Pages

14 September, 2015

[Review buku] Running for hope

Judul: Running for hope
Penulis: Dina Sikoembang
Penerbit: Bentang
Dimensi: viii + 236 hlm, 20.5 cm, cetakan pertama februari 2013
ISBN: 978 602 7888 15 9

Mona merasa kesal akan hidupnya. Seakan-akan kemiskinan adalah penyakit turunan atau warisan, yang begitu sulit untuk dipisahkan dari hidupnya. Meski keadaan keluarga tak mendukung, ia tetap berupaya untuk bisa kuliah. Gengsi pun kerap menjadi konflik batinnya di tengah beragam situasi yang harus membuatnya memutuskan pilihan yang tak mudah. Hingga ia berpikir haruskah ia berserah atau menyerah?

Perjalanan berliku memang tak mengantarkan dirinya dengan mulus untuk menggapai mimpinya. Tapi skenario Tuhan tetaplah yang terbaik. Sebab pada akhirnya ia menemukan apa yang benar-benar ia cari dan butuhkan. Meski tak sesuai apa yang ia inginkan. Begitu pula dengan kisah asmaranya dengan Timur yang terpisah jarak--Mona di Padang, Timur di Jakarta.

Novel ini bertujuan baik, ingin memberi inspirasi dan keyakinan untuk mengejar mimpi. Sayangnya, penyampaian gaya berceritanya menurut saya masih terlalu kaku, mentah dan terkesan menggurui. Bahkan cenderung datar. Sering saya harapkan ada klimaks konflik yang akan mewarnai cerita ini, namun penulis suka sekali mementahkannya kembali menjadi antiklimaks. Dan itu menyebalkan sekali buat saya. Jatuhnya jadi garing dan membuat tak menarik. Malah karena sudah tertebak dan merasa tidak terlalu penting, saya hanya scanning di beberapa halaman. Cukup saya sayangkan ide baik yang kurang digarap dengan baik, ternyata malah jadi membosankan.

Beragam testimoni tokoh yang cukup terkenal di cover belakang buku menurut saya pun tak sesuai. Kesan terharu, menyentuh, hingga menginspirasi tak saya dapatkan. Rasanya malah jadi ironi. Terkesan dipaksakan untuk membuat sedih. Sedih secara fakta, tidak dengan hati. Miris.

Saya apresiasi 2 dari 5 bintang.

Meta morfillah

No comments:

Post a Comment

Text Widget