyeruak hadir dan memupuskan segala cita cinta itu.

Dari awal saya tertarik membaca buku ini adalah karena covernya yang menunjukkan foto gembok di besi jembatan. Saya tidak tahu namanya, tapi saya amat terkesan akan tempat ini karena film "Now you see me". Sebelum membaca buku ini, saya kira lokasi jembatan yang dikenal dengan mitos padlocknya itu adalah di Prancis. Ternyata ia terletak di Jerman, tepatnya di kota Cologne, Jembatan Hohenzollern yang dilewati sungai rhine. Tempat yang sempat saya catat dalam hati, setelah menonton film, bahwa saya ingin mengunjunginya dan melihat berapa banyak gembok yang terpasang di sana, dan kunci yang dibuang ke sungai rhine hingga mungkin mendangkalkannya. Ya, itu semua karena mitos yang mengatakan bahwa pasangan yang memasang gembok terkunci dengan tulisan nama mereka di pagar jembatan, lalu kuncinya dibuang ke sungai rhine dikabarkan akan menjadi pasangan yang abadi.

Menurut saya itulah titik kuat novel ini. Sebab dari alur cerita mudah tertebak, meski penulis berusaha memainkan alur mundur maju dan dari semua sisi dengan PoV orang ketiga. Gaya bahasanya pun biasa saja--meski setiap di awal bab selalu dicantumkam lirik lagu berbahasa inggris yang menurut penulis connect ke bab itu--sehingga membuat saya kadang agak bosan dan melewati narasi yang terlalu deskriptif.

Saya apresiasi 3 dari 5 bintang.

"Mungkin, banyak dari cerita cinta yang berakhir perih karena dibayang-bayangi oleh kisah dari masa lalu." (Hlm. 59)

"Dua orang bisa bersama karena kedua hati mereka saling memilih untuk bersama, bukan?" (Hlm. 142)

Meta morfillah

No comments:

Post a Comment

Text Widget