Pages

15 August, 2015

[Review buku] Tuan Ken(tut)

Judul: Tuan Ken(tut)
Penulis: FX Rudy Gunawan
Penerbit: GagasMedia
Dimensi: viii + 276 hlm, 13 x 19 cm, cetakan pertama 2013
ISBN: 978 979 780 664 4

Siapakah tuan ken? Jika kamu mendengar suara pess halus yang diiringi bau kentut super busuk setelahnya, mungkin kamu telah bertemu dengan tuan ken.

Novel ini menceritakan seorang tokoh bernama Tuan Ken, yang hampir sempurna--pintar, tampan, kaya, anak semata wayang dari orangtua yang terpandang--bila saja ia tidak terkena kutukan kentut super busuk. Ya, disebut kutukan sebab beragam upaya dari medis hingga tak logis telah diusahakan demi mengobati kentut tersebut namun tak berhasil. Kentutnya itu sempat membuat tuan ken mencoba bunuh diri sampai dua kali disebabkan malu yang teramat sangat dan rasa bersalah tiap kali menyiksa orang dengan kentut yang tak bisa dikendalikannya. Hingga akhir cerita pun, tak diketahui apa penyebab tuan ken memiliki kentut super busuk seperti itu.

Secara keseluruhan, ide cerita buku ini menurut saya begitu cerdas. Mengambil kentut sebagai tema, judul dan permasalahan utama yang diurai sedemikian rupa hingga berkaitan dengan politik, pendidikan, moral, dll. Dengan gaya bahasa yang ringan, namun filosofis dan penuh sindiran terhadap politikus negeri (jatuhnya novel ini seperti gaya satire), penulis memainkan alur dengan baik. Tetap memiliki twist di ending dan sebuah pertanyaan mendasar mengenai penyebab kentut super busuk tersebut.

Saya apresiasi 4 dari 5 bintang.

"Apa pun rancangannya, kenyataan lebih membutuhkan tindakan konkret daripada omongan-omongan hebat tentang sebuah rancangan pendidikan itu sendiri." (Hlm. 150)

"Kata orang bijak, hidup adalah sejuta kemungkinan yang tak pernah bisa diduga." (Hlm. 216)

"Itulah perjuangan saya selama ini, perjuangan untuk berhenti bertanya. Berhenti menggugat. Berhenti marah. Berhenti sedih. Berhenti mencoba mencari jawaban." (Hlm. 251)

Meta morfillah

No comments:

Post a Comment

Text Widget