Pages

04 September, 2015

[Review buku] Fatimah az zahra

Judul: Fatimah az zahra
Penulis: Sibel Eraslan
Penerbit: Kaysa Media
Dimensi: viii + 520 hlm, 20 cm, cetakan I 2014
ISBN: 978 979 1479 73 8

Begitu banyak orang yang mengaku sebagai penulis Diwan az zahra yang sangat terkenal. Salah satunya adalah Zebun bin Mestan. Sayangnya, semua bukti yang telah ia simpan rapi di kamarnya lenyap seketika di malam saat kebakaran menimpanya. Ia pun harus membuktikan kebenaran tersebut di hadapan orang banyak di alun-alun kota Karbala selama 40 hari. Kalau ia tidak berhasil, maka ia akan mendapatkan hukuman dari sultan karena dianggap sebagai penipu. Dari sanalah kisah ini bermula.

Kisah tentang kerinduan yang mendalam terhadap sosok Fatimah az zahra, salah satu dari empat wanita yang dijanjikan surga, yang merupakan belahan jiwa Rasulullah SAW. Melalui kisah para musafir dari Karbala yang hendak menunaikan ibadah haji, kisah ini dikisahkan kembali dan berkelindan menjadi sebuah kisah lain. Ya... kisah di atas kisah.

Baru kali ini saya membaca karya tulis seorang penulis asal Turki. Bahasa yang digunakan begitu puitis. Meski menceritakan tentang fatimah, namun lebih banyak mengupas tentang keseharian nabi, ali, hasan, husein, dan sekitarnya. Sebab memang tidak banyak riwayat tentang fatimah, bahkan kematian dan kuburannya pun begitu rahasia. Sayangnya banyak sekali typo yang saya temukan dalam buku ini. Untunglah kemasan, pemilihan font size, font type dan font colournya tidak menjemukan. Sebab novel ini begitu tebal!

Saya apresiasi 3 dari 5 bintang.

"Takdir dari langit yang berfungsi sebagai ayakan ini akan menyaring benih-benih terbaik di muka bumi sehingga teman yang sejati akan menjadi jelas di masa-masa sulit." (Hlm. 33)

"Dengan takdir yang membawa kita untuk ribuan kali mencintai dan ribuan kali merasakan kepedihan hati karena perpisahan. Karena inilah menjadi manusia itu berat. Hati tidak akan menjadi penuh dengan semakin mencintai. Sebaliknya, semakin engkau mencintai, hati akan semakin meluas." (Hlm. 197)

"Ketahuilah bahwa membuat tersenyum hati anak yatim yang sedang bersedih adalah anugerah yang tidak bisa dibandingkan dengan nikmat dunia." (Hlm. 375)

Meta morfillah

No comments:

Post a Comment

Text Widget