Pages

28 August, 2015

[Review buku] The Catcher in the rye

Judul: The catcher in the rye
Penulis: J. D. Salinger
Penerbit: Banana
Dimensi: iv + 296 hlm, 14 x 21 cm, cetakan ketiga juni 2015
ISBN: 979 99986 0 3

Mengapa buku ini disukai para pembunuh?

Itu adalah tulisan di cover belakang buku ini. Tampilannya begitu sederhana, cober putih polos hanya dihias tulisan judul saja. Jujur saya tidak menemukan jawaban dari kalimat itu.

Novel ini menceritakan seorang anak lelaki yang begitu kacau bernama Holden Caulfield yang berusia 16 tahun. Ia mengidap penyakit jiwa, masalah berat berupa ketidaksukaannya pada dunia. Dengan sudut pandang orang pertama, Holden sebagai aku sang pencerita, ia bercerita tentang beragam hal yang terjadi sebelum ia dirawat di Rumah Sakit (Jiwa?). Mulai dari teman sekamarnya, Stradlater yang berkencan dengan wanita yang ia sukai, Jane. Lalu bagaimana ia memutuskan untuk pergi dari sekolah asramanya lebih cepat. Seharusnya hari rabu ia dipulangkan, tetapi ia pergi di hari sabtu. Bertemu dengan operator lift palsu yang menawarkan pelacur untuk menemaninya. Sayangnya, Holden tetaplah pengecut. Ia tetap perjaka dan banyak omong. Terus menerus membicarakan Allie--adiknya yang sudah meninggal--dan Phoebe--adiknya yang masih kecil. Tampak sekali rasa bersalahnya dan sayangnya pada kedua adiknya itu. Juga kekaguman pada kakaknya, meski ia selalu mengingkarinya.

Sungguh, orang seperti Holden ini begitu rumit. Bahkan pada orang yang membantunya, seperti Pak Antollini, masih saja ia curigai jahat dan penyuka sesama jenis. Benar apa yang dikatakan Phoebe, bahwa Holden tak akan pernah menyukai apa pun di dunia ini.

Kalau saya bertemu karakter Holden mungkin sudah BT. Pembual, lebay, dan semacam tak tahu bersyukur atau berterima kasih. Ugh.. menyebalkan sekali. Sampai saya migrain baca buku ini mempelajari jalan pikiran si Holden yang begitu berantakan dan tidak stabil.

Cukup banyak saya temukan typo dan salah peletakan tanda baca dalam buku ini.

Saya apresiasi 3 dari 5 bintang.

"Jangan pernah bercerita apa-apa pada orang lain. Begitu kalian bercerita, kalian akan mulai merasa merindukan orang lain. " (Hlm. 295)


Meta morfillah

1 comment:

  1. covernya simple banget ya.. tapi belum pernah baca sih.

    ReplyDelete

Text Widget